Birthday Party

Sekitar pukul 4 Eileen baru pulang dari butik tempat nya bekerja. Dia langsung disambut pelukan erat oleh Vera, pelukan hangat dan penuh kasih sayang ini akan ia rindukan saat ia pergi nanti.

"Hey, ada apa sayang, tumben kok langsung peluk-peluk kaya gini?" tanya Eileen.

"Gak papa Mah, cuma pengin peluk doang, Vera sayang sama Mamah" jawab Vera dengan menyimpan rasa luka yang begitu sakit di hatinya.

"Oalah, Mamah juga sayang sama kamu, kamu adalah hidup Mamah" ~Eileen sambil memandangi wajah Vera.

Tak mau Mamah nya tau jika matanya akan berkaca-kaca ia langsung memeluk Eileen kembali dan berusaha menghapus air matanya. Cukup lama mereka pada posisi itu, sampai akhir nya Vera melepaskan pelukan tersebut.

"Mamah ke atas dulu ya" ~Eileen lembut, dijawab anggukan oleh Vera, sebelum Eileen pergi ia sempat mencium kening sang putri terlebih dahulu.

"Mah, pasti Vera bakal kangen banget sama Mamah. Tapi Vera harus pergi, agar kalian bisa hidup tenang tanpa teror dan berbagai bahaya lagi karena Vera" batin Vera

"Ekhem... ngelamunin apa nih? serius banget" ucap Bastian tiba-tiba

"Astaga bang! ngagetin aja ih" ucap Vera

"Hehe, abis gatel kalo gak usil ke Lo dek. Berasa hari ini ada yang kurang gitu" ~Bastian

"Hem..." ~Vera "Tapi kedepannya Abang harus terbiasa tanpa Vera" batin Vera

"Yah jangan marah dong ya ya ya" ~Bastian

"Gak tau" ~Vera

"Dek, nanti malem ikut abang yuk" ucap Saga datang sambil menenteng tas kantor nya.

"Pasti biar gak dideketin cewek-cewek kan?" ucap Vera yang sudah bisa menebak apa yang ada di dalam otak brilian Abang pertama nya, ah salah Abang angkat nya.

"He'em" ~Saga, melepas sepatu hitam nya dan mengganti dengan sandal jepit biasa.

"Oke" ~Vera

"Lah terus gue gimana?" ~Bastian

"Gak gimana-gimana, ke kamar, terus tidur, kalo gak bisa ya nangis aja" ~Saga

"Gue juga niatnya mau ajak Vera jalan-jalan tau tapi keduluan lu" ~Bastian

"Siapa cepat dia dapat" ~Saga

"Ya gak bisa gitu dong--" ~Bastian

"Cukup-cukup, kita kan bisa pergi sama-sama. Gak papa kan bang?" ~Vera

"Ya" ~Saga

"Yang bener sama ikhlas jawabnya bang" ~Vera

"Iya Vera sayang gak papa kok" ~Saga

"Nah gitu dong" ~Vera

Jarum jam sudah menunjukan pukul 7 malam, kedua pangeran tampan tengah menunggu princess mereka turun. Tak lama kemudian derap langkah menuruni tangga terdengar di telinga keduanya, refleks mereka mengalihkan pandangan mereka dari layar ponsel.

Bak bidadari, Vera turun menuruni tangga satu persatu, dress merah yang cukup simpel tapi sangat indah di tubuh Vera membuat kulit putih mulus nya seakan bersinar. Polesan make up natural menambah kecantikan gadis itu berkali-kali lipat dari sebelumnya. Serta rambut yang ia cepol atas, yang menampakkan leher jenjang nya.

Saga dan Bastian sampai terbengong melihat kecantikan adik nya itu. Hingga mereka tidak menyadari dibelakang mereka ada sang Mamah yang siap menarik telinga keduanya.

"Awwss... ah Mah apaan sih, sakit tau!" ucap Bastian kesakitan begitupun Saga namun ia lebih memilih diam.

"Biar kalian sadar aja, adik kalian emang cantik sama seperti Mamah. Tapi lihat nya biasa aja bisa?" ucap Eileen

"Iya iya maaf" ~Bastian

"Ya udah kalo gitu Saga, Vera, sama anak tengil ini pamit ya Mah" ~Saga

"Apa Lo bilang?! Lo panggil gue anak tengil? hey sembarangan aja kalo ngomong" ~Bastian

"Udah yuk berangkat aja" ~Saga, pergi menggandeng tangan Vera meninggalkan Bastian yang sedang kesal

"Woy tungguin gue, eh Mah Bastian yang tampan ini pamit juga ya muah sayang Mamah" ~Bastian mencium pipi sang Mamah

"Mah, Vera pergi dulu ya, dadah" ~Vera

"Iya sayang hati-hati. Saga, Bastian, jaga adik kalian baik-baik, awas aja pulang-pulang putri Mamah ada yang lecet sedikit pun" ~Eileen

"Iya Mah" ~Bastian dan Saga

°•°•°•°

Setelah menempuh waktu kurang lebih setengah jam, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Sebuah hotel mewah yang telah disulap menjadi tempat acara pesta ulang tahun yang sangat meriah.

"Lah bang, ternyata tempat tujuan kita sama" ucap Bastian.

"Lu siapanya mereka?" tanya Saga.

"Yang ultah temen kampus gue, Lu?" ~Bastian.

"Bokap nya manager keuangan" ~Saga.

"Oh oke-oke" ~Bastian.

Kedua pangeran tampan itu turun terlebih dahulu, membukakan pintu bagian belakang dan keluarlah Vera. Sungguh malam ini ia adalah princess yang dijaga oleh dua prince sekaligus.

"Selamat datang Tuan, terimakasih telah meluangkan waktu mas kalian untuk datang ke acara saya ini" sapa sang tuan rumah nya langsung.

"Bas, makasih ya dah dateng ke birthday party gue" ucap seorang perempuan cantik menggunakan gaun pink muda dan berbagai riasan lainnya. Namun kecantikan nya masih jauh dibawah Vera.

"Iya, nih buat Lo" ucap Bastian menyerahkan dua kado, satu kado darinya dan satu dari Saga pada perempuan yang tengah memperingati hari kelahiran nya.

"Wahh... makasih!"

Langkah kaki mereka memasuki ruangan inti dari acara tersebut. Semua pasang mata mengarah pada kakak beradik keluarga Dixon, berbagai tanggapan positif dan negatif keluar dari mulut orang-orang, namun hanya di anggap angin lalu oleh mereka bertiga.

Tidak ada yang spesial dalam acara birthday party ini, semua acara berjalan lancar seperti biasanya. Tapi bagi Vera ada yang berbeda, dirinya sebagai sesama perempuan merasakan adanya cinta di mata orang yang berulang tahun pada Abang ke duanya. Namun sayang Bastian masih menutup mata dan hatinya untuk siapapun, sehingga ia tidak melihat banyak cinta dari perempuan itu.

"Bang, semoga kalian bisa nemuin pasangan yang bisa ngelengkapin hidup kalian dan tentunya ngelupain gue" batin Vera tersenyum manis namun penuh luka.

Terpopuler

Comments

👑Queen👑

👑Queen👑

mentang-mentang adeknya bening jadi di manfaatkan biar jadi tameng aduh apa semua Abang kek gtu karena abang Queen juga sama

2022-02-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!