BAB 9 PECEL LELE

Hampir satu jam lebih arjuno mengendarai mobil mengikuti aplikasi penunjuk jalan. Ia dengan senang hati menuruti Zantisya yang ingin makan disana.

"Yakin dek mau makan disini?" tanya Arjuno setelah memarkirkan mobil di pasar malam.

Zantisya mengangguk. "Mas nggak keberatan kan?" tanyanya tak enak hati.

"Ya nggak apa-apalah" Arjuno terkekeh dan terus mengikuti langkah kaki Zantisya.

"Dulu Tisya awal ke sini sama bapak cuma iseng aja keliling pasar tanpa membeli apapun" Zantisya menatap Arjuno sejenak. "Terus beberapa bulannya lagi bapak ngajak Tisya makan pecel lele disini" ucapan Zantisya berhenti karena mereka sudah berdiri tepat di depan pedagang pecel lele.

"Pak pecel lelenya satu, pake sambel bawang ya pak yang pedes" pesan Zantisya. "Mas mau apa?" tanyanya saat melihat Arjuno sedang melihat menu yang tertempel di kaca gerobak pecel lele.

"Ayam aja pake sambel mentah. Jangan terlalu pedes" pesan Arjuno.

"Pak sama pecel ayamnya satu, sambel mentah pedesnya sedang ya pak. Mas mau minum apa?" tanya Zantisya yang melihat Arjuno sedang melihat layar ponselnya.

"Jeruk hangat" jawab Arjuno tanpa menoleh kearah Zantisya.

"Minumnya jeruk hangat dua ya pak"

"Siap mbak, di tunggu ya"

Zantisya mengangguk. "Mas aku duduk duluan disana" ucap Zantisya memberitahu Arjuno.

Arjuno langsung mematikan layar ponselnya lalu memasukkan ke dalam saku celananya. "Ayo"

Sekitar sepuluh menit menunggu, pesanan mereka pun terhidang di hadapan mereka. Dua gelas jeruk hangat dan seporsi pecel lele dan pecel ayam jangan lupa irisan timun, kemangi, daun selada sebagai pelengkapnya. Dan dua mangkuk berisi air untuk cuci tangan. Mereka pun langsung menikmati hidangan masing masing.

"Enak kan mas?"

Arjuno mengangguk. "Enak"

"Mau coba punya ku?" tawar Zantisya dengan menyodorkan tangannya yang sudah terjumput nasi, ikan dan sambel.

Arjuno terkejut mendapatkan tawaran dari gadis di depannya itu. Membuat mereka saling bertatapan untuk beberapa detik. Zantisya sendiri pun tanpa sadar melakukan hal itu.

"Maaf" ucap Zantisya sambil menjauhkan tangannya yang sudah ada di hadapan Arjuno yang sudah siap untuk di lahap.

Tangan kiri Arjuno dengan cepat menggenggam pergelangan tangan kanan Zantisya lalu Arjuno mendekatkan lagi makanan yang sudah terjumput di tangan Zantisya. Mereka saling bertatapan satu sama lainnya, mengusik perasaan masing-masing. Arjuno langsung melahap makanan yang ada di pulukan Zantisya membuat detak jantung keduanya berpacu dengan sangat cepat.

Dengan perlahan Arjuno melepas genggaman tangannya dan Zantisya pun langsung menarik tangannya menjauh. Ini adalah pertama kali baginya menyuapi makanan dengan seorang lelaki selain bapaknya. Mereka pun mencoba menetralkan kembali suasana yang ah entahlah. Membuat keduanya memilih saling diam dan melanjutkan makanan.

"Ehm… kamu nggak pengen cicipi punya aku dek" tawar Arjuno mencoba mengakrabkan lagi suasana yang sudah mulai berjarak karena kejadian tadi.

Zantisya menatap Arjuno lalu menggeleng dan jangan lupa senyum yang selalu ia berikan pada Arjuno. "Aku nggak suka sambel mentah mas" Arjuno mengangguk. "Mas suka sambel mentah?"Arjuno hanya mengangguk dan tersenyum saja karena mulutnya masih bekerja untuk terus mengunyah. "Bapak Tisya juga suka sambel mentah" lirihnya lalu menunduk dan menikmati kembali pecel lele.

.

.

.

Kecanggungan sejak tadi membuat mereka terus saja saling diam. Arjuno terus fokus melihat ke depan karena kini mereka tengah dalam perjalanan pulang. Sedangkan Zantisya memilih melihat keluar jendela.

Sekitar pukul 11.00 malam mobil Arjuno baru berhenti di depan gang dimana dia dulu pernah mengantar Zantisya pulang.

"Dek… dek… dek kemala" Arjuno terus menepuk lengan Zantisya yang entah sejak kapan ia tertidur. Karena Zantisya tidak juga bangun akhirnya Arjuno keluar dari mobil lalu mengitari ke depan mobil dan membuka pintu mobil untuk Zantisya. "Dek… kemala. Nyenyak banget dia tidur" Arjuno membungkuk memasukkan sebagian tubuhnya untuk membuka safety belt Zantisya membuat wajah mereka saling berdekatan dan di saat itulah Zantisya terbangun karena merasa wajahnya tertiup hembusan nafas.

Zantisya membuka matanya dan langsung melebar kedua netranya karena wajah Arjuno yang berjarak satu jengkal dari wajahnya. Untuk beberapa detik mereka beradu tatapan lagi, dan dengan bersamaan Zantisya membuang wajah kearah lain dan Arjuno langsung berdiri tegak.

"Udah sampai dek"

"Oh udah dari tadi ya mas?" tanya Zantisya sambil keluar dari mobil dan saat itu juga Arjuno mundur.

"Barusan, adek dari tadi aku bangunin nggak bangun-bangun" Arjuno terkekeh. "Ngantuk banget ya?"

"Lumayan. Ehm… mas Arjun, terimakasih udah traktir aku dan antar aku pulang"

"Sama-sama" Arjuno tersenyum. "Sudah malem banget, aku pulang sekarang" pamit Arjuno.

"Hati-hati mas"

"Iya"

.

.

.

Setelah membersihkan diri, Zantisya langsung merebahkan dirinya di atas ranjang. "Akhirnya aku bisa tidur di atas kasur." gumamnya sambil mengingat selama dirumah mertuanya ia tidur di atas sofa. Ia pun tak menyangka malam ini bisa tidur dirumah yang sangat ia rindukan. Bertemu dengan Arjuno sungguh di luar dugaan membuat kenangan malam yang mungkin saja tidak akan keduanya lupakan.

Zantisya menghela nafas berat mengingat lagi ketika kecanggungan menguasai dirinya dan juga Arjuno. Ia bingung dengan perasaannya yang tidak dapat ia mengerti kini. Hanya mengingatnya saja membuat jantungnya seolah ingin lari lebih kencang.

"Ya Allah tolong maafkan aku" lirihnya. Sepenuhnya kini ia menyadari jika ia melakukan hal yang tidak boleh ia lakukan. Pergi hingga larut malam bersama dengan lelaki. Apalagi kini statusnya bukan lagi seorang gadis, ia sudah menjadi istri orang.

.

.

.

Esok harinya Zantisya dan Bima sudah pulang ke rumah. Tadi ia di telpon Bima untuk menghampirinya di hotel dimana ia menginap. Zantisya kira Bima menginap seorang diri namun ternyata ia salah. Bima keluar hotel menghampirinya masih bersama dengan perempuan yang bernama Evita.

Bima dan Zantisya melangkah memasuki rumah dengan bergandengan tangan. Sepertinya mereka cocok sekali menjadi aktor dan aktris Indonesia dalam bersandiwara.

"Akhirnya kalian pulang juga" ucap Laras yang merasa kesepian sejak semalaman.

"Ma kami punya kabar bahagia" ucap Bima.

Laras menatap kedua anaknya. "Kabar apa sayang?"

"Tisya hamil" ucap Bima. Tangannya dengan spontan mengusap perut Zantisya yang masih rata dengan tanpa sadar membuat tubuh Zantisya menegang. Namun sebisa mungkin ia tidak terlihat terkejut dengan sentuhan yang Bima lakukan.

Laras menatap curiga namun itu hanya sebentar karena rasa aneh yang sekelebet menggelayuti hatinya sirna karena rasa bahagia akan memiliki cucu.

"Alhamdulillah" ucap syukurnya lalu mencium pipi kedua anaknya itu.

"Ini taspacknya ma" ucap Bima. Testpack baru karena testpack yang di bawa Zantisya garis duanya sudah memudar.

Dengan binar bahagia Laras menatap testpack itu. Membuat zantisya sedikit merasa bersalah. Namun ia juga mencoba menenangkan diri dan bersiap diri untuk melakukan drama selanjutnya.

"Kalau begitu kita periksakan kehamilan mu hari ini Tisya"

"Biarkan Tisya periksa dengan aku saja ma"

"Mama ikut ya"

"Lain kali saja ya ma" tolak Bima secara halus. Dengan rasa kecewa Laras mengiyakan permintaan anaknya itu.

Bersambung...

Pasangan suami istri model apa ini... Suaminya main sama pacar dan istrinya jalan bareng duda😂

Mohon untuk meninggalkan jejak ya 😊 kasih like dan komennya 💋 jangan lupa klik favorit ❤️

Semangat pagi dan selamat beraktifitas 💪

Terpopuler

Comments

Tiwik Firdaus

Tiwik Firdaus

semoga kebohongan dan bima malahan terbongkar dan zentisya bercerai saja,dan menikah saja dengan uno

2022-04-08

2

Alkahf Muhammad

Alkahf Muhammad

wah siap2 beli perut palsu

2022-02-16

1

arum123

arum123

huh dasar laki2

2022-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 BAKSO KENANGAN
2 BAB 2 TRAGEDI
3 BAB 3 PEMAKAMAN
4 BAB 4 BERTEMU LAGI
5 BAB 5 PERNIKAHAN
6 BAB 6 PERKENALAN
7 BAB 7 PERASAAN RANI
8 BAB 8 TESTPACK
9 BAB 9 PECEL LELE
10 BAB 10 KISAH CINTA BIMA
11 BAB 11 MENGINAP
12 BAB 12 BENTENG HATI
13 BAB 13 RASA YANG DI ABAIKAN
14 BAB 14 BUNGA TULIP MERAH
15 BAB 15 KAKAK CEMBURU?
16 BAB 16 PANTAI
17 BAB 17 DOSA DALAMNYA PERASAAN
18 BAB 18 RINDU
19 BAB 19 PERTEMUAN MENYAKITKAN
20 BAB 20 SUARA ANEH DI RUANG KERJA
21 BAB 21 KENANGAN BUNGA TULIP MERAH
22 BAB 22 TRAGEDI
23 BAB 23 RUMAH SAKIT
24 BAB 24 CARILAH AKU
25 BAB 25 TALAK
26 BAB 26 PERGI
27 BAB 27 MENEMUKAN MU
28 BAB 28 PSIKOLOGI
29 BAB 29 MENIKAHLAH DENGANKU
30 BAB 30 MANTAN ISTRI
31 BAB 31 PERNIKAHAN KEDUA
32 BAB 32 PANTAI LAGI
33 BAB 33 TRAUMA
34 BAB 34 THE POWER OF MODUS
35 BAB 35 SUAMI GANTENG
36 BAB 36 JARINGAN 5G
37 BAB 37 LEBIH BERANI
38 BAB 38 BERTEMU LARAS
39 BAB 39 EMOSI EVITA
40 BAB 40 ROMANTIS
41 BAB 41 MALAM YANG INDAH
42 BAB 42 PAGI YANG SEMPURNA
43 BAB 43 MAMA LARAS
44 BAB 44 ARJUNO X BIMA
45 BAB 45 ON FIRE
46 BAB 46 BERTEMU MANTAN SUAMI
47 BAB 47 TOILET
48 BAB 48 SUAPAN SEPESIAL
49 BAB 49 KEMUNGKINAN KEPERGOK
50 BAB 50 MEMBELI BUKU
51 BAB 51 KULIAH
52 BAB 52 BERTEMU EVITA
53 BAB 53 BERTEMU RANI
54 BAB 54 ISTRI PENGUPING
55 BAB 55 REDUPKAN SUARA
56 BAB 56 PASAR MALAM
57 BAB 57 SEMAKIN HANCUR
58 BAB 58 BUCIN BUKAN BUNCIS
59 BAB 59 KEBUN BINATANG
60 BAB 60 PERMINTAAN MAAF EVITA
61 BAB 61 GAGAL MODUS
62 BAB 62 KEBAKARAN
63 BAB 63 GARIS DUA
64 BAB 64 SADAR
65 BAB 65 SABAR ADA BATASNYA
66 BAB 66 HARUS IKHLAS
67 BAB 67 KEDATANGAN TAMU
68 BAB 68 MENEMUI BIMA
69 BAB 69 SALING MEMAAFKAN
70 BAB 70 BALI
71 BAB 71 MASIH DI BALI
72 BAB 72 KEDATANGAN BIMA
73 BAB 73 WANGI DUIT
74 BAB 74 KITA ADALAH TAKDIR
75 BAB 75 HADIAH ISTIMEWA
76 BAB 76 TWINS
77 BAB 77 SAMA-SAMA HAMIL
78 BAB 78 GULA KAPAS
79 BAB 79 RUJAK TENGAH MALAM
80 BAB 80 GARA-GARA KAREDOK
81 BAB 81 CEMBURUNYA IBU HAMIL
82 BAB 82 PAGI YANG BURUK
83 BAB 83 PINDAH KAMAR
84 BAB 84 ES CINCAU
85 BAB 85 NAMA UNTUK SI KEMBAR
86 BAB 86 ES KRIM
87 BAB 87 SI KEMBAR SUDAH DILAMAR
88 BAB 88 BELAH DURIAN
89 BAB 89 ZIARAH
90 BAB 90 TANDA-TANDA
91 BAB 91 LAHIRNYA SI KEMBAR
92 BAB 92 BERTAHAN UNTUK KAMI
93 BAB 93 PERMATA HATI
94 BAB 94 BERGANTIAN MENJAGA RUBY
95 BAB 95 BABY SITTER AL
96 BAB 96 MILIK ISTRI DAN AL
97 BAB 97 KAMAR SEBELAH
98 BAB 98 AL ADALAH ANUGERAH
99 BAB 99 KAMAR UTAMA
100 BAB 100 BASMI PELAKON
101 BAB 101 PULANG KARENA RINDU
102 BAB 102 MENGAJAK AL KEPANTAI
103 BAB 103 LELAKI POSESIF
104 UCAPAN DARI AUTHOR
105 Dikira Janda
106 Promosi novel Istri Kecil Milik Mas Ganteng
107 Menjadi Simpanan Sang Cassanova
108 Duka Pernikahan (Promosi Novel)
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1 BAKSO KENANGAN
2
BAB 2 TRAGEDI
3
BAB 3 PEMAKAMAN
4
BAB 4 BERTEMU LAGI
5
BAB 5 PERNIKAHAN
6
BAB 6 PERKENALAN
7
BAB 7 PERASAAN RANI
8
BAB 8 TESTPACK
9
BAB 9 PECEL LELE
10
BAB 10 KISAH CINTA BIMA
11
BAB 11 MENGINAP
12
BAB 12 BENTENG HATI
13
BAB 13 RASA YANG DI ABAIKAN
14
BAB 14 BUNGA TULIP MERAH
15
BAB 15 KAKAK CEMBURU?
16
BAB 16 PANTAI
17
BAB 17 DOSA DALAMNYA PERASAAN
18
BAB 18 RINDU
19
BAB 19 PERTEMUAN MENYAKITKAN
20
BAB 20 SUARA ANEH DI RUANG KERJA
21
BAB 21 KENANGAN BUNGA TULIP MERAH
22
BAB 22 TRAGEDI
23
BAB 23 RUMAH SAKIT
24
BAB 24 CARILAH AKU
25
BAB 25 TALAK
26
BAB 26 PERGI
27
BAB 27 MENEMUKAN MU
28
BAB 28 PSIKOLOGI
29
BAB 29 MENIKAHLAH DENGANKU
30
BAB 30 MANTAN ISTRI
31
BAB 31 PERNIKAHAN KEDUA
32
BAB 32 PANTAI LAGI
33
BAB 33 TRAUMA
34
BAB 34 THE POWER OF MODUS
35
BAB 35 SUAMI GANTENG
36
BAB 36 JARINGAN 5G
37
BAB 37 LEBIH BERANI
38
BAB 38 BERTEMU LARAS
39
BAB 39 EMOSI EVITA
40
BAB 40 ROMANTIS
41
BAB 41 MALAM YANG INDAH
42
BAB 42 PAGI YANG SEMPURNA
43
BAB 43 MAMA LARAS
44
BAB 44 ARJUNO X BIMA
45
BAB 45 ON FIRE
46
BAB 46 BERTEMU MANTAN SUAMI
47
BAB 47 TOILET
48
BAB 48 SUAPAN SEPESIAL
49
BAB 49 KEMUNGKINAN KEPERGOK
50
BAB 50 MEMBELI BUKU
51
BAB 51 KULIAH
52
BAB 52 BERTEMU EVITA
53
BAB 53 BERTEMU RANI
54
BAB 54 ISTRI PENGUPING
55
BAB 55 REDUPKAN SUARA
56
BAB 56 PASAR MALAM
57
BAB 57 SEMAKIN HANCUR
58
BAB 58 BUCIN BUKAN BUNCIS
59
BAB 59 KEBUN BINATANG
60
BAB 60 PERMINTAAN MAAF EVITA
61
BAB 61 GAGAL MODUS
62
BAB 62 KEBAKARAN
63
BAB 63 GARIS DUA
64
BAB 64 SADAR
65
BAB 65 SABAR ADA BATASNYA
66
BAB 66 HARUS IKHLAS
67
BAB 67 KEDATANGAN TAMU
68
BAB 68 MENEMUI BIMA
69
BAB 69 SALING MEMAAFKAN
70
BAB 70 BALI
71
BAB 71 MASIH DI BALI
72
BAB 72 KEDATANGAN BIMA
73
BAB 73 WANGI DUIT
74
BAB 74 KITA ADALAH TAKDIR
75
BAB 75 HADIAH ISTIMEWA
76
BAB 76 TWINS
77
BAB 77 SAMA-SAMA HAMIL
78
BAB 78 GULA KAPAS
79
BAB 79 RUJAK TENGAH MALAM
80
BAB 80 GARA-GARA KAREDOK
81
BAB 81 CEMBURUNYA IBU HAMIL
82
BAB 82 PAGI YANG BURUK
83
BAB 83 PINDAH KAMAR
84
BAB 84 ES CINCAU
85
BAB 85 NAMA UNTUK SI KEMBAR
86
BAB 86 ES KRIM
87
BAB 87 SI KEMBAR SUDAH DILAMAR
88
BAB 88 BELAH DURIAN
89
BAB 89 ZIARAH
90
BAB 90 TANDA-TANDA
91
BAB 91 LAHIRNYA SI KEMBAR
92
BAB 92 BERTAHAN UNTUK KAMI
93
BAB 93 PERMATA HATI
94
BAB 94 BERGANTIAN MENJAGA RUBY
95
BAB 95 BABY SITTER AL
96
BAB 96 MILIK ISTRI DAN AL
97
BAB 97 KAMAR SEBELAH
98
BAB 98 AL ADALAH ANUGERAH
99
BAB 99 KAMAR UTAMA
100
BAB 100 BASMI PELAKON
101
BAB 101 PULANG KARENA RINDU
102
BAB 102 MENGAJAK AL KEPANTAI
103
BAB 103 LELAKI POSESIF
104
UCAPAN DARI AUTHOR
105
Dikira Janda
106
Promosi novel Istri Kecil Milik Mas Ganteng
107
Menjadi Simpanan Sang Cassanova
108
Duka Pernikahan (Promosi Novel)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!