Chapter 19

Amanda terbangun dari tidurnya saat mendengar Edward sedang berbicara dengan sesorang melalui ponselnya.

Tangan pria itu terus mengusap punggung halusnya dan terkekeh pelan saat berbicara dengan orang yang ada disebrang sana.

"Edward, kau berbicara dengan siapa?" Amanda sangat penasaran melihat ekspresi Edward yang biasanya dingin tiba-tiba berubah bahkan terlihat hangat.

"Maaf membangunkanmu sayang, sebaiknya kau tidur lagi." (Part ini pas Jacob telephone Edward.)

Wajah Amanda langsung merona saat Edward memanggilnya dengan sebutan 'sayang'. Apa pria itu sadar dengan ucapan yang baru saja dia katakan?

Selama Edward masih berbicara Amanda segera bangun dari tidurnya, wanita itu duduk disisi ranjang dan merapikan rambutnya yang berantakan.

Setelah Edward mematikan panggilan dari adiknya, pria itu segera mendekati Amanda dan memeluk wanita itu dari belakang.

Edward menyingkirkan rambut panjang Amanda kesamping dan menciumi lehernya, hal itu membuat Amanda merasakan geli.

"Edward, aku ingin mandi." Amanda memejamkan matanya sedangkan tangannya menahan tangan Edward yang mulai bermain didadanya.

Amanda mengerang pelan saat jari Edward bermain disana, wanita itu mengangkat tangannya dan membelai rambut Edward.

"Edward, jangan." pintanya disela-sela nafasnya yang sudah memburu.

"Aku menginginkanmu Amanda, lagi dan lagi karena kau begitu menggoda." Edward berbisik ditelinganya.

Amanda membalikkan badannya dan langsung menciumi bibir Edward, dia juga menginginkan pria itu dan tidak dia pungkiri kerena dia juga ketagihan dan ingin merasakan permainan panas yang telah mereka lakukan.

Dalam sekejap mata saja mereka berdua kembali tenggelam dalam percintaan panas mereka dan kali ini tidak disia-siakan oleh Amanda. Tangannya terus menyelusuri dada bidang Edward dan otot-otot perut pria itu sampai Edward mengerang karena perbuatannya.

Amanda mencengkram tangan kokoh Edward saat pria itu menggerakkan tubuhnya dengan cepat dan itu sungguh membuat Amanda menjadi gila.

Apa ini bisa dikatakan jika dia sudah kecanduan? Tapi dia tidak menyangka jika dia mempunyia sisi seperti ini didalam dirinya, apalagi sudah merasakannya dan hal itu membuatnya ingin lagi dan lagi.

"Terus Edward, lakukan lebih cepat!" pintanya dengan nafas yang sudah memburu.

Edward menghentikan gerakan tubuhnya saat mendengar itu, Edward menatap Amanda dengan tatapan tajamnya dan hal itu membuat Amanda mulai gelisah.

Edward mengangkat tubuh Amanda dan mendudukkan wanita itu keatas pangkuannya, tangannya mulai mengusap wajah cantik Amanda sedangkan matanya masih menatap Amanda dengan tajam.

"Katakan jika kau menginginkanku Amanda!"

Amanda mengalungkan tangannya dileher Edward dan memeluknya dengan erat.

"Aku menginginkanmu Edward jadi jangan berhenti karena ini bisa membuatku gila!"

Senyum Edward mengembang diwajahnya tapi Amanda tidak mengetahui hal itu, sesuai permintaan Amanda, Edward kembali membaringkan tubuh Amanda diatas ranjang dan menggerakkan tubuhnya kembali dengan cepat.

Amanda mengerang saat mencapai puncak kenikmatan begitu juga dengan Edward, mereka berdua berpelukan dengan erat saat sudah menyelesaikan permaian panas mereka.

Edward mengangkat tubuh Amanda dan membawa wanita itu menuju kekamar mandi, mereka menghabiskan waktu bersama didalam kamar mandi sampai lupa waktu dan sepertinya Amanda mulai terbiasa melakukan hal itu dan dia juga menyukainya,dia bukan wanita munafik jadi dia menikmati permainan itu.

Dengan memakai kemeja Edward yang tampak kebesaran, Amanda keluar dari kamar itu, dia hendak kembali kekamar dimana dia tempati sebelumnya untuk mengambil pakaian bersihnya karena barang-barangnya masih ada disana dan masih belum sempat Natalie pindahkan.

Sebelum masuk kedalam kamar itu, Amanda berjalan dengan cuek mendekati kulkas untuk mengambil minuman dingin disana. Pada saat Natalie melihat Amanda dengan pakaian Edward yang dikenakan wanita itu ditubuhnya membuat Natalie mendesis dengan tajam, suatu penghinaan keluar dari mulutnya dan Amanda dapat mendengarnya dengan jelas.

"Mantan napi ja**ang yang menjual tubuhnya!" Dia berkata demikian karena dia kesal dan bisa dia bayangkan apa yang Amanda lakukan didalam sana dengan Edward.

Hal itu membuat hati Natalie menjadi panas dan ingin rasanya dia menelanjangi Amanda dan melemparnya untuk para lelaki hidung belang diluar sana.

"Apa yang kau katakan tadi?" Amanda berjalan kearah Natalie, berdiri dihadapannya dan menatap wanita itu dengan tajam.

Tidak akan dia biarkan seorangpun menghina dirinya apalagi seorang pelayan karena Amanda yang baik hati sudah tidak ada.

"Apa perlu aku ulangi?" Natalie juga menatap kearah Amanda, dia tidak akan takut sedikitpun dengan mantan napi itu.

"Apa kau tahu kenapa aku dipenjara?" Amanda bertanya demikian dengan sinisnya.

"Palingan kau tertangkap saat sedang menjual tubuhmu!" Natalie juga tak kalah sisisnya.

Senyum jahat menyeringgai diwajah Amanda, wanita itu mulai mendekatkan wajahnya kewajah Natalie untuk membisikkan sesuatu ditelinga wanita itu.

"Aku masuk kedalam penjara karena aku membunuh orang."

Saat mendengar itu, mata Natalie melotot, benarkah apa yang dia dengar?

"Jika kau berani macam-macam denganku atau berani menghinaku lagi maka aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu dan kau tahu?" Jari Amanda bermain dirambut Natalie.

"Aku akan bebas dengan mudah karena Edward akan membebaskanku kembali." katanya lagi.

Natalie menelan ludahnya dengan kasar, wanita itu pasti hanya bercanda saja.

Amanda segera memundurkan langkahnya, senyum jahat masih menyeringgai dari bibirnya sedangkan Natalie diam saja.

Amanda masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaiannya meninggalkan Natalie yang masih berdiri disana tanpa beranjak sedikitpun.

Natalie mengepalkan tangannya dengan erat, dia berusaha untuk dekat dengan Edward dan merendahkan dirinya menjadi seorang pelayan tapi Amanda menghancurkan keinginannya dengan mudah.

Hal itu tidak akan dia biarkan, dia akan mencari cara untuk menyingkirkan Amanda dan menjauhkan wanita itu dari Edward.

Saat Amanda sedang mengganti pakaiannya, Edward masuk kedalam sana dan berjalan mendekati Amanda.

Amanda cuek saja menggunakan pakaiannya, untuk apa malu lagi? Toh pria itu sudah melihat semuanya.

"Amanda, mulai besok ikutlah denganku?"

"Kemana?" Amanda memalingkan wajahnya dan melihat Edward dengan lekat.

"Kau ingin membalas perbuatan Zack bukan?"

"Benar."

"Untuk itu kau perlu kedudukan kuat untuk menjebaknya dan menghancurkannya."

"Kedudukan? Jangan bilang kau akan memberikanku sebuah kedudukan!"

Amanda mendekati Edward dan memainkan jarinya didada pria itu sedangkan Edward melingkarkan tangannya kepinggang Amanda dan memeluknya dengan erat.

"Tentu Amanda, aku akan memberikan kedudukan untukmu supaya kau bisa membalas perbuatan Zack."

Amanda langsung memeluk Edward dengan erat sedangkan sebuah senyuman jahat menghiasi wajahnya, ternyata usahanya tidak sia-sia dan pria ini akan jadi batu loncatan untuknya balas dendam.

"Terima kasih Edward."

"Kau tidak perlu mengatakan itu karena kau adalah milikku." Edward mengangkat dagu Amanda dan menciumi bibirnya.

Amanda memejamkan matanya,rasanya sudah tidak sabar melihat Zack berlutut dibawah kakinya untuk meminta maaf, tentunya dia akan menghancurkan pria itu tanpa belas kasihan.

"Zack Roberto, aku telah kembali dari lubang yang gelap jadi tunggulah aku dan terimalah kehancuranmu nanti."

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO CARI LAWAN YG SALAH. SPRTI PNYESALAN LO SBLUM DILEMPARKN ANDREW KE BUAYA JANTAN, LO MNYESAL KRN SALAH CARI LAWAN..TPI SMUANYA TRLAMBAT..

2024-05-14

1

Ney maniez

Ney maniez

💪💪💪💪

2023-07-03

1

..qwerty248..

..qwerty248..

ouw yang bahas taruhan yak?

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 84 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!