Setelah, merasakan sapuan angin di wajahnya. Dan, terus berkendara selama 30 menit akhirnya Zham dan Nagini tiba di sebuah rumah besar yg berhiaskan dengan banyak bunga mawar di samping kiri dan kanan rumah itu. Zham mengajak Nagini untuk turun dan masuk ke dalam rumah.
"Ayo...
Ucap Zham kepada Nagini.
"Tapi, Zham...
Ucap Nagini ragu
"Jangan, takut...
Ucap Zham menenangkan hati Nagini.
"Ibuku, sangat baik...
Ucap Zham kepada Nagini sambil, terus menarik tangan Nagini. Dan, mau tidak mau Nagini menurutinya.
Setelah, sampai di depan pintu rumah.
Zham memencet bel sebanyak tiga kali. Dan, tidak lama pintu pun dibukakan oleh seorang pembantu di rumah itu.
"Bi Inah, mana ibu?"
Tanya Zham
"Ada, den? Di ruang tamu...
Ucap Bi Inah.
"Oh, ayo Naghi...
Ajak Zham.
Aku kenalkan kamu sama ibuku...
Ucap Zham kepada Nagini sambil terus menarik tangan Nagini dan membawanya masuk ke dalam rumah. Pembantu itu tampak kebingungan melihat tuannya pulang membawa seorang wanita ke dalam rumah. Padahal, ia tahu kekasih dari Zham adalah Lovita yg sebentar lagi akan menjadi menantu di rumah itu. Tapi, akhirnya ia putuskan tidak mau tahu urusan tuannya itu. Sedangkan, Zham membawa Nagini ke ruang tamu dimana mamanya berada. Yg ternyata Ankara pun sedang berada di ruang tamu sedang berbincang dengan mamanya.
"Bu...ibu...
Teriak Zham.
Mamanya yg sedang berbincang dengan Ankara jadi terkejut tidak terkecuali Ankara. Lebih, terkejut lagi ketika melihat seorang wanita lain selain Lovita di sisi Zham.
"Zham?"
Ucap ibunya dengan dahi berkerut.
"Mengapa, kau berteriak di dalam rumah Zham?
Tanya ibunya.
"Dan, siapa wanita yg kau bawa itu?"
Tanya ibunya lagi.
"Bu, kenalkan ini Naghi...Naghi...kenalkan ini ibuku..
Ucap Zham sambil mengenalkan Nagini kepada ibunya.
Ibunya Zham menyambut uluran tangan Nagini. Meski, tampak raut bingung terlukis di wajahnya.
"Naghi, tante...
Ucap Nagini.
"Saya ibunya Zham...panggil saya ibu saja, ya?"
Ucap ibunya Zham.
"Zham?"
Panggil ibunya.
"Siapa, Naghi ini?"
Tanya ibunya.
"Naghi, itu teman aku bu...dia yang menyelamatkan aku dari para begal tadi di tengah jalan...
Ucap Zham memberitahu.
"Apa!" Kamu di begal?"
Tanya ibunya dengan ekspresi wajah terkejut.
"Ada yg luka tidak?"
Tanya ibunya lagi.
"Alhamdulillah, aku tidak apa-apa bu...ini semua berkat Naghi, bu...
Ucap Zham lagi.
"Oh, Naghi terima kasih banyak kamu sudah menolong anak ibu...
Ucap ibunya Zham sambil memeluk Nagini.
"Oh, sama-sama, bu?"
Ucap Nagini.
"Bu, Naghi ini sebatang kara. Tidak punya orang tua maupun tempat tinggal...bagaimana kalau Naghi tinggal bersama kita disini...
Usul Zham kepada ibunya.
"Oh, begitukah? Jadi, kau tidak memiliki orang tua, nak?"
Tanya ibu Zham.
"Iya, bu?"
Jawab Nagini.
"Baiklah, kalau begitu...tingggallah disini bersama kami...
Ucap ibunya Zham sambil tersenyum.
"Aku tidak setuju!!!"
Ucap Ankara memotong pembicaraan mereka bertiga. Ankara yg diam sejak tadi pun angkat bicara. Ia protes. Ia tidak ingin Nagini tinggal bersama mereka.
"Ankara? Kamu tidak boleh begitu, nak? Naghi sebatang kara, tidak memiiki orang tua...
Ucap ibunya.
"Bukan, urusan kita....dia memiliki orang tua atau pun tidak!"
Ucap Ankara tegas.
"Aku tetap tidak ingin dia tinggal di rumah ini...aku tidak setuju!"
Ucap Ankara.
"Ankara!!!"
Panggil Zham keras.
"Dia sudah menolongku...coba jika tidak ada dia aku pasti sudah mati...
Ucap Zham mencoba membujuk.
"Kalau begitu terserah kalian saja! Tetapi, aku tetap tidak akan setuju!"
Ucap Ankara akhirnya bersikeras sambil melipat tangan di dada.
"Baiklah, semua sudah setuju...hanya Ankara saja yg tidak setuju...Tidak apa-apa...
Ucap ibunya Zham dan Ankara.
"Ayo, nak Naghi biar ibu tunjukkan kamarmu. Sudah lama ibu mendambakan anak perempuan. Bagaimana, kalau nak Naghi jadi anak angkat ibu saja. Nanti, biar ibu yg mengurus semua keperluanmu...
Ucap ibunya Zham sambil mengelus kepala Nagini.
Nagini pun menurut apa pun kata-kata ibunya Zham. Ia pun mengikuti langkah ibunya Zham menuju ruang lain di rumah itu. Ankara, yg melihat itu hanya bisa menarik nafas lelah. Saat, Nagini melewatinya. Ia pun mencium bau yg khas di tubuh Nagini.
"Bau ini!"
Ucapnya sambil memandangi tubuh Nagini yg mulai menjauh mengikuti langkah orang tuanya. Ankara pun jadi penasaran kepada Nagini akhirnya. Ia ingin bertanya kepada Zham kakaknya tetapi, ia urungkan. Sebab, ia malu pada Zham. Karena, tadi ia sempat bersitegang dengan Zham.
Sungguh, ia menolak dengan keras Zham dan juga ibunya untuk tetap membiarkan Nagini tinggal dengan mereka. Sebab, Ankara tidak ingin ada orang asing yang tinggal bersama dengan mereka. Karena, Ankara ingin menjaga keselamatan kakaknya beserta keluarga kecil mereka dari serangan pihak luar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Ulun Jhava
jangan2 reinkarnasi zham adalah ankara
2024-08-19
0
MeaDe'Luna
kok alhamdulillah astaga kak 😭😭😭ngakak
2023-04-03
6
Dian Diana
lanjut trosss
2019-12-15
1