Twins 9 - Shankara's House

Mobil sport hitam, melaju memasuki sebuah bangunan besar nan mewah dengan sebuah papan nama di gerbang depannya bertuliskan 'Shankara's House' yang setiap hurufnya berlapiskan emas.

Mobil itu perlahan berhenti tepat di depan pintu masuk rumahnya. Sosok pria tampan, melangkah keluar dari dalam mobil.

Tubuh tinggi nan atletisnya berbalutkan kaos olahraga yang kini dipenuhi keringat.

Fransisco Shankara, baru saja kembali dari aktivitas sorenya di setiap selasa. Sepulang bekerja, ia selalu pergi berolahraga di gym, tapi terkadang ia pergi ke tempat golf dan menghabiskan waktu bersama dengan asistennya.

Biasanya ia pulang hingga larut malam. Namun berbeda dengan hari ini, ia memutuskan untuk pulang lebih awal karena besok pagi ia masih harus pergi ke kantor dan menghadiri meeting penting yang tidak bisa ia tinggalkan.

Frans harus tidur lebih awal agar besok, ia bisa bangun lebih pagi.

Frans melangkahkan kakinya memasuki rumah kediaman tempatnya tinggal bersama ayahnya—Antonio Shankara yang mana merupakan salah seorang pebisnis ternama yang kini juga bergerak dalam dunia gelap.

...*...

Aphrodite berusaha untuk tenang walau ia sangat resah. Ia ingin secepatnya tiba di rumah kediaman Shankara dan berbicara secara langsung dengan Antonio yang mana merupakan orang yang telah meminjamkan sejumlah uang pada mendiang ayahnya.

Aphrodite, dulunya adalah anak dari salah seorang pebisnis yang cukup sukses di bidangnya.

Setelah kematian ibu kandungnya, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan Helen yang mana pada saat itu berstatus sebagai janda beranak satu.

Pernikahan mereka awalnya berjalan lancar, namun banyak hal yang terjadi semenjak Helen benar-benar berada di antara keluarganya.

Helen, terkadang sering kali membuat Aphrodite sengsara. Ia sering kali menyiksanya dan memperlakukannya secara kasar ketika ayahnya pergi untuk bekerja di luar kota.

Aphrodite selama ini hidup dalam derita. Namun, ia tak berani untuk melawan. Terlebih saat ini, hanya wanita itu satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Kematian ayahnya cukup mendadak, selain itu. Setelah kematiannya, keluarganya tiba-tiba jatuh miskin saat mengetahui perusahaan ayahnya memiliki utang yang cukup besar hingga membuat mereka kesulitan untuk membayar.

Setelah kematian ayahnya, dan Aphrodite jatuh miskin, masalah tak sampai hanya di situ. Karena setelahnya, Antonio datang dengan memberitahu Aphrodite bahwa ayahnya memiliki utang mencapai tiga milyar padanya.

Keadaan yang mencekik nyaris membuat Aphrodite putus asa, ia nyaris memutuskan untuk berhenti berkuliah dan ingin fokus mencari uang demi menghidupi keluarga dan membayar semua utangnya.

Tapi di saat itulah, Vier datang dan memberikannya kekuatan untuk bertahan. Lelaki itu selalu memberikannya solusi untuk setiap masalah yang ia hadapi.

"Kita sampai." Suara lelaki itu membuyarkan lamunannya. Aphrodite mendongak, menatap sosok yang baru saja berujar kemudian beralih pada view di luar jendela.

Mereka sudah tiba di rumah keduanya Shankara, bahkan sebelum ia sadar akan perjalanan singkat mereka.

Aphrodite segera melangkah keluar.

"Aku akan membawamu menemui tuan Antonio, jadi ikuti aku!" tukasnya dengan nada yang sama sekali tak lembut. Pria itu berlalu, memimpin di depan Aphrodite yang masih terdiam sembari memandang rumah besar dihadapannya.

Rumah kediaman Shankara. Dulu, saat Aphrodite pertama kali berkunjung, ia merasa rumah itu surga, karena keindahannya. Namun sekarang, matanya terbuka. Apa yang dianggapnya surga, ternyata adalah neraka yang menyembunyikan identitasnya.