...Dunia Manifestasi...
...Dungeon Penghakiman...
Di dalam sebuah Dungeon yang hanya memiliki satu ruangan dengan bentuk kubus dan ukuran 10 meter di tiap sisinya itu, terlihat sosok dua orang Pria yang sedang berhadapan satu sama lain.
Di sisi Selatan adalah Eric yang telah berasimilasi dengan Slime dan juga Asmodeus, sang Primordial Vampire. Penampilannya yang saat ini cukup mengesankan.
Dengan rambut hitamnya yang agak acak-acakan, mata merahnya yang menyala, taring tajam dan juga telinga yang agak runcing itu menambah kengeriannya. Terlebih lagi, semenjak berasimilasi dengan Slime, Eric mampu melakukan regenerasi tingkat tinggi dengan sangat cepat.
Sedangkan di sisi Utara adalah sosok seorang Raja Iblis yang berhasil bangkit dengan sempurna. Tak hanya itu, Ia telah berhasil menyerap kekuatan cahaya dari dua Dewi sekaligus, membuatnya menjadi satu-satunya Heavenly Demon yang pernah ada.
Penampilannya sangatlah mengerikan dengan rambut hitam panjang yang terurai, lalu tato yang menyerupai alur aneh di seluruh tubuhnya. Ia sama sekali tak mengenakan zirah. Hanya jubah hitam panjang beserta celana kain hitam yang sudah robek di beberapa sisi.
Meski begitu, Ia memiliki tiga buah artifak yang dibuat oleh Arroth, sang Naga Api Kuno. Tiga buah artifak itu berupa anting mithril yang berwarna putih cerah, gelang emas dengan Mana Steel sebagai bahan utamanya, serta sebuah sabuk perak.
Kekuatan tiga buah artifak itu setara dengan Item tempaan Dewa. Dengan tingkat mencapai [Mythical] membuat penggunanya memperoleh kekuatan mahadahsyat hanya dengan memakainya saja.
Walaupun menghadapi lawan yang sekuat dan semengerikan itu, Eric masih terus maju.
'Tap!'
Pada saat jarak yang memisahkan antara mereka berdua hanya tersisa 2 meter saja, Eric dengan segera memperpendek jarak antara dirinya dengan Abaddon.
'Sreeeet!'
Ia mengarahkan tongkat sihirnya yang telah memiliki tiga buah lingkaran sihir berwarna merah itu tepat di dada Abaddon. Sebuah skill [Amplification] yang memperkuat skill yang diinginkan sebesar 2x lipat untuk setiap lingkaran sihir yang dibuat.
Dengan kata lain....
"Incineration!"
Semburan api yang keluar dari ujung tongkat sihir Eric itu memiliki kekuatan sebesar 8 kali lipat. Tak hanya kekuatannya, tapi ukurannya juga menjadi 8 kali lipat lebih besar sehingga membuat separuh ruangan berbentuk kubus ini dipenuhi dengan api.
Meski begitu....
[Anda telah memberikan 39 damage!]
[Anda telah memberikan 47 damage!]
[Anda telah .... ]
Notifikasi yang muncul tiap seperempat detik itu sama sekali tak membahagiakan.
'Cih! Pertahanannya sekuat itu?!' Pikir Eric dalam hatinya.
Ia dengan segera melompat ke belakang untuk menjaga jarak. Tapi semua itu sudah terlambat.
"Lambat sekali! Penyihir!" Teriak Abaddon sambil menarik tangan kiri Eric.
Tanpa Ampun, Abaddon dengan segera melayangkan pukulan telaknya ke perut Eric.
'BRRRRUUKKK!'
Hentakan yang terjadi karena pukulan itu bahkan mampu meretakkan separuh dinding batu yang ada di ruangan ini.
'Krreettaakk!'
Segera setelah melepaskan tangan kiri Eric, Abaddon memutar tubuhnya dan memberikan tendangan ke arah perut Eric. Sebuah tendangan yang melemparkan Eric hingga menabrak dinding batu dan menghancurkannya.
'Blaaaaarrrr!!'
"Kuggghhh!!!"
Eric memuntahkan darah dari mulutnya. Notifikasi sistem yang muncul di hadapannya memperjelas seberapa buruk situasi yang terjadi saat ini.
[Anda telah menerima 382.105 damage!]
[Anda telah menerima damage yang sangat besar! Anda akan menerima efek stun selama 2 detik!]
[Anda telah menerima 439.148 damage!]
[Anda telah menerima damage yang sangat besar! Anda akan menerima efek stun selama 2 detik!
'Yang benar saja?! Hanya dari sebuah pukulan dan tendangan?!' Teriak Eric dalam hatinya dengan kondisi tubuh yang terpaku di dinding itu.
Sementara itu, Abaddon melangkahkan kakinya secara perlahan untuk mendekati Eric.
Suara langkah kakinya yang kuat itu terdengar dengan sangat jelas di dalam ruangan yang hampir tak memiliki suara lain itu.
'Tap! Tap!'
Dengan memasang senyuman yang sangat lebar, Abaddon dengan kesombongannya berkata.
"Lemah sekali! Aku pikir kau adalah orang yang kuat karena bisa.... Tunggu!"
Abaddon seketika melompat mundur setelah menyadari sesuatu.
Pada bagian perut Eric yang seharusnya telah berlubang dan hancur itu, terlihat banyak sekali gelembung dan cairan berwarna hijau yang muncul dan menutupinya.
Hanya dalam waktu kurang dari dua detik, lubang di perut Eric telah sepenuhnya tertutup dan kembali seperti sedia kala. Tentu saja, kecuali pakaiannya yang telah berlubang.
"Yoo... Iblis sialan. Kau tahu seberapa mahal jubah ini?! Aku akan memastikan bahwa kau akan membayarnya!" Teriak Eric sambil segera berdiri seakan efek Stun yang diterimanya tak pernah ada sama sekali.
"Kau.... Chimera?! Bagaimana bisa seorang manusia setengah vampir juga memiliki kekuatan ras lainnya lagi?!" Teriak Abaddon dengan sedikit rasa terkejut. Itu semua karena Eric telah menyembuhkan seluruh luka yang dideritanya dengan sangat cepat.
Mendengar pertanyaan Abaddon, Eric hanya tersenyum sambil memamerkan gigi bertaringnya.
"Tidak.... Tapi aku adalah seseorang yang akan memangsamu!" Teriak Eric sambil melesat maju dan melemparkan tongkat sihirnya.
Abaddon yang melihat hal itu sedikit kebingungan.
'Membuang satu-satunya keahliannya? Apa rencananya?' Pikir Abaddon dalam hatinya.
Tapi dengan sekejap, Ia melihat Eric yang mengayunkan tangan kanannya ke arah Abaddon. Meski begitu, jarak diantara mereka berdua masih sejauh 5 meter lebih.
Tak memahami apa maksud dari ayunan tangan itu, Abaddon hanya bisa terdiam.
Sesaat setelah itu....
'Blaaaaaaarrrrr!'
Sebuah anak panah dengan ukuran raksasa menembus tepat di dada Abaddon.
"Kuaaaaaaghhh!!!"
[Target telah menerima 28.139 damage!]
'Meski telah menembus tubuhnya, damage yang diterima hanya sebesar itu? Aku tak bisa membayangkan melawannya pada kekuatan penuhnya.' Pikir Eric dalam hatinya sambil terus berlari mengelilingi Abaddon.
Dalam Dungeon Penghakiman ini, terdapat sebuah efek khusus yang sangat sempit. Yaitu ketika sedang berhadapan dengan Raja Iblis Abaddon, maka seluruh status makhluk selain Abaddon akan meningkat sebesar 500%, menghasilkan damage 100% lebih besar, dan hanya menerima 50% damage dari Abaddon.
Sebaliknya, individu bernama Abaddon akan menerima penalti berupa penurunan status sebesar 40%. Dengan kata lain, Abaddon hanya bisa bertarung dengan 60% kekuatannya yang sebenarnya.
Meski begitu, Ia masih sekuat ini.
Pada saat Abaddon masih berusaha untuk melepaskan panah raksasa yang menancap di tubuhnya itu, Eric segera mengaktifkan perangkap lainnya. Sebuah skill yang berasal dari kemampuan Dungeon Master miliknya.
Dengan arahan tangan yang sederhana, serta pikiran yang jelas, dinding batu dengan empat sisi itu muncul dari tanah sehingga menutupi tubuh Abaddon yang saat ini masih tertahan oleh panah itu.
'Srruuuuuggg!!
Abaddon yang masih terkejut dengan kejadian itu tak sempat bereaksi ketika mengetahui gas racun muncul dari bawah kakinya.
"Jadi begitu, penyihir licik!" Teriak Abaddon sambil memukul tanah di bawahnya.
'Blaaaaarrrrr!'
Semua yang ada dalam radius mencapai 8 meter hancur lebur. Termasuk racun dan juga dinding itu.
Abaddon berjalan perlahan ke arah Eric sambil mencabut panah raksasa itu dari tubuhnya.
'Klaaang!'
Suara panah besi yang dilemparkan itu terdengar menggema memenuhi seluruh isi ruangan ini.
Dengan langkah yang pelan tapi pasti, Abaddon nampak memberikan tatapan yang tenang.
"Manusia. Aku akan memberitahumu satu hal." Ucap Abaddon yang tiba-tiba telah berada di belakang tubuh Eric.
Eric yang bahkan tak sempat bereaksi itu segera menjauh dan mempersiapkan dirinya atas apapun yang mungkin akan terjadi.
Tapi Abaddon hanya membalikkan badannya dengan santai sambil melanjutkan perkataannya barusan.
"Kau berhak untuk melihat kekuatanku yang sebenarnya. Aethons!" Teriak Abaddon dengan wajah datarnya itu.
Seketika, cahaya hitam kehijauan muncul di tangan kanan Abaddon yang Ia regangkan itu.
Setelah beberapa saat, cahaya itu mulai membentuk wujudnya yang sebenarnya. Sebuah senjata yang sama sekali tak pernah terbayangkan oleh Eric.
Sebuah Scythe atau sabit besar dengan warna hitam kehijauan itu terbentuk di tangan kanan Abaddon. Badan dari Scythe itu nampak terbentuk dari tulang berbagai jenis makhluk hidup. Termasuk juga bilah tajam yang seakan berasal dari sebuah tulang raksasa.
Sambil mengarahkan Scythe dengan nama Aethons itu ke arah Eric, Abaddon memberikan deklarasinya.
"Kau akan mati disini, untuk selamanya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Sampah Satu
wkwk
2023-08-07
2
John Singgih
rasanya Erick tidak bakal mati semudah itu, tentunya ..
2022-12-11
1
Rano Sinta
ini komen
2022-06-14
2