Diceraikan?

Delina menyambut harinya dengan sangat ceria. Setelah tadi malam berhasil memandangi wajah tampan suaminya untuk pertama kalinya. Pagi ini adalah hari keberangkatannya ke Swiss untuk honeymoon.

"Selamat pagi, Nona," ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam kamar Delina setelah mengetuk pintu.

"Perkenalan saya Lily. Saya ditunjuk Tuan Atmajaya untuk menjadi pengawal pribadi, Anda."

Delina bingung untuk apa papa mertuanya memberikan pengawal pribadi. Perempuan yang baru saja keluar dari kamar mandi itu bertanya, "Pengawal pribadi? Untuk apa?"

"Untuk menjaga dan menjamin keselamatan Anda, Nona. Mulai sekarang Anda adalah tanggungjawab saya," sambung Lily menjelaskan.

"Tetapi untuk apa saya memiliki pengawal pribadi? Saya bukan siapa-siapa dan saya tidak perlu pengawal pribadi," balas Delina merasa berlebihan jika memilik pengawal pribadi.

"Saya hanya menjalankan perintah Tuan Atmajaya, Nona. Lebih baik Anda tidak menolak keputusan Tuan Atmajaya. Ini demi kebaikan Nona juga," jelas Lily dengan sangat sopan.

Delina mengangguk-anggukan kepalanya. Meskipun bingung dengan keputusan Atmajaya yang tiba-tiba memberikannya pengawal pribadi.

"Perlengkapan yang Anda butuhkan untuk perjalanan ke Swiss sudah disiapkan pelayan, Nona. Anda tinggal menyiapkan diri saja," imbuh Lily.

"Apakah ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanyanya.

"Hmm ... sepertinya tidak ada," jawab Delina sembari berpikir.

"Baiklah. Saya tunggu Anda di bawah ya Nona. Salam kenal dari saya," pungkas Lily.

Perempuan berpenampilan serba hitam itu tersenyum lalu menundukkan setengah badannya sebelum menutup pintu. Delina membalas senyuman orang yang menjadi pengawal pribadinya itu.

"Selamat pagi, Nak. Sudah siap dengan honeymoon kamu?" sapa Atmajaya saat Delina tiba di meja makan.

"Siap Pa," jawab Delina tersenyum malu.

"Semoga calon cucuku segera hadir," ucap Atmajaya.

Dua pipi tirus Delina memerah mendengar doa sang mertua. Malu rasanya jika membahas soal keturunan. Delina hanya berkata, "Doakan saja ya, Pa."

"Tentu saja Nak. Itu adalah doa yang setiap hari papa panjatkan," tutur Atmajaya.

"Papa sudah tidak sabar ingin melihat kehadiran cucu dari anak bungsu, Papa," lanjutnya.

Delina hanya tersenyum menanggapi ucapan Atmajaya. Dia juga berdoa semoga saja doa papa mertuanya segera menjadi kenyataan.

"Ayo sarapan dulu," ajak Atmajaya mempersilahkan.

Tak berselang lama tampaklah Mahesa yang tiba di meja Makan itu. Penampilannya sungguh mempesona dengan kaos polos berkerah berwarna putih dipadukan dengan sweater warna moka. Ditambah celana berwarna senada dan sepatu sneaker.

Pria yang merasa diperhatikan itu berdehem. Membuat Delina menghentikan aksinya memandangi penampilan suaminya.

"Mahesa bagaimana dengan persiapan honeymoon kamu?" tanya Atmajaya.

"Biasa saja, Pa. Kan bukan yang pertama kali, Pa," jawabnya enteng.

"Ingat pesan papa. Segara buatkan calon cucu untuk papa. Papa harap honeymoon kali ini membuahkan hasil yang maksimal," harap Atmajaya.

"Kata dokter kamu tidak memiliki gangguan untuk mendapatkan keturunan. Cuma kamu yang kurang berusaha lebih keras," sambung Atmajaya.

"Papa mohon manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini. Oke?"

Mahesa mendengarnya perkataan Atmajaya sembari menikmati sarapannya. Pria tua itu memang menggebu-gebu menginginkan cucu dari anak bungsu sebelum tutup usia. Baginya sebuah kebanggaan bisa hidup sampai melihat cucu dari anak bungsu.

"Papa sudah titipkan obat kuat paling manjur. Papa sudah menyuruh pelayan untuk memasukkan obat itu ke dalam koper kamu. Jangan lupa minumlah obat itu sebelum memulai aksimu nanti," ucap Atmajaya.

"Papa terlalu berlebihan. Apakah papa meremehkan kekuatan aku?" protes Mahesa.

Pria tua itu menertawakan putranya. Dia pun menyahut, "Bukannya papa meremehkan kamu. Papa hanya memberikan jalan pintas saja."

"Benar kan Delina?" tanyanya sembari mengalihkan pandangannya.

Percakapan anak dan bapak itu semakin membuat pipi Delina memerah. Benar-benar malu mendengar pembicaraan seperti itu di meja makan. Apalagi Delina yang masih terlalu awam membicarakan masalah perkuatan lelaki.

"Sepertinya kami harus berangkat dulu, Pa," ucap Mahesa sembari melihat arloji di pergelangan tangannya.

"Baiklah. Selamat berjuang kalian," ucap Atmajaya.

Secara bergantian Mahesa dan Delina menyalami Atmajaya. Saat giliran Mahesa salaman, Atmajaya berbisik, "Jangan lupakan pesan papa."

**

Tak menyangka Delina benar-benar bisa berangkat honeymoon bersama Mahesa. Perempuan itu tidak bisa menutupi rasa bahagianya. Senyuman indah itu terus menghiasi wajahnya bahkan sejak bangun dari tidurnya tadi pagi.

"Turun kamu!" bentak seseorang saat tiba-tiba mobil yang ditumpanginya berhenti di tengah jalan.

"Malah melamun! Cepetan turun!" ulangnya lagi.

Rupanya mobil itu berhenti di area tempat tinggal orang tua Delina. Sopir telah menurunkan barang-barang milik Delina. Sementara perempuan yang tak lain adalah Maharani masuk ke dalam mobil itu.

"Kamu honeymoon saja sendirian di rumah kamu sana!" ucap Maharani dengan nada mengejek.

"Enak saja bisa honeymoon bareng suamiku. Jangan harap deh! Memang kamu pikir kamu siapa? Ingat status kamu!" cerocos Maharani.

"Nikmatin saja honeymoon di rumah jelek kamu itu."

Maharani sudah duduk mengantikan posisi Delina di mobil itu. Perempuan dengan dress seksi yang selalu melekat ditubuhnya itu berkata, "Awas saja kalau kamu berani mengadukan ini sama papa."

"Sudahlah Sayang. Dia tidak akan mungkin laporan sama papa. Lebih baik kita berangkat saja," sela Mahesa.

Mobil Alphard berwarna hitam itu melaju perlahan dari hadapan Delina. Pupus sudah kebahagian yang sejak tadi pagi sudah dia bayangkan. Nyatanya istri pertama suaminya yang mengambil alih tiket honeymoon dari sang mertua.

Delina menghembuskan napas berat dengan kenyataan itu. Tak lama terdengar seseorang memanggilnya, "Kak Delina."

"Devano ... Devani ..." teriak Delina menyambut pelukan dua adik kembarnya.

"Apak kabar kalian berdua?" tanya Delina seraya memeluk keduanya.

"Baik kak. Kakak apa kabar? Kenapa tidak pernah pulang?" tanya Devani, adik perempuannya.

"Iya Kak. Kami sangat merindukanmu," tambah Devano, adik laki-lakinya.

"Dimana ayah dan ibu? Aku juga merindukan mereka," ucap Delina lalu mengajak keduanya masuk ke dalam rumah.

Delina mencoba bersabar menerima kegagalan honeymoon-nya. Mengambil hikmah dari kejadian itu untuk bertemu dan melepaskan rindu dengan keluarganya.

"Ayah ... ibu ..." Delina menghambur ke pelukan kedua orang tuanya.

Tangis keluarga itu pun pecah saat Delina kembali ke rumah sederhana itu. Rumah yang dulunya reyot, kini sudah tampak lebih bagus dan layak huni. Mungkin itu semua diperbaiki dari yang yang diberikan Mahesa.

"Bagaimana kabarmu, Nak?" tanya sang ibu seraya mengelus lembut rambut anaknya.

"Nak. Maafkan ayah ya," ucap Nugroho, ayahnya.

"Maafkan ayah telah menjodohkan kamu dengan pria itu," lanjutnya merasa sedih telah mengambil keputusan secara sepihak.

"Tidak apa-apa kok ayah," balas Delina singkat seraya mengusap air matanya.

"Apakah kamu bahagia menikah dengannya nak?" tanya Nugroho.

Dilihatnya koper yang dibawah oleh Delina. Perasaannya sudah tidak enak jika melihat seorang anak perempuan kembali ke rumah dengan membawa koper. Apakah anaknya itu dikembalikan kepada orang tuanya?

"Kamu sedang ada masalah dengan suamimu, Nak?" tanyanya lagi.

"Kenapa kamu pulang dan membawa barang sebanyak ini?"

"Apakah kamu sudah dicer---" ucapan Nugroho terjeda.

"Ayah ... ibu ... lebih baik kita masuk ke dalam dulu yuk. Enggak enak dilihat sama tetangga," ajak Delina.

###

Bagaimana Delina akan menjelaskan kepada kedua orang tuanya? Tentang bagaimana hubungannya dengan Mahess. Tentang statusnya yang ternyata dinikahi untuk jadi istri kedua. Dan juga tentang gagalnya honeymoon? Ah semakin rumit saja penjelasan yang harus disampaikan Delina.

🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar ya. Sehat dan sukses selalu.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

anjibg gila dan anjing jalang

2022-07-06

0

🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺

🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺

jaga hati km delina..msih aja ngarep cinta suami km..

2022-04-23

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

next..

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Minta Cerai
3 Tuan Muda Dingin
4 Keputusan Papa
5 Kedatangan Istri Pertama
6 Mempermalukan Delina
7 Perlakuan Kasar Tuan Muda
8 Gara-gara Bercinta
9 Melihat Kemesraan Suami
10 Membalikkan Fakta
11 Tiket Honeymoon
12 Penyataan Cinta Pria Lain
13 Trauma Delina
14 Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri
15 Diceraikan?
16 Tamu Misterius
17 Pengakuan Delina
18 Memfitnah Delina
19 Mengungkap Pelaku
20 Pelaku Utama
21 Bagaimana honeymoon kalian?
22 Istri Sesungguhnya
23 Dingin Tetapi Perhatian
24 Pria Dingin Mulai Mencair
25 Bercinta Tanpa Tutup Mata
26 Periksa Kandungan
27 Gagalnya Niat Jahat
28 Andaikan Aku Hamil ...
29 Kondisi Kandungan
30 Tuntutan Cerai
31 Awal Kisah Cinta
32 Pernikahan Pertama
33 Nama Pelaku Utama
34 Pernah Bertemu
35 Siapa Pengkhianatnya?
36 Tindakan Kasar
37 Bukan Fitnah Belaka
38 Skandal
39 Terkuaknya Skandal
40 Terjerat Kasus
41 Penyesalan
42 Surat Wasiat
43 Gadis Pilihan
44 Kecurigaan Atmajaya
45 Tanggungjawab Besar
46 Meminta Bantuan
47 Sesuatu untuk Delina
48 Maharani Masih Bertingkah
49 Proses Kehidupan
50 Bangga Kepada Delina
51 Impian Bersama
52 Kasmaran
53 Kabar Bahagia
54 Kecurigaan Mahesa
55 Kemurkaan Mahesa
56 Delina Syok
57 Pengakuan Ferdi
58 Hampir Bunuh Diri
59 Asal Usul Delina
60 Keberadaan Delina
61 Berjuanglah
62 Godaan
63 Penyamaran
64 Tergoda
65 Semena-mena
66 Peringatan!
67 Pertemuan Tak Sengaja
68 Menikah?
69 Menghilangnya Mahesa
70 Mengakulah
71 Memata-matai Delina
72 Pindah Rumah
73 Jual Diri?
74 Tempat Penitipan Anak
75 Kabar Kehamilan
76 Proses Persalinan
77 Batal Cerai
78 Usaha Mahesa
79 Masih Berusaha
80 Tantangan Untuk Mahesa (1)
81 Tantangan Untuk Mahesa (2)
82 Persaingan Dimulai
83 Perempuan Penggoda?
84 Mahesa Terus Berusaha
85 Keputusan Akhir
86 Syarat Aneh
87 Rencana Rahasia
88 Rahasia Ferdi
89 Bikin Ulah
90 Siapa Dia Sebenarnya?
91 Mempermalukan Diri Sendiri
92 Orang Dalam
93 Undangan Pernikahan
94 Ancaman Untuk Mahesa
95 Acara Pernikahan
96 Mengungkap
97 Memperbaiki Nama Baik
98 Buka Puasa
99 Buka Puasa (2)
100 Jodohin?
101 Mulai Bucin
102 Mahesa Cemburu
103 Ziarah
104 Kunjungan Kerja
105 Tertinggal
106 Cinta Satu Malam
107 Anak Kedua
108 Gagal Makan Malam
109 Akhiri Perjodohan!
110 Sebuah Rahasia
111 Pesan Terakhir
112 Kesibukan Ferdi
113 Kerja Sampingan
114 Kerja Sampingan (2)
115 Hubungan Delina dan Ferdi
116 Bertemu Nenek
117 Perkara Anak
118 Kekecewaan Delina
119 Surat Panggilan
120 Ancaman
121 Bujukan Robby
122 Menerima Kenyataan
123 Hasil Tes DNA
124 Anak Angkat
125 Waspada
126 Ulang Tahun
127 Berkunjung ke Lapas
128 Ketakutan Delina
129 Pura-pura Baik
130 Disukai Anak-Anak
131 Istri Rasa Simpanan
132 Senjata Makan Tuan
133 Suami Venya
134 Terungkap
135 Perubahan Sikap
136 Pamitan
137 Membaik
138 Kedatangan Tamu
139 Menguping
140 Terlambat Pulang
141 Cerita Kematian
142 Informasi dari Robby
143 Baper
144 Pakaian Dinas Malam
145 Jangan Jadi Pelakor
146 Mengaku-ngaku
147 Hanya Satu Bukti
148 Bicara Empat Mata
149 Terus Terang
150 Tidak Tergoda
151 Perkiraan Robby
152 Dugaan
153 Berkenalan
154 Meminta Bantuan
155 Rencana Delina
156 Pengacara
157 Telepon Tidak Dikenal
158 Meminta Bantuan
159 Rencana Resepsi Pernikahan
160 Detik-detik Pernikahan
161 Cie ... Go Public
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Minta Cerai
3
Tuan Muda Dingin
4
Keputusan Papa
5
Kedatangan Istri Pertama
6
Mempermalukan Delina
7
Perlakuan Kasar Tuan Muda
8
Gara-gara Bercinta
9
Melihat Kemesraan Suami
10
Membalikkan Fakta
11
Tiket Honeymoon
12
Penyataan Cinta Pria Lain
13
Trauma Delina
14
Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri
15
Diceraikan?
16
Tamu Misterius
17
Pengakuan Delina
18
Memfitnah Delina
19
Mengungkap Pelaku
20
Pelaku Utama
21
Bagaimana honeymoon kalian?
22
Istri Sesungguhnya
23
Dingin Tetapi Perhatian
24
Pria Dingin Mulai Mencair
25
Bercinta Tanpa Tutup Mata
26
Periksa Kandungan
27
Gagalnya Niat Jahat
28
Andaikan Aku Hamil ...
29
Kondisi Kandungan
30
Tuntutan Cerai
31
Awal Kisah Cinta
32
Pernikahan Pertama
33
Nama Pelaku Utama
34
Pernah Bertemu
35
Siapa Pengkhianatnya?
36
Tindakan Kasar
37
Bukan Fitnah Belaka
38
Skandal
39
Terkuaknya Skandal
40
Terjerat Kasus
41
Penyesalan
42
Surat Wasiat
43
Gadis Pilihan
44
Kecurigaan Atmajaya
45
Tanggungjawab Besar
46
Meminta Bantuan
47
Sesuatu untuk Delina
48
Maharani Masih Bertingkah
49
Proses Kehidupan
50
Bangga Kepada Delina
51
Impian Bersama
52
Kasmaran
53
Kabar Bahagia
54
Kecurigaan Mahesa
55
Kemurkaan Mahesa
56
Delina Syok
57
Pengakuan Ferdi
58
Hampir Bunuh Diri
59
Asal Usul Delina
60
Keberadaan Delina
61
Berjuanglah
62
Godaan
63
Penyamaran
64
Tergoda
65
Semena-mena
66
Peringatan!
67
Pertemuan Tak Sengaja
68
Menikah?
69
Menghilangnya Mahesa
70
Mengakulah
71
Memata-matai Delina
72
Pindah Rumah
73
Jual Diri?
74
Tempat Penitipan Anak
75
Kabar Kehamilan
76
Proses Persalinan
77
Batal Cerai
78
Usaha Mahesa
79
Masih Berusaha
80
Tantangan Untuk Mahesa (1)
81
Tantangan Untuk Mahesa (2)
82
Persaingan Dimulai
83
Perempuan Penggoda?
84
Mahesa Terus Berusaha
85
Keputusan Akhir
86
Syarat Aneh
87
Rencana Rahasia
88
Rahasia Ferdi
89
Bikin Ulah
90
Siapa Dia Sebenarnya?
91
Mempermalukan Diri Sendiri
92
Orang Dalam
93
Undangan Pernikahan
94
Ancaman Untuk Mahesa
95
Acara Pernikahan
96
Mengungkap
97
Memperbaiki Nama Baik
98
Buka Puasa
99
Buka Puasa (2)
100
Jodohin?
101
Mulai Bucin
102
Mahesa Cemburu
103
Ziarah
104
Kunjungan Kerja
105
Tertinggal
106
Cinta Satu Malam
107
Anak Kedua
108
Gagal Makan Malam
109
Akhiri Perjodohan!
110
Sebuah Rahasia
111
Pesan Terakhir
112
Kesibukan Ferdi
113
Kerja Sampingan
114
Kerja Sampingan (2)
115
Hubungan Delina dan Ferdi
116
Bertemu Nenek
117
Perkara Anak
118
Kekecewaan Delina
119
Surat Panggilan
120
Ancaman
121
Bujukan Robby
122
Menerima Kenyataan
123
Hasil Tes DNA
124
Anak Angkat
125
Waspada
126
Ulang Tahun
127
Berkunjung ke Lapas
128
Ketakutan Delina
129
Pura-pura Baik
130
Disukai Anak-Anak
131
Istri Rasa Simpanan
132
Senjata Makan Tuan
133
Suami Venya
134
Terungkap
135
Perubahan Sikap
136
Pamitan
137
Membaik
138
Kedatangan Tamu
139
Menguping
140
Terlambat Pulang
141
Cerita Kematian
142
Informasi dari Robby
143
Baper
144
Pakaian Dinas Malam
145
Jangan Jadi Pelakor
146
Mengaku-ngaku
147
Hanya Satu Bukti
148
Bicara Empat Mata
149
Terus Terang
150
Tidak Tergoda
151
Perkiraan Robby
152
Dugaan
153
Berkenalan
154
Meminta Bantuan
155
Rencana Delina
156
Pengacara
157
Telepon Tidak Dikenal
158
Meminta Bantuan
159
Rencana Resepsi Pernikahan
160
Detik-detik Pernikahan
161
Cie ... Go Public

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!