Disebuah gedung yang ada dikota itu, tampak seorang wanita cantik bergaun merah sedang melangkah memasuki restoran bersama dengan dua orang pria.
Wanita cantik itu adalah Amanda, malam itu Amanda berdandan dengan cantik karena ayahnya mengajaknya pergi kesebuah restoran untuk menemui rekan bisnis barunya yang ada disana.
Eric Jhonson menggandeng putri kesayangannya masuk kedalam restoran itu dengan bangga, sedangkan anak tirinya Justin sedang berjalan dibelakang mereka.
Eric menikah lagi saat istrinya sedang sakit parah, karena pernikahan itu membuat penyakit istrinya semakin parah dan akhirnya meninggal.
Justin adalah anak yang dibawa oleh istri keduanya, karena kematian ibunya membuat Amanda sangat terpukul dan mulai kecewa pada ayahnya.
Amanda hendak pergi meninggalkan ayahnya tapi Eric melarang Amanda karena kesehatannya yang semakin buruk.
Eric berjanji pada Amanda jika dia akan menjaga Amanda dan tidak akan membiarkan apapun terjadi pada putrinya.
Amanda menyetujui permintaan ayahnya untuk tidak pergi dan berusaha bertahan, walaupun dia tahu kakak tirinya sangat membencinya karena memang mereka tidak memiliki hubungan darah sama sekali.
Saat ayahnya menikah lagi, Justin masuk kedalam keluarga itu dan hendak mengendalikan semuanya tapi ayahnya tidak percaya dengan Justin begitu saja.
Eric lebih memilih menjalankan bisnisnya seorang diri karena nantinya dia akan mewariskan semua yang dia punya pada putri tunggalnya.
Amanda tidak ingin memperburuk hubungannya dengan ayahnya dan memilih tinggal terpisah dengan ayahnya karena tidak tahan dengan perlakuan ibu tirinya dan Justin.
Mereka seolah-olah seperti singa berbulu domba, berakting dengan baik saat didepan ayahnya tapi langsung berubah saat dibelakang ayahnya. Hal itulah yang membuat Amanda memilih keluar dari rumahnya dimana tempat kenangan masa kecil dan kenangan bersama dengan ibunya berada.
Dia tidak punya pilihan lain selain keluar dari rumahnya tapi semenjak Zack hadir dalam hidupnya, Amanda tidak pernah memikirkan kebencian ibu tiri dan Justin padanya.
Dia lebih menikmati hidupnya diluar sana, lebih bebas dan melakukan apapun yang dia suka tanpa harus menerima tatapan kebencian dari ibu tiri dan kakak tirinya.
Mereka memasuki sebuah ruangan dan didalam sana tampak seorang pria duduk dengan angkuh sedangkan pria lainnya yang tampak bertampang dingin sedang berdiri disamping pria itu.
Senyum Eric mengembang diwajahnya saat melihat rekan bisnis barunya yang bangkit berdiri menyambut kedatangannya.
"Selamat malam Mr Edward Jackson." Eric mengulurkan tangannya.
Edward Jackson langsung membalas jabatan dari Eric Jhonson.
"Selamat malam Mr Eric." terdengar suara yang datar dan dingin dari pria itu.
Justin mendekati Edward, menjabat tangannya dan memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan, ini putriku Amanda." Eric mengenalkan putri cantiknya pada Edward.
Amanda hanya membungkukkan badannya dan tersenyum dengan manis pada Edward Jackson.
"Amanda." Amanda menyebutkan namanya.
Edward hanya mengangguk dan kembali duduk dengan angkuhnya.
Eric mulai membicarakan bisnis pada rekan bisnis barunya itu sedangkan Amanda mulai bosan dengan situasi disana.
Amanda mengambil ponselnya didalam tas tangan yang dipegangnya, lebih baik dia mengirimkan pesan untuk tunangannya.
"Zack, apa yang sedang kau lakukan?" Amanda langsung mengirim pesan itu.
Beberapa menit telah berlalu tapi Zack tidak juga membalas pesan darinya, Amanda mulai kesal, wajahnyapun mulai terlihat tidak senang.
Tapi tidak lama kemudian ponselnya bergetar, dengan cepat Amanda melihat pesan itu dan sontak saja wajahnya langsung tampak berseri.
"Aku habis mandi sayang." itu balasan dari Zack.
"Pantas saja lama, aku kira kau sedang dengan wanita lain." Amanda mengirimkan pesan itu dengan senyum mengembang diwajahnya.
"Apa kau cemburu?" tanya Zack pula.
"Tentu saja!"
"Yang aku cintai dan aku inginkan cuma kamu Amanda, aku tidak akan berselingkuh dengan wanita lain."
Saat membaca pesan dari Zack, senyum Amanda semakin lebar dan wajahnya merona merah.
Sedangkan saat itu Edward, selama Eric dan Justin membicarakan bisnis dengannya, matanya tidak lepas dari wanita cantik yang sedang duduk dihadapannya.
Amanda Jhonson hanya sibuk dengan ponselnya bahkan selalu tersenyum saat membaca pesan yang masuk kedalam ponselnya, entah kenapa hal itu membuat Edward kesal.
Bahkan tadi Amanda hanya membungkuk didepannya tanpa mau berjabat tangan dengannya, hal itu membuat Edward semakin kesal.
"Jadi Mr Jackson, bagaimana dengan penawaranku, apa kau tertarik?" Eric melihat kearah Edward dengan penuh harapan.
"Mr Jackson pasti tidak akan rugi jika menerima penawaran ini." ujar Justin pula.
Edward melihat kedua orang itu dan memikirkan sesuatu.
"Akan aku pikirkan terlebih dahulu dan besok aku akan memberikan jawaban pada kalian." katanya dengan dingin.
"Terima kasih Mr Edward, aku sangat menunggu kabar baik darimu." ujar Eric dengan cepat.
Edward mengangguk dan bangkit berdiri, pria itu mulai melangkah hendak pergi dengan asisten pribadinya.
Tapi pada saat Edward melewati Amanda yang tampak sibuk dengan ponselnya, Edward menghentikan langkahnya sejenak dan melihat kearah wanita itu.
"Amanda....Amanda..!" Eric memanggil putrinya dan menyentuh bahunya.
"Yes daddy, apa sudah selesai?" Amanda langsung memalingkan matanya dari ponselnya dan melihat kearah ayahnya.
"Kemana rekan bisnis daddy? Apa dia meninggalkan kita begitu saja tanpa menjamu kita terlebih dahulu?" gerutu Amanda. Dia kira rekan bisnis ayahnya itu sudah pergi.
Eric dan Justin memijit pelipis mereka sehingga membuat Amanda sangat heran, Amanda mendongak dan tampak rekan bisnis ayahnya berdiri disampingnya.
Wajah Amanda langsung merah padam, wanita itu langsung bangkit berdiri karena merasa tidak enak hati.
"Eh Mr Jackson,maaf." ujar Amanda basa basi.
Edward hanya melihat Amanda begitu juga Amanda, matanya tidak lepas dari wajah tampan Edward.
Wajah yang begitu maskulin dan garis rahang yang keras, ditambah tatapan dinginnya sungguh membuat pria itu semakin tampak mempersona.
"Mr Jackson aku benar-benar minta maaf." Eric menyela dengan cepat.
Amanda memalingkan wajahnya dengan cepat.
"Sial, apa yang aku pikirkan." maki Amanda dalam hati.
"Jika Ms Amanda memang sangat ingin aku jamu jadi besok siang datanglah kesini diruangan ini juga, aku akan menjamu nona Amanda dan aku akan membahas bisnis ini lebih lanjut."
"Oh tentu saja Mr Jackson, besok putriku pasti akan datang." Eric menyetujui permintaan Edward tanpa meminta persetujuan lagi.
Tanpa menjawab apa-apa Edward langsung melangkah pergi.
"Dad, kenapa kau menyetujui permintaannya?" rajuk Amanda.
"Amanda, bisnis ini tergantung darimu sekarang." ujar ayahnya.
"Tapi dad?"
"Amanda, suatu saat nanti perusahaan ini akan jadi milikmu jadi kau harus mulai belajar dari sekarang dan temuilah Mr Jackson besok untuk membicarakan lebih lanjut kerja sama kita dengannya."
Amanda mengangguk menyetujui perkataannya tapi tidak dengan Justin.pria itu mengepalkan tangannya saat mendengar perkataan ayahnya, perusahaan jadi milik Amanda?
Tidak akan dia biarkan, apapun caranya dia akan menyingkirkan Amanda.
#Edward#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
YANGGI Yanggi
👏👏👏
2025-03-27
0
Sulaiman Efendy
IMEJ STEPMOTHER & STEPBROTHER SLALU SANGAT BURUK....MRK PASTI MANUSIA2 TAMAK & RAKUS...
2024-05-14
0
mars
cocok bgt anak kesayangan mommy sam
2024-01-03
1