Perlakuan Kasar Tuan Muda

Bruk!

Dilemparnya tumpukan berkas yang sudah disusun dengan sangat rapi itu. Berkas-berkas yang susah payah Delina kerjakan sampai jam tidurnya berkurang. Namun, Mahesa sama sekali tidak menghargai hasil kerja kerasnya.

"Gue mau semua berkas itu kamu ulang. Dari awal saja sudah jelas banyak salahnya," keluh Mahesa.

"Cepat perbaiki sekarang juga!"

Padahal baru lembar pertama yang diperiksa oleh Mahesa. Pria itu langsung menyimpulkan bahwa semua berkas yang dikerjakan Delina salah. Dia tidak mau mengecek berkas-berkas lainnya sebelum Delina membenarkan bagian awal yang salah itu.

"Sudah hampir satu bulan kerja kenapa belum paham juga?" sindir Mahesa kesal.

"Dasar otak udang!"

Tangan mungil perempuan itu langsung memunguti berkas-berkas yang telah dilempar Mahesa. Dengan legowo Delina membenahi laporan yang dikatakan salah oleh Mahesa. Dia tidak protes sedikit pun karena tekadnya ingin belajar selama di perusahaan itu.

"Tuan saya sudah memperbaikinya," ucap Delina seraya menyerahkan berkas itu di atas meja Mahesa.

"Letakkan saja disitu dan kembalilah ke meja Anda, Nona," sela Ferdi menjawab.

"Jika ada yang harus dibenarkan. Saya akan menghubungi Anda," lanjutnya.

"Terima kasih," ucap Delina mengakhiri.

Asisten Mahesa itu selalu menjadi penyelamat hidup Delina. Selain banyak belajar tentang perusahaan dari Ferdi. Pria itu juga sering menyuruh Delina sabar menghadapi tuan muda yang dingin itu.

Dengan telaten Ferdi mengajari dan membimbing Delina. Karena Ferdi tahu betapa besarnya tekad Delina untuk belajar bisnis dan perusahaan. Oleh karena itu, Ferdi terus berusaha memberi dukungan kepada istri kedua tuan mudanya itu.

"Kinerja nona muda sudah mulai membaik daripada sebelumnya, Tuan. Namun, kenapa Anda masih saja membuang pekerjaan sebelum Anda mengecek berkas-berkas itu secara keseluruhan?" tanya Ferdi heran dengan tingkah Mahesa.

"Aku tidak suka dengannya," ketus Mahesa.

"Kalau Anda tidak suka dengannya lebih baik Anda bisa memisahkan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan, Tuan. Kasian dia selalu disalahkan," usul Ferdi.

"Jangan banyak bac0t kau. Urusin saja apa yang seharusnya kau kerjakan! Jangan urusin urusan orang lain!" sembur Mahesa.

Niat hati ingin membela Delina di depan Mahesa. Namun, ternyata justru dia kena marah karena tuan muda itu tidak mau diingatkan.

"Tidak perlu kau mengajariku!" bentak Mahesa.

"Maaf, Tuan. Saya hanya mengingatkan," lirih Ferdi.

Bukan hanya sekali dua kali Ferdi mencoba membela Delina. Agar mendapatkan perlakuan baik dari Mahesa. Tetapi tetap saja tuan muda itu tidak pernah menggubrisnya.

**

Tidak hanya di kantor, saat di rumah Delina diperlakukan seperti itu saat tidak ketahuan oleh Atmajaya. Entah kenapa Mahesa sangat geram saat bertemu dengan Delina. Padahal Delina sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik.

"Sayang buatkan aku toast," pinta Mahesa yang baru saja tiba di meja makan.

"Baiklah. Aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkannya," ucap Maharani.

Tampak kekecewaan muncul dari raut wajah Delina. Sejak pagi tadi dia sudah menyiapkan sarapan untuk sang suami. Namun, ternyata makanan yang sudah dia masak sama sekali tidak disentuh.

"Jangan melihat aku seperti itu!" sentak Mahesa saat mendapati Delina menatapnya dari tadi.

"Mulai sekarang jangan pernah curi-curi pandang melihatku seperti itu."

Tuan muda itu menyunggingkan senyuman. Dengan percaya diri dia berkata, "Aku memang tampan. Semua wanita yang melihatku akan jatuh cinta kepadaku."

Tatapannya berubah tajam, "Dan aku tidak Sudi kalau kau jatuh cinta kepadaku."

Mendengar perkataan Mahesa membuat Delina mengurungkan niatnya untuk mengatakan bahwa dia sudah memasak hidangan sarapan. Akhirnya Delina hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian melanjutkan kegiatan sarapannya.

"Sayang ini toast spesial untukmu," ucap Maharani yang baru saja tiba dengan toast yang baru saja dibuatkan oleh pelayan.

**

"Buatkan aku kopi," perintah Mahesa kepada Delina layaknya tuan kepada pelayannya.

"Baik, Tuan," ucap Delina tunduk.

Perempuan cantik dengan pakaian kerja itu keluar dari pantry. Membawa nampan yang berisi secangkir kopi. Dia letakkan kopi itu di atas meja Mahesa.

Dia pun menundukkan setengah badannya, "Ini Tuan kopinya."

Dengan mata yang terus menatap komputer di hadapannya. Tangannya meraih cangkir kopi lalu meminumnya.

"****!" umpatnya.

Sebuah semburan keluar dari mulut pria itu dan mengenai pakaian kerja Delina. Sehingga membuat kemeja putih yang dikenakan Delina harus ternodai.

Prang!

Cangkir yang dipegangnya melayang ke tubuh Delina. Membuat perempuan itu tersentak kebelakang karena kaget.

"Aw." Delina hanya merintih karena air panas yang mengenai kulitnya.

Terdengar suara pintu ruangan Mahesa dibuka. Rupanya Ferdi dengan beberapa orang dibelakangnya. Orang-orang itu bengong melihat keadaan di dalam ruangan itu.

"Tuan apa yang terjadi?" tanya Ferdi langsung menghampiri Mahesa.

"Nona apakah Anda baik-baik saja?" tanya Ferdi kepada Delina.

Ingin rasanya dia mengumpat asistennya itu. Memang sudah biasa Ferdi datang tanpa mengetuk pintu. Yang membuat Mahesa sangat geram karena kali ini dia datang bersama beberapa orang.

"Tuan, ada apa ini?" tanya pria yang tadinya berada di belakang Ferdi, kini pria itu sudah berdiri di samping Ferdi.

Mahesa tersenyum kikuk menghadapi mereka semua. Pria itu berkilah, "Ehm ... ini ... hanya tidak sengaja saja menumpahkan kopi."

"Bagaimana sih, Sayang. Kenapa kamu tidak hati-hati?" tanya Mahesa kepada Delina.

"Sana sebaiknya kamu ganti baju kamu dulu," lanjutnya.

Seketika wajahnya berubah menjadi malaikat yang baik hati. Dia tersenyum kepada Delina dengan ramahnya.

"Silahkan duduk, Pak Thomas," ucap Mahesa mempersilahkan.

Thomas datang tanpa memberitahu Mahesa terlebih dahulu. Pria itu datang ingin membicarakan kelanjutan kerjasama dua perusahaan mereka.

"Ada perlu apa Pak Thomas?" tanya Mahesa setelah keduanya duduk di sofa.

Pria yang usianya lima belas tahun lebih tua daripada Mahesa itu tersenyum. Kemudian berkata, "Saya ingin membicarakan mengenai kelanjutan kerjasama kita."

"Baiklah. Mari kita mulai, Pak," ajak Mahesa.

"Sebaiknya kita menunggu Delina kembali kesini dulu," jawab Thomas.

"Kenapa harus menunggu dia?" tanya Mahesa.

"Ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepadanya. Kan istri Anda memegang peran penting di proyek kerjasama kita," terang Thomas.

Diakhir pertemuan mereka saat makan malam itu. Thomas meminta Delina menjadi pemimpin proyek kerjasama itu. Memang awalnya Delina menolak karena takut tidak mampu. Namun, bujukan Thomas berhasil membuat Delina menerima posisi sebagai pemimpin proyek kerjasama.

"Ibu Delina apakah Anda baik-baik saja?" tanya Thomas saat menyambut kedatangan Delina kembali ke ruangan itu.

"Anda terlihat pucat," imbuhnya.

Thomas menatap Delina dan Mahesa secara bergantian. Meminta penjelasan dari pasangan suami istri. Namun, keduanya diam tanpa berkata apa pun.

"Lebih baik Anda istirahat saja. Saya akan kesini lagi lain waktu," ucap Thomas tidak enak hati dengan keadaan Delina.

"Tidak apa-apa kok Pak Thomas. Mari kita bahas kerjasamanya," sahut Mahesa.

"Pak Mahesa. Tolong Anda memahami keadaan istri Anda."

"Meskipun beliau istri kedua Anda. Tolong perlakuan secara adil."

"Mohon maaf. Saya permisi."

Thomas segera berlalu dari hadapan mereka. Sementara Mahesa tidak tenang dengan sikap Thomas. Dia berpikir apakah Thomas melihat apa yang dia lakukan kepada Delina?

"Argh!" geram Mahesa menunjuk Delina.

"Semua gara-gara kamu!" ucapnya dengan nada penuh amarah.

Dari luar ruangan itu seorang perempuan tersenyum senang atas gagalnya pertemuan itu. Maharani tidak suka apabila Delina dipilih menjadi pemimpin proyek.

"Rencanaku saja belum berjalan. Eh sudah gagal mengadakan pertemuan," gumamnya.

"Baguslah. Sering-sering saja gagal kaya gini."

###

Apakah Thomas sebenarnya tahu perlakuan Mahesa kepada istrinya?

🌱Jangan lupa klik favorit, like, dan komentar ya. Sehat dan sukses selalu.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

ranpa komen karna dak baca

2022-07-07

0

Amel Munthe

Amel Munthe

aku suka thor ceritamu, jd klik vote

2022-05-27

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

sabar delina nanti mahesa akan bucin padamu...dan ttp semangat bikin mereka bangga padamu..

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Minta Cerai
3 Tuan Muda Dingin
4 Keputusan Papa
5 Kedatangan Istri Pertama
6 Mempermalukan Delina
7 Perlakuan Kasar Tuan Muda
8 Gara-gara Bercinta
9 Melihat Kemesraan Suami
10 Membalikkan Fakta
11 Tiket Honeymoon
12 Penyataan Cinta Pria Lain
13 Trauma Delina
14 Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri
15 Diceraikan?
16 Tamu Misterius
17 Pengakuan Delina
18 Memfitnah Delina
19 Mengungkap Pelaku
20 Pelaku Utama
21 Bagaimana honeymoon kalian?
22 Istri Sesungguhnya
23 Dingin Tetapi Perhatian
24 Pria Dingin Mulai Mencair
25 Bercinta Tanpa Tutup Mata
26 Periksa Kandungan
27 Gagalnya Niat Jahat
28 Andaikan Aku Hamil ...
29 Kondisi Kandungan
30 Tuntutan Cerai
31 Awal Kisah Cinta
32 Pernikahan Pertama
33 Nama Pelaku Utama
34 Pernah Bertemu
35 Siapa Pengkhianatnya?
36 Tindakan Kasar
37 Bukan Fitnah Belaka
38 Skandal
39 Terkuaknya Skandal
40 Terjerat Kasus
41 Penyesalan
42 Surat Wasiat
43 Gadis Pilihan
44 Kecurigaan Atmajaya
45 Tanggungjawab Besar
46 Meminta Bantuan
47 Sesuatu untuk Delina
48 Maharani Masih Bertingkah
49 Proses Kehidupan
50 Bangga Kepada Delina
51 Impian Bersama
52 Kasmaran
53 Kabar Bahagia
54 Kecurigaan Mahesa
55 Kemurkaan Mahesa
56 Delina Syok
57 Pengakuan Ferdi
58 Hampir Bunuh Diri
59 Asal Usul Delina
60 Keberadaan Delina
61 Berjuanglah
62 Godaan
63 Penyamaran
64 Tergoda
65 Semena-mena
66 Peringatan!
67 Pertemuan Tak Sengaja
68 Menikah?
69 Menghilangnya Mahesa
70 Mengakulah
71 Memata-matai Delina
72 Pindah Rumah
73 Jual Diri?
74 Tempat Penitipan Anak
75 Kabar Kehamilan
76 Proses Persalinan
77 Batal Cerai
78 Usaha Mahesa
79 Masih Berusaha
80 Tantangan Untuk Mahesa (1)
81 Tantangan Untuk Mahesa (2)
82 Persaingan Dimulai
83 Perempuan Penggoda?
84 Mahesa Terus Berusaha
85 Keputusan Akhir
86 Syarat Aneh
87 Rencana Rahasia
88 Rahasia Ferdi
89 Bikin Ulah
90 Siapa Dia Sebenarnya?
91 Mempermalukan Diri Sendiri
92 Orang Dalam
93 Undangan Pernikahan
94 Ancaman Untuk Mahesa
95 Acara Pernikahan
96 Mengungkap
97 Memperbaiki Nama Baik
98 Buka Puasa
99 Buka Puasa (2)
100 Jodohin?
101 Mulai Bucin
102 Mahesa Cemburu
103 Ziarah
104 Kunjungan Kerja
105 Tertinggal
106 Cinta Satu Malam
107 Anak Kedua
108 Gagal Makan Malam
109 Akhiri Perjodohan!
110 Sebuah Rahasia
111 Pesan Terakhir
112 Kesibukan Ferdi
113 Kerja Sampingan
114 Kerja Sampingan (2)
115 Hubungan Delina dan Ferdi
116 Bertemu Nenek
117 Perkara Anak
118 Kekecewaan Delina
119 Surat Panggilan
120 Ancaman
121 Bujukan Robby
122 Menerima Kenyataan
123 Hasil Tes DNA
124 Anak Angkat
125 Waspada
126 Ulang Tahun
127 Berkunjung ke Lapas
128 Ketakutan Delina
129 Pura-pura Baik
130 Disukai Anak-Anak
131 Istri Rasa Simpanan
132 Senjata Makan Tuan
133 Suami Venya
134 Terungkap
135 Perubahan Sikap
136 Pamitan
137 Membaik
138 Kedatangan Tamu
139 Menguping
140 Terlambat Pulang
141 Cerita Kematian
142 Informasi dari Robby
143 Baper
144 Pakaian Dinas Malam
145 Jangan Jadi Pelakor
146 Mengaku-ngaku
147 Hanya Satu Bukti
148 Bicara Empat Mata
149 Terus Terang
150 Tidak Tergoda
151 Perkiraan Robby
152 Dugaan
153 Berkenalan
154 Meminta Bantuan
155 Rencana Delina
156 Pengacara
157 Telepon Tidak Dikenal
158 Meminta Bantuan
159 Rencana Resepsi Pernikahan
160 Detik-detik Pernikahan
161 Cie ... Go Public
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Minta Cerai
3
Tuan Muda Dingin
4
Keputusan Papa
5
Kedatangan Istri Pertama
6
Mempermalukan Delina
7
Perlakuan Kasar Tuan Muda
8
Gara-gara Bercinta
9
Melihat Kemesraan Suami
10
Membalikkan Fakta
11
Tiket Honeymoon
12
Penyataan Cinta Pria Lain
13
Trauma Delina
14
Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri
15
Diceraikan?
16
Tamu Misterius
17
Pengakuan Delina
18
Memfitnah Delina
19
Mengungkap Pelaku
20
Pelaku Utama
21
Bagaimana honeymoon kalian?
22
Istri Sesungguhnya
23
Dingin Tetapi Perhatian
24
Pria Dingin Mulai Mencair
25
Bercinta Tanpa Tutup Mata
26
Periksa Kandungan
27
Gagalnya Niat Jahat
28
Andaikan Aku Hamil ...
29
Kondisi Kandungan
30
Tuntutan Cerai
31
Awal Kisah Cinta
32
Pernikahan Pertama
33
Nama Pelaku Utama
34
Pernah Bertemu
35
Siapa Pengkhianatnya?
36
Tindakan Kasar
37
Bukan Fitnah Belaka
38
Skandal
39
Terkuaknya Skandal
40
Terjerat Kasus
41
Penyesalan
42
Surat Wasiat
43
Gadis Pilihan
44
Kecurigaan Atmajaya
45
Tanggungjawab Besar
46
Meminta Bantuan
47
Sesuatu untuk Delina
48
Maharani Masih Bertingkah
49
Proses Kehidupan
50
Bangga Kepada Delina
51
Impian Bersama
52
Kasmaran
53
Kabar Bahagia
54
Kecurigaan Mahesa
55
Kemurkaan Mahesa
56
Delina Syok
57
Pengakuan Ferdi
58
Hampir Bunuh Diri
59
Asal Usul Delina
60
Keberadaan Delina
61
Berjuanglah
62
Godaan
63
Penyamaran
64
Tergoda
65
Semena-mena
66
Peringatan!
67
Pertemuan Tak Sengaja
68
Menikah?
69
Menghilangnya Mahesa
70
Mengakulah
71
Memata-matai Delina
72
Pindah Rumah
73
Jual Diri?
74
Tempat Penitipan Anak
75
Kabar Kehamilan
76
Proses Persalinan
77
Batal Cerai
78
Usaha Mahesa
79
Masih Berusaha
80
Tantangan Untuk Mahesa (1)
81
Tantangan Untuk Mahesa (2)
82
Persaingan Dimulai
83
Perempuan Penggoda?
84
Mahesa Terus Berusaha
85
Keputusan Akhir
86
Syarat Aneh
87
Rencana Rahasia
88
Rahasia Ferdi
89
Bikin Ulah
90
Siapa Dia Sebenarnya?
91
Mempermalukan Diri Sendiri
92
Orang Dalam
93
Undangan Pernikahan
94
Ancaman Untuk Mahesa
95
Acara Pernikahan
96
Mengungkap
97
Memperbaiki Nama Baik
98
Buka Puasa
99
Buka Puasa (2)
100
Jodohin?
101
Mulai Bucin
102
Mahesa Cemburu
103
Ziarah
104
Kunjungan Kerja
105
Tertinggal
106
Cinta Satu Malam
107
Anak Kedua
108
Gagal Makan Malam
109
Akhiri Perjodohan!
110
Sebuah Rahasia
111
Pesan Terakhir
112
Kesibukan Ferdi
113
Kerja Sampingan
114
Kerja Sampingan (2)
115
Hubungan Delina dan Ferdi
116
Bertemu Nenek
117
Perkara Anak
118
Kekecewaan Delina
119
Surat Panggilan
120
Ancaman
121
Bujukan Robby
122
Menerima Kenyataan
123
Hasil Tes DNA
124
Anak Angkat
125
Waspada
126
Ulang Tahun
127
Berkunjung ke Lapas
128
Ketakutan Delina
129
Pura-pura Baik
130
Disukai Anak-Anak
131
Istri Rasa Simpanan
132
Senjata Makan Tuan
133
Suami Venya
134
Terungkap
135
Perubahan Sikap
136
Pamitan
137
Membaik
138
Kedatangan Tamu
139
Menguping
140
Terlambat Pulang
141
Cerita Kematian
142
Informasi dari Robby
143
Baper
144
Pakaian Dinas Malam
145
Jangan Jadi Pelakor
146
Mengaku-ngaku
147
Hanya Satu Bukti
148
Bicara Empat Mata
149
Terus Terang
150
Tidak Tergoda
151
Perkiraan Robby
152
Dugaan
153
Berkenalan
154
Meminta Bantuan
155
Rencana Delina
156
Pengacara
157
Telepon Tidak Dikenal
158
Meminta Bantuan
159
Rencana Resepsi Pernikahan
160
Detik-detik Pernikahan
161
Cie ... Go Public

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!