Dengan perintah Eric, semua bawahannya segera bergerak untuk memenuhi harapannya. Termasuk Cathy yang saat ini telah bergabung dengan tubuh Eric. Membuat mata merah Eric berubah menjadi keemasan yang sangat indah.
Kini, pandangan Eric dipenuhi dengan banyak jendela notifikasi kecil berwarna biru yang menjelaskannya mengenai informasi seluruh objek yang ada.
"Sembunyikan informasi : Bebatuan, tanah dan tanaman." Ucap Eric sambil melesat dengan cepat ke arah Valiant yang masih terus menebas tubuh Deus.
Bersamaan dengan itu juga, seluruh jendela notifikasi mengenai informasi tumbuhan, tanah dan bebatuan segera menghilang. Menyisakan hanya informasi mengenai perlengkapan semua orang serta kekuatan, skill dan kelemahan individu yang ada di hadapannya.
Dengan kilat, Eric memberikan pukulan telak tepat ke arah dada Valiant. Tapi kali ini, Valiant sama sekali tak bisa menghentikannya. Itu semua karena Eric sedikit menurunkan kecepatannya di awal lalu tiba-tiba menjadi jauh lebih cepat ketika telah mendekati Valiant.
Perubahan itulah yang membuat Valiant salah memperhitungkan kapan dan dimana Eric akan memberikan tinjunya.
'Bruuuukkk!'
'BLAAAAAAAARRRRR!'
Ledakan yang cukup besar tercipta diantara tangan kiri Eric dan perut Valiant. Semua itu dikarenakan Eric melepaskan skill [Fire Blast] tepat di ujung pukulannya, memberikan damage yang sangat besar kepada Valiant dan melemparkannya hingga puluhan meter.
'Swuuooossh! Bruukk! Braaak!'
Valiant terlihat terguling-guling di tanah setelah menerima pukulan telak itu. Ia seharusnya menerima damage yang sangat besar. Meski begitu....
[Anda telah memberikan 118 damage!]
'Yang benar saja.... Mereka semua terlalu kuat!' Teriak Eric kesal dalam hatinya.
Itu karena berkat kekuatan mata dari Cathy, Eric mampu mengetahui jumlah tepat Health Point yang dimiliki oleh Valiant. Jumlahnya sangatlah besar yaitu mencapai angka 184.429.500 Health Point.
Semua ini berbeda dengan saat Eric dan Deus melawan Abaddon yang dalam keadaan lemahnya karena pengaruh Dungeon dan Skill [Hemokinesis] milik Deus.
Tangan kiri Eric yang hancur karena ledakan [Fire Blast] miliknya sendiri itu mulai beregenerasi berkat kekuatan Slime yang ada di dalam dirinya. Menumbuhkan tangan yang terpotong atau hilang adalah hal yang mudah bagi Eric yang sekarang.
Sementara itu, Lucien dan juga Oliver beserta Knox nampak sibuk menghadapi Ruderioss yang masih terlihat santai.
"Hmm.... Lemah sekali. Sudah sewajarnya bagi budak iblis rendahan itu." Ucap Ruderioss sebagai upayanya untuk memprovokasi mereka bertiga.
Tapi mereka semua tahu, bahwa tujuan utama pertarungan ini bukanlah untuk menang. Melainkan untuk mengulur waktu bagi Deus.
Saat ini, gerbang dunia atau [World Rift] yang dibuat oleh Deus telah mencapai ukuran 9 sentimeter lebih. Masih belum cukup untuk dilewati seseorang tapi sudah melebar sesuai dengan harapannya.
Kembali ke situasi pertarungan....
Lucien dengan menggunakan [Harpy Empress Claw] di tangan kanannya segera mengayunkan lengannya dengan sangat cepat. Setiap ayunan itu memberikan tebasan udara yang sangat tajam. Bahkan tebasan itu bisa mencapai jarak 10 meter. Meski begitu, Ruderioss mampu menahannya dengan sangat mudah menggunakan angin berpasir yang mengelilingi tubuhnya.
Sementara itu, Oliver sibuk mengayunkan pedang besarnya dalam upaya untuk memenggal atau setidaknya memberikan goresan kepada Ruderioss. Sedangkan Knox menggunakan sebuah tombak mithril yang sangat tajam untuk memberikan tusukan ke arah jantung Ruderioss.
'Sraaaaaaatttt! Srrraaaaatttt! Klaaaang!'
Setiap kali pedang ataupun tombak itu mendekati tubuh Ruderioss, semuanya segera hancur berkeping-keping karena tekanan angin dan pasir yang sangat kuat di sekeliling tubuh Ruderioss. Sungguh kekuatan yang sangat mengerikan.
Seakan terganggu layaknya keberadaan beberapa ekor semut, Ruderioss segera menghentakkan kakinya ke tanah. Tekanan dan juga kehancuran yang disebabkan oleh hentakan kaki itu bahkan mampu menghancurkan tanah hingga seluas 15 meter lebih. Termasuk melemparkan tubuh ketiga bawahan Eric itu.
'Kuuugghh!'
"Pertama, kau. Vampir." Ucap Ruderioss sambil melirik ke arah Lucien. Ia pun terlihat mengarahkan tangan kanannya kepada Lucien. Bersamaan dengan itu, beberapa butir pasir nampak terbang ke arah Lucien.
'Zraaassh! Jleeeebb! Zraaashh!!'
Tubuh Lucien pun menerima damage yang sangat fatal hanya karena beberapa butir pasir itu. Dada, perut, tangan kanan dan juga kaki kirinya terdapat beberapa lubang yang cukup besar karena pasir itu.
Menyadari bahaya itu, Lucien justru tersenyum lebar dan segera memanggil salah seorang Vampir yang diserahkan kepadanya dengan skill [Telepathy] miliknya.
Salah seorang Vampir segera datang ke hadapan tubuh Lucien yang terkapar di tanah itu.
Tanpa rasa ampun dan juga tanpa adanya sedikitpun keraguan, Lucien dengan segera menggigit leher vampir itu dan menghisap hampir seluruh darahnya. Seluruh tubuh Lucien pun segera pulih kecuali pakainnya. Dengan itu, Ia segera menggunakan skill [Heal] kepada Oliver dan juga Knox lalu kembali untuk menghambat langkah Ruderioss.
Pertarungan di tengah Kota Lesta dan dibawah teriknya matahari itu pun terus berlanjut.
...***...
"Ayooo serbuu!!!" Teriak salah seorang pemain dengan kepala botak itu. Ia bergerak bersama dengan setidaknya 20.000 pemain dari sisi Selatan Kota Lesta.
Mereka semua bergerak dengan cepat ke arah Kota Kematian itu.
Tapi pada saat mereka semua sedang bergerak dengan sangat buru-buru dan tak beraturan itu....
Sekitar 10.000 lebih pemain datang dari arah Timur mendekati mereka semua.
"Salam! Bisakah kami mengikuti kalian dalam menjalankan misi ini?" Ucap seorang pemain yang nampak membawa sebuah pedang biasa di tangan kanan dan kirinya.
Sang pemain botak itu pun dengan senang hati menyambut mereka semua.
"Tentu saja! Semakin banyak akan semakin baik! Ayo kita akan segera bergerak!"
Pada akhirnya, sekitar 10.000 lebih pemain baru itu pun mulai membaur di berbagai lapisan barisan para penakluk itu. Mereka semua berpencar dengan sangat rapi. Beberapa diantara mereka bahkan memiliki kemampuan untuk terbang menggunakan alat sihir.
Beberapa menit perjalanan dan juga proses pembauran pun berlalu....
Hingga akhirnya....
"Hey! Apa yang kau.... Arrrgghh!"
Terdengar teriakan dari barisan belakang para penakluk dan penyelamat dunia itu.
"Hmm? Apa yang terjadi?"
Beberapa orang yang ada di barisan tengah mulai memperlambat pergerakan mereka untuk melihat apa yang baru saja terjadi di barisan belakang.
Tapi itu adalah kesalahan terbesar mereka.
Tepat pada saat itu, beberapa pemain lain yang ada di dekat mereka segera mengayunkan senjata atau bahkan melontarkan sihir mereka tepat ke arah semua orang yang lengah itu.
'Staaaabbb! Jleeebb! Duaaaaaarrr!'
Kericuhan pun terjadi.
"Tidaaaaaaaak!"
"Dasaaaarr! Apa yang kau lakukan?! Aaarrggh!"
Puluhan orang mati dengan seketika.
Setiap kericuhan yang terjadi, akan membuat orang dari barisan yang lain menghentikan langkah mereka untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Beberapa diantara mereka bahkan memutuskan untuk segera menghentikan para pengacau itu.
Tapi setiap kali hal itu terjadi, para penyusup itu segera menyerang mereka semua. Hingga akhirnya, semuanya sudah terlambat.
"Kau! Apakah kau musuh?!"
"Ti-tidak! Aku tidak melakukan apapun! Aku kawan kalian!"
"Bohong! Aku melihatnya seperti bersiap untuk menusukkan pisaunya padamu!"
"Ya itu benar! Dan juga Pria itu! Lihatlah! Dia memegang tongkat sihirnya! Sudah pasti dia merencanakan sesuatu!"
Rasa saling tak percaya pun terjadi.
Tapi tentu saja, orang yang memulai menabur bumbu keraguan dan ketidakpercayaan, adalah para penyusup itu.
Mereka semua tak lain dan tak bukan....
Adalah para pemain yang berasal dari Indonesia, dan berencana untuk serempak membantu Eric.
Pertempuran yang diakibatkan rasa ketidakpercayaan itu pun pecah di daerah Selatan Kota Lesta. Satu-satunya yang bisa mengidentifikasi apakah seseorang lawan atau kawan, hanyalah 10.000 pemain dari Indonesia yang telah menyiapkan salam rahasia.
Sedangkan sekitar 1 hingga 2 juta pemain Indonesia yang lain, mereka sedang berjuang antara menuju Kota Lesta atau menahan para pemain dari negara lain untuk bergerak ke arah Kota Lesta. Semua dilakukan dengan cara apapun.
Yang terpenting bagi mereka, hanyalah hasilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
John Singgih
mantap dan kompak sekali para player Indonesia demi Erick
2022-12-11
1
Elcra
kekuatan media emg hebat sih
2022-05-10
2
Kuda Liar
salam rahasia, salam dari binjai
2022-01-10
4