Sakit

Di ruangan serba putih dengan aroma khas obat-obatan, Vera terbaring pingsan dengan muka yang pucat pasi. Sudah 2 jam lebih ia pingsan namun belum juga ada tanda-tanda ia akan sadar. Luka nya tidak terlalu parah, hanya lecet-lecet saja di bagian-bagian tertentu.

Akhirnya tak lama kemudian, jari telunjuk Vera bergerak dan kelopak mata nya berkedip-kedip berusaha menyesuaikan cahaya yang ada.

"Mamah..." lirih Vera

"Oh, Nona, anda sudah sadar? sukurlah" ucap seorang suster.

"Mamah?" ~Vera

"Nyonya Dixon ada di ruangan nya, keadaan nya baik-baik saja anda tidak usah khawatir. Nona, anda mau kemana?" tanya sang suster saat Vera berusaha bangkit dari brankar dan melepas selang infus nya.

"Mamah" ~Vera

"Tidak Nona, anda harus beristirahat" suster tersebut mencegah Vera pergi dari ruangan nya.

"Minggir, jangan halangi jalan gue, gue cuma mau ketemu Maman gue apa salah nya sih?" ~Vera

"Tapi Nona, anda masih harus beristirahat, anda baru siuman" ~Suster

"Gue dah gak papa, dah sehat. So gak usah khawatir okey" ~Vera

"Tunggu Nona, jika memang anda ingin menemui Nyonya Dixon, tolong tunggu disini, saya akan ambilkan kursi roda terlebih dahulu" ~Suster

"Ya udah" ~Vera pasrah

"Permisi Nona" runtuh sudah pertahanan suster itu untuk melarang Vera menemui sang Mamah. Dengan cepat suster tersebut pergi mencari kursi roda.

Vera menunggu suster itu kembali, namun rasa khawatir nya membuat waktu berjalan begitu lama dan suster itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Dengan langkah lemas, ia berjalan mencari ruangan sang Mamah.

"Sus, ruangan Nyonya Eileen Dixon dimana?" tanya Vera

"Maaf anda siapa nya ya?" tanya balik sang suster

"Saya anak nya, Rivera Dixon" ~Vera

"Oh Nona Vera, ruangan Nyonya Eileen ada di VIP no 5. Dari sini anda tinggal belok kanan dan ruangan paling pojok itulah ruangan Nyonya Eileen" ~Suster

"Baiklah terimakasih" Vera tersenyum ramah pada suster tersebut lalu pergi

Semakin ia berjalan, pandangan nya bertambah kabur, namun sebisa mungkin ia menahan dirinya agar tidak menyatu dengan lantai. Tiba di depan pintu dan saat hendak masuk, ia mendengar percakapan antara sang Mamah dan seorang lelaki, jadilah ia urungkan niatnya untuk masuk.

"Kak, untuk apa Kaka terus merawat anak itu? dia bukan anak kandung mu. Dan karena nya, kau terus dalam bahaya!" ucap Rangga

"Rangga cukup! sekali lagi Kaka mendengar, kamu terus memaksa Kaka untuk berhenti menyayangi Vera, maka Kaka tidak akan segan-segan menghukum mu" tegas Eileen

"Apa maksudnya?" tanya Vera kebingungan

"Kak--"

"Vera memanglah bukan anak kandung Kaka, tapi dia adalah alasan Kaka masih hidup sampai sekarang. Jika kamu terus mengatakan hal itu, sama saja kamu membunuh Kaka"

Deg...

Detak jantung berpacu berkali-kali lipat lebih kencang dari biasanya, air mata mengalir membanjiri pipi mulus gadis itu, ditambah lagi sebuah petir yang juga turut menyertai. Ini sangat mengejutkan bagi Vera, keluarga yang selama ini menyayangi nya ternyata bukanlah keluarga satu darah dengan nya.

Entah kenapa hatinya begitu sakit mendengar kenyataan yang ada. Segera, ia berlari dengan keadaan masih menggunakan baju pasien. Ia berlari tanpa tujuan membelah hujan deras yang sedang mengguyur kota, tanpa memperdulikan ketakutan pada petir dan kondisi tubuhnya yang belum stabil.

"Hiks... jadi siapa orang tua kandung gue, mereka dimana? ternyata bener yang dikatakan orang-orang kalo sebenernya, gue bukan anggota keluarga Dixon. Tapi kenapa mereka nyembunyiin hal sebesar ini dari gue. hiks... why does this hurt so much?!" ucap Vera sesenggukan dibawah guyuran air hujan yang sangat dingin.

Rivera sebenarnya telah mendengar berita itu sejak ia masih kecil, tentang dia bukanlah keluarga sah dari keluarga Dixon. Ia memilih untuk diam saat itu, karena ia tak tau akan kebenaran nya dan tak percaya akan berita itu. Tapi setelah berita itu menyebar luas, ia sering mendapatkan tanggapan-tanggapan negatif dari banyak orang. Membuat nya mulai mempercayai hal tersebut.

Namun dengan cepat, keluarga Dixon menyangkal dan menegaskan bahwa berita itu tidak lah benar. Rivera Dixon adalah bagian keluarga mereka secara sah.

Duarrr...

"AAAAA... gue takut hiks..." teriak Vera ketakutan

°•°•°•°

"Vera sayang" ucap Eileen tiba-tiba terbangun dari tidurnya

"Kenapa Mah?" tanya sang suami yang bernama Askary Dixon

"Vera, bagaimana keadaan nya sekarang, dimana dia?" ~Eileen

"Papah baru sampai dan langsung kesini, jadi Papah belum tau kondisi Vera. Tapi Saga sama Bastian lagi ke sana ko Mah, Mamah tenang aja ya" ~Askary

"Tapi Pah, perasaan Mamah gak enak" ~Eileen

Thank you...

See you in the next episode♡

Terpopuler

Comments

Chandra Dollores

Chandra Dollores

penuh misteri
gawat dah.. bakal ga bisa lepas neh HP dr genggaman

2022-02-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!