BAB 14 BUNGA TULIP MERAH

Setelah meeting dengan manajer Arko Restoran sepagi ini guna membahas kerjasama restoran yang di ajukan sebuah perusahaan untuk menyuplai makanan setiap hari jumat. Arjuno pun langsung keluar Dari ruangannya. Pagi ini Nampak cerah, mumpung libur ia ingin bersantai ria sebentar di taman yang ada di depan restoran miliknya.

Belum sampai langkah kakinya sampai pada pintu keluar, netranya mendapati gadis yang beberapa hari lalu bermalam di rumahnya. Tanpa ia sadari wajahnya langsung berseri dan senyum terangkat dari sudut bibirnya ketika melihat gadis yang tanpa ia sadari mengusik pikirannya ketika ia tengah terjaga dalam sepi.

"Dek kemala"

Zantisya yang tengah menunduk wajahnya fokus pada makanannya pun langsung mengangkat wajahnya. Menatap sang pemilik suara yang memanggilnya. Suara yang sudah tak asing lagi di pendengarannya dan wangi tubuh yang menguar darinya pun sudah sangat ia kenali meski ia menutup matanya. Mungkin.

Zantisya tersenyum melihat arjuno berdiri di hadapannya. "Mas Arjun"

"Dengan siapa kesini?" tanya Arjuno penasaran.

"Sendirian mas" tentu saja Zantisya memilih berbohong karena ia tak ingin merusak suasana yang tanpa sadar selalu menyamankan dirinya saat bersama duda di depannya ini. "Maafkan aku ya Allah" batinnya.

"Boleh aku duduk disini?" biar bagaimana pun Arjuno harus meminta izin dulu pada gadis di depannya karena takut jika saja ia mengganggu waktunya.

"Tentu saja mas"

Setelah mendapatkan izin, Arjuno langsung menarik kursi dan duduk di hadapan Zantisya. "Kenapa kita selalu ketemu dengan nggak sengaja kaya gini sih ya?"

"Aku juga heran mas"

"Apa ini sebuah pertanda"

Zantisya mengerutkan keningnya heran. "Pertanda apa mas?"

"Pertanda nasib kamu selalu bertemu duda ganteng seperti ku" Arjuno bercanda dengan sedikit berbisik. Emang suka narsis lelaki ini kalau bertemu dengan orang yang sudah dekat dengannya.

Jelas Zantisya tertawa. Meski ia tahu itu kenyataan namun ia cukup heran dengan sikap narsis dadakan Arjuno. "Sumpah mas narsis banget" Zantisya tetap tertawa sampai ia menyadari saat Bima dan Evita menatap ke arahnya. Ia melihat raut wajah yang sulit di artikan dari seorang Bima Sanjaya. Suaminya.

.

.

.

"Nggak ada yang marah kan kamu jalan sama aku dek?" tanya Arjuno. Setelah Zantisya menghabiskan pesanannya, dengan senang hati Zantisya menerima tawaran Arjuno mengajaknya jalan-jalan.

"Memangnya siapa yang harus marah mas?" meski ia tak memberikan jawaban secara jelas atas pertanyaan Arjuno tapi sepertinya lelaki yang tengah mengemudikan mobilnya itu mengerti dengan jawabannya.

Lagi pula mana mungkin Bima marah dengan siapa Zantisya saat ini. Lelaki itu yang berstatus suaminya selalu saja meninggalkannya di sembarang tempat dengan sejumlah uang yang sengaja ia transfer ke rekening milik Zantisya.

Mereka memasuki taman selecta setelah membeli tiket di bagian depan. Pengunjung nampak sudah ramai menikmati keindahan yang ada di sana. Bunga-bunga nampak indah bermekaran, segala jenis bunga ada disana. Begitu juga terdapat wahana permainan yang dapat di nikmati.

"Mau foto disana?" tawar Arjuno saat melihat rumput yang di bentuk dengan tulisan selecta. Zantisya tersenyum lalu mengangguk. "Cepat kesana"

Zantisya langsung memposisikan dirinya, lalu Arjuno sedikit menjauh agar ia dapat memotret dengan menggunakan ponselnya yang terdapat logo buah apel itu. Setelah mendapat beberapa potret mereka berkeliling melihat seluruh keindahan tanaman disana.

Sejenak mereka duduk di kursi kosong yang terdapat disana. Arjuno mengambil air mineral dari dalam plastik. Mereka tadi sebelum memasuki tempat wisata itu sempat membeli dua botol air mineral dan beberapa makanan ringan.

"Mau minum dek?" tawar Arjuno. Saat melihat Zantisya mengangguk, Arjuno pun langsung membuka tutup botol untuk Zantisya lalu ia langsung memberikan pada Zantisya.

"Terimakasih mas" Zantisya mengambil botol air yang sudah di buka tutup kemasannya, untuknya. Zantisya melihat Arjuno yang tengah menenggak air minum juga dari botol miliknya. Zantisya melihat jakun lelaki itu yang bergerak naik turun. Tak lama ia langsung mengalihkan pandangannya ke depan.

"Ini pertama kali buat aku jalan-jalan ke tempat wisata mas. Terimakasih ya" Zantisya tersenyum menatap Arjuno sejenak.

"Sama-sama. Aku jadi seneng kalau kamu seneng. Mau ngemil dulu?"

"Nggak mas. Kita jalan lagi yuk"

Mereka melanjutkan perjalanan berkeliling melihat segala jenis bunga disana. "Mau foto disana mas" ucap Zantisya menunjuk bunga tulip warna merah.

Arjuno melihat bunga yang di tunjuk Zantisya. "Cepat mendekat kesana biar aku foto in" arjuno bingung dengan sikap Zantisya yang diam dan nampak ragu ingin mengucapkan sesuatu. "Kenapa diam saja dek?"

"Ehm… mas boleh nggak kita foto berdua" pinta Zantisya lirih.

Awalnya Arjuno mengajak Zantisya berselfi namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya ia meminta tolong pegawai yang kebetulan lewat untuk memotret keduanya.

"Dari semua jenis bunga kenapa adek ngajak foto bareng di bunga tulip merah?"

"Aku hanya tertarik saja dengan bunga tadi mas" sambil melangkah menuju keluar tempat wisata setelah menjelajahi seluruh keindahan disana.

"Tahu nggak dek arti dari lambang bunga tulip merah?" tanya Arjuno. Zantisya tentu saja menggelengkan kepalanya karena memang ia hanya tertarik saja dengan keindahan bunga tersebut.

"Bunga tulip merah melambangkan rasa cinta yang dalam dan kasih sayang yang sempurna. Entah benar atau nggak katanya dulu ada seorang pangeran yang jatuh cinta dengan seorang gadis, namun gadis yang sangat di cintai pangeran itu meninggal dunia membuat pangeran itu sedih dan putus asa. Akhirnya pangeran memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena ingin menyusul sang gadis. Pangeran menjatuhkan dirinya dari tebing hingga tetesan darah pangeran mengenai bunga tulip merah. Itulah kisah yang menjadikan bunga tulip merah menjadi lambang makna cinta abadi yang tak kenal pamrih" tutur Arjuno.

"Mas Arjun sepertinya sangat tahu makna dari bunga"

"Sedikit dek" Arjuno tersenyum menatap Zantisya sejenak. "Aku harap suatu saat nanti kita bisa bertemu dengan pasangan sejati kita"

"Tapi mas Arjun nggak boleh mengikuti jejak pangeran. Bunuh diri itu dosa mas"

Arjuno terkekeh mendengar ucapan Zantisya. "Dalam setiap cerita ada positif dan negatifnya. Kita harus bisa menyaring demi kebaikan diri kita dek. Ya kali duda ganteng seperti ku bunuh diri, kan kasian deretan perempuan yang menunggu ku" Zantisya terkekeh dengan ekspresinya ucapan Arjuno.

Mobil Arjuno memasuki parkiran warung makan. Mereka segera turun dari mobil guna mengisi perut mereka yang keroncongan. "Kamu mau makan apa dek?"

Zantisya nampak melihat menu yang ada di sana. "Rawon aja mas, sama es jeruk" ucapnya tanpa rasa malu seolah mereka sudah sangat akrab.

"Bu rawonnya dua sama es jeruknya dua" pesan Arjuno.

Tak lama kemudian pesanan mereka sudah berada di depan mereka. Kuah warna hitam dengan daging sapi dan nasi, jangan lupakan irisan kol, toge, daun seledri dan bawang goreng sebagai pelengkap. Tak butuh waktu lama mereka segera menikmati makanan mereka.

Sunyi, tidak ada pembicaraan di antara keduanya. Mereka hanya fokus pada makanan masing-masing. Dengan cepat makanan mereka pun terlihat habis, ternyata setelah mengelilingi tempat wisata tadi membuat perut mereka benar-benar keroncongan, energi seolah terkuras habis.

Bersambung...

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya sayang kesayangan ❤️ kasih like dan komennya 🥰

Semangat pagi dan selamat beraktifitas 💪

Terpopuler

Comments

Etta Etta

Etta Etta

lanjut

2022-04-08

2

Dini Junghuni

Dini Junghuni

hmmmmm ht2 tisya
ehehehehehe

2022-01-24

1

Mamahnya Nazriel

Mamahnya Nazriel

benih " cinta mulai bersemi 🥰🥰🥰

2022-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 BAKSO KENANGAN
2 BAB 2 TRAGEDI
3 BAB 3 PEMAKAMAN
4 BAB 4 BERTEMU LAGI
5 BAB 5 PERNIKAHAN
6 BAB 6 PERKENALAN
7 BAB 7 PERASAAN RANI
8 BAB 8 TESTPACK
9 BAB 9 PECEL LELE
10 BAB 10 KISAH CINTA BIMA
11 BAB 11 MENGINAP
12 BAB 12 BENTENG HATI
13 BAB 13 RASA YANG DI ABAIKAN
14 BAB 14 BUNGA TULIP MERAH
15 BAB 15 KAKAK CEMBURU?
16 BAB 16 PANTAI
17 BAB 17 DOSA DALAMNYA PERASAAN
18 BAB 18 RINDU
19 BAB 19 PERTEMUAN MENYAKITKAN
20 BAB 20 SUARA ANEH DI RUANG KERJA
21 BAB 21 KENANGAN BUNGA TULIP MERAH
22 BAB 22 TRAGEDI
23 BAB 23 RUMAH SAKIT
24 BAB 24 CARILAH AKU
25 BAB 25 TALAK
26 BAB 26 PERGI
27 BAB 27 MENEMUKAN MU
28 BAB 28 PSIKOLOGI
29 BAB 29 MENIKAHLAH DENGANKU
30 BAB 30 MANTAN ISTRI
31 BAB 31 PERNIKAHAN KEDUA
32 BAB 32 PANTAI LAGI
33 BAB 33 TRAUMA
34 BAB 34 THE POWER OF MODUS
35 BAB 35 SUAMI GANTENG
36 BAB 36 JARINGAN 5G
37 BAB 37 LEBIH BERANI
38 BAB 38 BERTEMU LARAS
39 BAB 39 EMOSI EVITA
40 BAB 40 ROMANTIS
41 BAB 41 MALAM YANG INDAH
42 BAB 42 PAGI YANG SEMPURNA
43 BAB 43 MAMA LARAS
44 BAB 44 ARJUNO X BIMA
45 BAB 45 ON FIRE
46 BAB 46 BERTEMU MANTAN SUAMI
47 BAB 47 TOILET
48 BAB 48 SUAPAN SEPESIAL
49 BAB 49 KEMUNGKINAN KEPERGOK
50 BAB 50 MEMBELI BUKU
51 BAB 51 KULIAH
52 BAB 52 BERTEMU EVITA
53 BAB 53 BERTEMU RANI
54 BAB 54 ISTRI PENGUPING
55 BAB 55 REDUPKAN SUARA
56 BAB 56 PASAR MALAM
57 BAB 57 SEMAKIN HANCUR
58 BAB 58 BUCIN BUKAN BUNCIS
59 BAB 59 KEBUN BINATANG
60 BAB 60 PERMINTAAN MAAF EVITA
61 BAB 61 GAGAL MODUS
62 BAB 62 KEBAKARAN
63 BAB 63 GARIS DUA
64 BAB 64 SADAR
65 BAB 65 SABAR ADA BATASNYA
66 BAB 66 HARUS IKHLAS
67 BAB 67 KEDATANGAN TAMU
68 BAB 68 MENEMUI BIMA
69 BAB 69 SALING MEMAAFKAN
70 BAB 70 BALI
71 BAB 71 MASIH DI BALI
72 BAB 72 KEDATANGAN BIMA
73 BAB 73 WANGI DUIT
74 BAB 74 KITA ADALAH TAKDIR
75 BAB 75 HADIAH ISTIMEWA
76 BAB 76 TWINS
77 BAB 77 SAMA-SAMA HAMIL
78 BAB 78 GULA KAPAS
79 BAB 79 RUJAK TENGAH MALAM
80 BAB 80 GARA-GARA KAREDOK
81 BAB 81 CEMBURUNYA IBU HAMIL
82 BAB 82 PAGI YANG BURUK
83 BAB 83 PINDAH KAMAR
84 BAB 84 ES CINCAU
85 BAB 85 NAMA UNTUK SI KEMBAR
86 BAB 86 ES KRIM
87 BAB 87 SI KEMBAR SUDAH DILAMAR
88 BAB 88 BELAH DURIAN
89 BAB 89 ZIARAH
90 BAB 90 TANDA-TANDA
91 BAB 91 LAHIRNYA SI KEMBAR
92 BAB 92 BERTAHAN UNTUK KAMI
93 BAB 93 PERMATA HATI
94 BAB 94 BERGANTIAN MENJAGA RUBY
95 BAB 95 BABY SITTER AL
96 BAB 96 MILIK ISTRI DAN AL
97 BAB 97 KAMAR SEBELAH
98 BAB 98 AL ADALAH ANUGERAH
99 BAB 99 KAMAR UTAMA
100 BAB 100 BASMI PELAKON
101 BAB 101 PULANG KARENA RINDU
102 BAB 102 MENGAJAK AL KEPANTAI
103 BAB 103 LELAKI POSESIF
104 UCAPAN DARI AUTHOR
105 Dikira Janda
106 Promosi novel Istri Kecil Milik Mas Ganteng
107 Menjadi Simpanan Sang Cassanova
108 Duka Pernikahan (Promosi Novel)
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 BAKSO KENANGAN
2
BAB 2 TRAGEDI
3
BAB 3 PEMAKAMAN
4
BAB 4 BERTEMU LAGI
5
BAB 5 PERNIKAHAN
6
BAB 6 PERKENALAN
7
BAB 7 PERASAAN RANI
8
BAB 8 TESTPACK
9
BAB 9 PECEL LELE
10
BAB 10 KISAH CINTA BIMA
11
BAB 11 MENGINAP
12
BAB 12 BENTENG HATI
13
BAB 13 RASA YANG DI ABAIKAN
14
BAB 14 BUNGA TULIP MERAH
15
BAB 15 KAKAK CEMBURU?
16
BAB 16 PANTAI
17
BAB 17 DOSA DALAMNYA PERASAAN
18
BAB 18 RINDU
19
BAB 19 PERTEMUAN MENYAKITKAN
20
BAB 20 SUARA ANEH DI RUANG KERJA
21
BAB 21 KENANGAN BUNGA TULIP MERAH
22
BAB 22 TRAGEDI
23
BAB 23 RUMAH SAKIT
24
BAB 24 CARILAH AKU
25
BAB 25 TALAK
26
BAB 26 PERGI
27
BAB 27 MENEMUKAN MU
28
BAB 28 PSIKOLOGI
29
BAB 29 MENIKAHLAH DENGANKU
30
BAB 30 MANTAN ISTRI
31
BAB 31 PERNIKAHAN KEDUA
32
BAB 32 PANTAI LAGI
33
BAB 33 TRAUMA
34
BAB 34 THE POWER OF MODUS
35
BAB 35 SUAMI GANTENG
36
BAB 36 JARINGAN 5G
37
BAB 37 LEBIH BERANI
38
BAB 38 BERTEMU LARAS
39
BAB 39 EMOSI EVITA
40
BAB 40 ROMANTIS
41
BAB 41 MALAM YANG INDAH
42
BAB 42 PAGI YANG SEMPURNA
43
BAB 43 MAMA LARAS
44
BAB 44 ARJUNO X BIMA
45
BAB 45 ON FIRE
46
BAB 46 BERTEMU MANTAN SUAMI
47
BAB 47 TOILET
48
BAB 48 SUAPAN SEPESIAL
49
BAB 49 KEMUNGKINAN KEPERGOK
50
BAB 50 MEMBELI BUKU
51
BAB 51 KULIAH
52
BAB 52 BERTEMU EVITA
53
BAB 53 BERTEMU RANI
54
BAB 54 ISTRI PENGUPING
55
BAB 55 REDUPKAN SUARA
56
BAB 56 PASAR MALAM
57
BAB 57 SEMAKIN HANCUR
58
BAB 58 BUCIN BUKAN BUNCIS
59
BAB 59 KEBUN BINATANG
60
BAB 60 PERMINTAAN MAAF EVITA
61
BAB 61 GAGAL MODUS
62
BAB 62 KEBAKARAN
63
BAB 63 GARIS DUA
64
BAB 64 SADAR
65
BAB 65 SABAR ADA BATASNYA
66
BAB 66 HARUS IKHLAS
67
BAB 67 KEDATANGAN TAMU
68
BAB 68 MENEMUI BIMA
69
BAB 69 SALING MEMAAFKAN
70
BAB 70 BALI
71
BAB 71 MASIH DI BALI
72
BAB 72 KEDATANGAN BIMA
73
BAB 73 WANGI DUIT
74
BAB 74 KITA ADALAH TAKDIR
75
BAB 75 HADIAH ISTIMEWA
76
BAB 76 TWINS
77
BAB 77 SAMA-SAMA HAMIL
78
BAB 78 GULA KAPAS
79
BAB 79 RUJAK TENGAH MALAM
80
BAB 80 GARA-GARA KAREDOK
81
BAB 81 CEMBURUNYA IBU HAMIL
82
BAB 82 PAGI YANG BURUK
83
BAB 83 PINDAH KAMAR
84
BAB 84 ES CINCAU
85
BAB 85 NAMA UNTUK SI KEMBAR
86
BAB 86 ES KRIM
87
BAB 87 SI KEMBAR SUDAH DILAMAR
88
BAB 88 BELAH DURIAN
89
BAB 89 ZIARAH
90
BAB 90 TANDA-TANDA
91
BAB 91 LAHIRNYA SI KEMBAR
92
BAB 92 BERTAHAN UNTUK KAMI
93
BAB 93 PERMATA HATI
94
BAB 94 BERGANTIAN MENJAGA RUBY
95
BAB 95 BABY SITTER AL
96
BAB 96 MILIK ISTRI DAN AL
97
BAB 97 KAMAR SEBELAH
98
BAB 98 AL ADALAH ANUGERAH
99
BAB 99 KAMAR UTAMA
100
BAB 100 BASMI PELAKON
101
BAB 101 PULANG KARENA RINDU
102
BAB 102 MENGAJAK AL KEPANTAI
103
BAB 103 LELAKI POSESIF
104
UCAPAN DARI AUTHOR
105
Dikira Janda
106
Promosi novel Istri Kecil Milik Mas Ganteng
107
Menjadi Simpanan Sang Cassanova
108
Duka Pernikahan (Promosi Novel)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!