BLACK DIAMOND

Setelah melalui perdebatan yang panjang bersama Niki, akhirnya kini mereka berdua telah berdiri tepat di depan sebuah bangunan yang sangat megah dan mempesona, bahkan Niki saja sampai tidak berkedip melihat bangunan tersebut.

📍Anggap aja itu bangunan yang dimaksud lah ya^^

"Queen, ini kita mau ngapain disini, punya siapa lagi ni bangunan, ko sepi amat? sayang bangunan sebagus ini gak ada yang nempatin" ucap Niki.

"Nggak usah banyak bac*t deh Bang, Lo kalo mau tinggal di sini ya udah pindah aja" jawab Queen, melangkah maju mendahului Niki. "Gue harus nerapin sistem keamanan digital nih, gak mungkin juga kalo bangunan segede ini di jaga secara manual semua" batin Queen.

Niki berjalan menyusul Queen masuk kedalam bangunan tersebut. Tak lupa mereka berdua memakai topeng mereka dulu sebelum masuk.

"Selamat sore, Queen" sapa para mafioso yang telah Queen ajak bergabung tadi siang.

"Hem, bagaimana? oh ya dia kakak ku, panggil saja dia Niki" jawab Queen.

"Baik Queen, selamat datang Tuan Niki, senang bertemu dengan anda"

"Iya" ~Niki dingin.

"Queen, kami telah membawa semua senjata, uang, bom, emas, berkas-berkas, komputer, dan masih banyak lagi yang kami punya. Dan ini, kami menyerahkan itu pada anda" lapor salah satu dari mereka.

"Apa ini?" tanya Niki saat melihat sebuah peti berukuran sedang.

Salah satu mafioso tadi membukakan peti tersebut "Queen, ini adalah belati dan pistol yang berhasil membunuh ketua kami terdahulu. Dan yang di kotak hitam itu kami tidak ada yang berani membuka nya. Ketua kami dulu menyampaikan pesan agar memberikan kotak hitam itu kepada pemimpin kita selanjutnya, yaitu anda Queen"

"Baiklah, apa kalian tau siapa yang membunuh ketua kalian dulu?" ~Queen.

"Tidak Queen, tapi kami pasti akan menemukan nya, nyawa harus dibayar dengan nyawa!!"

"Bagus, aku akan membantu kalian. Bang bawa peti nya ke ruangan gue. Gue mau ngomong sama dia dulu" ~Queen.

"Ruangan Lo dimana? disini banyak banget ruangan og*p, gimana gue nemuin ruangan Lo coba" ~Niki.

Queen pergi begitu saja dengan mafioso yang menjelaskan banyak hal tadi, tanpa menjawab pertanyaan Niki terlebih dahulu.

"Hais!!!" umpat Niki.

"Mari Tuan, saya antarkan" ~Mafioso.

°•°•°•°

Tak terasa perbincangan antara Queen dan salah satu mafioso bernama Elio memakan waktu yang tidak sedikit. Sebenarnya bukan berbincang-bincang tapi Queen yang mendengarkan setiap laporan tentang mafia Werewolves dahulu.

Queen melirik jam sekilas "Apakah kalian dari tadi sudah makan?" tanya Queen datar.

"Belum Queen" ~Elio.

"Astaga! bukannya tadi siang aku memberikan kartu kredit pada kalian" ~Queen.

"Maaf Queen, kami tidak berani memakai milik anda tanpa izin anda langsung" ~Elio.

"Ya sudah, setengah jam lagi akan ada yang mengantar makanan, suruh beberapa mafioso untuk menunggu di ujung jalan, agar mereka tidak masuk ke markas kita" ~Queen.

"Baik Queen, saya permisi" ~Elio.

"Hem..." ~Queen.

"Ternyata dunia mafia menyenangkan, gue gak sabar liat darah berceceran hehe. Gue sadar kemana gue melangkah, so gue harus siap apapun rintangan nya, ini jalan yang gue pilih" batin Queen tersenyum devil, sambil melihat ke arah luar lewat jendela di lantai paling atas.

✧ Berani melangkah, maka harus berani dengan segala resiko yang ada.

°•°•°•°

Di sebuah ruang makan yang sangat besar nan luas, semua mafioso kecuali yang sedang berjaga tengah berada di ruangan tersebut, menikmati makan malam sekaligus makan siang mereka dengan lahap.

Waktu makan mereka dibatasi hanya setengah jam saja itupun sudah termasuk beres-beres. Agar mereka terbiasa disiplin dan bisa melakukan apapun dengan cepat, tepat waktu, dan rapih.

"Sudah malam, langsung ke intinya saja. Jadi disini saya akan mengumumkan nama mafia kita" ucap Queen datar. Dari atas lantai dua, sedangkan para mafioso di lantai satu.

"Kalian tau apa ini?" tanya Queen sambil mengangkat sebuah benda tinggi-tinggi.

"Berlian Queen" jawab mafioso lantang.

"Yap, BLACK DIAMOND. Saya rasa kalian sudah paham, saya pergi dulu, selamat malam" ucap Queen lantang. Lalu pergi disusul oleh Niki.

Para mafioso langsung paham dan tersenyum devil, akhirnya nasib malang mereka tanpa pemimpin sudah berakhir. Kini mereka telah mempunyai pemimpin baru lagi, walaupun di otak mereka masih bersemayam berbagai pertanyaan.

Apakah seorang gadis kecil seperti Queen bisa memimpin mafia?

Apakah mereka tidak salah langkah?

Thank you, maaf lama ya ㅠㅠ

See you in the next episode...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!