Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri

Perempuan bertubuh proporsional dengan pakaian serba hitam itu menundukkan setengah badannya. Sementara pria tua itu mengisyaratkan untuk perempuan itu duduk berhadapan dengannya. Ini adalah kali pertama Atmajaya menyewa seorang pengawal pribadi berjenis kelamin perempuan.

"Saya ingin kamu menjadi pengawal menantuku. Banyak sekali orang yang ingin mencelakakan dia," ucap Atmajaya membuka pembicaraan.

"Saya tidak ingin menantu saya, Delina kenapa-kenapa. Oleh karena itu, kamu akan menjadi pengawal pribadi Delina," sambungnya.

"Dia memegang peran penting di perusahaan. Banyak orang yang iri kepadanya. Tolong jagalah dia dan jangan sampai kenapa-kenapa dengannya."

Atmajaya menyampaikan pesannya dengan sangat tenang. Supaya Lily, pengawal pribadi Delina bisa memahami tugasnya dengan baik. Dan Lily pun menganggukkan kepalanya menerima perintah dari majikan barunya.

"Mulai saat ini kamu bisa tinggal di rumah ini. Kamu bisa memantau apa yang terjadi di sekeliling Delina dan bisa memantau siapa saja yang sekiranya membahayakan Delina," jelas Atmajaya.

"Untuk beberapa minggu kedepan. Delina beserta Mahesa akan pergi honeymoon. Jadi kamu mulai bertugas setelah Delina kembali setelah seleksi honeymoon."

Menantu dari Delina itu sengaja menyewa pengawal pribadi karena kasus pelecehan yang dialami Delina. Sejak saat itu Atmajaya sangat khawatir dan tidak mau menantu kesayangannya celaka. Oleh karena itu, Atmajaya menyewa Lily sebagi pengawal pribadi Delina.

"Papa dia siapa?" tanya Venya setelah sampai dihadapan Atmajaya.

"Duduklah dulu Venya," jawab Atmajaya mengajarkan sopan santun kepada putrinya.

"Kenalkan dia adalah Lily. Dia akan menjadi pengawal pribadi Delina," tutur Atmajaya.

Venya terkejut dengan perlakuan spesial sang ayah kepada Delina. Dia tidak terima, "Apa? Pengawal? Buat apa papa?"

"Buat menjaga Delina. Papa tidak mau kejadian pelecehan itu terjadi lagi. Dan Lily akan menjaga Delina dari bahaya yang mengintainya," sambung Atmajaya.

"Papa ini terlalu berlebihan. Tidak perlu seperti ini kali, Pa," protes Venya dengan tangan bersedekap.

"Ini sudah menjadi keputusan papa, Venya!" tegas Atmajaya yang mulai bangkit dari duduknya. Lalu meninggalkan ruang tamu.

Venya hanya bisa ngedumel dengan tindakan Atmajaya. Jelas saja dia tidak terima dengan perlakuan spesial Atmajaya kepada Delina. Itu akan menghambat semua rencananya yang ingin mendepak Delina dari Keluarga Mahesa.

"Apa lihat-lihat?" sentak Venya kepada Lily.

Venya menjauh dari Lily yang masih duduk di ruang tamu. Perempuan itu berbicara melalui telepon, "Hindari orang yang bernama Lily."

***

Mata Delina mengerjap dan kemudian terbuka secara perlahan. Sebuah pemandangan indah yang pertama kali dia lihat. Sosok suami yang dia idam-idamkan bisa tidur satu kasur dengannya.

"Ya Tuhan. Terima kasih atas anugerah-Mu," ucapnya bersyukur.

"Ganteng banget Ya Tuhan," lanjutnya.

Satu hal yang sangat Delina inginkan adalah melihat wajah suaminya dengan detail. Selama ini Delina belum pernah melihat suaminya selama ini. Mahesa selalu membentaknya jika ketahuan curi-curi pandang kepadanya. Suaminya itu juga selalu menutup matanya saat mereka berdua melakukan hubungan suami istri.

"Jadi begini wajah kamu kalau dilihat lebih dari tiga menit? Dan rupanya semakin lama akan semakin tampak ganteng," ucap Delina tersenyum senang.

"Pantes saja kamu melarangku untuk melihat wajahmu lebih lama."

"Katamu jika lama-lama melihatmu akan membuat siapa pun jatuh cinta kepadamu."

"Dan ternyata benar juga."

Perempuan itu memegangi dadanya sendiri. Merasakan jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Delina tersenyum, "Ya Tuhan. Beginikah rasanya jatuh cinta pada suami sendiri?"

"Oh jantungku. Ayolah jangan berdetak seperti ini. Aku tahu aku sedang jatuh cinta," gumam Delina.

Delina memandangi setiap lekuk wajah suaminya yang tampan itu. Garis rahang yang tegas dengan jambang tipis membuatnya semakin terpesona. Yang paling favorit baginya adalah bibir Mahesa yang tebal nan seksi.

"Tuhan. Andaikan waktu bisa dihentikan. Aku ingin menghentikan saat-saat dimana aku bisa memandangi dia seperti ini. Seakan dia hanya milikku, bukan milik perempuan lain juga," gumam Delina.

Perempuan itu berhasil menghapus keraguannya. Tangannya mulai menyentuh pipi Mahesa dengan perlahan dan lembut. Sebenarnya agak gemetar Delina melakukannya. Takut kalau tiba-tiba Mahesa bangun dan marah kepadanya.

"Ya Tuhan. Ini bukan mimpi kan?" ucap Delina sembari meneteskan satu bulir air mata bahagia.

"Aku beneran bisa menyentuhnya? Walau dalam keadaaan dia tertidur? Terima kasih Tuhan."

Delina melihat ada perbedaan yang cukup mencolok di wajah Mahesa saat tertidur. Wajah garang yang selalu ditampakkan Mahesa kepadanya benar-benar tidak tampak. Justru Delina lihat suaminya itu tampak menggemaskan saat tertidur seperti ini.

"Tidak apa-apa untuk saat ini kamu belum bisa menerimaku sebagai istri keduamu. Aku akan berjuang sampai kau benar-benar mengakui aku sebagai istrimu," gumam Delina mengusap-usap rambut hitam Mahesa.

Meskipun agak mustahil, namun Delina yakin suatu saat Mahesa bisa menerimanya. Masih banyak perjalanan yang Delina tempuh untuk sampai pada titik itu. Dia tidak akan menyerah dengan segala jenis rintangannya.

"Maafkan. Aku sudah berubah pikiran tentang perceraian yang akan dilakukan setelah aku melahirkan anakmu. Karena aku memutuskan untuk tetap bersama kamu sampai anak kita dewasa nanti," ucap Delina.

"Aku tidak akan tega bercerai denganmu dan meninggalkan anakku nantinya."

"Aku akan tetap bersamamu."

Masih membekas di ingatannya saat Delina minta diceraikan. Namun, Mahesa memberikan syarat bahwa dia akan menceraikan Delina setelah Delina melahirkan anak untuknya. Mulai detik ini Delina akan melupakan tentang perceraian itu. Dia akan berusaha mendapatkan cinta Mahesa.

"Aku akan berjuang untukmu," ucap Delina sembari menyentuh pucuk hidung mancung Mahesa.

Akibat sentuhan itu membuat Mahesa menggeliat. Sontak Delina langsung memejamkan matanya. Mahesa menoleh kearah Delina, lalu melihat jam yang tertempel di dinding.

"Sudah jam segini," ucap Mahesa sembari mendudukkan tubuhnya.

Sesuai perkataan Atmajaya yang menyuruhnya untuk berbagi kamar. Makanya malam itu Mahesa tidur di kamar Delina. Sekian jatahnya Mahesa menemani Delina, bertepatan juga dengan Delina yang sakit akibat trauma yang dialaminya.

Mahesa berdecak, "Harus pergi honeymoon lagi."

Atmajaya memajukan waktu honeymoon yang seharusnya berangkat minggu depan. Alasannya agar Delina segera bisa sembuh dari trauma. Makanya Atmajaya memaksa Mahesa dan Delina berangkat lebih awal.

"Sayang apa yang kamu lakukan?" tanya Mahesa saat tiba di kamarnya bersama Maharani.

Tampak Maharani sedang sibuk dengan beberapa koper miliknya. Tentu saja membuat Mahesa bingung dengan apa yang dilakukan oleh Maharani. Padahal semua perlengkapan untuknya sudah disiapkan Ferdi kemarin. Lalu barang-barang itu milik siapa?

"Aku yang akan berangkat honeymoon sama kamu, Sayang," jawab Maharani disela-sela kesibukannya.

"Hah? Maksudnya bagaimana? Apa papa memperbolehkan kamu ikut?" tanya Mahesa bingung.

"Tidak," jawab Maharani singkat.

"Lalu? Kamu akan nekat ikut? Nanti kalau ketahuan papa pasti aku akan kena imbasnya, Sayang."

Maharani menyudahi aktivitasnya. Dia mendekati sang suami. Mengisyaratkan suaminya agar diam dan tenang terlebih dahulu.

"Sini aku bisikin caranya agar aku yang berangkat honeymoon," ucap Maharani.

"Jadi caranya adalah ..."

###

Kita lihat cara Maharani ikut ke acara honeymoon yang seharusnya hanya milik Mahesa dan Delina. Ah bagaimana ya kalau kakak honeymoon tapi tiga orang? Gak seru banget gak sih?

🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu ya.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

1 kata cocok tuk drlina Tolol

2022-07-07

0

Fatimah Sitorus Pane

Fatimah Sitorus Pane

ap rencana maha..

2022-04-23

0

Fitrothul Auliya

Fitrothul Auliya

sorry y aq tuch pling g suka klw pemeran utama terlalu lemah g tw kurang suka aj,ini terlalu dominan pemeran antagonis nya yg protagonis nya terlalu lmh.🙏🏻🙏🏻

2022-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Minta Cerai
3 Tuan Muda Dingin
4 Keputusan Papa
5 Kedatangan Istri Pertama
6 Mempermalukan Delina
7 Perlakuan Kasar Tuan Muda
8 Gara-gara Bercinta
9 Melihat Kemesraan Suami
10 Membalikkan Fakta
11 Tiket Honeymoon
12 Penyataan Cinta Pria Lain
13 Trauma Delina
14 Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri
15 Diceraikan?
16 Tamu Misterius
17 Pengakuan Delina
18 Memfitnah Delina
19 Mengungkap Pelaku
20 Pelaku Utama
21 Bagaimana honeymoon kalian?
22 Istri Sesungguhnya
23 Dingin Tetapi Perhatian
24 Pria Dingin Mulai Mencair
25 Bercinta Tanpa Tutup Mata
26 Periksa Kandungan
27 Gagalnya Niat Jahat
28 Andaikan Aku Hamil ...
29 Kondisi Kandungan
30 Tuntutan Cerai
31 Awal Kisah Cinta
32 Pernikahan Pertama
33 Nama Pelaku Utama
34 Pernah Bertemu
35 Siapa Pengkhianatnya?
36 Tindakan Kasar
37 Bukan Fitnah Belaka
38 Skandal
39 Terkuaknya Skandal
40 Terjerat Kasus
41 Penyesalan
42 Surat Wasiat
43 Gadis Pilihan
44 Kecurigaan Atmajaya
45 Tanggungjawab Besar
46 Meminta Bantuan
47 Sesuatu untuk Delina
48 Maharani Masih Bertingkah
49 Proses Kehidupan
50 Bangga Kepada Delina
51 Impian Bersama
52 Kasmaran
53 Kabar Bahagia
54 Kecurigaan Mahesa
55 Kemurkaan Mahesa
56 Delina Syok
57 Pengakuan Ferdi
58 Hampir Bunuh Diri
59 Asal Usul Delina
60 Keberadaan Delina
61 Berjuanglah
62 Godaan
63 Penyamaran
64 Tergoda
65 Semena-mena
66 Peringatan!
67 Pertemuan Tak Sengaja
68 Menikah?
69 Menghilangnya Mahesa
70 Mengakulah
71 Memata-matai Delina
72 Pindah Rumah
73 Jual Diri?
74 Tempat Penitipan Anak
75 Kabar Kehamilan
76 Proses Persalinan
77 Batal Cerai
78 Usaha Mahesa
79 Masih Berusaha
80 Tantangan Untuk Mahesa (1)
81 Tantangan Untuk Mahesa (2)
82 Persaingan Dimulai
83 Perempuan Penggoda?
84 Mahesa Terus Berusaha
85 Keputusan Akhir
86 Syarat Aneh
87 Rencana Rahasia
88 Rahasia Ferdi
89 Bikin Ulah
90 Siapa Dia Sebenarnya?
91 Mempermalukan Diri Sendiri
92 Orang Dalam
93 Undangan Pernikahan
94 Ancaman Untuk Mahesa
95 Acara Pernikahan
96 Mengungkap
97 Memperbaiki Nama Baik
98 Buka Puasa
99 Buka Puasa (2)
100 Jodohin?
101 Mulai Bucin
102 Mahesa Cemburu
103 Ziarah
104 Kunjungan Kerja
105 Tertinggal
106 Cinta Satu Malam
107 Anak Kedua
108 Gagal Makan Malam
109 Akhiri Perjodohan!
110 Sebuah Rahasia
111 Pesan Terakhir
112 Kesibukan Ferdi
113 Kerja Sampingan
114 Kerja Sampingan (2)
115 Hubungan Delina dan Ferdi
116 Bertemu Nenek
117 Perkara Anak
118 Kekecewaan Delina
119 Surat Panggilan
120 Ancaman
121 Bujukan Robby
122 Menerima Kenyataan
123 Hasil Tes DNA
124 Anak Angkat
125 Waspada
126 Ulang Tahun
127 Berkunjung ke Lapas
128 Ketakutan Delina
129 Pura-pura Baik
130 Disukai Anak-Anak
131 Istri Rasa Simpanan
132 Senjata Makan Tuan
133 Suami Venya
134 Terungkap
135 Perubahan Sikap
136 Pamitan
137 Membaik
138 Kedatangan Tamu
139 Menguping
140 Terlambat Pulang
141 Cerita Kematian
142 Informasi dari Robby
143 Baper
144 Pakaian Dinas Malam
145 Jangan Jadi Pelakor
146 Mengaku-ngaku
147 Hanya Satu Bukti
148 Bicara Empat Mata
149 Terus Terang
150 Tidak Tergoda
151 Perkiraan Robby
152 Dugaan
153 Berkenalan
154 Meminta Bantuan
155 Rencana Delina
156 Pengacara
157 Telepon Tidak Dikenal
158 Meminta Bantuan
159 Rencana Resepsi Pernikahan
160 Detik-detik Pernikahan
161 Cie ... Go Public
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Minta Cerai
3
Tuan Muda Dingin
4
Keputusan Papa
5
Kedatangan Istri Pertama
6
Mempermalukan Delina
7
Perlakuan Kasar Tuan Muda
8
Gara-gara Bercinta
9
Melihat Kemesraan Suami
10
Membalikkan Fakta
11
Tiket Honeymoon
12
Penyataan Cinta Pria Lain
13
Trauma Delina
14
Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri
15
Diceraikan?
16
Tamu Misterius
17
Pengakuan Delina
18
Memfitnah Delina
19
Mengungkap Pelaku
20
Pelaku Utama
21
Bagaimana honeymoon kalian?
22
Istri Sesungguhnya
23
Dingin Tetapi Perhatian
24
Pria Dingin Mulai Mencair
25
Bercinta Tanpa Tutup Mata
26
Periksa Kandungan
27
Gagalnya Niat Jahat
28
Andaikan Aku Hamil ...
29
Kondisi Kandungan
30
Tuntutan Cerai
31
Awal Kisah Cinta
32
Pernikahan Pertama
33
Nama Pelaku Utama
34
Pernah Bertemu
35
Siapa Pengkhianatnya?
36
Tindakan Kasar
37
Bukan Fitnah Belaka
38
Skandal
39
Terkuaknya Skandal
40
Terjerat Kasus
41
Penyesalan
42
Surat Wasiat
43
Gadis Pilihan
44
Kecurigaan Atmajaya
45
Tanggungjawab Besar
46
Meminta Bantuan
47
Sesuatu untuk Delina
48
Maharani Masih Bertingkah
49
Proses Kehidupan
50
Bangga Kepada Delina
51
Impian Bersama
52
Kasmaran
53
Kabar Bahagia
54
Kecurigaan Mahesa
55
Kemurkaan Mahesa
56
Delina Syok
57
Pengakuan Ferdi
58
Hampir Bunuh Diri
59
Asal Usul Delina
60
Keberadaan Delina
61
Berjuanglah
62
Godaan
63
Penyamaran
64
Tergoda
65
Semena-mena
66
Peringatan!
67
Pertemuan Tak Sengaja
68
Menikah?
69
Menghilangnya Mahesa
70
Mengakulah
71
Memata-matai Delina
72
Pindah Rumah
73
Jual Diri?
74
Tempat Penitipan Anak
75
Kabar Kehamilan
76
Proses Persalinan
77
Batal Cerai
78
Usaha Mahesa
79
Masih Berusaha
80
Tantangan Untuk Mahesa (1)
81
Tantangan Untuk Mahesa (2)
82
Persaingan Dimulai
83
Perempuan Penggoda?
84
Mahesa Terus Berusaha
85
Keputusan Akhir
86
Syarat Aneh
87
Rencana Rahasia
88
Rahasia Ferdi
89
Bikin Ulah
90
Siapa Dia Sebenarnya?
91
Mempermalukan Diri Sendiri
92
Orang Dalam
93
Undangan Pernikahan
94
Ancaman Untuk Mahesa
95
Acara Pernikahan
96
Mengungkap
97
Memperbaiki Nama Baik
98
Buka Puasa
99
Buka Puasa (2)
100
Jodohin?
101
Mulai Bucin
102
Mahesa Cemburu
103
Ziarah
104
Kunjungan Kerja
105
Tertinggal
106
Cinta Satu Malam
107
Anak Kedua
108
Gagal Makan Malam
109
Akhiri Perjodohan!
110
Sebuah Rahasia
111
Pesan Terakhir
112
Kesibukan Ferdi
113
Kerja Sampingan
114
Kerja Sampingan (2)
115
Hubungan Delina dan Ferdi
116
Bertemu Nenek
117
Perkara Anak
118
Kekecewaan Delina
119
Surat Panggilan
120
Ancaman
121
Bujukan Robby
122
Menerima Kenyataan
123
Hasil Tes DNA
124
Anak Angkat
125
Waspada
126
Ulang Tahun
127
Berkunjung ke Lapas
128
Ketakutan Delina
129
Pura-pura Baik
130
Disukai Anak-Anak
131
Istri Rasa Simpanan
132
Senjata Makan Tuan
133
Suami Venya
134
Terungkap
135
Perubahan Sikap
136
Pamitan
137
Membaik
138
Kedatangan Tamu
139
Menguping
140
Terlambat Pulang
141
Cerita Kematian
142
Informasi dari Robby
143
Baper
144
Pakaian Dinas Malam
145
Jangan Jadi Pelakor
146
Mengaku-ngaku
147
Hanya Satu Bukti
148
Bicara Empat Mata
149
Terus Terang
150
Tidak Tergoda
151
Perkiraan Robby
152
Dugaan
153
Berkenalan
154
Meminta Bantuan
155
Rencana Delina
156
Pengacara
157
Telepon Tidak Dikenal
158
Meminta Bantuan
159
Rencana Resepsi Pernikahan
160
Detik-detik Pernikahan
161
Cie ... Go Public

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!