Mobil berhenti tepat didepan rumah dengan pagar tinggi .saat Elden ingin membantunya berjalan,Sherena menolak secara halus .karena saat ini dia merasa tidak nyaman .
diantar oleh laki-laki lain saja dia sudah merasa dirinya berkhianat kepada suaminya .
"terimakasih mas,sudah mengantarkan saya pulang " Sherena tersenyum tulus.
"jangan panggil aku mas,panggil aku Elden " .
dengan senyum yang mengambang dibibirnya .kemudian ia pamit dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah yang lumayan besar itu.
Sherena masuk ke dalam rumah.saat dia menaiki tangga ,telinganya mendengar suara canda tawa dari arah ruang keluarga .Sherena menoleh ke arah sumber suara .
Radit dan seorang perempuan sedang duduk bersebelahan .kepala si perempuan bersandar di dada bidang Radit .
Sherena tidak melanjuti langkah kakinya untuk menaiki tangga .dia malah berjalan untuk menemui Radit .
" Mas sudah pulang ?" sapa Sherena .
Radit dan perempuan yang bernama Gracia itu menoleh bersamaan untuk melihat siapa yang berbicara barusan.
"hmmm" hanya dibalas singkat oleh Radit .
" Dia istri kamu ?" tanya gracia kepada Radit .
"ya " lagi- lagi Radit tidak banyak bicara.
" kita keruang kerja kamu saja yuk " ajak Gracia yang disetujui oleh Radit .
Sherena menarik tangan Radit . " mas, kita perlu bicara " Sherena berusaha menahan Radit .
Radit memberi isyarat kepada Gracia untuk meninggalkannya berdua dengan sherena.gracia berjalan lebih dulu ke ruang kerja Radit.
"kamu mau bicara apa?" tanya Radit datar.
" maaasss" Sherena membelai pipi Radit lembut.
" kamu sudah punya istri, hubungan kamu dengan dia adalah sesuatu yang salah ".sambung Sherena.
" justru hubungan aku dan kamu itu adalah sebuah kesalahan terbesar " ketus Radit sambil menepis tangan Sherena .
" aku tidak bisa mencintaimu. jika terus dipaksakan kamu sendiri yang merasa sakit hati "Radit mengeluarkan isi hatinya .
" rumah tangga seperti apa yang sedang kita jalani ini mas ? aku sudah berusaha jadi istri yang baik buat kamu.kita bisa membangun rumah tangga yang baik.kita juga bisa bahagia seperti orang-orang .yang penting kita sama-sama berusaha dulu mas " Sherena berusaha meyakinkan suaminya .
"impossible " sambung Radit ketus.
"bagaimana bisa berhasil sih mas,jika kamu masih berhubungan dengan perempuan itu" Sherena menunjuk kearah ruang kerja Radit.
" sudahlah Sherena , kita menikah tidak saling cinta .kita hanya dijodohkan.dan sampai saat ini aku masih bisa bertahan karena ancaman papaku yang ingin mengambil perusahan griya group dari tangan aku " Radit kembali bersuara .kali ini dengan intonasi yang tinggi.
Sherena tidak meneruskan ucapannya ,karena Radit pergi meninggalkannya.
namun bukan Sherena namanya jika langsung putus asa.dia bergegas ke dapur untuk membuatkan minuman .lalu mengantarkannya ke rumah kerja Radit .
tok...tok...tok...
karna tidak ada jawaban ,Sherena membuka pintu perlahan dengan tangan kirinya .sedangkan tangan kanannya memegang nampan berisi 2 gelas air.
Sherena kaget melihat pemandangan yang dia lihat. Radit dan Gracia sedang berc**m**.dimana kedua tangan Gracia melingkar di leher Radit .sedangkan kedua tangan Radit menarik pinggang Gracia ketubuhnya.
"apa yang kalian lakukan hah ?" Sherena berteriak . Radit dan Gracia kaget mendengar suara Sherena yang menurutnya sangat nyaring.
"apa yang kamu lakukan disini ?" tanya Radit balik .
sambil mengusap bibir dengan jempolnya .
"aku yang seharusnya bertanya mas,apa yang kamu lakukan dengan wanita ja**n* ini?" Sherena meninggikan suaranya.lalu meletakkan minuman yang dia bawa tadi di atas meja .
plak....
satu tamparan mendarat di pipi mulus Sherena.
"kamu bilang aku apa? kamu yang seharusnya bertanya.kamu hadir di antara kami.yang berhak atas mas Radit itu adalah aku " Gracia berbicara lantang .
"mas" Gracia menggoyangkan lengan Radit.agar Radit membelanya.
Radit mendekati Sherena dengan tatapan membunuh .Sherena berjalan mundur .dia semakin terpojok .punggungnya sudah membentur dinding.
lalu Radit mencengkram dagu Sherina .
"beraninya kau berkata seperti itu ha,dia lebih berharga dari kamu .kamu hanya anak petani yang datang dari kampung.beruntung ayah kamu dan papaku sahabatan sejak SMA.kalau tidak , aku akan melempar kamu kelaut sana " Radit semakin mengeratkan genggamannya di dagu Sherena.
" lepas mas,kamu menyakitiku "
Sherena berusaha melepaskan cengkraman tangan Radit dari dagu nya .namun usahanya sia-sia.
lalu tangan Radit berpindah ke leher Sherena dengan sedikit mencekik leher istrinya itu.
" uhuk...uhuk...." Sherena batuk-batuk. setelah itu Radit melepaskan cekikannya .
" itu akibat dari melawanku " kemudian Radit mengajak Gracia meninggalkan tempat itu.
tinggal sherena sendiri sambil mengusap-ngusap leher nya yang sakit.
" kasar sekali kamu mas,aku istri kamuuuuu " Sherena berteriak .namun tidak terdengar oleh Radit .karena laki-laki itu sudah semakin menjauh .
Sherena berjalan masuk ke kamarnya lalu pergi membersihkan diri ke kamar mandi .di bawah guyuran air shower Sherena menangis .dia tidak mau memperlihatkan kelemahannya di depan Radit ataupun Gracia .
" aku tidak boleh lemah ,aku istri sah mas Radit .aku yang berhak atas mas Radit " Sherena berusaha menghibur dirinya .
setengah jam berlalu.Sherena menyudahi mandinya.lalu memakai pakaian tidur.kemudian membaringkan tubuhnya diranjang .tubuh dan pikirannya benar- benar lelah.rasanya dia ingin menyerah .tapi dia tidak mau membuat ayah nya sedih.itu akan memperburuk penyakit ayahnya.
Sherena meletakkan tangan nya didada.dadanya terasa sesak. sepertinya penyakit GERD nya kambuh .dia menarik nafas pelan,lalu menghembuskan pelan .begitulah Sherena ,jika ada yg mengganjal pikirannya ,Gerd langsung datang tanpa diundang .sudah seperti jailangkung saja.
Tak lama kemudian akhirnya Sherena terlelap .mengistirahatkan hati dan pikirannya yang sudah di buat hancur oleh suaminya sendiri.
Pukul 03.00 dini hari Radit pulang, dia membuka pintu dengan kasar sehingga membuat Sherena terbangun.
Sherena bangkit dari tidurnya .saat dia akan menurunkan kakinya ,Radit melarangnya.
" tetap disitu " perintah Radit dengan tatapan dingin.
"Mas kamu dari mana jam segini baru pulang?"
Sherena bertanya sambil melihat jam dinding di depan tempat tidurnya .
"Bukan urusanmu " ketus Radit .
Radit berjalan menuju kamar mandi .10 menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju walk in closet untuk mengenakan pakaian tidur .setelah itu dia merebahkan tubuhnya di sofa .
" Mas,kenapa tidur di sofa ?" Sherena heran karena semakin hari sikap Radit semakin membuatnya stress.
Namun Radit hanya diam tidak menggubris pertanyaan yang dilontarkan untuk nya.
Radit memejamkan matanya ,dia tidak mau tidur diranjang karena kejadian tadi membuatnya semakin tidak suka dengan sherena.gadis kampung yang sama sekali bukan typenya.
menurut Radit ,Gracia jauh lebih cantik dari pada Sherena .
Gracia memang selalu melapis wajahnya dengan dempulan serta warna warni di atas kelopak matanya.sementara Sherena hanya tampil alami .hanya menggunakan bedak tipis dan lipstik
warna nude.cara berpakaianpun gracia lebih unggul .sedangkan Sherena selalu berpenampilan sederhana .dan penampilan sederhananya itu yang membuat kecantikan yang sebenarnya terpancar yang tidak diketahui oleh Radit .
Hai teman-teman...Mohon dukungannya ya ...jangan lupa like vote yaaaa.......Thank you 😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments