Bab 13. Zeya dan Zahra

Albirru mengantar Zeya pulang. Ia ingin menyusul abi dan uminya. Sebelum Zeya keluar dari mobil, Albirru menahannya.

"Maaf, Zeya. Mas mau bicara dengan Abi dan Umi. Apakah kamu mengizinkan mas malam ini menginap di tempat Zahra?"

"Kenapa mas harus minta izin padaku. Bukankah Zahra juga istrinya, mas."

"Bukankah seharusnya malam ini mas masih menginap di sini. Jadi sepantasnya mas meminta izin kamu."

"Mas, aku sebagai seorang istri hanya mengikuti apa yang kamu lakukan. Jika ternyata kamu tidak adil, aku pun tak pantas menghakimi. Bairlah kamu yang akan mempertanggungjawabkan nanti di akhirat."

"Zeya, bukannya mas tidak adil. Mas hanya ingin meluruskan semua yang abi dan umi pikirkan tentang kamu. Mas ingin ia juga bisa menerima kamu seperti ia menerima Zahra."

"Aku tak apa-apa, mas. Aku tidak pernah berharap pada manusia lagi. Seperti kata umi, jika kita berharap pada manusia hanya kekecewaan yang kita dapat. Aku hanya pasrahkan semua pada yang diatas. Dan aku akan selalu berdoa, semoga Allah membukakan pintu hati abi dan Umi untuk bisa menerima aku apa adanya. Hanya Allah lah yang bisa membalikkan hati orang."

"Mas harap kamu bisa memahami dan menerima sikap Abi dan Umi. Ia hanya kaget mendengar masa lalumu. Mas yakin suatu hari ia akan menerima kamu apa adanya."

"Semoga saja. Aku masuk dulu." Zeya mencium tangan Albirru sebelum keluar dari mobil.

Zeya baru masuk ke dalam rumah setelah mobil Albirru menghilang dari pandangannya.

Zeya masuk ke kamar dan membersihkan diri. Ia membaringkan tubuhnya di ranjang dengan mata menerawang menatap langit kamarnya.

Sebagian orang bilang, sangat menyakitkan menunggu seseorang. Sebagian orang lagi berkata, menyakitkan itu saat kita harus melupakannya. Tapi bagiku yang paling menyakitkan itu adalah saat aku tidak tau keputusan terbaik apa yang akan aku ambil, apakah tetap menunggu atau melupakannya dan pergi menjauh.

Bagiku orang yang kuat bukan mereka yang selalu menang. Melainkan, mereka yang tetap tegar saat terjatuh.

Setelah satu jam mencoba memejamkan matanya tapi tak bisa terlelap, Zeya akhirnya bangun.

Zeya membuka lemari dan mengambil gamis serta hijab yang pernah diberikan Umi ustadzah tempatnya mengaji.

Ia mengenakan gamis dan hijab itu. Zeya mematut dirinya di cermin dan layar ponselnya.

"Sebaiknya aku menggunakan hijab saja mulai besok. Umi juga bilang, wanita muslimah wajib menggunakan hijab. Aku pantas kok berpakaian begini," gumam. Zeya seorang diri.

Setelah itu Zeya membuka kembali pakaiannya, ia mengambil wudhu dan melaksanakan solat sunat sebelum tidur.

................

Di tempat rumahnya Zahra, Albirru sedang berkumpul dengan Abi dan Umi nya.

"Apa lagi yang ingin kamu bicarakan," ucap Abi.

"Aku tak bisa pisah dari salah satu istriku, Abi."

"Apa kamu bisa bersikap adil nantinya?"

"Aku akan berusaha semampuku untuk bersikap adil, Abi."

"Udah berapa lama kamu menikahi Zeya."

"Udah sembilan bulan, Abi."

"Sudah sembilan bulan, dan tak ada niat kamu mengenalkan Zeya pada Abi dan Umi. Apakah ini yang Abi ajarkan? Kenapa kamu tak berani berkata jujur?"

"Aku takut Abi tak setuju dengan pernikahanku, " gumam Albirru.

"Kamu takut abi tak setuju. Tampak sekali jika kamu telah melakukan kesalahan. Jika kamu benar, kenapa harus takut. Abi tak mengira Albirru, kamu berani membohongi kedua orang tua dan mertuamu. Zahra ... katakan dengan jujur, apakah kamu telah mengetahui pernikahan Albirru."

"Maafkan aku, Abi. Maafkan aku, Umi. Aku telah mengetahuinya sebelum Abi datang. Mas Al telah mengenalkan kami."

"Dan kamu menutupi ini dari kami."

"Aku tak ingin membantah perintah suamiku, Abi. Mas Al meminta aku menyembunyikan ini dari semuanya."

"Kamu lihat, Al. Pasti hati Zahra terluka saat mengetahui kebohongan kamu. Tapi ia dengan ikhlas menerimanya sebagai bakti kepada suami. Dan ia tetap taat dan patuh atas semua perkataanmu," ucap Abi mulai emosi.

"Abi, jangan salahkan mas Al. Aku setuju untuk menutupi semua ini. Kami sebenarnya akan mengatakan pada Abi dan Umi, cuma belum waktunya ternyata Abi sudah mengetahuinya," ucap Zahra membela Albirru.

"Apa kamu rela di madu?" ucap Umi.

"Aku rela, Umi. Semua demi baktiku pada suami dan mengharapkan ridho-Nya."

"Kamu memang wanita yang baik, bersyukurlah Al kamu bisa menikahi Zahra. Dan bagaimana nanti jika orang tua kamu tau semua ini."

"Aku yang akan menghadapi kedua orang tuaku. Yang akan menjalankan rumah tangga adalah aku, jadi aku rasa kedua orang tuaku pasti akan menerima dan mengerti."

"Baiklah jika kamu memang telah menerima semua ini. Abi dan Umi pamit dulu. Kami mau tidur."

Setelah Abi dan Umi masuk, Albirru langsung mendekati Zahra dan memeluknya.

"Terima kasih atas pembelaan kamu tadi."

"Sudah sepantasnya seorang istri membela suaminya. Mas tak perlu berterima kasih."

"Kamu memang wanita yang baik. Beruntung mas memiliki kamu," ucap Albirru dan mengecup dahi Zahra.

Albirru menggendong Zahra dan membawanya masuk ke kamar.

"Mas, turunkan aku. Badanku berat ...."ucap Zahra dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Albirru.

Albirru menghempaskan dengan pelan tubuh Zahra ke ranjang. Ia mengkukung tubuh Zahra dibawah kuasanya.

Albirru menyusuri wajah istrinya dari dahi hingga berakhir di bibir. Ia melum*tnya dengan rakus.

Satu persatu kain yang menutupi tubuh istrinya di buka Albirru. Ia mencumbu istrinya hingga Zahra terbuai. Setelah puas dengan pemanasan, Al mulai memasuki tubuh istrinya.

Albirru lupa jika saat ini seharusnya ia masih bersama Zeya. Ia menghabiskan malam bersama Zahra. Setelah membersihkan diri mereka terlelap.

Zeya yang terbangun tengah malam melihat ke samping. Hanya bantal yang menemaninya.

Apakah mas Al menginap di tempat Zahra. Kenapa ia tak mengabariku. Ia bilang hanya ingin bicara dengan abi dan Umi.

Zeya bangun dari tidurnya dan mengambil wudhu. Ia melaksanakan solat. Setelah solat tanpa bisa dibendung air matanya jatuh.

Ya Allah jika ini memang jalan takdir yang telah Engkau gariskan padaku, aku akan coba menjalani dengan ikhlas. Mungkin ini dapat menggugurkan dosa-dosaku yang begitu banyaknya. Aku mohon kuatkan dan tabahkanlah aku untuk menjalaninya hingga akhir. Albirru, Dulu dirimu pernah membuatku terbang bahkan hingga naik ke bintang-bintang, namun kini diriku kau hempaskan jauh ke dalam jurang yang curam. Ragaku memang terlihat masih tetap seperti dulu, tapi tidak dengan hatiku. Jika aku masih mencoba bertahan, itu semua kulakukan hanya mengharap ridho-Nya. Dan jika suatu saat aku pergi meninggalkan kamu itu juga karena aku tidak ingin menzalimi diriku sendiri. Jika hati ini sudah tak mampu lagi bertahan, aku akan mundur dengan hati ikhlas.

Bersambung

*****************

Bonus visual Zeya, Albirru dan Zahra. Menurut aku ini yang cocok. Tapi jika kalian memiliki gambaran lain, tak apa. 😍😍😍😍

Terima kasih

Terpopuler

Comments

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

terus zeya ngga baik gitu, belum kenal aja

2023-11-03

1

Andri

Andri

aq kok sakit ya mbaca nya sumpah sakit banget

2023-07-05

1

Lady Di

Lady Di

mundur zeya mundur

2023-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Harus Kuat
2 Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
3 Bab 3. Apakah itu benar suamiku?
4 Bab 4. Pengakuan Albirru
5 Bab 5. Mungkinkah ini takdirku.
6 Bab 6. Pertemuan Zeya dan Zahra
7 Bab 7. Beginikah Rasanya Berbagi Cinta?.
8 Bab 8. Kedatangan Abi dan Ummi
9 Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi
10 Bab 10. Kembali Dilupakan
11 Bab 11.Apakah Kesabaran Ada Batasnya
12 Bab 12. Kejujuran Zeya
13 Bab 13. Zeya dan Zahra
14 Bab 14. Apakah Aku Egois?
15 Bab 15. Siapa Pria itu?
16 Bab 16. Rumah kediaman Zahra
17 Bab 17. Maaf ... Aku Menyerah
18 Bab 18. Kepergian Zeya.
19 Bab 19. Haikal Azril Ansa
20 Bab 20. Baby twins.
21 Bab 21. Dokter Febby
22 Bab 22. Toko Roti Bunda Zeya
23 Bab 23. Baby Twins Bunda Zeya
24 Bab 24. Kehilangan ....
25 Bab 25. Kesedihan Zahra
26 Bab 26. Pengakuan
27 Bab 27. Mami Azril
28 Bab 28. Kediaman Mami Azril.
29 Bab 29. Persiapan Melahirkan
30 Bab 30. Apakah wanita itu Zeya?
31 Bab 31. Baby Twins
32 Bab 32. Apakah ini ikatan batin?
33 Bab 33. Raja dan Ratu
34 Bab 34. Pertemuan dengan Abi dan Umi
35 Bab 35. Raja dan Ratu adalah hidupku
36 Bab 36. Pesan dari Zeya
37 Bab 37. Kembali ke kota
38 Bab 38. Bertemu Albirru
39 Bab 39. Jatuhkan Talak.
40 Bab 40. Akhir Pernikahan Zeya
41 Bab 41. Persiapan Pernikahan
42 Bab 42. Kepemakaman Ayah dan Ibu Zeya.
43 Bab 43. Minta Restu Ayah dan Ibu
44 Bab 44. Pernikahan Azril dan Zeya.
45 Bab 45. Kebahagiaan Pengantin Baru
46 Bab 46. Alifa Zeya
47 Bab 47. Perjodohan Zeya dan Albirru
48 Bab 48. Papinya Azril
49 Bab 49. Resepsi Pernikahan
50 Bab 50. Anak Zeya?
51 Bab 51. Raja dan Ratu anakku
52 Bab 52. Zeya istriku yang pintar.
53 Bab 53. Abi dan Umi bertemu Raja Ratu.
54 Bab 54. Bertemu om Reno kembali
55 Bab 55. Pertengkaran Azril dan Reno
56 Bab 56. Apa yang terjadi antara Azril dan papi?
57 Bab 57. Masa Lalu Zeya
58 Bab 58. Wanita dari masa lalu Azril
59 Bab 59. Mami Sakit
60 Bab 60. Zeya dan Azril
61 Bab 61. Zahra sakit
62 Bab 62. Abi dan Umi meminta Ratu.
63 Bab 63. Meminta hak Asuh Raja atau Ratu.
64 Bab 64. Kepindahan Zeya dan keluarga.
65 Bab 65. Aku rela di madu
66 Bab 66. Aku selalu puas ...
67 Bab 67. Bucinnya Azril
68 Bab 68. Pertemuan Dengan Zahra.
69 Bab 69. Zeya istriku yang cengeng.
70 Bab 70. Zeya yang makin manja.
71 Bab 71. Bertemu Zahra.
72 Bab 72. Positif ....
73 Bab 73. Kebahagiaan Azril
74 Bab 74. Pertemuan Zeya dan Albirru
75 Bab 75. Perdebatan Azril dan Albirru.
76 Bab 76. Zeya bukan lagi mahrammu
77 Bab 77. Raja dan Ratu
78 Bab 78. Rumah Kediaman Zeya
79 Bab 79. Cinta Ayah
80 Bab 80. Kamu cemburu???
81 Bab 81. Kembali ke kota Pekanbaru
82 Bab 82. Apakah Mas masih mencintai Zeya?
83 Bab 83. Zahra dan Thalita
84 Bab 84. Kekecewaan Azril.
85 Bab 85. Zahra yang Marah.
86 Bab 86. Berangkat ....
87 Bab 87. Aku memang Pendosa
88 Bab 88. Zeya, menantu kesayangan mami
89 Bab 89. Abi dan Umi
90 Promo
91 Bab 90. Ingin bertemu Raja dan Ratu
92 Bab 91. Bertemu Raja dan Ratu
93 Bab 92. Aku anak Daddy
94 Bab 93. Raja dan Ratu anakku
95 Bab 94. Kepergian Papi.
96 Bab 95. Pemakaman
97 Bab 96. Shinta yang membuat keributan.
98 Bab 97. Amanah Thalita
99 Bab 98. Kenapa Thalita mau menjadi istri Albirru?
100 Bab 99. Tahlilan hari ketiga meninggalnya Papi.
101 Bab 100. Ketemu Nanas
102 Bab 101. Thalita berangkat ke kota Duri.
103 Bab 102. Kecelakaan?
104 Bab 103. Akhir Kisah Thalita
105 Bab 104. Kepergian Thalita
106 Bab 105. Keadaan Abi dan Umi.
107 Bab 106. Pemakaman Thalita.
108 LOVE IS RAIN
109 Bab 107. Abi menyusul Thalita.
110 Bab 108. Kepulangan Jenazah Abi
111 Bab 109. Aku tak mau Daddy meninggal
112 Bab 110. Pemakaman Abi
113 Bab 111. Umi yang telah siuman
114 Bab 112. Hidup Zeya yang Bahagia
115 Bab 113. Baby Boy Milik Bunda Zeya.
116 Ucapan Terima Kasih
117 Bab 114. Pangeran Abqary Ansa
118 Bab 115. Pangeran adik siapa?
119 Bab 116. Kisah Berakhir.
120 Promo
121 RATU KETIBAN DUREN
122 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
123 GAIRAH CINTA CEO BASTARD
124 CINTA YANG DIABAIKAN (MAMA RENI)
125 Webseries NODA MERAH PERNIKAHAN
126 Promo novel "DENDAM DAN CINTA SANG BODYGUARD
127 HASRAT TERLARANG GIGOLO by mama reni
128 PROMO NOVEL "SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA"
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Aku Harus Kuat
2
Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
3
Bab 3. Apakah itu benar suamiku?
4
Bab 4. Pengakuan Albirru
5
Bab 5. Mungkinkah ini takdirku.
6
Bab 6. Pertemuan Zeya dan Zahra
7
Bab 7. Beginikah Rasanya Berbagi Cinta?.
8
Bab 8. Kedatangan Abi dan Ummi
9
Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi
10
Bab 10. Kembali Dilupakan
11
Bab 11.Apakah Kesabaran Ada Batasnya
12
Bab 12. Kejujuran Zeya
13
Bab 13. Zeya dan Zahra
14
Bab 14. Apakah Aku Egois?
15
Bab 15. Siapa Pria itu?
16
Bab 16. Rumah kediaman Zahra
17
Bab 17. Maaf ... Aku Menyerah
18
Bab 18. Kepergian Zeya.
19
Bab 19. Haikal Azril Ansa
20
Bab 20. Baby twins.
21
Bab 21. Dokter Febby
22
Bab 22. Toko Roti Bunda Zeya
23
Bab 23. Baby Twins Bunda Zeya
24
Bab 24. Kehilangan ....
25
Bab 25. Kesedihan Zahra
26
Bab 26. Pengakuan
27
Bab 27. Mami Azril
28
Bab 28. Kediaman Mami Azril.
29
Bab 29. Persiapan Melahirkan
30
Bab 30. Apakah wanita itu Zeya?
31
Bab 31. Baby Twins
32
Bab 32. Apakah ini ikatan batin?
33
Bab 33. Raja dan Ratu
34
Bab 34. Pertemuan dengan Abi dan Umi
35
Bab 35. Raja dan Ratu adalah hidupku
36
Bab 36. Pesan dari Zeya
37
Bab 37. Kembali ke kota
38
Bab 38. Bertemu Albirru
39
Bab 39. Jatuhkan Talak.
40
Bab 40. Akhir Pernikahan Zeya
41
Bab 41. Persiapan Pernikahan
42
Bab 42. Kepemakaman Ayah dan Ibu Zeya.
43
Bab 43. Minta Restu Ayah dan Ibu
44
Bab 44. Pernikahan Azril dan Zeya.
45
Bab 45. Kebahagiaan Pengantin Baru
46
Bab 46. Alifa Zeya
47
Bab 47. Perjodohan Zeya dan Albirru
48
Bab 48. Papinya Azril
49
Bab 49. Resepsi Pernikahan
50
Bab 50. Anak Zeya?
51
Bab 51. Raja dan Ratu anakku
52
Bab 52. Zeya istriku yang pintar.
53
Bab 53. Abi dan Umi bertemu Raja Ratu.
54
Bab 54. Bertemu om Reno kembali
55
Bab 55. Pertengkaran Azril dan Reno
56
Bab 56. Apa yang terjadi antara Azril dan papi?
57
Bab 57. Masa Lalu Zeya
58
Bab 58. Wanita dari masa lalu Azril
59
Bab 59. Mami Sakit
60
Bab 60. Zeya dan Azril
61
Bab 61. Zahra sakit
62
Bab 62. Abi dan Umi meminta Ratu.
63
Bab 63. Meminta hak Asuh Raja atau Ratu.
64
Bab 64. Kepindahan Zeya dan keluarga.
65
Bab 65. Aku rela di madu
66
Bab 66. Aku selalu puas ...
67
Bab 67. Bucinnya Azril
68
Bab 68. Pertemuan Dengan Zahra.
69
Bab 69. Zeya istriku yang cengeng.
70
Bab 70. Zeya yang makin manja.
71
Bab 71. Bertemu Zahra.
72
Bab 72. Positif ....
73
Bab 73. Kebahagiaan Azril
74
Bab 74. Pertemuan Zeya dan Albirru
75
Bab 75. Perdebatan Azril dan Albirru.
76
Bab 76. Zeya bukan lagi mahrammu
77
Bab 77. Raja dan Ratu
78
Bab 78. Rumah Kediaman Zeya
79
Bab 79. Cinta Ayah
80
Bab 80. Kamu cemburu???
81
Bab 81. Kembali ke kota Pekanbaru
82
Bab 82. Apakah Mas masih mencintai Zeya?
83
Bab 83. Zahra dan Thalita
84
Bab 84. Kekecewaan Azril.
85
Bab 85. Zahra yang Marah.
86
Bab 86. Berangkat ....
87
Bab 87. Aku memang Pendosa
88
Bab 88. Zeya, menantu kesayangan mami
89
Bab 89. Abi dan Umi
90
Promo
91
Bab 90. Ingin bertemu Raja dan Ratu
92
Bab 91. Bertemu Raja dan Ratu
93
Bab 92. Aku anak Daddy
94
Bab 93. Raja dan Ratu anakku
95
Bab 94. Kepergian Papi.
96
Bab 95. Pemakaman
97
Bab 96. Shinta yang membuat keributan.
98
Bab 97. Amanah Thalita
99
Bab 98. Kenapa Thalita mau menjadi istri Albirru?
100
Bab 99. Tahlilan hari ketiga meninggalnya Papi.
101
Bab 100. Ketemu Nanas
102
Bab 101. Thalita berangkat ke kota Duri.
103
Bab 102. Kecelakaan?
104
Bab 103. Akhir Kisah Thalita
105
Bab 104. Kepergian Thalita
106
Bab 105. Keadaan Abi dan Umi.
107
Bab 106. Pemakaman Thalita.
108
LOVE IS RAIN
109
Bab 107. Abi menyusul Thalita.
110
Bab 108. Kepulangan Jenazah Abi
111
Bab 109. Aku tak mau Daddy meninggal
112
Bab 110. Pemakaman Abi
113
Bab 111. Umi yang telah siuman
114
Bab 112. Hidup Zeya yang Bahagia
115
Bab 113. Baby Boy Milik Bunda Zeya.
116
Ucapan Terima Kasih
117
Bab 114. Pangeran Abqary Ansa
118
Bab 115. Pangeran adik siapa?
119
Bab 116. Kisah Berakhir.
120
Promo
121
RATU KETIBAN DUREN
122
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
123
GAIRAH CINTA CEO BASTARD
124
CINTA YANG DIABAIKAN (MAMA RENI)
125
Webseries NODA MERAH PERNIKAHAN
126
Promo novel "DENDAM DAN CINTA SANG BODYGUARD
127
HASRAT TERLARANG GIGOLO by mama reni
128
PROMO NOVEL "SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!