'Bzzzzttt!'
Suara tekanan udara beserta dengan sedikit gas nampak terdengar dari sebuah kapsul yang berada di sebuah kamar yang cukup besar itu.
Dari balik pintu kapsul yang menyerupai seperti peti mati itu, muncul sosok seorang Pria dengan penampilan yang cukup rupawan.
Ia memiliki rambut hitam yang cukup panjang hingga mencapai telinganya namun cukup acak-acakan. Tubuhnya cukup berotot dan terlatih dengan tinggi badan mencapai 172 cm dan berat badan 71 kg.
"Hah.... Tak ku sangka akan menjadi seperti itu di dalam dunia game." Ucap Pria itu yang tak lain adalah Eric.
"Eric? Kau sudah selesai bermain?" Tanya seorang wanita dengan rambut hitam yang cukup panjang hingga mencapai pundaknya. Ia memiliki wajah yang sangat manis dan bahkan masih seperti seorang gadis berumur 18 tahun.
Meski begitu, Ia saat ini hampir berada di pertengahan usia 20an tahunnya.
Bahkan perutnya yang sedikit buncit itu memperjelas satu hal. Yaitu sebuah kenyataan bahwa dirinya sedang hamil.
"Ya, aku perlu memeriksa beberapa hal. Bagaimana keadaanmu, Elin? Apakah masih sering mual dan pusing?" Tanya Eric kepada istrinya, yaitu Elin.
"Saat ini sudah tak terlalu terasa. Tapi aku ingin nasi goreng! Bisakah kau membelikannya?"
"Ya ya ya.... Dengan segera Tuan Putri. Nanti akan kutitipkan pada bagian keamanan. Tak apa kan?"
"Yeeeeyy! Terimakasih Eric!" Teriak Elin sambil segera memeluk tubuh Eric.
Segera setelah itu, Eric pun keluar dari kamarnya.
Di ruang tengah, Ia kembali disambut oleh sosok seorang wanita dengan rambut yang panjang namun diikat ekor kuda itu.
"Kakak? Tumben sudah selesai bermain?" Tanya wanita itu yang tak lain adalah Rina, adik Eric.
Ia sedang sibuk memakan cemilan dan juga menonton drama korea di televisinya.
"Kau sendiri tak sekolah?" Tanya Eric sambil menuangkan minuman dingin di gelas kaca itu.
"Apa maksudmu? Ini hari minggu."
"Ah.... Benar juga."
Kesibukan Eric sebagai pengusaha di dunia nyata, serta sebagai penguasa Dungeon di dalam dunia game yang memiliki waktu 10x lipat lebih cepat daripada dunia nyata itu, membuat kesadarannya akan waktu mulai kabur.
Eric sama sekali tak mengenal hari minggu ataupun hari libur semenjak Ia fokus bekerja sebagai CEO di Grandia Group. Sebuah Perusahaan yang awalnya memiliki fokus berupa Apartemen mewah itu, kini telah merambah ke sektor lain seperti Mega Mall, Industri, dan juga Energi.
Nilai total aset perusahaan itu?
Semenjak Eric memenangkan Kompetisi Internasional dan memperoleh sekitar 13 Triliun Rupiah lebih sebagai hadiahnya, Ia telah menyuntikkan setidaknya 8 Triliun Rupiah ke dalam Grandia Group.
Membuat aset total Perusahaan itu mencapai angka 11 Triliun Rupiah.
Sedangkan sisanya, Eric mengembangkan sebuah Perusahaan baru yaitu Grandia Uplift yang memiliki fokus utama sebagai sarana untuk membantu orang yang mmembutuhkan. Sebagai contoh yaitu pemuda terdidik yang ingin mendirikan bengkel, tapi tak punya modal. Di situlah perusahaan Eric membantu dengan memberikan modal dengan syarat utama yaitu proposal yang menjanjikan serta orang yang benar-benar tipe pekerja keras.
Perusahaan itu sama sekali tak meminta bayaran balik. Maka dari itu Eric pernah memperoleh banyak kecaman dari netizen karena jenis Perusahaan seperti itu lebih tepat jika disebut sebagai Lembaga Amal.
Tapi pada kenyataannya, pengusaha yang memperoleh suntikan dana dari Grandia Uplift dan telah sukses, justru tak hanya mengembalikan modal yang diberikan. Tapi memberikan lebih dengan slogan yang dibuat oleh Eric yaitu 'Bagikanlah keberuntunganmu'.
Slogan yang absurd itu justru sangat efektif. Dan membuat Grandia Uplift saat ini memiliki kekuatan dan potensi yang bisa menyaingi berbagai jenis Bank Perkreditan Rakyat yang lebih mencekik daripada membantu.
Kembali ke situasi saat ini....
"Ohya kak. Di beberapa sosial media sedang panas-panasnya membahas soal kakak. Apakah kakak melakukan sesuatu?" Tanya Rina yang masih terus menonton drama korea itu.
"Hah? Kau serius?" Tanya Eric kebingungan.
"Untuk apa aku bohong?"
Eric pun segera membasuh wajahnya dan bersiap untuk ke kantornya. Bersamaan dengan itu, Ia juga membuka ponselnya untuk mengecek mengenai berita yang dimaksud oleh Rina.
...[Eric, sang Raja Iblis atau Pahlawan Indonesia?]...
...[Lupakan Kerajaan yang lain, mari ikut dengan kami dan membentuk Eric Fan Club di Dunia Re:Life! Gratis!]...
...[Pertarungan antara Eric dan sosok misterius telah berakhir! Bagaimana nasib kedepannya dunia Re:Life ini?]...
Rentetan berita, artikel, dan juga postingan para netizen pun membanjiri internet. Bahkan kata kunci 'Eric' dan 'Iblis' menjadi trending topic dalam pencarian di mesin telusur di seluruh dunia.
"Apa-apaan ini?!" Teriak Eric sambil membuka pintu rumahnya.
Ia pun sampai di sebuah ruangan besar yang dijaga oleh lebih dari 10 petugas keamanan itu.
"Selamat siang, Tuan Eric." Ucap mereka semua secara bersamaan.
"Siang. Lanjutkan kerja kalian."
Di ujung ruangan itu, terlihat sosok wanita yang sangat menawan dengan pakaian kantoran yaitu baju putih dan rok span yang cukup ketat dengan warna hitam. Tentu saja dilengkapi dengan high heels yang juga berwarna hitam dan tablet yang ada di tangan kiri wanita itu.
Rambut hitamnya yang cukup panjang dibiarkan terurai yang justru menambah keanggunannya.
Dengan senyuman yang ramah, wanita itu pun menyambut Eric.
"Selamat siang, Tuan Eric. Anda cukup awal dari agenda harian yang telah ditentukan sebelumnya. Perlukah saya meruba...."
"Tak perlu begitu formal denganku, Lisa. Kau sudah kuanggap adik sendiri. Sekarang, kita akan keluar sebentar mencari makan siang serta membungkuskan makanan untuk Elin. Apakah jadwalnya aman?" Tanya Eric untuk memastikan.
Wanita itu adalah Lisa. Asisten Pribadi Eric yang telah melayaninya sejak awal Eric mendirikan Grandia Group.
"Masih ada dua jam hingga jadwal yang berikutnya."
"Kalau begitu. Ayo. Kau mau makan apa?"
Percakapan ringan pun berlangsung diantara mereka berdua sambil menuruni Lift di gedung yang merupakan tempat tinggal Eric di lantai teratas, dan kantor di sepuluh lebih lantai di bawahnya.
Ketika sampai di luar gedung yang kini telah menjadi semakin megah dan lengkap dengan fasilitas itu, Eric dan juga Lisa telah disambut oleh Pak Jarwo. Sopir Pribadi Eric dan juga Ayah dari Lisa itu sendiri.
"Siang, Tuan muda. Silakan masuk." Ucap Pak Jarwo sambil bersiap untuk membukakan pintu untuk Eric.
Tapi berlawanan dengan harapannya, Eric justru menolak hal itu.
"Tolong, Pak Jarwo. Jangan lakukan ini padaku. Anda lebih tua dariku dan melihat Anda melakukan hal seperti itu, sangat tak etis bagiku. Dan juga jangan panggil aku Tuan. Pak Jarwo telah kuanggap sebagai pamanku sendiri." Ucap Eric sambil menghentikan tangan Pak Jarwo.
Dengan senyuman yang ramah, Pak Jarwo pun menuruti keinginan Eric.
"Kalau begitu, aku takkan menahan diri, Eric."
"Begitu lebih baik. Aku sudah lelah dengan semua formalitas ini."
Mereka pun akhirnya berangkat untuk mencari makan siang.
Dalam perjalanan, Eric terus membaca berita mengenai dirinya. Dan setelah konsultasi singkat dengan Lisa, Eric akhirnya telah memutuskan untuk melakukan sebuah hal yang sangat besar.
Yaitu membuat sebuah postingan di sosial media untuk menanggapi kehebohan ini.
[Terimakasih banyak atas dukungan para pemain dari Indonesia. Aku akan mengadakan Event spesial yaitu Meet Up dan juga Party untuk semua orang yang memiliki peranan penting.
Tapi tenang. Semua orang telah berjasa dan aku mengakui hal itu. Oleh karena itu, tuliskanlah Username kalian di kolom komentar. Aku, melalui bantuan beberapa pegawaiku, akan memberikan sedikit hadiah untuk partisipasi kalian. Jadi jangan berharap begitu banyak.]
Meski berkata seperti itu, pada akhirnya Eric memberikan lebih dari 10.000 koin emas, atau senilai 300 juta Rupiah kepada 8 orang yang dinilai memiliki peranan penting dalam menggerakkan semua pemain Indonesia.
Sedangkan untuk sekitar 30.000 pemain yang ikut berperang dari sisi Utara, Selatan dan juga Timur Kota Lesta dan menghentikan para pemain lainnya untuk menyerang Eric, mereka memperoleh sekitar 500 koin emas atau setara dengan 13 juta rupiah.
Sedangkan untuk hampir 1 hingga 2 juta pemain lain yang tak berpartisipasi, harus bersabar dengan sebuah ucapan terimakasih dan sebuah janji dimana mereka semua bisa masuk sebagai bawahan Eric. Yang tentunya hal itu sudah jauh lebih dari cukup bagi mereka semua.
Dengan total pengeluaran lebih dari 500 Milyar Rupiah, Eric sama sekali tak merasa rugi bahkan sepeserpun.
Satu hal dikarenakan Ia tak menyadari bahwa mengapa para pemain di seluruh dunia tak mengincarnya meski ada World Quest, ternyata disebabkan oleh para pemain dari Indonesia.
Sedangkan hal lainnya?
"Fufufu.... Pasukan yang abadi? Itu terlalu murah untuk membayar mereka 500 koin emas agar mau bekerja padaku seumur hidup. Sekarang.... Bagaimana caranya melatih mereka semua agar lebih berguna kedepannya?"
Tentu saja....
Eric bukanlah orang yang sebaik itu untuk menghamburkan uang tanpa alasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
John Singgih
wooow, Erick royal banget buat sesama player asal Indonesia
2022-12-11
1
Lari Ada Wibu
kekekekek ternyata ada gajah dibalik batu🗿
2022-10-03
0
pembacasetia
setuju
2021-12-25
2