Aku Si PEBINOR
Elden menuruni anak tangga sambil membenarkan dasinya.
" Selamat pagi tuan,sarapannya sudah siap" . sapa mba Nani yang merupakan kepala koki di mansion tersebut.
Elden menanggapinya dengan senyum.kemudian menaruh bokongnya dikursi untuk memulai sarapan kesukaannya dengan nasi goreng favoritnya. Elden memang lebih suka sarapan dengan makanan berat dari pada roti.karena menurutnya sarapan dengan roti tidak mengenyangkan lambungnya yg mungkin memiliki ukuran yang melebihi batas normal (doyan makan).
Setelah menyudahi sarapannya, Elden melangkahkan kaki keluar mansion.karena sang asisten pribadi sudah menunggu.Billy merupakan asisten pribadi Elden yang sudah 8 tahun bekerja dengannya.
" hari ini kita langsung ke Hotel xxx Tuan untuk meeting dengan perwakilan dari perusahaan Angkasa Group " Billy memberitahu jadwal meeting kepada Elden.
" kenapa mereka masih ingin bekerja sama dengan perusahaan kita? sementara perusahaan mereka sudah sampai ke angkasa " protes Elden.
" Ma'af tuan,saya tidak bisa menjawab pertanyaan konyol tersebut " balas Billy.
"beraninya kau bicara seperti itu kepada ku ha" kali ini tanduk merah di kepala Elden sudah mulai keluar.
Sementara Billy diam tidak menanggapi perkataan bos nya.dia tetap fokus membelah jalan raya dengan kecepatan sedang.
Mobil sedan hitam mewah yang ditumpangi Elden dan Billy sudah berada di parkiran Hotel xxx. Billy turun dari mobil dan membukakan pintu untuk tuan songong nya itu.
"Silahkan tuan" hormat Billy kepada Elden .
"ccckkkk " cuma itu yang keluar dari mulut Elden .Billy memaklumi nya.karena sudah sangat hafal dengan sifat bosnya itu. langkah kaki jenjang keduanya menyusuri lantai 8 tempat meeting yang sudah ditentukan.
Buugggkk
"Awwwww, mas hati-hati donk" protes Sherena sambil menyapu debu yg menempel dibetisnya.perempuan bernama Sherena itu terpental karena bertubrukan dengan sosok tinggi kekar.
" mas, kenapa diam aja sih? saya ini terjatuh karena mas lho ,bukannya minta ma'af malah bengong" gerutu Sherena dengan raut wajah marah.
"Sebaiknya kita tinggalkan tempat ini tuan,karena perwakilan dari angkasa group sudah menunggu." Billy berbicara kepada Elden untuk menghindari amukan singa kecil yang ada di depannya saat ini.
" eh...eh...kalian mau kemana ha,tanggung jawab dulu donk" Sherena menarik pergelangan tangan Elden tak lupa melototkan matanya kepada kedua laki-laki angkuh tersebut.
"sejak kapan saya menghamili anda nona?"
Deg....
Seketika Sherena terdiam mendengar perkataan laki-laki tersebut yang tak lain adalah Elden si bos songong.dia jadi gelagapan sendiri dengan kalimat yang ditodong untuknya. tanpa dia sadari kedua pria berjas hitam itu sudah meninggalkan tempat kejadian peristiwa tersebut.sejenak Sherena sadar ,dia sekarang seperti orang bingung.orang yang membuatnya terpental sudah tidak ada lagi ditempat. Sherena melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift sambil terus menggerutu.
"awas saja kalian berdua ,kalau ketemu lagi bakal aku kasih sambel tuh mata" umpat sherena.
tak peduli orang-orang yang memperhatikannya.dia terus melangkahkan kaki keruangan executif cheff.
tok...tok...tok...
" masuk " terdengar suara dari dalam
Sherena langsung membuka pintu. "selamat siang pak,bapak memanggil saya? sapa dan tanya Sherena .
"silahkan duduk" tawar byan yang merupakan executif cheff di main kitchen hotel tersebut.
Sherena pun duduk mengikuti instruksi atasannya itu.
" bagaimana resep2 menu barunya?apakah sudah final?" tanya byan.
" Saya sudah mempersiapkan semuanya pak.saya yakin resep yang akan kami buat ini betul betul maximal tanpa cacat" ucap Sherena dengan bangga.
"Bagus,saya percaya sama kamu . selama ini memang semua pekerjaan yang kamu handle selalu memuaskan" puji byan .
" saya juga ingin menyampaikan jadwal untuk memberikan pelatihan bagi staf-staf yang masih standard.apakah bisa saya gunakan hari Kamis untuk jadwalnya pak? " tanya Sherena.
"silahkan" balas byan yang di balas lagi dengan ucapan terimakasih oleh Sherena.
Sherena segera pamit dari ruangan cheff executif tersebut .sherena menemui kepala koki untuk membicarakan hal-hal yang dibahas oleh executif cheff tadi saat berada di ruangannya .
setelah itu Sherena menyusun laporan sales produk terjual hari ini,kemaren dan seterusnya .begitulah tugas Sherena yang merupakan seorang sous cheff.
*
Sherena melangkahkan kakinya sedikit lebar Agar secepatnya sampai di parkiran hotel.sherena segera naik kedalam mobilnya.
setelah 20 menit perjalan ,Sherena sampai di rumahnya ,lebih tepatnya rumah suaminya.karena rumah tersebut dibeli suaminya sebelum mereka menikah bahkan sebelum mereka saling kenal.
Sherena mematikan mesin mobilnya dan menatap ke atas jendela kamarnya yang berada di lantai dua.dia membuang nafas kasar.perasaannya mulai bergemuruh bila melihat rumah itu dan mengingat sifat suaminya yang tiba tiba berubah seperti bunglon.sebetulnya tidak berubah , sikap suaminya dari awal menikah memang seperti itu.
Sherena membuka pintu mobil dan mulai berjalan memasuki rumah.dia disambut hangat oleh asisten rumah tangganya yang sudah lama bekerja dengan suami nya.mba Ella,ya Kami semua memanggilnya mba Ella.
"Mba Ella ,nanti tolong buatkan saya teh jahe hangat dan tolong bawakan ke atas ya" pinta Sherena kepada asisten rumah tangganya itu.
"Baik non" mba Ella segera menuju dapur dan di saat itu pula Sherena kembali berjalan ke arah pintu utama karena mendengar suara mesin mobil suaminya.
Dan benar saja, Radit pulang dalam keadaan wajah suntuk seperti banyak beban.sherena meraih tangan Radit dan mencium punggung tangan suaminya itu.
" Capek ya mas?" Sherena memberanikan diri bertanya .meskipun dia tau bakal di cuekin lagi oleh Radit.
Dan memang benar,Radit hanya menatap istrinya dengan tatapan hampa lalu berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.sherena segera menyusul suaminya.
"mas...mas...tunggu mas..." panggil Sherena sedikit berteriak .tenyata Radit tidak masuk ke kamar melainkan ke ruangan kerjanya .
" Mas,sebaiknya mas mandi dulu.biar aku sediakan air hangat .dan satu lagi tolong jangan diam saja saat aku berbicara .aku bukan patung"
Sherena sengaja memberanikan diri. karna hari demi hari dia mendapat perlakuan yang sama.
dimana membuat suasana hatinya menjadi buruk.dan sudah pasti membuat penyakit GERD nya mudah kambuh.
Sherena masuk ke kamar mandi menyiapkan air hangat untuk suaminya.
" astaga bikin kaget saja kamu mas" Sherena terkejut saat melihat Radit sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.Radit hanya membalas ucapan Sherena dengan mencengkram lengan istrinya itu.
"Awww...sakit , jangan begini mas"
Sherena hendak melepaskan cengkraman tangan kekar itu namun tenaganya kalah dibandingkan tenaga pria bertubuh kekar itu yang tak lain adalah suaminya sendiri.
"lain kali kamu tidak perlu repot-repot menyiapkan air hangat untuk ku " Radit masuk ke kamar mandi meninggalkan Sherena yang masih berdiri ditempatnya.
"Tapi itu sudah kewajibanku mas..." Sherena sedikit berteriak agar bisa di dengar Radit .namun tidak ada respon sedikitpun dari laki-laki yang berstatus suaminya itu.
----_----+-----------_------------
Halooooo .....ini adalah karya pertama saya,semoga pembaca suka ya jangan lupa tinggal kan like, vote dan hadiah buat penyemangat saya ...love you all😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
EL Banjarii
perbaiki kepenulisan dialog tag saja biar enak dibaca. Fighting!
2023-01-17
0
Padang Indo
lanjut
2022-01-16
1