Chapter 5

Zack turun dari mobilnya dan berjalan kearah sebuah lift, malam ini dia ingin menemui tunangannya Amanda.

Dia ingin tahu dari mulut Amanda apakah yang dikatakan oleh Justin benar adanya jika Amanda pergi menemui klient dan tidur dengan klient itu?

Saat tiba didepan pintu apartemen Amanda, dengan pelan Zack mengetuk pintu apartemen itu. Tidak lama kemudian pintu itu terbuka dan tampak Amanda tersenyum manis saat melihatnya.

"Zack, kenapa kau tidak bilang padaku jika kau mau datang?" tanyanya.

"Ini kejutan untukmu sayang, aku ingin menghabiskan waktu denganmu malam ini."

Amanda tersipu malu, Zack segera masuk kedalam apartemen tunangannya. Tanpa basa basi Zack segera memeluk tubuh Amanda dan me**mat bibirnya.

Amanda mengangkat tangannya, memeluk Zack dan membalas ciuman pria itu. Saat sudah kehabisan nafas mereka melepaskan ciuman mereka.

"Zack apa kau sudah makan?" Amanda menatap wajah tampan Zack dan mengusap wajah tampan tunangannya.

"Sayang, aku sangat ingin memakanmu!"

"Jangan Zack." Amanda mendorong tubuh Zack dan menjauhinya.

Amanda berjalan kearah dapurnya karena saat itu dia sedang memanaskan makan malam untuk dirinya sendiri.

Zack mengikutinya dan meraih tangan Amanda sehingga Amanda menghentikan langkahnya.

"Kenapa Amanda, bukankah kita akan segera menikah?"

"Zack sudah aku katakan padamu, lebih baik kita menyimpan hal ini untuk malam pernikahan kita."

Amanda menepis tangan Zack dan kembali melangkah kedalam dapurnya.

"Amanda, ini abad dua puluh satu,seharusnya melakukan hal itu adalah hal wajar. Apalagi kau adalah tunanganku."

Zack menghampiri Amanda dan memeluknya dari belakang.

"Aku menginginkanmu Amanda, sangat menginginkanmu!" Zack mulai memasukkan tangannya kedalam baju yang dipakai oleh Amanda.

Amanda berusaha menahan tangan Zack dan berusaha melepaskan dirinya dari pelukan pria itu.

"Jangan Zack, tolong hargai keputusanku." pintanya.

"Ck!" Zack berdecak kesal.

Pria itu segera melepaskan pelukannya, mengacak rambutnya frustasi. Dia jadi curiga Amanda menyembunyikan sesuatu darinya.

Zack menarik sebuah kursi dan duduk disana, sepertinya dia harus mencari tahu hal ini lebih lanjut.

Amanda melihat tunangannya itu dengan heran, kenapa Zack terlihat begitu berbeda malam ini?

Tapi Amanda pikir Zack hanya kelelahan saja dengan pekerjaannya. Amanda membuatkan segelas minuman untuk tunangannya dan meletakkan minuman itu didepan Zack.

"Zack, are you okay?" Amanda duduk dihadapan Zack.

"Yah, i'm okay." Zack meraih gelas minuman yang diberikan oleh Amanda dan menyeruputnya, matanya tidak lepas dari wajah cantik tunangannya.

Amanda hanya melihat kearah Zack dan tersenyum manis padanya, dia sangat suka melihat wajah tampan tunangannya itu.

"Amanda, apa yang akan kau lakukan jika perusahaan ayahmu sedang dalam kesulitan?" tanya Zack tiba-tiba.

Amanda langsung menatap Zack dengan heran, kenapa tiba-tiba menanyakan hal demikian?

"Kenapa? Apa perusahaanmu sedang dalam kesulitan?" tebaknya.

"Tidak sayang, aku hanya ingin tahu saja." Zack mengelak dari tebakan Amanda.

"Jadi apa yang akan kau lakukan?" tanyanya lagi.

"Tentu aku akan berusaha Zack. Membantu ayahku dengan semua yang bisa aku lakukan. Bahkan aku akan mengorbankan diriku dan bekerja keras."

"Begitu? Jadi itu alasannya kau menemui klient baru ayahmu kemarin?" Zack kembali menyeruput minumannya dan melihat Amanda dengan tajam.

Amanda menatap Zack dengan heran, apa maksud dari perkataan Zack?

Zack kembali tenggelam dalam pikirannya, mengorbankan diri? Sepertinya Zack sudah salah paham dengan perkataan ini dan pada saat itu perkataan Justin kembali terngiang dikepalanya.

"Zack, kau terlalu bodoh! Asal kau tahu, kemarin Amanda pergi menemui klient baru ayahku, dia bahkan tidur dengan klient itu agar kerja sama perusahaan ayahku dengan klient itu tetap terjalin."

Hal itu membuat rahang Zack mengeras, dalam hatinya tiba-tiba timbul kebencian pada tunangan cantiknya.

Zack menarik nafasnya dengan berat, mungkin Justin benar, Amanda sudah tidur dengan klientnya. Makanya Amanda tidak mau melakukan hal itu dengannya, mungkin saja Amanda tidak mau sampai dia tahu jika dia sudah tidak perawan lagi hingga mereka menikah nanti.

Pikiran-pikiran seperti itu semakin meracuni hati Zack sehingga sebuah keputusan dia ambil untuk tunangannya itu.

Zack benar-benar termakan oleh hasutan Justin dan Kebencian mulai menutupi akal sehatnya.

"Sayang, jika aku mengalami kesulitan apakah kau mau membantuku?"

"Tentu saja Zack, katakan apa yang bisa aku lakukan untukmu, aku pasti akan membantumu." kata Amanda tanpa curiga.

"Aku sangat senang mendengarnya. jadi sayang maukah kau?"

Zack menghentikan ucapannya karena saat itu Amanda bangkit berdiri berjalan kearah microwave dan mengeluarkan makanan yang dipanaskan disana. Tapi tidak lama kemudian Amanda kembali membawa makanan itu dan duduk didepan Zack.

"Apa Zack?" Amanda bertanya sambil memakan makanannya.

"Jangan dipikirkan, sayang, bagaimana jika besok kita pergi makan malam disebuah hotel?"

Amanda melihat tunangannya itu,bwajahnyapun tampak senang.

"Zack apa kau akan melamarku disana?" Amanda bertanya dengan penuh semangat.

"Tentu sayang, jadi berdandanlah yang cantik dan pakailah pakaian terbaikmu. Aku akan membuat kau tidak akan melupakan moment itu untuk seumur hidupmu."

Amanda begitu bahagia mendengarnya, wanita itu bangkit berdiri dan berjalan menghampiri Zack.

Amanda duduk diatas pangkuan Zack dan memeluk leher pria itu dengan erat, sepertinya sebentar lagi mereka akan menikah dan hal itu benar-benar membuat Amanda bahagia.

Zack mengusap punggung tunangannya tapi pria itu tersenyum dengan licik, entah kenapa sekarang dia merasa jijik dengan Amanda saat membayangkan wanita itu sudah tidur dengan pria lain.

"Amanda sayang,sepertinya aku harus pergi. Aku akan menyiapkan kejutan untukmu dan besok aku akan menghubungimu lagi. Tunggulah, aku akan mencari hotel terbaik yang ada dikota ini untuk melamarmu."

Amanda melepaskan pelukannya dan melihat wajah tampan tunangannya.

"Aku tunggu Zack, aku sudah tidak sabar menantikannya." Amanda mendekatkan bibirnya dan menciumi bibir tunangannya.

Setelah itu Zack pergi dari apartemen tunangannya, Amanda melepas kepergian Zack tanpa curiga.

Saat sudah berada didalam mobilnya, Zack mengambil ponselnya untuk menghubungi Mr Ronal.

"Mr Ronal,baku setuju dengan persyaratanmu!jadi besok kau bisa menikmati tubuh tunangan cantikku."

Saat mendengar itu Mr Ronal tersenyum puas, rasanya sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh seksi Amanda Jhonson.

"Aku tunggu." katanya.

Zack mematikan panggilan itu, sekarang dia harus menghubungi Justin. Pria itu sudah berjanji untuk membantunya jadi dia perlu bantuan Justin untuk melakukan rencana selanjutnya.

Saat mendengar itu, Justin sungguh senang. Sepertinya Zack sudah kemakan hasutannya dan sebentar lagi adik tirinya akan hancur dan pada saat itu terjadi dia akan menyingkirkan si tua Eric Jhonson sehingga dia bisa menguasai seluruh kekayaan yang dimiliki oleh Eric Jhonson.

Setelah mendapatkan kekayaan itu, maka dia dan ibunya tidak akan mengalami kesulitan keuangan dikota besar itu.

Malam itu Zack dan Justin mulai berencana untuk menghancurkan Amanda Jhonson dan Zack dengan bodohnya sudah termakan oleh hasutan Justin untuk menjual tunangan cantiknya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KAYAK SCARLET YG DIJUAL TUNANGANNYA KE SAMUEL ANAK SILVIA....

2024-05-14

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

AKHIRNYA SI BODOH ZACK TRMAKAN OMONGAN JUSTIN UNTUK MNJUAL AMANDA KE ROLAN

2024-05-14

1

Ney maniez

Ney maniez

😡😡

2023-07-03

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 84 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!