Minta Cerai

Delina yang tadinya tertunduk, langsung mendongakkan kepalanya. Telapak tangannya menyeka air mata yang membanjiri wajahnya. Kemudian kembali duduk di sofa yang berhadapan dengan Mahesa.

"Apa syaratnya, Tuan?" tanya Delina masih dengan sesenggukan.

"Sebisa mungkin saya akan memenuhi syarat tersebut," lanjutnya.

Gadis itu sudah terlalu bersemangat untuk mendengarkan apa syarat yang diberikan oleh Mahesa.

"Aku akan ceraikan kamu setelah kamu melahirkan anakku nanti," ucap Mahesa.

"Kita hanya pura-pura menikah saja dihadapan papaku."

Jujur saja Delina belum mengerti dengan apa yang diungkapkan Mahesa.

"Bagaimana maksudnya?" tanya Delina.

"Aku hanya butuh rahimmu untuk mengandung calon anakku," lanjut Mahesa menjelaskan.

"Aku janji akan menceraikan kamu setelah anak itu lahir. Karena aku hanya butuh anak, bukan kamu."

Alasan utama Atmajaya, ayah dari Mahesa mendesaknya untuk menikah lagi adalah karena keturunan. Pria berusia 66 tahun itu merasa sudah sangat menginginkan cucu. Ditambah kondisinya yang sudah sakit-sakitan. Tidak bisa menjamin hidupnya bisa lebih lama lagi.

"Anak itu akan aku rawat bersama dengan istri pertamaku."

"Dan kamu tidak perlu mengembalikan uang yang sudah aku berikan kepada ayahmu."

Menuju tiga tahun pernikahannya dengan Maharani. Mereka belum dikaruniai keturunan. Pengecekan secara medis sudah dilakukan dan tidak menemukan gangguan pada kedua belah pihak. Beragam usaha juga sudah ditempuh, namun belum membuahkan hasil.

"Apakah tidak ada syarat lain selain itu?" tanya Delina merasa keberatan.

Menurut Delina berpisah dengan anak kandung, lebih berat daripada harus menjadi istri kedua. Namun, hanya itu yang bisa dia lakukan agar Mahesa tidak meminta uang yang telah diberikan kepada ayahnya. Atau selamanya hidup berdua dengan istri kedua Mahesa.

"Tidak," jawab Mahesa dengan singkat.

Terpaksa Delina menyetujui syarat dari sang tuan muda. Supaya dia bisa segera pergi dari rumah tersebut. Lebih baik pergi setelah melahirkan daripada menua dan tetap jadi istri kedua.

"Baiklah," ucap Delina tertunduk lesu.

Saat ini Delina sudah berada di dalam kamar khusus untuknya di rumah itu. Dia masih tidak percaya dengan keadaan yang ada. Gadis dengan gaun berwarna putih itu menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Berulang kali menepuk kedua pipinya dan berharap bisa bangun dari mimpi buruk itu.

"Ya Tuhan. Apakah ini benar garis takdir yang harus aku jalani?" gumam Delina.

Menikah selepas lulus SMA saja tidak pernah dia bayangkan. Apalagi mendadak menikah dengan orang yang tidak dia kenal. Dan lebih parahnya statusnya yang menjadi istri kedua. Sungguh seperti mimpi buruk bagi Delina.

"Kenapa harus aku yang menjadi istri kedua, Tuhan?"

"Apakah tidak ada pria lain di luar sana yang bisa menjadi satu-satunya milikku?"

Mau protes kepada Tuhan pun tidak akan bisa merubah garis takdirnya. Kenyataannya memang gadis belia itu harus menjalani hari-harinya dengan menjadi istri kedua. Dan akan segera diceraikan setelah melahirkan nanti.

"Kenapa papa tega banget menukar aku dengan sejumlah uang?" protes Delina.

Matanya tertuju pada ponsel butut yang saat ini mati karena kehabisan baterai. Jika saja ponsel itu masih menyala. Dia ingin mendengarkan penjelasan dari ayahnya secara langsung.

"Ah ya sudahlah. Yang penting utang-utang keluarga semua lunas."

Uang lima ratus juta yang diberikan kepada ayahnya sudah lebih dari cukup untuk membayar utang-utang keluarga. Bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah adiknya yang masih SMP. Memang Delina berasal dari keluarga tidak berkecupan, ayahnya hanya bekerja sebagai penjual nasi goreng.

Tidak berselang lama setelah meratapi nasibnya. Gadis itu memutuskan untuk segera membersihkan diri. Tubuh dan pikirannya capek memikirkan nasib hidupnya.

"Aaa ..." pekik Delina saat tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kamarnya.

Baru saja dirinya keluar dari dalam kamar mandi dan hendak mengambil baju dari lemari pakaian. Langsung gadis itu menutupi bagian dada dengan kedua tangannya. Karena saat ini, dia hanya mengenakan handuk.

"Tuan. Untuk apa Anda kemari?" tanya Delina.

"Kenapa Anda tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?"

Delina mengungkapkan kekesalannya karena Mahesa yang menyelonong masuk begitu saja. Sementara tuan muda itu tidak bereaksi apa-apa. Dia pun langsung mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur.

"Tuan. Bisakah Anda keluar?" ulang Delina.

"Memang ini rumah Anda. Tetapi ini kamar saya, Tuan. Saya ingin memakai baju dulu."

Senyum simpul melingkar di wajah tampan pria itu. Senyuman yang sebenarnya Delina sudah malas melihatnya.

"Apakah kau lupa. Aku ini siapamu?" tanya Mahesa tanpa menatap Delina.

"Apakah aku harus meminta izin terlebih dahulu untuk masuk ke dalam kamar istriku? Ah! Konyol sekali."

Gadis yang masih berdiri dengan memegangi handuknya itu mengernyitkan dahi. Dia tahu statusnya saat ini. Namun, bukankah Mahesa sendiri yang mengatakan kalau mereka hanya pura-pura menikah.

"Baru beberapa jam yang lalu kita membicarakan pernikahan ini. Dan kau sudah lupa akan peraturannya?" tanya Mahesa.

"Apa kau tidak ingin segera aku ceraikan?" lanjutnya.

"Jika iya, maka kita jangan menyia-nyiakan waktu."

Ditariknya tangan Delina dengan sangat kasar. Tubuh ramping gadis itu dia lemparkan ke atas tempat tidur. Dan Mahesa segara menyusul naik ke atas tempat tidur.

"Tuan ... apa yang anda lakukan?" pekik Delina mencoba menyelamatkan diri.

"Tuan ... tolong jangan lakukan itu."

"Aku belum siap, Tuan."

Jeritan yang keluar dari bibir Delina sama sekali tidak dihiraukan oleh Mahesa. Pria itu sudah membuang pakaiannya ke sembarangan arah. Dan kini tubuhnya sudah polos tak menyisakan sehelai benang pun.

"Jangan sia-siakan waktumu di rumah ini. Jika kau ingin segera pergi dari sini. Maka salah satu caranya adalah segeralah hamil dan melahirkan anakku!" tegas Mahesa dengan nada tinggi.

Ucapan pria itu berhasil membuat Delina terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Mahesa. Jika dia bisa cepat hamil dan melahirkan. Maka dia bisa dengan cepat meninggalkan statusnya sebagai istri kedua.

"Te-tapi Tuan. Jangan sekarang," ucap Delina.

"Sa-saya belum siap."

Mahesa sudah memegangi dua tangannya agar Delina tidak bisa kabur. Kemudian pria itu memasang penutup mata di mata Delina. Entah apa tujuannya Delina tidak tahu. Dia hanya bisa pasrah dengan semua perlakuan Mahesa.

"Menunggumu siap hanya akan membuang-buang waktu!" ucapnya.

Beberapa saat kemudian. Mahesa sudah berhasil menyemburkan benihnya ke dalam rahim gadis yang masih perawan itu. Setelah berhasil mencapai puncak, pria itu memutuskan mengakhiri permainannya. Mahesa keluar dari kamar itu, karena memang tidak ingin berlama-lama dengan Delina.

Sementara Delina masih terisak di atas tempat tidur. Sekujur tubuhnya terasa sakit akibat permainan kasar yang dilakukan oleh suaminya.

"Ya Tuhan," ucap Delina melepaskan penutup matanya.

"Apakah aku sanggup menjalani kehidupan ini nantinya?" lanjutnya berusaha untuk duduk di tepi tempat tidur.

Tidak lama pintu kamar diketuk. Delina segera membereskan kamar yang berantakan. Kemudian membuka pintu kamarnya. Di sana sudah berdiri Ferdi.

"Nona ... ada telepon dari ayah Anda," ucapnya menyodorkan telepon.

###

Apa iya Delina sanggup menghadapi kehidupan barunya menjadi istri kedua? Ini baru hari pertama loh 😂 Dan apa yang akan dikatakan oleh Nugroho, ayah Delina ditelepon itu?

S****top dulu!

🌱Jangan lupa klik favorit, like, dan kasih komentar dong.

Terpopuler

Comments

Reta Anggraeni

Reta Anggraeni

bener banget kok di skip sih gak asik

2022-10-10

0

Gamers Alay

Gamers Alay

penjual nasi goreng jual anak gadis nya 500 juta... buat bayar utang... astaga tukang nasgor punya utang apa sih .. sebanyak apa??

2022-06-13

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

lanjut

2022-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 Mendadak Nikah
2 Minta Cerai
3 Tuan Muda Dingin
4 Keputusan Papa
5 Kedatangan Istri Pertama
6 Mempermalukan Delina
7 Perlakuan Kasar Tuan Muda
8 Gara-gara Bercinta
9 Melihat Kemesraan Suami
10 Membalikkan Fakta
11 Tiket Honeymoon
12 Penyataan Cinta Pria Lain
13 Trauma Delina
14 Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri
15 Diceraikan?
16 Tamu Misterius
17 Pengakuan Delina
18 Memfitnah Delina
19 Mengungkap Pelaku
20 Pelaku Utama
21 Bagaimana honeymoon kalian?
22 Istri Sesungguhnya
23 Dingin Tetapi Perhatian
24 Pria Dingin Mulai Mencair
25 Bercinta Tanpa Tutup Mata
26 Periksa Kandungan
27 Gagalnya Niat Jahat
28 Andaikan Aku Hamil ...
29 Kondisi Kandungan
30 Tuntutan Cerai
31 Awal Kisah Cinta
32 Pernikahan Pertama
33 Nama Pelaku Utama
34 Pernah Bertemu
35 Siapa Pengkhianatnya?
36 Tindakan Kasar
37 Bukan Fitnah Belaka
38 Skandal
39 Terkuaknya Skandal
40 Terjerat Kasus
41 Penyesalan
42 Surat Wasiat
43 Gadis Pilihan
44 Kecurigaan Atmajaya
45 Tanggungjawab Besar
46 Meminta Bantuan
47 Sesuatu untuk Delina
48 Maharani Masih Bertingkah
49 Proses Kehidupan
50 Bangga Kepada Delina
51 Impian Bersama
52 Kasmaran
53 Kabar Bahagia
54 Kecurigaan Mahesa
55 Kemurkaan Mahesa
56 Delina Syok
57 Pengakuan Ferdi
58 Hampir Bunuh Diri
59 Asal Usul Delina
60 Keberadaan Delina
61 Berjuanglah
62 Godaan
63 Penyamaran
64 Tergoda
65 Semena-mena
66 Peringatan!
67 Pertemuan Tak Sengaja
68 Menikah?
69 Menghilangnya Mahesa
70 Mengakulah
71 Memata-matai Delina
72 Pindah Rumah
73 Jual Diri?
74 Tempat Penitipan Anak
75 Kabar Kehamilan
76 Proses Persalinan
77 Batal Cerai
78 Usaha Mahesa
79 Masih Berusaha
80 Tantangan Untuk Mahesa (1)
81 Tantangan Untuk Mahesa (2)
82 Persaingan Dimulai
83 Perempuan Penggoda?
84 Mahesa Terus Berusaha
85 Keputusan Akhir
86 Syarat Aneh
87 Rencana Rahasia
88 Rahasia Ferdi
89 Bikin Ulah
90 Siapa Dia Sebenarnya?
91 Mempermalukan Diri Sendiri
92 Orang Dalam
93 Undangan Pernikahan
94 Ancaman Untuk Mahesa
95 Acara Pernikahan
96 Mengungkap
97 Memperbaiki Nama Baik
98 Buka Puasa
99 Buka Puasa (2)
100 Jodohin?
101 Mulai Bucin
102 Mahesa Cemburu
103 Ziarah
104 Kunjungan Kerja
105 Tertinggal
106 Cinta Satu Malam
107 Anak Kedua
108 Gagal Makan Malam
109 Akhiri Perjodohan!
110 Sebuah Rahasia
111 Pesan Terakhir
112 Kesibukan Ferdi
113 Kerja Sampingan
114 Kerja Sampingan (2)
115 Hubungan Delina dan Ferdi
116 Bertemu Nenek
117 Perkara Anak
118 Kekecewaan Delina
119 Surat Panggilan
120 Ancaman
121 Bujukan Robby
122 Menerima Kenyataan
123 Hasil Tes DNA
124 Anak Angkat
125 Waspada
126 Ulang Tahun
127 Berkunjung ke Lapas
128 Ketakutan Delina
129 Pura-pura Baik
130 Disukai Anak-Anak
131 Istri Rasa Simpanan
132 Senjata Makan Tuan
133 Suami Venya
134 Terungkap
135 Perubahan Sikap
136 Pamitan
137 Membaik
138 Kedatangan Tamu
139 Menguping
140 Terlambat Pulang
141 Cerita Kematian
142 Informasi dari Robby
143 Baper
144 Pakaian Dinas Malam
145 Jangan Jadi Pelakor
146 Mengaku-ngaku
147 Hanya Satu Bukti
148 Bicara Empat Mata
149 Terus Terang
150 Tidak Tergoda
151 Perkiraan Robby
152 Dugaan
153 Berkenalan
154 Meminta Bantuan
155 Rencana Delina
156 Pengacara
157 Telepon Tidak Dikenal
158 Meminta Bantuan
159 Rencana Resepsi Pernikahan
160 Detik-detik Pernikahan
161 Cie ... Go Public
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Mendadak Nikah
2
Minta Cerai
3
Tuan Muda Dingin
4
Keputusan Papa
5
Kedatangan Istri Pertama
6
Mempermalukan Delina
7
Perlakuan Kasar Tuan Muda
8
Gara-gara Bercinta
9
Melihat Kemesraan Suami
10
Membalikkan Fakta
11
Tiket Honeymoon
12
Penyataan Cinta Pria Lain
13
Trauma Delina
14
Jatuh Cinta Pada Suami Sendiri
15
Diceraikan?
16
Tamu Misterius
17
Pengakuan Delina
18
Memfitnah Delina
19
Mengungkap Pelaku
20
Pelaku Utama
21
Bagaimana honeymoon kalian?
22
Istri Sesungguhnya
23
Dingin Tetapi Perhatian
24
Pria Dingin Mulai Mencair
25
Bercinta Tanpa Tutup Mata
26
Periksa Kandungan
27
Gagalnya Niat Jahat
28
Andaikan Aku Hamil ...
29
Kondisi Kandungan
30
Tuntutan Cerai
31
Awal Kisah Cinta
32
Pernikahan Pertama
33
Nama Pelaku Utama
34
Pernah Bertemu
35
Siapa Pengkhianatnya?
36
Tindakan Kasar
37
Bukan Fitnah Belaka
38
Skandal
39
Terkuaknya Skandal
40
Terjerat Kasus
41
Penyesalan
42
Surat Wasiat
43
Gadis Pilihan
44
Kecurigaan Atmajaya
45
Tanggungjawab Besar
46
Meminta Bantuan
47
Sesuatu untuk Delina
48
Maharani Masih Bertingkah
49
Proses Kehidupan
50
Bangga Kepada Delina
51
Impian Bersama
52
Kasmaran
53
Kabar Bahagia
54
Kecurigaan Mahesa
55
Kemurkaan Mahesa
56
Delina Syok
57
Pengakuan Ferdi
58
Hampir Bunuh Diri
59
Asal Usul Delina
60
Keberadaan Delina
61
Berjuanglah
62
Godaan
63
Penyamaran
64
Tergoda
65
Semena-mena
66
Peringatan!
67
Pertemuan Tak Sengaja
68
Menikah?
69
Menghilangnya Mahesa
70
Mengakulah
71
Memata-matai Delina
72
Pindah Rumah
73
Jual Diri?
74
Tempat Penitipan Anak
75
Kabar Kehamilan
76
Proses Persalinan
77
Batal Cerai
78
Usaha Mahesa
79
Masih Berusaha
80
Tantangan Untuk Mahesa (1)
81
Tantangan Untuk Mahesa (2)
82
Persaingan Dimulai
83
Perempuan Penggoda?
84
Mahesa Terus Berusaha
85
Keputusan Akhir
86
Syarat Aneh
87
Rencana Rahasia
88
Rahasia Ferdi
89
Bikin Ulah
90
Siapa Dia Sebenarnya?
91
Mempermalukan Diri Sendiri
92
Orang Dalam
93
Undangan Pernikahan
94
Ancaman Untuk Mahesa
95
Acara Pernikahan
96
Mengungkap
97
Memperbaiki Nama Baik
98
Buka Puasa
99
Buka Puasa (2)
100
Jodohin?
101
Mulai Bucin
102
Mahesa Cemburu
103
Ziarah
104
Kunjungan Kerja
105
Tertinggal
106
Cinta Satu Malam
107
Anak Kedua
108
Gagal Makan Malam
109
Akhiri Perjodohan!
110
Sebuah Rahasia
111
Pesan Terakhir
112
Kesibukan Ferdi
113
Kerja Sampingan
114
Kerja Sampingan (2)
115
Hubungan Delina dan Ferdi
116
Bertemu Nenek
117
Perkara Anak
118
Kekecewaan Delina
119
Surat Panggilan
120
Ancaman
121
Bujukan Robby
122
Menerima Kenyataan
123
Hasil Tes DNA
124
Anak Angkat
125
Waspada
126
Ulang Tahun
127
Berkunjung ke Lapas
128
Ketakutan Delina
129
Pura-pura Baik
130
Disukai Anak-Anak
131
Istri Rasa Simpanan
132
Senjata Makan Tuan
133
Suami Venya
134
Terungkap
135
Perubahan Sikap
136
Pamitan
137
Membaik
138
Kedatangan Tamu
139
Menguping
140
Terlambat Pulang
141
Cerita Kematian
142
Informasi dari Robby
143
Baper
144
Pakaian Dinas Malam
145
Jangan Jadi Pelakor
146
Mengaku-ngaku
147
Hanya Satu Bukti
148
Bicara Empat Mata
149
Terus Terang
150
Tidak Tergoda
151
Perkiraan Robby
152
Dugaan
153
Berkenalan
154
Meminta Bantuan
155
Rencana Delina
156
Pengacara
157
Telepon Tidak Dikenal
158
Meminta Bantuan
159
Rencana Resepsi Pernikahan
160
Detik-detik Pernikahan
161
Cie ... Go Public

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!