Elden menuruni anak tangga sambil membenarkan dasinya.
" Selamat pagi tuan,sarapannya sudah siap" . sapa mba Nani yang merupakan kepala koki di mansion tersebut.
Elden menanggapinya dengan senyum.kemudian menaruh bokongnya dikursi untuk memulai sarapan kesukaannya dengan nasi goreng favoritnya. Elden memang lebih suka sarapan dengan makanan berat dari pada roti.karena menurutnya sarapan dengan roti tidak mengenyangkan lambungnya yg mungkin memiliki ukuran yang melebihi batas normal (doyan makan).
Setelah menyudahi sarapannya, Elden melangkahkan kaki keluar mansion.karena sang asisten pribadi sudah menunggu.Billy merupakan asisten pribadi Elden yang sudah 8 tahun bekerja dengannya.
" hari ini kita langsung ke Hotel xxx Tuan untuk meeting dengan perwakilan dari perusahaan Angkasa Group " Billy memberitahu jadwal meeting kepada Elden.
" kenapa mereka masih ingin bekerja sama dengan perusahaan kita? sementara perusahaan mereka sudah sampai ke angkasa " protes Elden.
" Ma'af tuan,saya tidak bisa menjawab pertanyaan konyol tersebut " balas Billy.
"beraninya kau bicara seperti itu kepada ku ha" kali ini tanduk merah di kepala Elden sudah mulai keluar.
Sementara Billy diam tidak menanggapi perkataan bos nya.dia tetap fokus membelah jalan raya dengan kecepatan sedang.
Mobil sedan hitam mewah yang ditumpangi Elden dan Billy sudah berada di parkiran Hotel xxx. Billy turun dari mobil dan membukakan pintu untuk tuan songong nya itu.
"Silahkan tuan" hormat Billy kepada Elden .
"ccckkkk " cuma itu yang keluar dari mulut Elden .Billy memaklumi nya.karena sudah sangat hafal dengan sifat bosnya itu. langkah kaki jenjang keduanya menyusuri lantai 8 tempat meeting yang sudah ditentukan.
Buugggkk
"Awwwww, mas hati-hati donk" protes Sherena sambil menyapu debu yg menempel dibetisnya.perempuan bernama Sherena itu terpental karena bertubrukan dengan sosok tinggi kekar.
" mas, kenapa diam aja sih? saya ini terjatuh karena mas lho ,bukannya minta ma'af malah bengong" gerutu Sherena dengan raut wajah marah.
"Sebaiknya kita tinggalkan tempat ini tuan,karena perwakilan dari angkasa group sudah menunggu." Billy berbicara kepada Elden untuk menghindari amukan singa kecil yang ada di depannya saat ini.
" eh...eh...kalian mau kemana ha,tanggung jawab dulu donk" Sherena menarik pergelangan tangan Elden tak lupa melototkan matanya kepada kedua laki-laki angkuh tersebut.
"sejak kapan saya menghamili anda nona?"
Deg....
Seketika Sherena terdiam mendengar perkataan laki-laki tersebut yang tak lain adalah Elden si bos songong.dia jadi gelagapan sendiri dengan kalimat yang ditodong untuknya. tanpa dia sadari kedua pria berjas hitam itu sudah meninggalkan tempat kejadian peristiwa tersebut.sejenak Sherena sadar ,dia sekarang seperti orang bingung.orang yang membuatnya terpental sudah tidak ada lagi ditempat. Sherena melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift sambil terus menggerutu.
"awas saja kalian berdua ,kalau ketemu lagi bakal aku kasih sambel tuh mata" umpat sherena.
tak peduli orang-orang yang memperhatikannya.dia terus melangkahkan kaki keruangan executif cheff.
tok...tok...tok...
" masuk " terdengar suara dari dalam
Sherena langsung membuka pintu. "selamat siang pak,bapak memanggil saya? sapa dan tanya Sherena .
"silahkan duduk" tawar byan yang merupakan executif cheff di main kitchen hotel tersebut.
Sherena pun duduk mengikuti instruksi atasannya itu.
" bagaimana resep2 menu barunya?apakah sudah final?" tanya byan.
" Saya sudah mempersiapkan semuanya pak.saya yakin resep yang akan kami buat ini betul betul maximal tanpa cacat" ucap Sherena dengan bangga.
"Bagus,saya percaya sama kamu . selama ini memang semua pekerjaan yang kamu handle selalu memuaskan" puji byan .
" saya juga ingin menyampaikan jadwal untuk memberikan pelatihan bagi staf-staf yang masih standard.apakah bisa saya gunakan hari Kamis untuk jadwalnya pak? " tanya Sherena.
"silahkan" balas byan yang di balas lagi dengan ucapan terimakasih oleh Sherena.
Sherena segera pamit dari ruangan cheff executif tersebut .sherena menemui kepala koki untuk membicarakan hal-hal yang dibahas oleh executif cheff tadi saat berada di ruangannya .
setelah itu Sherena menyusun laporan sales produk terjual hari ini,kemaren dan seterusnya .begitulah tugas Sherena yang merupakan seorang sous cheff.
*
Sherena melangkahkan kakinya sedikit lebar Agar secepatnya sampai di parkiran hotel.sherena segera naik kedalam mobilnya.
setelah 20 menit perjalan ,Sherena sampai di rumahnya ,lebih tepatnya rumah suaminya.karena rumah tersebut dibeli suaminya sebelum mereka menikah bahkan sebelum mereka saling kenal.
Sherena mematikan mesin mobilnya dan menatap ke atas jendela kamarnya yang berada di lantai dua.dia membuang nafas kasar.perasaannya mulai bergemuruh bila melihat rumah itu dan mengingat sifat suaminya yang tiba tiba berubah seperti bunglon.sebetulnya tidak berubah , sikap suaminya dari awal menikah memang seperti itu.
Sherena membuka pintu mobil dan mulai berjalan memasuki rumah.dia disambut hangat oleh asisten rumah tangganya yang sudah lama bekerja dengan suami nya.mba Ella,ya Kami semua memanggilnya mba Ella.
"Mba Ella ,nanti tolong buatkan saya teh jahe hangat dan tolong bawakan ke atas ya" pinta Sherena kepada asisten rumah tangganya itu.
"Baik non" mba Ella segera menuju dapur dan di saat itu pula Sherena kembali berjalan ke arah pintu utama karena mendengar suara mesin mobil suaminya.
Dan benar saja, Radit pulang dalam keadaan wajah suntuk seperti banyak beban.sherena meraih tangan Radit dan mencium punggung tangan suaminya itu.
" Capek ya mas?" Sherena memberanikan diri bertanya .meskipun dia tau bakal di cuekin lagi oleh Radit.
Dan memang benar,Radit hanya menatap istrinya dengan tatapan hampa lalu berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.sherena segera menyusul suaminya.
"mas...mas...tunggu mas..." panggil Sherena sedikit berteriak .tenyata Radit tidak masuk ke kamar melainkan ke ruangan kerjanya .
" Mas,sebaiknya mas mandi dulu.biar aku sediakan air hangat .dan satu lagi tolong jangan diam saja saat aku berbicara .aku bukan patung"
Sherena sengaja memberanikan diri. karna hari demi hari dia mendapat perlakuan yang sama.
dimana membuat suasana hatinya menjadi buruk.dan sudah pasti membuat penyakit GERD nya mudah kambuh.
Sherena masuk ke kamar mandi menyiapkan air hangat untuk suaminya.
" astaga bikin kaget saja kamu mas" Sherena terkejut saat melihat Radit sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.Radit hanya membalas ucapan Sherena dengan mencengkram lengan istrinya itu.
"Awww...sakit , jangan begini mas"
Sherena hendak melepaskan cengkraman tangan kekar itu namun tenaganya kalah dibandingkan tenaga pria bertubuh kekar itu yang tak lain adalah suaminya sendiri.
"lain kali kamu tidak perlu repot-repot menyiapkan air hangat untuk ku " Radit masuk ke kamar mandi meninggalkan Sherena yang masih berdiri ditempatnya.
"Tapi itu sudah kewajibanku mas..." Sherena sedikit berteriak agar bisa di dengar Radit .namun tidak ada respon sedikitpun dari laki-laki yang berstatus suaminya itu.
----_----+-----------_------------
Halooooo .....ini adalah karya pertama saya,semoga pembaca suka ya jangan lupa tinggal kan like, vote dan hadiah buat penyemangat saya ...love you all😘
Diruangan Presdir , Elden duduk di kursi kebesarannya . sibuk dengan berkas berkas yang tidak terlalu banyak.
" Bil, suruh meta cancel meeting hari ini,aku akan pergi ke pesta perkawinan Aril.dan kau juga harus ikut " perintah Elden yang seenak jidatnya ,karena memang dia seorang Penguasa.
" Baik Tuan " jawaban Billy spontan mendapat tatapan tajam dari Elden.
" kenapa jawabanmu terlalu singkat? dasar jomblo akut ." geram Elden.
" prinsip saya sedikit bicara banyak bekerja tuan " balas Billy degan gaya cool nya.
" Kau menyindirku ? mau ku potong gajimu? mau ku ambil lagi apartement mu? seru Elden tidak mau kalah.
" sebaiknya saya menemui Meta " Billy pergi meninggalkan bos nya yang sedang menganga tidak percaya dengan tingkah Billy yang seperti kulkas dua pintu.
"Met , hari ini kamu cancel semua meeting,Tuan mau menghadiri pesta perkawinan rekan bisnis nya " .
Billy sudah berdiri di depan Meta, sekretaris itu langsung berdiri dan tersenyum dengan ramah serta menundukkan kepala kepada laki laki tampan didepannya itu.
" Baik Tuan " meta dengan suara lembutnya selalu membuat laki laki yang mendengar suaranya itu jadi salah tingkah. tidak berlaku untuk Billy si kulkas dua pintu .
" suaramu tidak bagus ,jadi jangan terlalu percaya diri " . tanpa mendengarkan jawaban Meta, Billy berjalan memasuki ruangan Presdir.
Di sofa kebesaran Presdir ,Elden duduk sambil memutar - mutar kursinya ,seperti memikirkan sesuatu.
" Ada yang bisa saya bantu Tuan ?" terdengar suara Billy . Elden langung berdiri dari kursi kebesarannya .
"heh ,kau tidak bisa ya ketuk pintu dulu sebelum masuk ? " lagi lagi tanduk merah kecil di kepala Elden mulai keluar.
" Saya sudah mengetuk pintu enam belas kali,tapi tidak ada jawaban.saya takut tuan kenapa-napa "
jawaban Billy kali ini tidak lagi membuat tanduk merah dikepala Presdir keluar.
Elden terkekeh " Bil, sudah berapa lama kau tidak laku ? " pertanyaan Elden tetap membuat Billy tenang.
" saya bukanya tidak laku tuan " Protes Billy.
" apa namanya kalau tidak laku? " Elden tidak mau kalah .sambil berjalan mendekati Billy .melihat dari ujung sepatu ke ujung rambut Asistennya itu.
" jangan memperhatikan saya seperti itu Tuan , saya laki-laki Normal " Billy merasa sikap Tuannya kali ini di luar normal .
" heh ,apa maksudmu? kau kira aku tidak normal ? " bukan Elden namanya jika tidak membalas argument Billy . Billy tetap terlihat tenang,tidak terpancing sedikitpun dengan kalimat Elden.
kemudian Elden berjalan ke arah jendela ,Sambil melihat keluar.pandangannya jauh.seperti memikirkan Masalah berat.
Billy yang memahami kegundahan tuannya kembali bersuara
" Suatu saat Tuan akan di pertemukan dengan jodoh yang sesuai dengan type anda.jadi tuan tidak usah bersedih "
Elden tidak menanggapi ucapan Billy, dia hanya berbalik lalu menatap laki laki yang berbicara kepadanya barusan.
"kenapa kau selalu tau apa yang aku pikirkan? " Elden mengakui kalau Asisten pribadinya itu memang selalu mengerti apa yang ia rasakan .
" insting Tuan " jawaban pendek yang menyebalkan bagi Elden .
" Ayo Pulang,aku tidak mau lama lama berdebat denganmu ". Elden berlalu mendekati pintu keluar di ikuti Billy.
Mobil sudah berhenti di mansion mewah milik Elden
" kau jemput aku jam 8 " tumben Elden bicara singkat padat jelas .
"Baik Tuan , Saya Permisi " mobil meninggalkan halaman mansion.
Elden berjalan menuju kamarnya.
brukkkk....
tubuhnya direbahkan di atas ranjang yang big size itu . sesaat kemudian Elden sudah sampai ke alam mimpinya.
*
*
Tok....Tok....Tok...suara pintu di ketok dari luar membangunkan Elden.
" Siapa ? " Tanya Elden dengan suara berat khas orang bangun tidur . sambil berjalan kearah pintu lalu membuka kenop pintu.
" Ma,'af Tuan , Tuan Billy menunggu anda di bawah. Elden mengerutkan kening. lalu melihat jam di tangannya .karena memang tadi Elden tertidur dengan pakaian kerjanya.
" baru jam 7,kenapa dia terlalu cepat kesini?" gumam Elden.
"katakan padanya , saya akan segera turun " Elden tersenyum ramah kepada asisten rumah tangganya itu.
" baik Tuan, saya permisi " sambil menundukkan kepala,asisten rumah tangga tersebut berjalan ke bawah untuk menemui Billy.
"Tuan Billy,Tuan disuruh menunggu sebentar" sesuai arahan Elden ,asisten rumah tangga tersebut lalu meninggalkan Billy yang tengah duduk di sofa ruang keluarga.
Billy hanya mengangguk,lalu ia membuka hp nya dan entah apa lagi yang ia lakukan dengan hp tersebut.karena wajahnya tetap saja datar.
"apa kau betah duduk berlama-lama disana ?" tiba tiba terdengar suara yang sering ia dengar .Billy menoleh ke arah sumber suara .nampak Elden yang sudah berjalan di tangga paling bawah .
Billy segera berdiri dan menghampiri tuannya.
"kita berangkat sekarang Tuan "?
"ya" jawaban pendek Elden seolah-olah meniru Billy yang hemat bicara .namun bukan Elden namanya
yang betah dengan hemat bicara.
"Pastikan di pesta nanti kau tidak mempermalukanku dengan menyebutku belum punya pasangan .kau bisa mengatakan pada mereka yang bertanya kalau kekasihku sedang berada diluar negri " .
Elden memberi ancaman kepada Billy dengan sorot mata tajam yang tentu nya tidak dilihat oleh Billy .Karna dia sedang fokus mengendarai mobil.
Elden dan Billy sampai di Hotel xxx tempat pesta perkawinan teman bisnis Elden berlangsung.
kedua laki laki tersebut tidak luput dari pandangan mata para wanita yang berada disana .
tak terkecuali wanita yang sudah bersuami.memang tidak diragukan pesona Elden dan Billy .jangankan dilihat dari wajah,dari cara mereka berjalan saja sudah mendapatkan nilai 100.namun si pemilik wajah tampan tersebut tetap santai .
" Awwwww, kau menginjak sepatuku" . Elden di buat kaget dengan teriakan suara perempuan.
Sesaat kemudian mata mereka bertemu.
" Kau " elden kaget melihat perempuan di depannya
"Kau " Sherena juga tidak kalah terkejutnya .Ya perempuan itu adalah Sherena .
" kau berhutang ma'af 2x padaku.
untuk yg kemaren dan untuk hari ini. " ketus Sherena menunjuk wajah Elden.
"kenapa dia terlihat berbeda,dia terlihat sangat cantik" bathin Elden.
" hei mas....mas....I'm talking to you " Sherena melambai lambaikan tangannya di udara.
" I don't know what you talking about " jawab Elden Asal.
Sherena menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan penampakan yang ia temui kemaren dan hari ini.benar benar menguras emosi .namun dia tahan sebagai wujud best attitude.
"Mas,lain kali jalan itu pakai mata . kemaren mas nubruk saya ,sekarang mas injak sepatu saya " Sherena semakin jengkel kepada pria di hadapannya saat ini.
"Sejak kapan aku jadi suamimu?" entah omongan apa yang keluar dari mulut Elden.
"What? saya bisa gila lama lama disini " Sherena menepuk jidatnya .tidak habis pikir dengan orang yang ada di depannya saat ini . kemudian ia memilih meninggalkan Elden dan Billy.namun Elden menahan tangannya.
"Tunggu, kenapa kamu memanggilku dengan sebutan Mas?"
Apa kamu tidak bisa lihat perawakan ku blasteran Turki?" Elden memberitahu dan sengaja menggoda wanita itu
"Atau kamu ingin aku menikahimu? dan menjadikan
kamu istriku?"
Deg......
Sherena meletakkan telapak tangan kanannya di kening Elden. " tidak panas " gumam Sherena."
" lepaskan tangan istri saya " tiba tiba Radit datang memecahkan situasi yang sedikit konyol.sambil menarik paksa tangan Sherena .
" ayo kita kesana " ajak Radit .
Sherena mengangguk lalu berjalan meninggalkan Elden dan Billy.
beberapa detik kemudian Sherena menoleh kebelakang , dia meletakkan jari telunjuknya dengan miring ke keningnya sambil menjulurkan lidah.
" Dia menggemaskan sekali " Gumam Elden tapi bisa didengar jelas oleh Billy.
"Dia tidak menggemaskan tuan. dia sedang menertawakan anda " ucap Billy datar.
"Aku tidak peduli " jawab Elden singkat namun terus menatap punggung Sherena yang mulai menjauh.
" Jangan main api tuan ." tegas Billy memperingatkan bosnya yang sudah mulai putus urat malunya.
" Aku bukan seorang perokok,dan aku juga tidak pernah masak.untuk apa aku main api?" gerutu Elden sambil berjalan ke arah pengantin untuk bersalaman .
Billy hanya membuang nafas nya lalu menghirup oxigen gratis sebanyak banyak .
" sepertinya tidak berhenti sampai disini " Gumam Billy sambil berjalan mengikuti Tuan songongnya.
" selamat ya ril " ucap Elden kepada Aril.
" kamu kapan,betah banget sendiri ?"tanya Aril
" sebentar lagi,tunggu saja undanganku " .
dengan gaya percaya diri elden berbicara seolah- olah dia sudah punya calon istri.padahal sejauh ini
statusnya sama dengan Billy yaitu jomblo akut .
Billy berbisik di telinga Elden .
" dia itu istri orang tuan " Elden menatap Billy dengan sorot mata membunuh.
*
*
Hai teman- teman,saya mohon dukungannya Ya...jangan lupa vote like yaaa....🙏🙏🙏😘
" Menggemaskan " gumam Elden tersenyum membayangkan pertemuannya dengan wanita yang sudah bersuami tadi.
selama ini Elden jomblo bukan karena dia tidak laku.tapi belum bertemu dengan wanita yang benar benar membuat dunianya berwarna .
tapi hari ini,Elden merasakan sesuatu yang beda dari wanita yang memanggilnya dengan sebutan MAS .
Selama pesta berlangsung ,Elden tidak terlalu menikmati.kolega bisnisnya tak henti-henti menyapanya .
ada juga yang dengan sengaja memperkenalkan putrinya kepada Elden.namun hanya dibalas dengan senyum sekedarnya.
" Ma'af saya harus pergi ,ada yang menunggu saya diluar" ucap Elden kepada salah satu rekan bisnisnya..Elden meninggalkan ball room dengan diikuti oleh asistennya .kemudian berjalan menuju tempat dimana mobil diparkir.
sepanjang perjalanan Elden hanya diam .pikirannya entah kemana .tidak seperti Elden yang biasa.Yang selalu cerewet seperti emak-emak komplek.
" jangan buat hati dan pikiran anda tidak sinkron tuan" terdengar suara Billy memecahkan keheningan di mobil tersebut.
"apa maksudmu? karna kamu terlalu ikut campur urusanku,aku punya tugas baru untukmu " Elden tersenyum smirk.
"saya siap menjalankan semua perintah tuan,asal jangan menyuruh saya untuk menjadikan tuan sebagai seorang PEBINOR" Billy menekan kata pebinor.
Elden hanya menanggapinya dengan diam.kemudian melempar pandangannya keluar jendela.
--------_-----------
"kamu kenal dimana dengan orang itu?" Radit bertanya sambil terus mengemudikan mobilnya.
Sherena menghembuskan nafas kasar.
" aku bertemu mereka di hotel itu juga mas,pada saat aku berdiri didepan lift dan dia mau keluar dari lift ,sehingga dia menubruk aku" jawaban polos sherena spontan keluar dari bibirnya .
"maksudmu,kamu bertemu dengan mereka sudah 2x dengan hari ini? Radit sekilas melirik sherena yang duduk di samping kemudi.
" Ya begitulah mas " jawaban singkat Sherena tidak digubris oleh Radit. Saat ini Radit berperang dengan pikirannya,bagaimana mungkin seorang Elden bisa berbicara lembut dengan istri orang .sementara menurut berita yang sering ia dengar Elden adalah sosok laki-laki yang sampai saat ini tidak mempunyai kekasih,sehingga banyak yang meragukan dia laki-laki normal atau tidak.tapi hari ini Radit menyaksikan sendiri kalau tatapan Elden berbeda kepada Sherena istrinya.
Mobil sudah sampai di kediaman Radit dan Sherena.
" Mas,mau aku buatkan teh hangat? " tawar Sherena dengan senyum manisnya.
"Tidak usah ,aku mau langsung tidur saja" Radit berjalan menuju pintu utama dan menaiki anak tangga menuju kamarnya .
Sherena menatap punggung laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu semenjak 1tahun yang lalu.
Sherena berfikir sudah 1 tahun pernikahan mereka ,tapi ia belum bisa melelehkan hati suaminya itu. dia sadar,pernikahannya dengan Radit berlangsung karena sebuah perjodohan.namun apapun itu,pernikahan mereka sah di mata agama dan hukum.
Papa Radit berteman baik dengan Ayah Sherena.sehingga perjodohan itu dilaksanakan meskipun pada saat itu Radit sebenarnya sudah mempunyai kekasih.
Gracia adalah kekasih Radit yang sedang melanjutkan pendidikan Magister nya di negara M.
entah berapa lama lagi Gracia akan menuntaskan pendidikannya.mungkin sebentar lagi dia akan pulang dan menemui Radit .Sherena prihatin dengan kondisi rumah tangganya yang tidak tau ujungnya nanti akan kemana.namun Sherena bukan perempuan yang mudah menyerah.meskipun pernikahannya tidak didasari dengan cinta ,tetap saja pernikahan itu adalah Sakral dan tidak bisa dipermainkan.sampai titik ini Sherena masih betah dengan perlakuan dingin suaminya.bahkan sampai saat inipun Sherena tidak pernah disentuh oleh suaminya.dan dia tidak mempermasalahkan itu.
Setelah sibuk berperang dengan pikirannya,Sherena bergegas malangkah menuju kamar.ia membuka pintu perlahan.matanya langsung melihat pemandangan di atas ranjang . Radit sudah tertidur di ranjang dengan pakaian yang sudah ia ganti dengan piyama .
Sherena pun membersihkan diri kekamar mandi dan kemudian ikut merebahkan diri diranjang.tak butuh waktu lama ,Sherena sudah berada di alam mimpi.
*
*
Suara Alarm membangunkan Elden dari tidurnya ,ia berjalan menuju kamar mandi untuk menggosok giginya.lalu dia pergi keruangan olahraga yang berada di lantai satu.Elden memang suka berolahraga ,namun dia juga doyan makan.tapi postur tubuhnya tetap kokoh tanpa lemak dimana-dimana.
Setelah satu setengah jam berolahraga ,Elden Kembali ke kamarnya dan bergegas membersihkan diri.seperti biasa dia harus ke kantor .Karena hari ini ada beberapa meeting yang harus ia ikuti.
dengan langkah kaki tegap ,Elden berjalan menuju meja makan untuk memulai sarapannya.
" selamat pagi Tuan " terdengar suara Billy menyapa.
" Ayo sarapan , hari ini kita kerja keras.aku tidak yakin tubuhmu yang kekar itu bisa mengerjakan semua pekerjaan tanpa asupan makanan " Elden berbicara sambil terus memasukkan makanan ke dalam mulutnya .
" Terimakasih Tuan,saya sudah sarapan " Billy menjawab dengan tenang.
Elden yang sudah menghabiskan sarapannya ,kemudian berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di halaman mansion dan tak lama kemudian mobilpun berjalan meninggalkan mansion.
"hari ini ada pertemuan dengan klien dari griya Grup di Cafe Z jam 09.00 Tuan " Billy memberitahu.
" Kita kekantor dulu untuk mengambil berkas- berkas " Elden memberitahu dengan semangat sambil terus menatap ponselnya.
" Baik Tuan " singkat ,padat dan jelas.itu lah Billy .
Billy merasa heran dengan tuannya hari ini.sebelumnya tuan songongnya itu banyak melamun .sekarang semangat tuannya datang entah dari mana seperti sudah kembali.
" saya tunggu disini saja,kamu yang turun ambil berkas-berkasnya "! perintah Elden.
"Baik Tuan " lalu Billy bergegas turun dari mobil dan masuk kedalam gedung yang bertulisan SJY GROUP itu.
Tidak lama kemudian Billy turun dan langsung masuk ke mobil untuk duduk di kursi kemudi.
hanya membutuhkan waktu 15 menit ,mereka sudah sampai di Cafe Z tempat meeting yang sudah di sepakati.
kedatangan Elden dan Billy disambut baik.mereka duduk dikursi yang sudah disediakan. saat mata Elden melihat ke samping kanan,Elden mengerutkan keningnya.
" Anda.....?" ucapan Elden terhenti karena di potong oleh Radit.
" Ya ,semalam kita bertemu di hotel xxx " Radit manjawab dengan tenang .
Elden tersenyum ." semudah ini " bathin Elden.
" Tuan,tolong fokus " Billy berbisik di telinga Elden yang membuat Billy mengembuskan nafasnya karena mendapatkan tatapan membunuh dari Elden .dan bukan Billy namanya kalau harus menanggapi sikap konyol tuannya.karena meskipun tuannya memberikan tatapan tajam ,menurut Billy itu adalah hal konyol.karena sama sekali dia tidak takut dengan tatapan tajam atau tatapan membunuh Elden.
Pertemuan dan kesepakatan berlangsung dengan baik .kedua belah pihak bersalaman pertanda kerja sama akan dimulai.pada saat Radit ingin bersalaman dengan Elden ,Elden pun membalas dan tersenyum ramah .ada udang dibalik bakwan.
Elden dan Billy berjalan keparkiran. mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju kantor SJY GROUP.
terlihat jelas semangat Elden semakin bertambah sejak pertemuan dengan klien di Cafe Z tadi. pada saat Elden sudah berada di ruangan nya Elden bersiul -siul kecil.
" aku punya tugas buatmu " Elden bersuara .
" saya sudah tahu tuan " jawab Billy cepat.
Elden melirik Billy dengan kening yang mengkerut.
" kalau begitu ,tunggu apalagi? " Elden sedikit meninggikan volume suaranya.
Billy mengeluarkan ponselnya , terlihat sedang berbicara dengan seseorang.
Mohon Dukungan nya teman-teman......
jangan lupa tinggalkan jejak 🥰😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!