Chapter 8

"Duuk!!" suara palu hakim yang diketuk dengan kencang.

"Amanda Jhonson telah terbukti membunuh Mr Ronal dan dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun." seorang hakim membacakan keputusannya untuk menjatuhi hukuman kepada Amanda Jhonson.

Ya beberapa hari yang lalu, setelah membunuh Mr Ronal dikamar hotel anak buah Justin membuka pintu kamar itu dan mendapati Mr Ronal telah mati sedangkan Amanda meringkuk didekat jendela dengan tubuh gemetar karena ketakutan.

Hari itu rasanya Amanda ingin memecahkan kaca jendela hotel itu dan melompat dari sana tapi dia tidak berani, Amanda memikirkan keadaan ayahnya bagaimana jika dia mati nantinya?

Saat anak buah Justin melihat itu mereka langsung melaporkan hal itu kepihak kepolisian dan tidak butuh waktu lama,polisi sudah datang ketempat itu untuk mengamankan Amanda Jhonson dengan sebuah bukti patung besi sebagai alat untuk membunuh korban, dipatung besi itu memang dipenuhi oleh sidik jari Amanda sehingga membuat pihak kepolisian tidak mengalami kesulitan.

Saat itu juga Justin dan Zack melihat Amanda dibawa oleh polisi, Amanda berteriak bahwa dia dijebak oleh kedua pria itu tapi Justin dan Zack malah memberikan kesaksian palsu didepan polisi.

Bahkan saat ini Justin dan Zack menjadi saksi dan memberikan keterangan palsu agar Amanda dipenjara, tentu saja mereka melakukan itu supaya mereka tidak ikut terlibat aksi pembunuhan itu.

Sidang itu digelar dengan cepat karena bukti-bukti kuat yang memberatkan Amanda Jhonson.

Bahkan seorang pengacara yang didatangkan oleh Eric Jhonson tidak bisa membebaskan Amanda, pengacara itu hanya bisa membuat masa tahanan yang harus dijalani Amanda dari tujuh tahun menjadi lima tahun.

Eric tampak lemas mendengar dakwaan putrinya, kesehatannya tampak kurang baik saat mengikuti sidang itu.

Amanda hanya bisa tertunduk lesu, padahal dia sudah menjelaskan bahwa dia melakukan hal itu untuk melindungi dirinya dari Mr Ronal yang hendak memperkosanya tapi pihak kepolisian tidak percaya apalagi Justin dan Zack memberikan kesaksian bahwa Amanda memang sudah merencanakan hendak membunuh Mr Ronal untuk menguasai harta yang dimiliki oleh Mr Ronal jauh beberapa hari sebelumnya.

Amanda sudah lelah membela dirinya bahkan dia menyesal, seharusnya dia melompat saja dari jendela hotel itu hingga dia mati bersama Mr Ronal.

Bahkan tidak ada yang mengecek cctv yang terpasang diluar hotel, hal itu semakin membuat Amanda kecewa dengan pihak berwajib yang ada.

Amanda segera dibawa oleh dua polisi wanita yang mengawalnya, tangannya diborgol sedangkan Amanda sudah memakai baju tahanan. Sekarang dia sudah menjadi seorang narapidana.

Sebelum dibawa kepenjara, Amanda meminta ijin pada kedua polisi wanita yang mengawalnya untuk mengijinkannya untuk berbicara pada ayahnya.

Amanda diberi ijin untuk berbicara dengan ayahnya beberapa menit saja tapi itu sudah cukup baginya.

"Daddy, maafkan aku." Amanda tertunduk lesu dan menangis didepan ayahnya.

"Amanda, daddy percaya kau melakukan itu dengan terpaksa dan ini pasti rencana jahat dari Zack dan Justin saja." Eric berkata demikian dengan lemah karena kesehatannya yang mulai memburuk.

"Daddy berjanjilah padaku untuk menjaga kesehatan daddy dan jangan memikirkan aku." Amanda masih menangis.

"Daddy minta maaf padamu Amanda, seharusnya daddy tidak menikah lagi sehingga kau tidak kehilangan ibumu dan mengalami ini." Eric mengusap kepala putrinya dengan lembut.

Amanda hanya bisa menangis, dia sangat ingin memeluk ayahnya tapi tangannya terborgol.

"Kau tenang saja,daddy akan mencari cara untuk membebaskanmu dan saat kau keluar nanti, daddy pastikan kau tidak akan melihat ibu tirimu dan Justin karena daddy akan mengusir mereka."

"Berhati-hatilah dad, Justin sangat jahat dan licik. Daddy harus menjaga diri daddy baik-baik."sarannya.

"Tentu sayang."

Setelah berbicara pada ayahnya Amanda segera dibawa oleh dua orang polisi wanita yang sedang mengawalnya.

Saat hendak keluar dari gedung pengadilan itu Amanda berpas-pasan dengan Zack dan Justin yang tersenyum puas melihat keadaan Amanda.

Amanda menatap kedua pria itu penuh dengan kebencian dan menghentikan langkahnya sejenak.

"Amanda sayang, nikmatilah waktumu dipenjara sana selama lima tahun." kata Zack padanya.

Amanda hanya diam saja, sekarang dia sangat membenci pria itu dan hatinya terasa sangat sakit, cintanya yang tulus kepada Zack harus berakhir menyakitkan seperti ini dan menyisakan sebuah luka dan Kebencian yang begitu dalam dihatinya.

Zack tersenyum padanya, hanya dalam sekejap mata saja pria yang selama ini baik dan begitu mencintai Amanda langsung berubah menjadi seorang iblis hanya karena uang dan sebuah hasutan.

"Zack, kau akan menyesali ini." ancam Amanda.

"Wow sayang, aku tidak akan menyesal."

"Zack, aku akan membalas perbuatanmu ini jadi tunggu saja!" ancamnya lagi.

Zack hanya tersenyum saja mendengar ancaman Amanda sedangkan Justin mendekati Amanda dan berbisik ditelinganya.

"Baik-baiklah dipenjara adikku sayang, aku akan menjaga ayahmu dengan baik. Nanti setelah kau bebas kau bisa langsung berkunjung kemakamnya." bisik Justin.

Amanda terbelalak kaget, apa maksud perkataan Justin?

"Justin jangan pernah berani kau menyentuh ayahku!" teriaknya.

Tapi pada saat itu Justin dan Zack sudah melangkah menjauhinya sedangkan Amanda mulai dibawa oleh kedua polisi wanita yang mengawalnya menuju kesebuah mobil untuk dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Colorado.

Lembaga pemasyarakatan Colorado biasanya disingkat CSP yang artinya Colorado State Penitentiary. Penjara ini memiliki tingkat keamanan maksimum level V negara dibagian Colorado,AS.

Penjara itu berdiri di Kompleks Cañon Timur negara bagian dengan enam fasilitas pemasyarakatan negara bagian lainnya dari berbagai tingkat keamanan.

Selama diperjalanan Amanda hanya bisa menangis, bahkan saat dia dibawa kedalam penjara sana Amanda gemetar ketakutan saat melihat para kriminal yang sesungguhnya yang berwajah bengis.

Amanda ditempatkan dengan lima kriminal wanita yang melihatnya dengan tatapan membunuh mereka.

Amanda hanya meringkuk dipojokan jeruji besi itu sambil menangis. Apakah dia bisa melewati masa tahanannya selama lima tahun?

Dia berharap ayahnya bisa menemukan orang hebat untuk mengumpulkan bukti bahwa dia tidak bersalah dan membebaskannya dari dinginnya lantai penjara yang mengerikan itu.

Sementara itu ditempat lain, tampak Edward sedang berdiri didepan jendela yang ada diruangannya sambil melihat kota Colorado dan mendengarkan pembicaraan asisten pribadinya.

Seharusnya dia bertemu lagi dengan Amanda Jhonson untuk membicarakan bisnis mereka yang tertunda tapi dikarenakan tiba-tiba saja Amanda dikabarkan terlibat dengan sebuah kasus pembunuhan membuat pertemuan mereka batal.

Bahkan Edward melihat berita penangkapan Amanda malam itu, tampak Amanda mencoba membela dirinya dan tidak terpancar kebohongan dari mata wanita itu.

Dilihat bagaimanapun seorang Amanda Jhonson tidak mungkin membunuh seseorang jika tidak dalam keadaan terdesak.

Bahkan dia yakin untuk membunuh seekor lalat saja Amanda Jhonson tidak akan bisa.

Edward memutar langkahnya, berjalan menuju kursinya dan duduk disana. Edward menaikkan kakinya keatas meja dan menatap asisten pribadinya dengan tajam.

"Craig, cari seorang detektif hebat untuk membantuku mengungkap sebuah kasus pembunuhan." ujarnya.

"Baik bos." Craig keluar dari ruangan itu untuk menjalankan perintah dari bosnya.

Edward melihat kepergian Craig dan menautkan jari-jari tangannya, dalam hatinya berkata:

"Amanda Jhonson, aku akan membantumu."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***