Fransisco menghentikan langkahnya di depan ruang kerja papanya. Ia baru saja hendak melangkah masuk, tapi berhenti saat suara gaduh di dengarnya.
Frans mengintip lewat celah pintu yang sedikit terbuka. Ia melihat Aphrodite yang berada di lantai dengan Antonio yang berdiri di dekatnya.
Apa yang papa lakukan sampai membuat Aphrodite seperti itu? ucapnya dalam hati. Frans mengepalkan tangan, ia tidak bisa melihat Antonio memperlakukan wanita yang dicintainya di perlakukan seperti itu.
Frans ingin masuk ke dalam sana dan membantu Aphrodite, tapi ia menahan diri. Frans tahu betul bagaimana sikap lelaki yang menjadi ayahnya itu.
Di dalam sana, Antonio berjongkok di hadapan Aphrodite. Ia menatap dingin ke arahnya yang menangis dan memohon agar dia mau diberikan keringanan untuk membayar utang yang di miliki keluarganya.
"Sebenarnya aku muak memberikanmu kesempatan, tapi aku lebih benci kalau kau terus di sini dan menggangguku. Aku tahu, kau tidak akan pergi walaupun aku sudah menendangmu keluar 'kan?"
Aphrodite menghentikan tangisnya, kedua matanya beradu dengan Antonio.
"Aku akan memberikanmu satu kesempatan terakhir. Kuberikan kau waktu tiga Minggu untuk melunasi semuanya." Antonio memberikan sedikit jeda pada kalimatnya.
Aphrodite merekahkan sedikit senyum tipis di wajahnya. Ia senang karena akhirnya Antonio mau memberikannya satu kesempatan lagi.
"Tapi jangan senang dulu. Karena kau akan tetap keluar dari rumahmu!"
"Tapi, paman bilang…"
"Aku hanya memberikanmu waktu. Bukan menjamin rumahmu kembali. Jadi kau hanya perlu melunasi sisanya, bagaimana?"
"Tidak bisa, kami tidak mungkin keluar dari rumah. Apalagi, itu adalah satu-satunya tempat yang kami miliki. Biarkan kami tetap tinggal di rumah, dan aku akan mencari cara agar uangnya cepat aku dapatkan dalam waktu tiga Minggu."
"Aku tidak mau. Tidak ada negosiasi ulang, kau akan tetap keluar dari rumahmu dan kau mendapatkan waktu untuk mengumpulkan uang selama tiga Minggu. Kalau kau menolak, itu artinya kau tetap harus keluar dari rumah dan kau harus melunasi semuanya sekarang juga. Atau kalau tidak… kau akan tahu akibatnya." Antonio menatap Aphrodite lekat, ia menyeringai. Otaknya sudah berada pada fase dimana sisi psikopatnya muncul.
Aphrodite terdiam sejenak, ia memikirkan pilihan yang akan di pilihnya.
Aku terima tawarannya atau tidak, aku tetap harus keluar. Itu artinya dia benar-benar menginginkan aku secepatnya melunasi semua utang yang aku miliki, pikirnya.
Sebaiknya aku terima, karena setidaknya aku mendapatkan sedikit waktu untuk mengumpulkan uang, batinnya.
"Baiklah, aku terima. Aku akan keluar dari rumah dan mencari uang untuk melunasi sisanya secepat mungkin." Finalnya.
"Pilihan yang bagus. Kalau begitu akan aku berikan kau waktu selama tiga Minggu. Ingat! Tiga Minggu, tidak lebih dan tidak kurang! Dan jika dalam tiga Minggu kau tidak bisa melunasi sisanya, maka kau akan tahu akibatnya." Antonio beranjak dari tempatnya. Ia berbalik hendak meninggalkan Aphrodite, sebelum melangkah, Antonio berkata, "sekarang kau boleh pergi."
Antonio melenggang meninggalkan Aphrodite. Wanita itu perlahan bangun dengan sedikit tertatih. Aphrodite memegangi perutnya yang masih terasa sakit, dan mulai melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.
Ia melangkah gontai. Atensinya mendadak beralih ketika ia nyaris menabrak Frans yang sejak tadi berdiri di depan pintu masuk.
"Frans…" Aphrodite beradu pandang dengannya.
"Kau baik-baik saja?" Frans memastikan.
"Aku tidak apa-apa."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Anime Genre
Frans maksa banget ya
2022-02-04
2