Chapter 287 - Keributan

Dengan perintah Eric, semua bawahannya segera bergerak untuk memenuhi harapannya. Termasuk Cathy yang saat ini telah bergabung dengan tubuh Eric. Membuat mata merah Eric berubah menjadi keemasan yang sangat indah.

Kini, pandangan Eric dipenuhi dengan banyak jendela notifikasi kecil berwarna biru yang menjelaskannya mengenai informasi seluruh objek yang ada.

"Sembunyikan informasi : Bebatuan, tanah dan tanaman." Ucap Eric sambil melesat dengan cepat ke arah Valiant yang masih terus menebas tubuh Deus.

Bersamaan dengan itu juga, seluruh jendela notifikasi mengenai informasi tumbuhan, tanah dan bebatuan segera menghilang. Menyisakan hanya informasi mengenai perlengkapan semua orang serta kekuatan, skill dan kelemahan individu yang ada di hadapannya.

Dengan kilat, Eric memberikan pukulan telak tepat ke arah dada Valiant. Tapi kali ini, Valiant sama sekali tak bisa menghentikannya. Itu semua karena Eric sedikit menurunkan kecepatannya di awal lalu tiba-tiba menjadi jauh lebih cepat ketika telah mendekati Valiant.

Perubahan itulah yang membuat Valiant salah memperhitungkan kapan dan dimana Eric akan memberikan tinjunya.

'Bruuuukkk!'

'BLAAAAAAAARRRRR!'

Ledakan yang cukup besar tercipta diantara tangan kiri Eric dan perut Valiant. Semua itu dikarenakan Eric melepaskan skill [Fire Blast] tepat di ujung pukulannya, memberikan damage yang sangat besar kepada Valiant dan melemparkannya hingga puluhan meter.

'Swuuooossh! Bruukk! Braaak!'

Valiant terlihat terguling-guling di tanah setelah menerima pukulan telak itu. Ia seharusnya menerima damage yang sangat besar. Meski begitu....

[Anda telah memberikan 118 damage!]

'Yang benar saja.... Mereka semua terlalu kuat!' Teriak Eric kesal dalam hatinya.

Itu karena berkat kekuatan mata dari Cathy, Eric mampu mengetahui jumlah tepat Health Point yang dimiliki oleh Valiant. Jumlahnya sangatlah besar yaitu mencapai angka 184.429.500 Health Point.

Semua ini berbeda dengan saat Eric dan Deus melawan Abaddon yang dalam keadaan lemahnya karena pengaruh Dungeon dan Skill [Hemokinesis] milik Deus.

Tangan kiri Eric yang hancur karena ledakan [Fire Blast] miliknya sendiri itu mulai beregenerasi berkat kekuatan Slime yang ada di dalam dirinya. Menumbuhkan tangan yang terpotong atau hilang adalah hal yang mudah bagi Eric yang sekarang.

Sementara itu, Lucien dan juga Oliver beserta Knox nampak sibuk menghadapi Ruderioss yang masih terlihat santai.

"Hmm.... Lemah sekali. Sudah sewajarnya bagi budak iblis rendahan itu." Ucap Ruderioss sebagai upayanya untuk memprovokasi mereka bertiga.

Tapi mereka semua tahu, bahwa tujuan utama pertarungan ini bukanlah untuk menang. Melainkan untuk mengulur waktu bagi Deus.

Saat ini, gerbang dunia atau [World Rift] yang dibuat oleh Deus telah mencapai ukuran 9 sentimeter lebih. Masih belum cukup untuk dilewati seseorang tapi sudah melebar sesuai dengan harapannya.

Kembali ke situasi pertarungan....

Lucien dengan menggunakan [Harpy Empress Claw] di tangan kanannya segera mengayunkan lengannya dengan sangat cepat. Setiap ayunan itu memberikan tebasan udara yang sangat tajam. Bahkan tebasan itu bisa mencapai jarak 10 meter. Meski begitu, Ruderioss mampu menahannya dengan sangat mudah menggunakan angin berpasir yang mengelilingi tubuhnya.

Sementara itu, Oliver sibuk mengayunkan pedang besarnya dalam upaya untuk memenggal atau setidaknya memberikan goresan kepada Ruderioss. Sedangkan Knox menggunakan sebuah tombak mithril yang sangat tajam untuk memberikan tusukan ke arah jantung Ruderioss.

'Sraaaaaaatttt! Srrraaaaatttt! Klaaaang!'

Setiap kali pedang ataupun tombak itu mendekati tubuh Ruderioss, semuanya segera hancur berkeping-keping karena tekanan angin dan pasir yang sangat kuat di sekeliling tubuh Ruderioss. Sungguh kekuatan yang sangat mengerikan.

Seakan terganggu layaknya keberadaan beberapa ekor semut, Ruderioss segera menghentakkan kakinya ke tanah. Tekanan dan juga kehancuran yang disebabkan oleh hentakan kaki itu bahkan mampu menghancurkan tanah hingga seluas 15 meter lebih. Termasuk melemparkan tubuh ketiga bawahan Eric itu.

'Kuuugghh!'

"Pertama, kau. Vampir." Ucap Ruderioss sambil melirik ke arah Lucien. Ia pun terlihat mengarahkan tangan kanannya kepada Lucien. Bersamaan dengan itu, beberapa butir pasir nampak terbang ke arah Lucien.

'Zraaassh! Jleeeebb! Zraaashh!!'

Tubuh Lucien pun menerima damage yang sangat fatal hanya karena beberapa butir pasir itu. Dada, perut, tangan kanan dan juga kaki kirinya terdapat beberapa lubang yang cukup besar karena pasir itu.

Menyadari bahaya itu, Lucien justru tersenyum lebar dan segera memanggil salah seorang Vampir yang diserahkan kepadanya dengan skill [Telepathy] miliknya.

Salah seorang Vampir segera datang ke hadapan tubuh Lucien yang terkapar di tanah itu.

Tanpa rasa ampun dan juga tanpa adanya sedikitpun keraguan, Lucien dengan segera menggigit leher vampir itu dan menghisap hampir seluruh darahnya. Seluruh tubuh Lucien pun segera pulih kecuali pakainnya. Dengan itu, Ia segera menggunakan skill [Heal] kepada Oliver dan juga Knox lalu kembali untuk menghambat langkah Ruderioss.

Pertarungan di tengah Kota Lesta dan dibawah teriknya matahari itu pun terus berlanjut.

...***...

"Ayooo serbuu!!!" Teriak salah seorang pemain dengan kepala botak itu. Ia bergerak bersama dengan setidaknya 20.000 pemain dari sisi Selatan Kota Lesta.

Mereka semua bergerak dengan cepat ke arah Kota Kematian itu.

Tapi pada saat mereka semua sedang bergerak dengan sangat buru-buru dan tak beraturan itu....

Sekitar 10.000 lebih pemain datang dari arah Timur mendekati mereka semua.

"Salam! Bisakah kami mengikuti kalian dalam menjalankan misi ini?" Ucap seorang pemain yang nampak membawa sebuah pedang biasa di tangan kanan dan kirinya.

Sang pemain botak itu pun dengan senang hati menyambut mereka semua.

"Tentu saja! Semakin banyak akan semakin baik! Ayo kita akan segera bergerak!"

Pada akhirnya, sekitar 10.000 lebih pemain baru itu pun mulai membaur di berbagai lapisan barisan para penakluk itu. Mereka semua berpencar dengan sangat rapi. Beberapa diantara mereka bahkan memiliki kemampuan untuk terbang menggunakan alat sihir.

Beberapa menit perjalanan dan juga proses pembauran pun berlalu....

Hingga akhirnya....

"Hey! Apa yang kau.... Arrrgghh!"

Terdengar teriakan dari barisan belakang para penakluk dan penyelamat dunia itu.

"Hmm? Apa yang terjadi?"

Beberapa orang yang ada di barisan tengah mulai memperlambat pergerakan mereka untuk melihat apa yang baru saja terjadi di barisan belakang.

Tapi itu adalah kesalahan terbesar mereka.

Tepat pada saat itu, beberapa pemain lain yang ada di dekat mereka segera mengayunkan senjata atau bahkan melontarkan sihir mereka tepat ke arah semua orang yang lengah itu.

'Staaaabbb! Jleeebb! Duaaaaaarrr!'

Kericuhan pun terjadi.

"Tidaaaaaaaak!"

"Dasaaaarr! Apa yang kau lakukan?! Aaarrggh!"

Puluhan orang mati dengan seketika.

Setiap kericuhan yang terjadi, akan membuat orang dari barisan yang lain menghentikan langkah mereka untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Beberapa diantara mereka bahkan memutuskan untuk segera menghentikan para pengacau itu.

Tapi setiap kali hal itu terjadi, para penyusup itu segera menyerang mereka semua. Hingga akhirnya, semuanya sudah terlambat.

"Kau! Apakah kau musuh?!"

"Ti-tidak! Aku tidak melakukan apapun! Aku kawan kalian!"

"Bohong! Aku melihatnya seperti bersiap untuk menusukkan pisaunya padamu!"

"Ya itu benar! Dan juga Pria itu! Lihatlah! Dia memegang tongkat sihirnya! Sudah pasti dia merencanakan sesuatu!"

Rasa saling tak percaya pun terjadi.

Tapi tentu saja, orang yang memulai menabur bumbu keraguan dan ketidakpercayaan, adalah para penyusup itu.

Mereka semua tak lain dan tak bukan....

Adalah para pemain yang berasal dari Indonesia, dan berencana untuk serempak membantu Eric.

Pertempuran yang diakibatkan rasa ketidakpercayaan itu pun pecah di daerah Selatan Kota Lesta. Satu-satunya yang bisa mengidentifikasi apakah seseorang lawan atau kawan, hanyalah 10.000 pemain dari Indonesia yang telah menyiapkan salam rahasia.

Sedangkan sekitar 1 hingga 2 juta pemain Indonesia yang lain, mereka sedang berjuang antara menuju Kota Lesta atau menahan para pemain dari negara lain untuk bergerak ke arah Kota Lesta. Semua dilakukan dengan cara apapun.

Yang terpenting bagi mereka, hanyalah hasilnya.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

mantap dan kompak sekali para player Indonesia demi Erick

2022-12-11

1

Elcra

Elcra

kekuatan media emg hebat sih

2022-05-10

2

Kuda Liar

Kuda Liar

salam rahasia, salam dari binjai

2022-01-10

4

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Chapter 281 - Raja Iblis Kuno
3 Chapter 282 - Primordial Vampire
4 Chapter 283 - Sebuah Tawaran
5 Chapter 284 - Kelahiran Raja Iblis
6 Chapter 285 - Musuh Dunia
7 Chapter 286 - Pertempuran Untuk Dunia
8 Chapter 287 - Keributan
9 Chapter 288 - Harapan Baru
10 Chapter 289 - Pertarungan Penentu
11 Chapter 290 - World Rift
12 Chapter 291 - Dunia Iblis
13 Chapter 292 - Kembali Ke Dunia Nyata
14 Chapter 293 - Kehadiran yang tak Diduga
15 Chapter 294 - Guild Merah Putih
16 Chapter 295 - Kembali ke Dunia Virtual
17 Chapter 296 - Kota Venice
18 Chapter 297 - Pengungsi
19 Chapter 298 - Tawaran Sekali Seumur Hidup
20 Chapter 299 - Awal Mula
21 Chapter 300 - Kenyataan
22 Chapter 301 - Keputusan
23 Chapter 302 - Sisi Lain
24 Chapter 303 - Kondisi Dunia Nyata
25 Chapter 304 - Pengembangan Kerajaan
26 Chapter 305 - Kedamaian Sesaat
27 Chapter 306 - Kedatangan
28 Chapter 307 - Ancaman Baru
29 Chapter 308 - Pertempuran di Kota Venice
30 Chapter 309 - Armageddon
31 Chapter 310 - Belphegor
32 Chapter 311 - Kenyataan
33 Chapter 312 - Keruntuhan
34 Chapter 313 - Kabar Buruk
35 Chapter 314 - Percikan Api
36 Chapter 315 - Peristiwa Besar
37 Chapter 316 - Pertempuran di Katredal Suci
38 Chapter 317 - Pedang Tertua
39 Chapter 318 - Akhir yang Tak Terelakkan
40 Chapter 319 - Hancurnya Kekuasaan
41 Chapter 320 - Pertempuran di Dunia Manusia
42 Chapter 321 - Kaisar Vincentius
43 Chapter 322 - Tidak Masalah
44 Chapter 323 - Kastil Behemoth
45 Chapter 324 - Penguasa Dungeon
46 Chapter 325 - Behemoth
47 Chapter 326 - Saatnya Bertukar Peran!
48 Chapter 327 - Hasil Akhir
49 Chapter 328 - Informan
50 Chapter 328.5 - Sang Penakluk
51 Chapter 329 - Runtuhnya Keseimbangan
52 Chapter 330 - Kekuatan Baru
53 Chapter 331 - Persiapan
54 Chapter 332 - Serangan
55 Chapter 333 - Pembukaan
56 Chapter 334 - Monster
57 Chapter 335 - Hutang
58 Chapter 336 - Lahirnya Pembawa Malapetaka
59 Chapter 337 - Ancaman Baru
60 Chapter 338 - Kembali ke Dunia Nyata
61 Chapter 339 - Merepotkan Sekali
62 Chapter 340 - Membangun Ulang
63 Chapter 341 - Pemburu
64 Chapter 342 - Pembersihan
65 Chapter 343 - Pembalasan
66 Chapter 344 - Pertaruhan
67 Chapter 345 - Berita Besar
68 Chapter 346 - Rencana
69 Chapter 347 - Kenyataan
70 Chapter 348 - Musuh yang Sebenarnya
71 Chapter 349 - Event
72 Chapter 350 - Bermain-main
73 Chapter 351 - Cari Mati
74 Chapter 352 - Dewa Penempa
75 Chapter 352.5 - Sisi Lain
76 Chapter 353 - Lebih Mudah
77 Chapter 354 - Penjahat
78 Chapter 355 - Pijakan Pertama
79 Chapter 356 - Pilihan Berat
80 Chapter 357 - Kembali ke Dunia Virtual
81 Chapter 358 - Awal Ekspedisi
82 Chapter 359 - Sarang Naga
83 Chapter 360 - Penjarahan
84 Chapter 360.5 - Sisi Lain
85 Chapter 361 - Naga Tua
86 Chapter 362 - Hadiah Besar
87 Chapter 363 - Inquisitor
88 Chapter 364 - Permintaan
89 Chapter 365 - Negosiasi
90 Chapter 366 - Pertukaran
91 Chapter 367 - Pijakan Pertama
92 Chapter 368 - Perkembangan
93 Chapter 369 - Kehancuran
94 Chapter 370 - Berita
95 Chapter 371 - Reruntuhan Kuno
96 Chapter 372 - Primordial Slime
97 Chapter 373 - Kabur
98 Chapter 374 - Pertempuran Besar
99 Chapter 375 - Akhir
100 Chapter 376 - Awal yang Baru
101 Chapter 377 - Kota Terakhir
102 Chapter 378 - Kedamaian
103 Chapter 379 - Pengembangan
104 Chapter 380 - Manipulator
105 Chapter 381 - Hasil Perundingan
106 Chapter 382 - Masa Damai
107 Chapter 383 - 2 Tahun Perdamaian
108 Chapter 384 - Kekuatan Slime
109 Chapter 385 - Last Boss
110 Chapter 386 - Persiapan
111 Promosi
112 Chapter 387 - Perundingan
113 Chapter 388 - Kesalahan
114 Chapter 389 - Hasil
115 Chapter 390 - Pertempuran
116 Chapter 391 - Tubrukan Besar
117 Chapter 392 - Belphegor
118 Chapter 393 - Serangan Balasan
119 Chapter 394 - Pertarungan Akhir
120 Chapter 395 - Kemenangan
121 Chapter 396 - Kembali ke Dunia Nyata
122 Chapter 397 - Jalan Tengah
123 Chapter 398 - Masa Damai
124 Chapter 399 - Kehebohan Dunia
125 Chapter 400 - Masalah Baru
126 Chapter 401 - Kekuatan Besar
127 Chapter 402 - Waktu Tunggu
128 Chapter 403 - Berita
129 Chapter 404 - Akhir
130 Chapter 405 - Kekuatan
131 Chapter 406 - Pertarungan
132 Chapter 407 - Hasil Akhir
133 Chapter 408 - Kedamaian Terakhir
134 Chapter 409 - Kebangkitan
135 Chapter 410 - Artifacts
136 Pengumuman Update
137 Chapter 411 - Hari H
138 Chapter 412 - World Quest 1
139 Chapter 413 - World Quest 2
140 Chapter 414 - World Quest 3
141 Chapter 415 - Musuh Lama
142 Chapter 416 - Dewi Perang
143 Chapter 417 - Angie
144 Chapter 418 - Transcendence
145 Chapter 419 - Penentuan
146 Chapter 420 - Penempa
147 Chapter 421 - Usaha Terakhir
148 Chapter 422 - Pertarungan Akhir
149 Chapter 423 - Akhir?
150 Chapter 424 - Akhir
151 Epilog
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Pengenalan
2
Chapter 281 - Raja Iblis Kuno
3
Chapter 282 - Primordial Vampire
4
Chapter 283 - Sebuah Tawaran
5
Chapter 284 - Kelahiran Raja Iblis
6
Chapter 285 - Musuh Dunia
7
Chapter 286 - Pertempuran Untuk Dunia
8
Chapter 287 - Keributan
9
Chapter 288 - Harapan Baru
10
Chapter 289 - Pertarungan Penentu
11
Chapter 290 - World Rift
12
Chapter 291 - Dunia Iblis
13
Chapter 292 - Kembali Ke Dunia Nyata
14
Chapter 293 - Kehadiran yang tak Diduga
15
Chapter 294 - Guild Merah Putih
16
Chapter 295 - Kembali ke Dunia Virtual
17
Chapter 296 - Kota Venice
18
Chapter 297 - Pengungsi
19
Chapter 298 - Tawaran Sekali Seumur Hidup
20
Chapter 299 - Awal Mula
21
Chapter 300 - Kenyataan
22
Chapter 301 - Keputusan
23
Chapter 302 - Sisi Lain
24
Chapter 303 - Kondisi Dunia Nyata
25
Chapter 304 - Pengembangan Kerajaan
26
Chapter 305 - Kedamaian Sesaat
27
Chapter 306 - Kedatangan
28
Chapter 307 - Ancaman Baru
29
Chapter 308 - Pertempuran di Kota Venice
30
Chapter 309 - Armageddon
31
Chapter 310 - Belphegor
32
Chapter 311 - Kenyataan
33
Chapter 312 - Keruntuhan
34
Chapter 313 - Kabar Buruk
35
Chapter 314 - Percikan Api
36
Chapter 315 - Peristiwa Besar
37
Chapter 316 - Pertempuran di Katredal Suci
38
Chapter 317 - Pedang Tertua
39
Chapter 318 - Akhir yang Tak Terelakkan
40
Chapter 319 - Hancurnya Kekuasaan
41
Chapter 320 - Pertempuran di Dunia Manusia
42
Chapter 321 - Kaisar Vincentius
43
Chapter 322 - Tidak Masalah
44
Chapter 323 - Kastil Behemoth
45
Chapter 324 - Penguasa Dungeon
46
Chapter 325 - Behemoth
47
Chapter 326 - Saatnya Bertukar Peran!
48
Chapter 327 - Hasil Akhir
49
Chapter 328 - Informan
50
Chapter 328.5 - Sang Penakluk
51
Chapter 329 - Runtuhnya Keseimbangan
52
Chapter 330 - Kekuatan Baru
53
Chapter 331 - Persiapan
54
Chapter 332 - Serangan
55
Chapter 333 - Pembukaan
56
Chapter 334 - Monster
57
Chapter 335 - Hutang
58
Chapter 336 - Lahirnya Pembawa Malapetaka
59
Chapter 337 - Ancaman Baru
60
Chapter 338 - Kembali ke Dunia Nyata
61
Chapter 339 - Merepotkan Sekali
62
Chapter 340 - Membangun Ulang
63
Chapter 341 - Pemburu
64
Chapter 342 - Pembersihan
65
Chapter 343 - Pembalasan
66
Chapter 344 - Pertaruhan
67
Chapter 345 - Berita Besar
68
Chapter 346 - Rencana
69
Chapter 347 - Kenyataan
70
Chapter 348 - Musuh yang Sebenarnya
71
Chapter 349 - Event
72
Chapter 350 - Bermain-main
73
Chapter 351 - Cari Mati
74
Chapter 352 - Dewa Penempa
75
Chapter 352.5 - Sisi Lain
76
Chapter 353 - Lebih Mudah
77
Chapter 354 - Penjahat
78
Chapter 355 - Pijakan Pertama
79
Chapter 356 - Pilihan Berat
80
Chapter 357 - Kembali ke Dunia Virtual
81
Chapter 358 - Awal Ekspedisi
82
Chapter 359 - Sarang Naga
83
Chapter 360 - Penjarahan
84
Chapter 360.5 - Sisi Lain
85
Chapter 361 - Naga Tua
86
Chapter 362 - Hadiah Besar
87
Chapter 363 - Inquisitor
88
Chapter 364 - Permintaan
89
Chapter 365 - Negosiasi
90
Chapter 366 - Pertukaran
91
Chapter 367 - Pijakan Pertama
92
Chapter 368 - Perkembangan
93
Chapter 369 - Kehancuran
94
Chapter 370 - Berita
95
Chapter 371 - Reruntuhan Kuno
96
Chapter 372 - Primordial Slime
97
Chapter 373 - Kabur
98
Chapter 374 - Pertempuran Besar
99
Chapter 375 - Akhir
100
Chapter 376 - Awal yang Baru
101
Chapter 377 - Kota Terakhir
102
Chapter 378 - Kedamaian
103
Chapter 379 - Pengembangan
104
Chapter 380 - Manipulator
105
Chapter 381 - Hasil Perundingan
106
Chapter 382 - Masa Damai
107
Chapter 383 - 2 Tahun Perdamaian
108
Chapter 384 - Kekuatan Slime
109
Chapter 385 - Last Boss
110
Chapter 386 - Persiapan
111
Promosi
112
Chapter 387 - Perundingan
113
Chapter 388 - Kesalahan
114
Chapter 389 - Hasil
115
Chapter 390 - Pertempuran
116
Chapter 391 - Tubrukan Besar
117
Chapter 392 - Belphegor
118
Chapter 393 - Serangan Balasan
119
Chapter 394 - Pertarungan Akhir
120
Chapter 395 - Kemenangan
121
Chapter 396 - Kembali ke Dunia Nyata
122
Chapter 397 - Jalan Tengah
123
Chapter 398 - Masa Damai
124
Chapter 399 - Kehebohan Dunia
125
Chapter 400 - Masalah Baru
126
Chapter 401 - Kekuatan Besar
127
Chapter 402 - Waktu Tunggu
128
Chapter 403 - Berita
129
Chapter 404 - Akhir
130
Chapter 405 - Kekuatan
131
Chapter 406 - Pertarungan
132
Chapter 407 - Hasil Akhir
133
Chapter 408 - Kedamaian Terakhir
134
Chapter 409 - Kebangkitan
135
Chapter 410 - Artifacts
136
Pengumuman Update
137
Chapter 411 - Hari H
138
Chapter 412 - World Quest 1
139
Chapter 413 - World Quest 2
140
Chapter 414 - World Quest 3
141
Chapter 415 - Musuh Lama
142
Chapter 416 - Dewi Perang
143
Chapter 417 - Angie
144
Chapter 418 - Transcendence
145
Chapter 419 - Penentuan
146
Chapter 420 - Penempa
147
Chapter 421 - Usaha Terakhir
148
Chapter 422 - Pertarungan Akhir
149
Chapter 423 - Akhir?
150
Chapter 424 - Akhir
151
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!