Chapter 294 - Guild Merah Putih

...Kediaman Eric...

...Malam Hari...

"Angie. Kau tak datang kemari hanya untuk menertawakan diriku kan?" Tanya Eric kepada Angie yang saat ini duduk di balkon kediaman Eric sambil menikmati keindahan malam hari.

Sosok Angie yang sedang menikmati minuman itu terlihat begitu elegan sekaligus terkesan 'liar' bagi Eric.

'Glek! Glek!'

Angie meneguk minuman di gelas kacanya itu beberapa kali sebelum membalas perkataan Eric.

"Aku akan berterus terang padamu Eric." Ucap Angie tanpa menatap ke arah Eric sedikitpun.

Eric hanya terdiam mendengar perkataan dari Angie. Berusaha sebaik mungkin untuk memahami keseluruhan perkataannya.

Setelah menjeda perkataannya selama beberapa saat, Angie pun melanjutkannya.

"Aku sama sekali tidak membenci dirimu Eric. Aku juga tidak memiliki dendam sedikitpun padamu. Justru, aku menyukai dirimu sebagai seorang pemain profesional. Meski begitu...."

Angie meletakkan gelas kaca itu di meja kecil yang ada di sebelahnya.

"Apakah ini menyangkut diriku yang menjadi Iblis di dunia game itu?" Tanya Eric mencoba untuk menebak isi pikiran Angie.

Dengan anggukan yang ringan, Angie pun membalas perkataan Eric.

"Benar. Jujur saja, aku tak pernah menyangka bahwa perkembangan seperti itu bisa terjadi. Maka dari itu, Eric...."

Keheningan pun menyelimuti mereka berdua di tengah hembusan angin malam yang dingin itu.

Setelah beberapa saat....

"Pastikan karaktermu itu bisa bertahan hidup cukup lama hingga aku bisa membunuhmu dengan tanganku sendiri."

"Hahaha.... Aku akan menantikan hari dimana kita bisa bertanding sekali lagi. Kali ini dengan kekuatan penuh kita. Tapi sayang sekali itu bukanlah sekarang, karena karakterku masih terjebak di dunia iblis." Balas Eric sambil tertawa ringan.

"Aku tahu itu. Maka dari itu, bertahan hiduplah disana dan pastikan kau kembali ke atas. Jika tidak, aku sendiri yang akan menyusulmu."

Pada saat itu, Eric hanya menganggap bahwa perkataan Angie hanyalah sebatas candaan belaka. Atau lebih tepatnya, sebuah pernyataan sebagai seorang Rival.

Tapi tanpa mereka berdua sadari....

...***...

...Suatu Hotel...

...Lobi...

Di tengah megahnya lobi hotel yang mewah ini, sedang diadakan pertemuan antara para pemain profesional yang berasal dari Indonesia.

Beberapa diantara mereka bahkan menyandang gelar sebagai Pro Player dengan Leaderboard Ranking mencapai angka 100 besar.

Dan di atas semua itu....

"Terimakasih banyak atas kehadiran kalian semua dalam acara ini. Aku, Lisa, mewakili Grandia Group dan juga Eric, mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kalian semua."

Lisa sang Asisten pribadi Eric itulah yang menyelenggarakan acara ini. Itu dikarenakan Eric masih sibuk di dunia virtual dalam mengatasi permasalahan mereka yang ada di dunia iblis.

Akan tetapi, Eric telah meninggalkan pesan video yang direkam sebelumnya dan diputar segera setelah pembukaan acara ini.

Semua orang menanggapi pesan video Eric dengan sorak soray yang meriah.

Sedangkan isi dari pesan video itu sendiri dapat dirangkum menjadi 3 bahasan pokok yaitu :

Eric menjelaskan bahwa dirinya menjadi Raja Iblis adalah suatu hal yang terpaksa karena harus mengalahkan Raja Iblis Kuno, Abaddon, yang sebelumnya membawa tanah kematian itu di dunia.

Alasan Eric bertarung dengan sosok misterius yang diketahui merupakan pahlawan dunia itu, murni karena ketidakmauan mereka mendengarkan penjelasan Eric. Maka dari itu pertarungan pun menjadi tak terelakkan.

Eric berharap bahwa kedepannya seluruh pemain dari Indonesia dapat bersatu di bawah satu bendera yang sama, di bawah satu nama yang sama, yaitu sebuah Guild yang akan dibangun oleh Grandia Group.

Tentu saja, dua dari tiga hal itu bukanlah kebenaran yang sesungguhnya. Melainkan sebuah kenyataan yang sedikit diputarbalikkan agar bisa menguntungkan Eric. Akan tetapi, hal yang ingin disampaikan tetaplah sama. Yaitu menyatukan seluruh pemain di Indonesia.

Oleh karena itulah, rapat besar ini dilaksanakan dengan Lisa sebagai Moderatornya.

"Aku menyarankan nama Guild Garuda, menunjukkan lambang kekuatan Indonesia kepada dunia." Ucap seorang Pria yang berumur 30an tahun itu dengan setelan jas biru yang rapi.

"Tidak, aku menyarankan nama yang lebih global dan keren, Vengeance misalnya." Balas seorang wanita yang tak lain adalah Renata, seorang Healer terbaik di Indonesia yang bahkan berhasil mengamankan posisi sebagai pemain peringkat 97 di dunia.

"Dark Flame Crimson Blood!" Teriak seorang Pria gendut yang entah darimana asalnya. Tentu saja nama alay dan juga lebay seperti itu langsung memperoleh penolakan yang sangat keras.

Hingga akhirnya, setelah perdebatan yang cukup hangat, nama Guild resmi dari Indonesia ini telah ditentukan yaitu Guild [Merah Putih] dengan lambang bendera Indonesia.

Ide itu disarankan oleh seorang Top Player dengan Job utama yaitu Pemanah. Namanya adalah Febri, seorang pemanah kelas dunia yang kini telah menduduki peringkat 84 di Leaderboard.

Setelah pembahasan mengenai nama, mereka melanjutkannya dengan pembahasan mengenai struktur organisasi dari Guild itu. Menentukan berapa banyak jumlah pemain yang akan masuk dan juga tugas apa saja yang mereka emban.

Tentu saja, pembahasan yang paling panas adalah siapa yang akan menjadi ketua Guild Merah Putih itu.

Meskipun, karena perdebatan menjadi terlalu panas, akhirnya kursi 'Ketua' diberikan kepada tangan kanan Eric itu sendiri yaitu Lisa.

Sedangkan wakil ketua dari Guild ini adalah seorang Pria berumur 30an tahun yang memiliki profesi sebagai mantan pengajar itu. Alasannya sangat sederhana. Yaitu Ia memiliki kemampuan, kemauan dan juga waktu untuk mengurusi seluruh kegiatan Guild.

Namanya adalah Andi. Penampilannya sangatlah sederhana dengan rambut pendek yang disisir rapi, kacamata, dan setelan jas berwarna abu-abu.

"Aku berterimakasih kepada kalian semua yang telah mempercayaiku dalam mengemban posisi penting ini." Ucap Andi sambil melanjutkan sambutannya.

Segera setelah itu, penentuan Divisi dalam Guild pun dimulai. Dengan total yaitu 4 buah Divisi.

Divisi Tombak, yang diisi sebagian besar oleh para pemain dengan kekuatan penyerangan maupun pertahanan yang kuat. Tugas utama mereka adalah melakukan perburuan dan penaklukan untuk meningkatkan level mereka. Termasuk juga membantu pemain dari Divisi lain untuk melakukan Leveling.

Divisi Perisai, yang diisi oleh pemain-pemain tingkat menengah yang memiliki tugas utama untuk menjaga lokasi-lokasi penting Guild kedepannya. Meskipun saat ini Guild Merah Putih belum memiliki lokasi resmi, mereka telah mengambil langkah terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang akan menjaganya.

Divisi Bayangan, yang diisi oleh pemain dengan Job utama sebagai seorang Assassin maupun Ranger. Tugas utama mereka adalah mengumpulkan dan mengendalikan informasi baik di dunia nyata maupun di dunia virtual. Tentu saja, mereka juga memiliki tugas lain seperti membantu penaklukan yang dilakukan oleh Divisi Tombak.

Divisi Emas, yang diisi oleh pemain-pemain biasa yang memiliki berbagai jenis kemampuan untuk menghasilkan uang secara damai. Dengan kata lain tanpa adanya pertumpahan darah. Divisi ini diperkirakan memiliki jumlah anggota yang mencapai 90% dari keseluruhan anggota di Guild Merah Putih ini.

Contoh dari anggota Divisi Emas adalah para nelayan, pedagang, penempa, pengrajin, dan lain sebagainya.

Setelah pembahasan permasalahan organisasi telah selesai, mereka akhirnya mencapai pembahasan utama yang paling dinantikan oleh semua orang.

"Jadi sekarang.... Dimana Kita akan mendirikan Kerajaan kita sendiri?" Tanya Lisa dengan wajah yang serius sambil menampilkan sebuah peta di layar hologram.

"Kerajaan Rafador jelas mustahil karena wilayah itu sepenuhnya berada di bawah Kekuasaan Cina." Ucap Andi dengan tegas.

"Kau benar. Bagaimana dengan Ilandis?" Tanya orang lain dengan tenang.

Setelah beberapa saat berpikir, beberapa orang pun mulai mengeluarkan pendapatnya.

"Ilandis saat ini sedang lemah dan cocok untuk ditaklukkan. Tapi permasalahannya adalah setelah penaklukan itu." Jelas salah seorang Wanita dengan rambut hitam yang diikat rapi itu.

"Apa maksudmu dengan setelah penaklukan itu?"

"Maksud gadis itu adalah, saat ini Kekaisaran Avertia sedang gencar-gencarnya untuk menaklukkan wilayah Kerajaan Ilandis. Jika kita merebutnya, maka segera setelah itu Kekaisaran Avertia akan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya." Jelas Pria berkacamata itu.

Pembahasan pun terus berlanjut hingga akhirnya, mereka memperoleh satu keputusan yang sangat bulat.

"Kita tidak akan menaklukkan daerah manapun. Tapi sebaliknya, kita akan secara perlahan membeli tanah di Kerajaan lain dan memperluas wilayah kita. Sebuah cara yang sangat sesuai dengan Tuan Eric bukan?" Jelas Lisa untuk mempertegas kesepakatan mereka bersama.

"Setuju!"

"Aku akan membeli lahan pertanian yang luas di Kerajaan Doran! Kalian bisa membangun rumah untuk tempat tinggal disana kalau kalian mau!"

"Bodoh! Kembangkan dulu bisnismu dan perluas wilayahmu. Kita akan menaklukkan dunia secara damai dengan kekuatan uang!"

"Sesuai dengan perkataan Tuan Eric!"

"Itu benar! Tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan uang! Jika ada, itu berarti kita tidak punya cukup banyak uang saja!"

"Benar sekali! Itulah kenapa kita harus segera mengumpulkan uang!"

Hasil akhir ini jauh diluar perkiraan Lisa. Meski begitu, Ia tersenyum puas melihat hasil ini.

Itu karena....

'Mereka bahkan mau mengumpulkan uang untuk Eric. Sungguh, kau benar-benar mengagumkan untuk bisa membuat orang mengidolakanmu seperti ini, Tuan Eric. Dan juga....' Ucap Lisa dalam hatinya sambil melirik ke suatu arah.

Di arah pandangan Lisa, terlihat sosok Akemi yang ikut serta dalam rapat ini. Tapi kontribusinya tidak lah besar dalam menentukan suara.

Itu semua karena peranannya dalam rapat ini....

Adalah menggiring opini semua orang secara perlahan ke arah yang diinginkannya. Dan hasil ini, sesuai dengan keinginannya.

Itu karena Ia terus memprovokasi bahwa tak ada Kerajaan yang bisa diambil alih, dan seluruh pemain harus menaklukkan dunia secara damai dengan uang. Tentunya dengan bahasa yang lebih lembut namun provokatif.

Setelah menyadari tatapan mata Lisa, Akemi pun menatap balik sambil memberikan senyuman ramah dan memejamkan kedua matanya.

Terpopuler

Comments

uwa_botak

uwa_botak

nice quote... 😂😂😂

2022-12-19

1

John Singgih

John Singgih

anak buah Erick yang baru namanya akemi

2022-12-11

0

ArrowS

ArrowS

fufufu..... kini makin besar dah kekuatan eric...

2022-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Chapter 281 - Raja Iblis Kuno
3 Chapter 282 - Primordial Vampire
4 Chapter 283 - Sebuah Tawaran
5 Chapter 284 - Kelahiran Raja Iblis
6 Chapter 285 - Musuh Dunia
7 Chapter 286 - Pertempuran Untuk Dunia
8 Chapter 287 - Keributan
9 Chapter 288 - Harapan Baru
10 Chapter 289 - Pertarungan Penentu
11 Chapter 290 - World Rift
12 Chapter 291 - Dunia Iblis
13 Chapter 292 - Kembali Ke Dunia Nyata
14 Chapter 293 - Kehadiran yang tak Diduga
15 Chapter 294 - Guild Merah Putih
16 Chapter 295 - Kembali ke Dunia Virtual
17 Chapter 296 - Kota Venice
18 Chapter 297 - Pengungsi
19 Chapter 298 - Tawaran Sekali Seumur Hidup
20 Chapter 299 - Awal Mula
21 Chapter 300 - Kenyataan
22 Chapter 301 - Keputusan
23 Chapter 302 - Sisi Lain
24 Chapter 303 - Kondisi Dunia Nyata
25 Chapter 304 - Pengembangan Kerajaan
26 Chapter 305 - Kedamaian Sesaat
27 Chapter 306 - Kedatangan
28 Chapter 307 - Ancaman Baru
29 Chapter 308 - Pertempuran di Kota Venice
30 Chapter 309 - Armageddon
31 Chapter 310 - Belphegor
32 Chapter 311 - Kenyataan
33 Chapter 312 - Keruntuhan
34 Chapter 313 - Kabar Buruk
35 Chapter 314 - Percikan Api
36 Chapter 315 - Peristiwa Besar
37 Chapter 316 - Pertempuran di Katredal Suci
38 Chapter 317 - Pedang Tertua
39 Chapter 318 - Akhir yang Tak Terelakkan
40 Chapter 319 - Hancurnya Kekuasaan
41 Chapter 320 - Pertempuran di Dunia Manusia
42 Chapter 321 - Kaisar Vincentius
43 Chapter 322 - Tidak Masalah
44 Chapter 323 - Kastil Behemoth
45 Chapter 324 - Penguasa Dungeon
46 Chapter 325 - Behemoth
47 Chapter 326 - Saatnya Bertukar Peran!
48 Chapter 327 - Hasil Akhir
49 Chapter 328 - Informan
50 Chapter 328.5 - Sang Penakluk
51 Chapter 329 - Runtuhnya Keseimbangan
52 Chapter 330 - Kekuatan Baru
53 Chapter 331 - Persiapan
54 Chapter 332 - Serangan
55 Chapter 333 - Pembukaan
56 Chapter 334 - Monster
57 Chapter 335 - Hutang
58 Chapter 336 - Lahirnya Pembawa Malapetaka
59 Chapter 337 - Ancaman Baru
60 Chapter 338 - Kembali ke Dunia Nyata
61 Chapter 339 - Merepotkan Sekali
62 Chapter 340 - Membangun Ulang
63 Chapter 341 - Pemburu
64 Chapter 342 - Pembersihan
65 Chapter 343 - Pembalasan
66 Chapter 344 - Pertaruhan
67 Chapter 345 - Berita Besar
68 Chapter 346 - Rencana
69 Chapter 347 - Kenyataan
70 Chapter 348 - Musuh yang Sebenarnya
71 Chapter 349 - Event
72 Chapter 350 - Bermain-main
73 Chapter 351 - Cari Mati
74 Chapter 352 - Dewa Penempa
75 Chapter 352.5 - Sisi Lain
76 Chapter 353 - Lebih Mudah
77 Chapter 354 - Penjahat
78 Chapter 355 - Pijakan Pertama
79 Chapter 356 - Pilihan Berat
80 Chapter 357 - Kembali ke Dunia Virtual
81 Chapter 358 - Awal Ekspedisi
82 Chapter 359 - Sarang Naga
83 Chapter 360 - Penjarahan
84 Chapter 360.5 - Sisi Lain
85 Chapter 361 - Naga Tua
86 Chapter 362 - Hadiah Besar
87 Chapter 363 - Inquisitor
88 Chapter 364 - Permintaan
89 Chapter 365 - Negosiasi
90 Chapter 366 - Pertukaran
91 Chapter 367 - Pijakan Pertama
92 Chapter 368 - Perkembangan
93 Chapter 369 - Kehancuran
94 Chapter 370 - Berita
95 Chapter 371 - Reruntuhan Kuno
96 Chapter 372 - Primordial Slime
97 Chapter 373 - Kabur
98 Chapter 374 - Pertempuran Besar
99 Chapter 375 - Akhir
100 Chapter 376 - Awal yang Baru
101 Chapter 377 - Kota Terakhir
102 Chapter 378 - Kedamaian
103 Chapter 379 - Pengembangan
104 Chapter 380 - Manipulator
105 Chapter 381 - Hasil Perundingan
106 Chapter 382 - Masa Damai
107 Chapter 383 - 2 Tahun Perdamaian
108 Chapter 384 - Kekuatan Slime
109 Chapter 385 - Last Boss
110 Chapter 386 - Persiapan
111 Promosi
112 Chapter 387 - Perundingan
113 Chapter 388 - Kesalahan
114 Chapter 389 - Hasil
115 Chapter 390 - Pertempuran
116 Chapter 391 - Tubrukan Besar
117 Chapter 392 - Belphegor
118 Chapter 393 - Serangan Balasan
119 Chapter 394 - Pertarungan Akhir
120 Chapter 395 - Kemenangan
121 Chapter 396 - Kembali ke Dunia Nyata
122 Chapter 397 - Jalan Tengah
123 Chapter 398 - Masa Damai
124 Chapter 399 - Kehebohan Dunia
125 Chapter 400 - Masalah Baru
126 Chapter 401 - Kekuatan Besar
127 Chapter 402 - Waktu Tunggu
128 Chapter 403 - Berita
129 Chapter 404 - Akhir
130 Chapter 405 - Kekuatan
131 Chapter 406 - Pertarungan
132 Chapter 407 - Hasil Akhir
133 Chapter 408 - Kedamaian Terakhir
134 Chapter 409 - Kebangkitan
135 Chapter 410 - Artifacts
136 Pengumuman Update
137 Chapter 411 - Hari H
138 Chapter 412 - World Quest 1
139 Chapter 413 - World Quest 2
140 Chapter 414 - World Quest 3
141 Chapter 415 - Musuh Lama
142 Chapter 416 - Dewi Perang
143 Chapter 417 - Angie
144 Chapter 418 - Transcendence
145 Chapter 419 - Penentuan
146 Chapter 420 - Penempa
147 Chapter 421 - Usaha Terakhir
148 Chapter 422 - Pertarungan Akhir
149 Chapter 423 - Akhir?
150 Chapter 424 - Akhir
151 Epilog
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pengenalan
2
Chapter 281 - Raja Iblis Kuno
3
Chapter 282 - Primordial Vampire
4
Chapter 283 - Sebuah Tawaran
5
Chapter 284 - Kelahiran Raja Iblis
6
Chapter 285 - Musuh Dunia
7
Chapter 286 - Pertempuran Untuk Dunia
8
Chapter 287 - Keributan
9
Chapter 288 - Harapan Baru
10
Chapter 289 - Pertarungan Penentu
11
Chapter 290 - World Rift
12
Chapter 291 - Dunia Iblis
13
Chapter 292 - Kembali Ke Dunia Nyata
14
Chapter 293 - Kehadiran yang tak Diduga
15
Chapter 294 - Guild Merah Putih
16
Chapter 295 - Kembali ke Dunia Virtual
17
Chapter 296 - Kota Venice
18
Chapter 297 - Pengungsi
19
Chapter 298 - Tawaran Sekali Seumur Hidup
20
Chapter 299 - Awal Mula
21
Chapter 300 - Kenyataan
22
Chapter 301 - Keputusan
23
Chapter 302 - Sisi Lain
24
Chapter 303 - Kondisi Dunia Nyata
25
Chapter 304 - Pengembangan Kerajaan
26
Chapter 305 - Kedamaian Sesaat
27
Chapter 306 - Kedatangan
28
Chapter 307 - Ancaman Baru
29
Chapter 308 - Pertempuran di Kota Venice
30
Chapter 309 - Armageddon
31
Chapter 310 - Belphegor
32
Chapter 311 - Kenyataan
33
Chapter 312 - Keruntuhan
34
Chapter 313 - Kabar Buruk
35
Chapter 314 - Percikan Api
36
Chapter 315 - Peristiwa Besar
37
Chapter 316 - Pertempuran di Katredal Suci
38
Chapter 317 - Pedang Tertua
39
Chapter 318 - Akhir yang Tak Terelakkan
40
Chapter 319 - Hancurnya Kekuasaan
41
Chapter 320 - Pertempuran di Dunia Manusia
42
Chapter 321 - Kaisar Vincentius
43
Chapter 322 - Tidak Masalah
44
Chapter 323 - Kastil Behemoth
45
Chapter 324 - Penguasa Dungeon
46
Chapter 325 - Behemoth
47
Chapter 326 - Saatnya Bertukar Peran!
48
Chapter 327 - Hasil Akhir
49
Chapter 328 - Informan
50
Chapter 328.5 - Sang Penakluk
51
Chapter 329 - Runtuhnya Keseimbangan
52
Chapter 330 - Kekuatan Baru
53
Chapter 331 - Persiapan
54
Chapter 332 - Serangan
55
Chapter 333 - Pembukaan
56
Chapter 334 - Monster
57
Chapter 335 - Hutang
58
Chapter 336 - Lahirnya Pembawa Malapetaka
59
Chapter 337 - Ancaman Baru
60
Chapter 338 - Kembali ke Dunia Nyata
61
Chapter 339 - Merepotkan Sekali
62
Chapter 340 - Membangun Ulang
63
Chapter 341 - Pemburu
64
Chapter 342 - Pembersihan
65
Chapter 343 - Pembalasan
66
Chapter 344 - Pertaruhan
67
Chapter 345 - Berita Besar
68
Chapter 346 - Rencana
69
Chapter 347 - Kenyataan
70
Chapter 348 - Musuh yang Sebenarnya
71
Chapter 349 - Event
72
Chapter 350 - Bermain-main
73
Chapter 351 - Cari Mati
74
Chapter 352 - Dewa Penempa
75
Chapter 352.5 - Sisi Lain
76
Chapter 353 - Lebih Mudah
77
Chapter 354 - Penjahat
78
Chapter 355 - Pijakan Pertama
79
Chapter 356 - Pilihan Berat
80
Chapter 357 - Kembali ke Dunia Virtual
81
Chapter 358 - Awal Ekspedisi
82
Chapter 359 - Sarang Naga
83
Chapter 360 - Penjarahan
84
Chapter 360.5 - Sisi Lain
85
Chapter 361 - Naga Tua
86
Chapter 362 - Hadiah Besar
87
Chapter 363 - Inquisitor
88
Chapter 364 - Permintaan
89
Chapter 365 - Negosiasi
90
Chapter 366 - Pertukaran
91
Chapter 367 - Pijakan Pertama
92
Chapter 368 - Perkembangan
93
Chapter 369 - Kehancuran
94
Chapter 370 - Berita
95
Chapter 371 - Reruntuhan Kuno
96
Chapter 372 - Primordial Slime
97
Chapter 373 - Kabur
98
Chapter 374 - Pertempuran Besar
99
Chapter 375 - Akhir
100
Chapter 376 - Awal yang Baru
101
Chapter 377 - Kota Terakhir
102
Chapter 378 - Kedamaian
103
Chapter 379 - Pengembangan
104
Chapter 380 - Manipulator
105
Chapter 381 - Hasil Perundingan
106
Chapter 382 - Masa Damai
107
Chapter 383 - 2 Tahun Perdamaian
108
Chapter 384 - Kekuatan Slime
109
Chapter 385 - Last Boss
110
Chapter 386 - Persiapan
111
Promosi
112
Chapter 387 - Perundingan
113
Chapter 388 - Kesalahan
114
Chapter 389 - Hasil
115
Chapter 390 - Pertempuran
116
Chapter 391 - Tubrukan Besar
117
Chapter 392 - Belphegor
118
Chapter 393 - Serangan Balasan
119
Chapter 394 - Pertarungan Akhir
120
Chapter 395 - Kemenangan
121
Chapter 396 - Kembali ke Dunia Nyata
122
Chapter 397 - Jalan Tengah
123
Chapter 398 - Masa Damai
124
Chapter 399 - Kehebohan Dunia
125
Chapter 400 - Masalah Baru
126
Chapter 401 - Kekuatan Besar
127
Chapter 402 - Waktu Tunggu
128
Chapter 403 - Berita
129
Chapter 404 - Akhir
130
Chapter 405 - Kekuatan
131
Chapter 406 - Pertarungan
132
Chapter 407 - Hasil Akhir
133
Chapter 408 - Kedamaian Terakhir
134
Chapter 409 - Kebangkitan
135
Chapter 410 - Artifacts
136
Pengumuman Update
137
Chapter 411 - Hari H
138
Chapter 412 - World Quest 1
139
Chapter 413 - World Quest 2
140
Chapter 414 - World Quest 3
141
Chapter 415 - Musuh Lama
142
Chapter 416 - Dewi Perang
143
Chapter 417 - Angie
144
Chapter 418 - Transcendence
145
Chapter 419 - Penentuan
146
Chapter 420 - Penempa
147
Chapter 421 - Usaha Terakhir
148
Chapter 422 - Pertarungan Akhir
149
Chapter 423 - Akhir?
150
Chapter 424 - Akhir
151
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!