Bab 14

Di sepanjang jalan pulang menuju rumah Risa, Nabila hanya diam dan banyak melamun sampai - sampai Nabila tidak menyadari kalau mereka sudah sampai di rumah Risa.

Risa yang sekarang giliran membonceng Nabila, karena Risa mengerti bahwa sahabat nya itu sedang bersedih karena insiden tadi.

" Bila.. ayo masuk dulu, kita ngobrol dulu ya " ucap Risa.

Tanpa menjawab, Nabila mengikuti saja langkah Risa menuju rumah nya dan duduk di teras depan.

" Tunggu disini ya aku mau bikinin kamu minum dulu " ucap Risa.

Tak lama kemudian, Risa keluar dengan membawa secangkir teh hangat dan beberapa cemilan.

" Ini Bila, ayo diminum dulu " ucap Risa.

" Ia Risa, makasih " kata Nabila.

" Oh ya Bila, kamu gak usah pikiran lagi masalah tadi ya, Pak Aditya gak mungkin minta yang macam - macam sama kamu " ucap Risa menghibur Nabila.

" Dia kan orang kaya Bila, kalau cuma HP gitu doang mah dia bisa beli lagi Bila, bisa beli banyak sekaligus juga dia bisa, gak jadi masalah buat dia La " ucap Risa.

" Ia aku juga tau Sa, aku yakin dia pasti marah banget sama aku Sa "

" Belum masalah aku bentak dan marahin dia tadi pagi, di tambah lagi aku buat HP nya rusak Sa "

" Seperti yang kamu bilang Sa, dia orang kaya, dia pasti bisa lakuin apa aja, bisa seenak - enak nya aja sama orang, dari kelakuan nya di kantor aja udah keliatan banget sifat nya gimana Sa "

" Ia.. Ia.. sabar ya Bila, aku yakin Pak Aditya gak akan lakuin yang sesuatu yang jahat sama kamu " hibur Risa kepada Nabila sambil mengelus - ngelus pundak Nabila.

" Kalau dipikir - pikir ni ya La, jangan - jangan kamu jodoh La sama Pak Aditya " ucap Risa

" Apaan sih Sa, aku lagi sedih gini kamu malah bilang aku jodoh sama Pak Aditya " ucap Nabila mulai kesal.

" Habisnya kalian tu cocok tau gak La, apalagi tadi tu.. tu.. tatapan kalian berdua tuh.. aduhh bikin aku iri tau La "

" Coba aku tadi yang jatuh di pelukan Pak Aditya, sudah pasti meleleh banget hati ku La " ucap Risa sambil menghayal.

Nabila yang kesal melihat tingkah laku Risa, menepuk jidat Risa yang alhasil membangunkan Risa dari khayalan nya.

" Sadar Sa.. sadar.. kamu tu sebenernya ada di pihak aku, atau di pihak Pak Aditya sih " ucap Nabila.

" Emang kamu pikir enak, coba waktu bisa di ulang, ya di ulang aja deh biar kamu aja yang ketabrak Pak Adit, terus pusing sekarang mikirin gimana caranya gantiin HP nya Pak Aditya" ucap Nabila.

" Kamu ni ah Bila ganggu aku mengahayal aja, kalau aku mah gak pusing La, malah aku seneng, apa aja yang di suruh Pak Aditya aku lakuin La, cowok ganteng gitu terus kaya raya lagi La " ucap Risa sambil tertawa.

" Gak bisa liat orang ganteng aja langsung kayak gitu " ucap Nabila yang sebenarnya juga tidak menepik rupawan Aditya yang memang sangat menawan.

" Udah ah, aku pulang dulu ya " ucap Nabila.

" Ehh tunggu La " ucap Risa masuk kembali ke dalam rumah dan keluar membawa sebuah paper bag yang isinya ternyata aneka macam roti dengan macam, varian rasa yang di beli Risa tadi.

" Lo Sa ini apa " tanya Nabila heran.

" Ini buat Hafidz sama Zahira, aku tadi sengaja beli banyak buat mereka juga La " ucap Risa.

" Makasih banyak ya Risa, kamu baik banget sama aku dan anak - anak " ucap Nabila sambil memeluk Risa dan dibalas pelukan juga oleh Risa.

" Sama - sama Nabila sayang " ucap Risa yang selalu perhatian dan mengerti keadaan Risa.

" Hati - hati di jalan ya Bila, jangan melamun sambil bawa motor, salam sama Hafidz dan juga Zahira " ucap Risa.

" Ia Sa.. bye.. bye.. " pamit Nabila.

" Bye.. bye.. bye Nabila " balas Risa.

Nabila pun melajukan scooter matic nya menuju arah pulang.

Disisi lain,sesampai di kediaman Mama nya, Aditya langsung masuk ke kamar untuk mandi karena sudah gerah.

" Salsa.. ini kue nya udah ada nih " teriak Mama.

" Iya Ma, Salsa ke sana sama Aldo " jawab Salsa yang berada di ruang tamu.

" Aldo, ayo kita makan kue dulu nak, kue kesukaan kamu " ucap Salsa.

" wah.. Aldo suka tu Ma.. " ucap Aldo kegirangan.

" Sini sayang, ayo ni di makan kue nya " ucap Mama yang melihat Aldo datang.

" Oma.. Paman Adit kemana, kenapa tidak makan kue sama - sama kita Ma " tanya Aldo.

" Paman kamu mandi dulu sayang, nanti pasti dia turun " ucap Mama Aditya.

Sedangkan di dalam kamar, Aditya masih bertahan di dalam kamar mandi sambil berendam di bathup dan sesekali memejamkan kedua matanya.

Dipikiran Aditya hanyalah Nabila, senyuman dan wajah Nabila selalu berada dipikiran Adit.

Selama ini setelah bercerai dari Ameliya, tidak pernah ada wanita yang bisa membuat pikiran dan hati Aditya menjadi campur aduk.

Hanya Nabila lah, wanita yang baru di kenal sehari itu saja sudah membuat perasaan nya tidak karuan.

" Ya Tuhan.. kenapa wanita bodoh itu selalu ada dipikiran ku "

" Apa aku jatuh hati padanya, tapi.. aku belum kenal dia sepenuhnya "

" Apalagi gayanya itu.. huhh sangat bodoh " batin Aditya tersenyum dengan kedua mata tertutup membayangkan kelakuan Nabila seharian ini kepadanya.

Karena tak kunjung turun ke bawah, Mama Aditya menyusul Aditya ke kamar.

" Tidak di kunci " kata Mama yang membuka kamar Aditya.

" Dia pasti di kamar mandi " ucap Mama yang sedari tadi tidak melihat Aditya.

" ADIT.. ADIT.. CEPAT KELUAR " teriak Mama.

Aditya yang sedang bersantai di bathup kaget dan langsung berdiri mendengar suara teriakan Mama nya.

" Mama... buat aku kaget saja " ucap Adit bergegas mengambik handuk untuk menutupi tubuhnya lalu membuka pintu.

" Kamu itu ya.. Mandi atau tidur sih "

" Kayak cewek aja mandinya lama " ucap Mama.

" Aditya masih mau santai dulu Ma di kamar mandi " ucap Aditya sambil keluar dari kamar mandi menuju lemari untuk mencari pakaian nya.

" Ya sudah cepat turun kita makan,Aldo cariin kamu terus dari tadi "

" Kamu ni ada Adik dan ponakan datang dari jauh tapi jarang di jenguk " ucap Mama kesal keluar dari kamar Aditya.

" Ia Ma " jawab Aditya.

Tak lama kemudian, Aditya turun kebawah menyusul Mama, adik dan keponakan nya yang sudah menunggu di ruang makan.

" Sudah lama ya nunggu Paman " ucap Aditya sembari mengacak - ngacak rambut Aldo.

" Ihh Paman, nanti rusak rambut Aldo ni " ucap Aldo sambil memperbaiki rambut nya sedangkan Aditya, Mama, dan Salsa hanya tersenyum melihat tingkah lucu Aldo.

Kemudian mereka masing - masing menikmati makanan sambil mendengar ocehan Aldo yang sedari tadi selalu saja berbicara sambil makan.

Bersambung...

Terus stay tune ya readers, Terima kasih yang sudah like dan coment..

Author tunggu like dan coment kalian selanjutnya ya.. 😍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***