NAGINI, DEWI ULAR
Malam itu turun hujan dengan derasnya. Disertai, petir yg menyambar-nyambar. Alam tengah mengamuk, menyaksikan pertarungan hidup dan mati seekor siluman ular, Zham dan juga seorang manusia, pawang ular, Baba. Demi, memperebutkan benda pusaka milik Dewi Ular, Nagini yaitu Mani. Benda saktii yang mamu merubah wujud manusia ke wujud siluman ular dengan melakukan ritual tertentu.
Jika, seorang manusia yang memilikya maka keinginannya untuk menjadi siluman ular akan terwujud dengan bantuan Mani milik Dewi Ular tersebut. Sedangkan, bagi Dewi Ular Manni tersebut merupakan sumber kehidupan bagi Dewi Ular sendiri. Tanpa, MAN****I Dewi Ular tidak akan berdaya karena baginya itu adalah nyawanya.
Untuk, itu sebagai seorang dewi ular. Nagini, harus menjaga Mani agar tidak jatuh ke tangan manusia dan menjadikan Mani sebagai alat bagi manusia berhati serakah dan keji seperti Baba untuk berbuat hal yang tidak dibenarkan. Karena, ia tahu untuk apa Baba mengincar benda tersebut. Yakni, ia ingin menunjukkan dialah manusia paling sakti di atas dunia ini. Seakan, dia tidak pernah mendengar kata pepatah bahwa di atas langit masih ada langit.
Agaknya, manusia jumawa satu ini lupa akan pepatah tersebut hingga akhirnya walau pun ia mendapatkan Mani tersebut pada akhirnya sebagai makhluk yg fana dan tidak abadi suatu saat nanti akan kembali kepada sang Pencipta suatu hari nanti.
Dan, saat pertarungan tersebut Zham kalah karena Baba menggunakan serulingnya, yg mengeluarkan suara yg membuat kepala Zham pusing dan terhipnotis hingga akhirnya berubah menjadi seekor ular cobra jantan berwarna coklat muda.
Melihat hal tersebut Nagini panik dan meminta Baba untuk melepas Zham, kekasihnya. Baba, setuju tapi dengan satu syarat Nagini harus menyerahkan Mani kepadanya. Demi, nyawa kekasihnya Nagini setuju menyerahkan Mani kepada Baba. Ia pun mengeluarkan Mani dari dalam tubuhnya. Dengan cara memuntahkannya. Saat Mani dimuntahkan, Mani tersebut mengeluarkan cahaya merah yang menyilaukan mata. Sangat indah sekali sinarnya. Tidak lama kemudian sinarnya meredup bersamaan dengan berpindah tangannya Mani tersebut kepada Baba.
"Aku sudah menyerahkan Mani kepadamu. Sekarang tepati janjimu. Lepaskan, kekasihku Baba? Aku mohon?"
Ucap Nagini dengan pandangan mata yang sendu.
"Melepaskannya? Boleh saja. Ini ambil!"
Ucap Baba sambil melepaskan tubuh ular yang sudah tidak berdaya tersebut ke dalam jurang.
"Tidaaakkk! Baba! Kau sungguh kejam, lihat suatu saat nanti aku akan menghabisi seluruh keturunanmu!"
Ucapnya marah, dan tiba-tiba petir pun menggelegar saat Nagini mengucapkan kata-kata tersebut.
"Cih...mimpi saja. Bagaimana, kau akan menghabisi seluruh keturunanku, sedangkan Mani ada di tanganku? Hahaha....
Ucap Baba sambil tertawa senang dan meninggalkan Nagini dengan perasaan hancur lebur karena ulah Baba yang telah menyakiti Zham, kekasihnya.
Sedangkan, Nagini yang hatinya sudah sangat hancur dan tersayat demikian parah. Ia menangisi keadaan yang telah terjadi. Setelah puas menangis ia kemudian teringat akan Zham yg di lempar ke jurang oleh Baba tadi. Buru-buru, ia berubah menjadi seekor ular cobra betina berwarna hitam pekat. Dan, kemudian ia pergi menyusuri jurang tadi. Ia menajamkan indera penciumannya untuk mencari tubuh Zham kekasihnya. Akhirnya, ia menemukan tubuh kekasihnya tersebut. Tetapi sudah dalam keadaan terluka parah. Lalu, ia merubah kembali bentuk tubuhnya menjadi manusia.
"Zham!"
Teriaknya nyaring memanggil Zham kekasihnya.
"Nagini, sayangku?"
Ucap Zham lirih.
"Zham?"
Ucap Nagini sambil menangis.
"Sayang? Mani milikmu telah berpindah tangan, aku tidak bisa lagi merasakan kekuatannya di dalam dirimu."
Ucap Zham lirih.
"Zham, demi kau aku rela mengorbankan segalanya. Termasuk, Mani milikku."
Ucapnya dengan air mata yang jatuh berderai.
"Tapi, tanpa Mani tersebut kau seperti ular biasa dan saatnya tiba kau akan tiada."
Ucap Zham sambil menyentuh pipi Nagini dengan lembut serta penuh kasih.
"Tidak apa-apa, Zham?"
Ucap Nagini lembut sambil mencium kening Zham, kekasihnya.
"Sebagai seorang Dewi, kau tidak boleh memiliki kekuatan. Bagaimana kau akan melindungi bangsa kita dari kejahatan bangsa siluman lain, sayang? Ini Mani milikku kuberikan kepadamu."
Ucap Zham.
"Tidak, Zham?"
Ucap Nagini menolak Mani pemberian Zham, kekasihnya.
"Kumohon, jangan menolaknya! Ini adalah pemberianku, sebagai tanda cintaku kepadamu, kekasihku."
Ucap Zham sambil memuntahkan Mani dalam bentuk dan warna yang sama persis. Tapi, yang satu ini memiiki kilauan cahaya berwarna putih. Perlahan, Mani tersebut cahayanya meredup saat berpindah tangan. Nagini menerimanya dengan berat hati.
"Sekarang, telanlah! Dan...dengarkan aku, tunggu aku...seribu...tahun...kemudian, aku akan...bereinkarnasi...kembali...untukmu, cintaku...
Ucap Zham sambil menatap mata Nagini yang telah penuh dengan linangan air mata. Lalu, perlahan tangannya lunglai jatuh ke bawah. Betapa, terkejutnya Nagini saat menyadari kekasihnya sudah tiada. Ia pun berteriak memanggil nama kekasihnya.
"Zham...."
Teriaknya lantang dan suaranya menggema di seluruh jurang tersebut.Seakan mengundang seluruh bangsanya datang. Nagini hancur. Nagini tidak berdaya. Nagini sendirian tanpa kekasihnya. Namun, api balas dendam semakin membara di relung hatinya. Ia bersumpah akan menghabisi seluruh keturunannya. Baba yang telah membunuh kekasihnya dengan sangat kejam. Yang telah membuatnya harus menunggu sendirian selama seribu tahun lamanya.
Baba tunggulah akhir hidupmu, ketika aku menemukanmu nanti aku akan memburumu beserta seluruh keluargamu. Dan, tidak ada satu pun yang tersisa. Semuanya akan tiada dengan bisa ku...
Janji balas dendam Nagini dalam hati.
❤❤❤❤❤NAGINI, DEWI ULAR❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Dimas Hakim
pusing bnyk iklannya
2024-08-08
0
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Hadir.. Mudah-mudahan novel ini sampai Tamat/ Selesai Thor 💪💪
2023-04-13
2
nurani sita
awal cerita yang menjanjikan cerita bagus kedepannya.... lanjut thor....
2023-01-08
2