Jauh, di dalam pedalaman hutan di pulau Jawa. Sangat jauh dari hingar bingar kehidupan manusia. Berdirilah sebuah kerajaan gaib, tak kasat mata. Kerajaan Ular, yg dipimpin oleh seorang Dewi Ular, Nagini. Eksotika sang Dewi sebagai pimpinan dari bangsa Siluman Ular tersohor sampai jauh ke pelosok negeri. Bahkan, tersohor juga di kalangan manusia, terutama pawang Ular. Bukan hanya nilai kecantikannya, tapi Mani benda pusaka milik sang Dewi Ular sebagai penguasa tertinggi.
Ada dua Mani, milik bangsa Ular. Yakni satu yg bercahaya Merah dan satu lagi yg bercahaya Putih. Mani, yg kuat yg bercahaya merah milik Dewi Ular. Dan, Mani yg bercahaya putih milik Zham, kekasih Nagini. Yang merupakan Pangeran bangsa Siluman Ular. Oleh karena kelicikan seorang manusia berhati jahat Baba. Mengakibatkan kematian Zham dan jatuhnya Mani merah ke tangan pawang ular tersebut. Membuat Nagini menjadi khawatir. Dan, hal tersebut sudah didengar oleh Ibundanya sendiri, Archa Sevadha. Ia mengatakan kepada Nagini agar segera mengambil kembali Mani Merah dari tangan Baba. Sekaligus, membalaskan dendam atas kematian Pangeran Ular.
"Nagini!"
Panggil ibunya.
"Ya, bunda?"
Ucap Nagini santun sambil berjalan mendekati ibunya.
"Kemarilah, bunda ingin berbicara denganmu."
Ucap ibunya dengan raut wajah yang menunjukkan keseriusan.
"Seluruh bangsa ular sudah tahu kalau kau sudah kehilangan Mani merah milikmu...dan, mereka juga sudah tahu tentang kematian Pangeran Ular, Zham."
Ucap ibunya. Mendengar kata-kata tersebut sejenak membuat Nagini terdiam. Kemudian, ia menjawab kata-kata ibunya.
"Lalu, apa yang harus ananda lakukan bunda?"
Ucapnya kemudian.
"Nak...rebut kembali Mani merah tersebut dari tangan Baba...jangan biarkan Mani tersebut jatuh ke tangan Baba."
Ucap ibunya.
"Bunda...aku tahu...dan aku sudah memikirkannya...aku akan mengambil kembali milikku...sekaligus...menghabisi seluruh keturunan Baba!"
Ucap Nagini sambil mengepalkan jari-jari tangannya penuh dengan api dendam yang membara.
"Lalu, bilakah kau akan pergi?"
Ucap ibunya.
"Segera, bunda...ananda mohon restu."
Ucap Nagini sambil menunduk memberikan hormat kepada Archa Sevadha, ibunya.
"Aku merestuimu, putriku...pergilah."
Ucap ibunya.
Maka, setelah ia mendapatkan restu dari ibunya. Nagini segera pergi ke dunia manusia mencari Baba dan keturunannya. Ia mengatupkan kedua tangannya di atas kepala membentuk seperti ular lalu kemudian ia menelungkupkan tubuh dan kepalanya ke tanah. Dan, dalam sekejap ia pun berubah menjadi seekor ular cobra berwarna hitam pekat. Lalu, ia pun segera pergi dari Istana kerajaannya sambil mendesis.
Sshhh...
Sang ibu yang melihat kepergian Nagini menatapnya dengan perasaan lirih. Ia tahu betapa sedih dan hancur perasaan Nagini saat ini. Ia kehilangan Zham dan harus menunggu seribu tahun lagi agar dapat bertemu dengannya. Meski pun, nanti dalam bentuk dan wujud yg berbeda. Tetapi, itulah perjuangan cinta yg harus ia jalani. Nagini, harus menjalani semuanya sendirian saat ini juga.
Saat ia turun ke dunia manusia. Dan, mencoba hidup sebagai manusia biasa. Ia selalu berpindah tempat setiap 30 tahun sekali untuk menghindari kecurigaan penduduk desa atas dirinya. Manusia biasa akan mengalami penuaan saat mencapai usia tua pada saat berumur 30 sampai 40 tahun ke atas. Manusia akan heran, jika melihat dirinya tidak mengalami penuaan usia sedikitpun. Oleh, sebab itu ia menghindar dan selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yg lain.
Dengan begitu maka tidak ada satu pun manusia yg mencurigainya sebagai makhluk siluman. Karena, ia selalu bisa menyamar dengan baik. Lalu, sambil menyamar dan berpindah tempat ia pun juga tetap mencari Baba dan keturunannya. Tetapi tidak membuahkan hasil. Sepertinya Baba memang sengaja menghilang agar jejaknya tidak tercium oleh dirinya.
"Sudah sejauh ini aku mencari tetapi...tetap saja aku tidak menemukannya."
Ucap Nagini kesal.
"Sesungguhnya, kemana pawang tersebut pergi?"
Ucapnya lagi. Kemudian, ia kembali menyisir daerah rumah penduduk. Untuk menemukan Baba, tetapi kembai ia tidak dapat menemukannya. Nagini semakin kesal ketika ia tidak dapat menemukan jejak Baba sedikit pun. Lalu, ia merubah dirinya kembali menjadi manusia.
"Ck...sial...aku tidak dapat menemukannya...dasar pawang ular, sialan!"
Ucapnya lagi sambil menendang sebuah batu kecil disana.
Lelah, ia mencari Baba namun tidak menemukannya. Ia pun kembali beristirahat di atas pohon. Ia merayap menyusuri dahan pohon itu dan berdiam di atas sana. Tatapan matanya menerawang jauh melayang menatap langit malam yg kian larut. Ia teringat akan peristiwa itu. Begitu, lama waktu yg dibutuhkan untuk menunggu kembalinya kekasih yg ia cintai.
"Sudah lima ratus tahun berlalu...lalu kini tersisa lima ratus lagi waktu penantianku...Zham...aku rindu kepadamu...aku rindu belaian mesramu...aku rindu ciuman kasih sayangmu...cepatlah kembali, Zham."
Isaknya dengan air mata yang berlinang. Ia semakin tidak dapat memendam rasa kerinduannya terhadap Zham. Penantiannya selama seribu tahun benar-benar sangat panjang dan melelahkan. Rasa rindu tersebut semakin menusuk relung hatinya. Semakin menyiksa hati, jiwa serta perasaannya. Sudah tidak terhitung lagi berapa bulir air mata yang menetes di pelupuk matanya yang indah. Dan, sudah beberapa kali ia mengalami pergantian kulit selama rentang waktu tersebut. Rasanya waktu berputar demikian lambat.
Sehingga, membuatnya merasa kelelahan menunggu masa yang panjang tersebut berakhir. Setiap dentang masa yang berawal setiap harinya serasa menambah kerinduannya kepada kekasihnya. Juga diakhir masa pun membuat dirinya semakin tidak dapat menahan rasa rindu yang semakin berkecamuk di dalam dirinya. Tetapi, walau pun begitu ia tetap menunggu hari tersebut tiba.
Zham aku akan tetap menunggu bila masa tersebut tiba untuk kita berdua...dan aku akan tetap menunggu masa tersebut datang dan menyertai langkah kita berdua...aku tidak akan lelah...aku tidak akan lengah...dan rasa cintaku tidak akan berubah walau kita terpisah satu dengan lainnya...tetapi hatiku hanyalah milikmu seorang selamanya....
❤❤❤NAGINI, DEWI ULAR❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Sekedar saran thor.. Istilah "Mani" biar lebih enak disebut "Mustika Ular" 👍👍
2023-04-13
4
Dian Diana
wow.....
2019-12-15
2