Bab 4

**Beberapa jam kemudian...

Pukul menunjukkan jam 7 malam**

"Tok.. "

"Tok.. "

"Assalamualaikum tan"

"Waalaikumsalam", jawab tante sambil membukakan pintu untuk Nabila.

Ya Nabila sudah sampai di rumah, selesai membersihkan diri dan juga menunaikan sholat magrib yang.

Nabila langsung menuju rumah tantenya yang tidak terlalu jauh dari rumah nya untuk menjemput Hafidz dan juga Zahira.

" Baru sampai La??

"Ia tan, dimana anak-anak tan??

" Itu ada didalam lagi asyik nonton TV La"

Nabila masuk rumah dan langsung menemui anaknya.

"Assalamualaikum anak-anak Bunda"

"Waalaikumsalam Bunda"ucap kedua anak Nabila yang langsung berhamburan memeluk Bunda nya itu.

" Bunda mana mainannya Bun?? tanya Hafidz yang sudah tidak sabar menagih janji bundanya.

"Hmm tenang aja ya sayang, mainannya sudah Bunda belikan tapi sekarang kita pulang kerumah dulu yukk"

"Ciapp Bunda", ujar Hafidz yang memang masih belum fasih berbicara.

" Ayo Zahira kita pulang Nak, Bunda juga udah belikan mainan buat Kakak"

"Iya Bunda", jawab Zahira.

" Tante, makasih ya udah jaga anak - anak hari ini"

"Ia sama - sama Nabila, oh ia kamu udah makan belum?? kalau belum, makan dulu sana gih di dapur baru pulang"

"gak usah aja ya tan, tadi Nabila udah makan Tan"

"Beneran udah makan, ya udah deh kalau gitu La"

"Kami pulang dulu ya tan, Assalamualaikum". Pamit Nabila sambil mencium punggung tangan tante Wahyuni.

"Assalamualaikum, ucap kedua anak Nabila sambil mencium juga punggung tangan tante Wahyuni.

Setelah sampai dirumah, Hafidz dan Zahira sangat senang melihat mainan yang baru dibelikan Nabila.

Selesai dengan ritual malam Nabila yaitu membersihkan wajah dan memberi sedikit polesan cream malam diwajahnya. Nabila segera keluar kamar dan mengajak kedua anaknya untuk tidur.

" Ayo Kakak, Adek udah malam waktunya tidur"

"Ia Bunda, Zahira masuk kamar dulu ya. Terima kasih mainannya ya Bun, Zahira sayang sama Bunda. Ucap Zahira sambil memeluk Bunda nya"

"Ia sayang sama - sama, ujar Nabila sambil membalas pelukan hangat dari Zahira"

Tanpa sadar air mata Nabila sudah mengalir dikedua pipinya, karena mengingat betapa sulitnya Nabila membesarkan kedua anaknya dulu yang masih kecil ketika dia sudah berpisah dari Fajar.

Mencari Nafkah sendiri untuk menghidupi kedua anaknya. Maklum saja karena Nabila sekarang adalah anak yatim piatu,tidak ada orang tua yang bisa membantu Nabila. Kecuali Tante nya Wahyuni yang sering sekali membantu nya sampai sekarang.

Air mata yang sudah terlanjur mengalir itu langsung ditepis oleh kedua tangan Nabila karena dia tidak ingin terlihat sedih didepan kedua anaknya.

Nabila sangat sayang kepada kedua anaknya, bagi Nabila mereka adalah penyemangat hidup nya.

Setelah itu Zahira langsung menuju kamarnya, karena Zahira sudah punya kamar sendiri sedangkan adiknya masih tidur bersama Nabila.

"Hafidz ayo kita masuk kamar Nak", ajak Nabila.

Nabila segera menggendong hafidz dan membawa nya kekamar.

Di kediaman Aditya...

Aditya baru saja sampai di mansion nya.

" Permisi tuan, apakah ada lagi yang tuan butuhkan?? tanya Haris.

" Tidak ada apa - apa lagi Haris, kau boleh pulang"

" Baiklah Tuan, saya permisi"

Setelah membersihkan diri, Aditya yang memang sudah sangat lelah karena aktifitas nya hari ini langsung merebahkan diri di atas ranjang mewah miliknya.

" Aku lelah sekali hari ini,batin Aditya sambil melihat lihat ke atas langit - langit plafon kamarnya.

Tiba - tiba saja, dalam lamunan Aditya terlintas wajah wanita itu.

Ya wanita itu adalah Nabila, Wanita berhijab yang bertubuh mungil, paras yang cantik dan senyuman yang begitu manis yang sudah membuat jantung hati seorang Aditya Prakasa berdetak kencang.

"Kenapa wanita itu selalu ada dipikiran ku"

" Senyuman itu, ya senyum itu kenapa begitu manis"

"Apa aku sudah jatuh hati kepada wanita itu"

" Tidak.. tidak..jangan Aditya", teriak Aditya sambil mengacak - acak rambutnya"

" Aku gak boleh jatuh hati sama Wanita itu"

" Dia pasti sama saja seperti Amel, cantik tetapi memandang laki - laki hanya dari harta saja"

" Tapi kalau dipikir - pikir kembali omongan mama dan Salsa juga ada betul nya "

" Apa aku harus mencoba membuka hati ku kembali "

" Ahh... sudah lah, aku sebaiknya tidur karena besok aku ada meeting jam 8 pagi "

Tak lama kemudian Aditya pun tertidur.

Flasback on

" Assalamualaikum ", ucap Salsa.

" Waalaikumsalam", jawab mama.

" Wahh cucu oma dan anak mama sudah datang "

" Omaa.. teriak Aldo yang langsung memeluk neneknya"

" Mama aku kangen, ujar Salsa juga langsung memeluk ibunya "

" Ia sayang, kalian gimana kabarnya sehat kan sayang udah lama banget kita gak ketemu, kalau ketemu cuma lewat video call saja "

" Kami Fine Ma, Mama juga gimana kabarnya??

Tak terasa sekarang mereka sedang berada diruang tamu sambil berbincang - bincang.

" Mama juga baik sayang, cuma Kakak kamu aja tu lagi gak sehat "

Aditya langsung menoleh ke arah Mamanya dan memasang wajah bingung.

" Emang kenapa sama Kak Adit Ma, Kak Adit kan sehat - sehat aja Ma, itu liat "

" Itu loe Sal, Hati Kakak kamu lagi sakit. Sakit karena gak mau buka Hati nya untuk Wanita manapun ", ucap Mama sambil memasang raut wajah sedih "

" Mama apaan sih Ma, aku kan sudah bilang gak usah bahas masalah itu Ma "

" Ihh Kak Adit, kok malah marah sama Mama sih ", Ucap Salsa kesal.

" Mama kan mau cucu Dit, sampai kapan kamu begini terus " ucap Mama hampir menangis.

" Sudah Ma jangan menangis, kan sudah ada Aldo Ma cucu nya Mama"

" Kalau mau lagi kan bisa suruh Salsa tu yang buatkan lagi buat Mama ", jawab Aditya.

" Kakak ini aneh, masak gak ngerti sih kak"

" Mama itu mau nya cucu dari Kakak "

" Ayolah kak, buka hati kakak sedikit untuk wanita lain "

" Tidak semua wanita itu sama kak, aku yakin Tuhan pasti sudah ciptakan seseorang di luar sana buat kakak"

" Kalau kakak begini terus, kak Amel pasti sekarang merasa menang banget kak "

" Dia pasti merasa cuma dialah wanita yang kakak cintai karena sampai sekarang kakak belum juga menikah ", ucap Salsa dari tadi memberi nasihat kepada Aditya.

" Tuu Dit, dengerin kata Adik kamu "

" Mama sudah tua Dit, sepeninggal Papa cuma kalian berdua lah yang Mama punya "

" Mama cuma mau kalian bahagia Dit ", Ucap Mama sambil menangis karena sudah tidak bisa membendung air matanya.

Lama Aditya berpikir, Aditya bangkit dari kursi dan melangkahkan kakinya keluar dari rumah.

" Sudah Ma jangan menangis, aku pergi dulu "

" Hiks.. hiks.. tuu liat Kakak kamu Sal, dia selalu begitu kalau mama suruh dia untuk segera menikah "

" Sudah - sudah ya Ma, jangan nangis lagi "

" Salsa yakin Ma, sekarang kak Adit pasti sedang memikirkan ucapan kita tadi Ma "

Flasback OFF

Aditya yang memang selama ini dikenal sangat cuek, dingin, dan tidak percaya lagi akan wanita kecuali mama dan adiknya dan juga sudah tidak mau lagi jatuh cinta kepada wanita siapa pun itu.

Sekarang sudah seperti seorang yang sedang jatuh hati hanya karena melihat senyuman Nabila waktu itu.

Bagi Aditya, Nabila sangat cantik.

***Sampai disini dulu ya para Readers ku..

Maafin author ya lama gak nge up karena lagi sakit..

insyallah author bakal usahakan untuk Up terus..

tetap stay tune ya, mohon maaf kalau ada kata - kata yang masih kurang rapi.

karena ini novel pertama aku..

comment kalian dan vote kalian penyemangat aku.. 😘***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***