Krieettt
Krieettt
Krietttt
Marinka merasakan tempat tidur berukuran king size itu sedikit bergelombang. Marinka yang menunggu kepulangan suaminya, tidak sengaja tertidur lebih cepat dari biasanya. Namun kali ini tidurnya merasa terganggu, saat dia merasakan pergerakan yang tidak biasa dari tempat tidurnya, terlebih sayup-sayup dia mendengar ada suara aneh yang mengusik gendang telinganya.
Blammm
Mata Marinka terbuka seketika, gendang telinganya juga bisa mendengar dengan jelas saat ini, bahwa suami dan madunya sedang main gila dibelakang tubuhnya. Marinka mengepalkan tangannya dengan erat, sebagai seorang wanita yang belum terjamah, tubuhnya bereaksi panas dingin saat mendengar suara-suara erotis yang bersahutan itu. Bahkan dengan sengaja Karin meneriakkan nama suaminya berkali-kali dan ingin meminta hal lebih dan lebih dari suaminya itu.
Tes
Tes
Tes
Air mata Marinka membasahi bantal tidurnya, sebisa mungkin dia menahan isak tangisnya agar tidak terdengar oleh pasangan kejam itu. Semakin lama, ranjang itu semakin bergetar hebat, maka semakin hebat pula tubuh Marinka bergetar menahan tangisan.
Marinka tidak menyangka, ucapan Karin benar-benar dia realisasikan hanya karena ingin menyingkirkannya dari pertarungan cinta segitiga yang menyakitkan bagi Marinka.
Derit ranjang itu mereda, saat keduanya meneriakkan nama masing-masing. Nafas keduanya seakan berlomba dan sesekali terdengar suara decap dari keduanya yang saling bercumbu.
Hosh
Hosh
Hosh
"Kamu sangat luar biasa sayang," bisik Galang.
"Kamu menyukainya?"
"Aku menyukai apapun dari dirimu. Aku bahkan menginginkannya lagi,"
"Sayang. Kita istirahat dulu ya? tadi siang kita sudah puas melakukannya di hotel, tubuhku benar-benar lelah saat ini," rengek Karin.
"Baiklah, Tidurlah kalau begitu."
"Emm." Karin mengangguk.
Cup
Galang memberikan kecupan dikening Karin, kecupan yang sama sekali tidak pernah Marinka dapatkan selama dia menikah.
Saat mendengar Galang sudah mendengkur, dengan teganya Karin membisikkan sesuatu ditelinga Marinka.
"Aku tahu kamu medengar semuanya, bertahanlah selagi kamu bisa bertahan. Tapi aku akan pastikan Galang hanya mencintaiku seorang," bisik Karin.
Marinka tidak menanggapi bisikkan itu. Dia mengepalkan tangannya dengan erat dari balik selimut, untuk menyalurkan rasa sakit di hatinya.
"Kejamnya kamu Karin, semoga Tuhan membalas perbuatan tidak tahu malu kalian," batin Marinka.
Malam ini Marinka terpaksa menjadi benda mati, seolah tidak mendengar maupun melihat apapun. Meski harga dirinya terasa dicabik-cabik, tapi Marinka berusaha bertahan. yah...paling tidak untuk malam ini saja, fikirnya.
Marinka terbangun dari tidurnya yang diperkirakan hanya satu jam saja. Kepalanya terpaksa menoleh kebelakang, untuk memastikan sepasang suami istri itu masih mempunyai hati nurani dan pergi kekamar lain untuk beristirahat.
Tapi keinginan tidak selalu sesuai kenyataan, sepasang pengantin baru itu malah tengah asyik berpelukan untuk saling menghangatkan satu sama lain, karena saat ini tubuh mereka masih dalam keadaan polos.
Marinka memasuki kamar mandi dan terisak disana. Sungguh dia tidak pernah membayangkan nasib percintaannya akan setragis ini. Padahal Galang adalah cinta pertamanya disekolah menengah atas, setidaknya itu hanya anggapan sepihak bagi Marinka. Meski pada kenyataannya cinta itu bertepuk sebelah tangan, karena Marinka dan Galang tidak pernah menjalin kasih.
Setelah membersihkan diri, Marinka segera melaksanakan ibadah sebagai seorang hamba. Setelah itu dia bergegas turun untuk membuat sarapan pagi.
"Nyonya," sapa Maryam.
Marinka menoleh saat Maryam memanggilnya. Dapat Maryam lihat, mata Marinka sedikit membengkak, dan membuat wanita parubaya itu merasakan trenyuh dihatinya.
"Apa Nyonya baik-baik saja?"
Marinka menganggukkan kepalanya dengan cepat, tapi matanya sudah berkaca-kaca.
"Menangislah sepuasnya, jika itu bisa membuat perasaan Nyonya menjadi lega."
"Hikz...."
Marinka berhambur kepelukkan Maryam, tubuh itu terlampau bergetar, sehingga Maryam tidak tahan untuk tidak ikut menangis.
"Bersabarlah Nyonya. Jika masih bisa bertahan, maka bertahanlah. Tapi jika memang sudah tidak sanggup lagi, Nyonya juga berhak mencari kebahagiaan Nyonya sendiri."
"Nyonya masih muda dan cantik. Hanya orang-orang berhati kotor yang tidak bisa melihat kecantikan dan ketulusan hati Nyonya. Aku pastikan suatu saat Tuan akan menyesal, sudah menyia-nyiakan berlian dan malah memilih tembaga."
"Ini sangat menyakitkan Bi. Kenapa dia tidak memberikan kesempatan untukku, untuk merebut hatinya. Pernikahanku baru tiga bulan, dan dia telah menikahi wanita lain. Dan yang lebih menyakitkan lagi, wanita itu adalah adikku sendiri."
Maryam tercengang mendengar pengakuan Marinka. Maryam memang tidak pernah melihat sosok Karin selama ini, tapi bukan berarti seorang adik bisa tega dengan kakaknya sendiri.
"Dia memang bukan adik kandungku, tapi aku menyayanginya melebihi apapun. Kenapa dia tega sekali padaku. Hikz..."
Maryam menjauhkan tubuh Marinka untuk menatap wanita rapuh itu.
"Nyonya. Jangan pernah memperlihatkan kesedihan apalagi merasa tertekan didepan saingan cintamu. Itu hanya akan membuat dia merasa menang, dan mempunyai alasan untuk menginjak-injak harga diri Nyonya. Bersikaplah selayaknya seorang Nyonya yang terhormat. Walau bagaimanapun, Nyonya adalah istri Sah Tuan Galang. Maukah Nyonya berjuang sedikit lagi?"
Marinka menganggukkan kepalanya, sembari menyeka air mata dengan punggung tangannya.
"Basuhlah wajah Nyonya. Jangan perlihatkan mata bengkak ini,"
"Emm." Marinka mengangguk.
Maryam menatap punggung rapuh itu saat Marinka sedang mencuci wajahnya di washtafel. Maryam hanya bisa menghela nafasnya, dan berharap suatu saat Marinka bisa menemukan kebahagiaannya.
Tap
Tap
Tap
Sepasang sejoli menuruni anak tangga, sembari bergandengan tangan. Pemandangan ini berbanding terbalik sejak tiga bulan belakangan. Maryam dan pelayan yang lain tidak pernah melihat Galang bersikap mesra pada Marinka, dan itu membuat wajah Marinka terasa disiram air comberan.
"Mas mau sarapan dengan apa?"
Marinka berusaha melayani suaminya dengan baik.
"Nasi goreng seafood."
"Pilihan yang bagus honey. Kak inka memang paling jago masak nasi goreng seafood kalau dirumah," timpal Karin.
Marinka tidak menggubris perkataan Karin. Marinka menuangkan dua sendok besar nasi goreng seafood kedalam piring suaminya.
"Aku juga dong kak!"
Karin dengan tidak tahu malunya minta dilayani oleh Marinka. Tapi Marinka diam saja dan tidak menggubris ucapan Karin. Wanita itu duduk berseberangan dengan suaminya dan menikmati makanannya sendiri.
Marinka mengepalkan tangannya, saat Galang dengan penuh perhatian menyendokkan nasi goreng seafood kedalam piring Karin.
Cup
Didepan Marinka dan para pelayan Karin mencium pipi galang.
"Makasih Honey. Kamu memang yang terbaik sejak dulu,"
"Makanlah," ucap Galang sembari mengusap puncak kepala Karin.
Tanpa Galang tahu, Karin mengedipkan satu mata kearah Marinka.
Greeetttt
Marinka mengepalkan tangannya dibawah meja, dan itu tertangkap oleh mata bibi Maryam.
"Ya Tuhan...andai aku yang berada diposisi Nyonya Marinka, tentu aku juga tidak akan sanggup. Semoga suatu saat ada keajaiban untuk Nyonya Marinka," batin Maryam.
"Mas. Setelah makan aku perlu bicara penting denganmu,"
"Ya." Galang menjawab seadanya.
Setelah makan dan mencuci peralatan makan, Marinka menemui Galang yang tengah bersenda gurau didalam kamar bersama Karin. Melihat kedatangan Marinka, Galang menghentikan tawanya dan kembali berwajah datar.
"Apa yang ingin kamu bicarakan?"
"Aku tidak ingin ada orang lain mendengar pembicaraan kita."
"Karin bukan orang lain, kalau mau bicara ya bicara saja. Kalau tidak mau bicara ya lebih baik tidak usah."
Sungguh Marinka berusaha menahan ledakan amarah didadanya. Pria didepannya ini benar-benar tidak memberikan muka sedikitpun padanya. Bahkan didepan madunya pun, dia tega mempermalukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
Dodah Saodah
ga suka sama wanita yang lemah
2024-08-22
0
Nyai Dumiyati
yaa ampuuuun ada yaa mabusia seperti itu, udh seperti binatang aja urat malu nya udh putus
2023-10-17
0
Ica Ica
pergi aja marinka ngapain tidur bertiga satu ranjang bikin sakit hati aja
2023-08-02
1