Sista adalah satu-satunya orang yang Susan percayai, ia menjabat sebagai asisten pribadinya Susan. Tentu saja Susan selalu mempercayai Sista dalam segala hal, karena hanya ia seorang yang dapat menjaga segala rahasia yang dimiliki oleh Susan.
Sista pun bergegas menelfon pendesain yang sangat terkenal di kalangan pembangunan proyek besar. Sudah menjadi banyak incaran perusahaan-perusahaan besar, namun hanya beberapa perusahaan terpilih saja yang dapat ia desain proyek pembangunanya.
Tak disangka-sangka Sista berhasil menghubungi pihak tangan kanan sang pendesain terkenal itu, namun ada sedikit problem yaitu sang pendesain sedang jatuh sakit yang tidak memungkinkan untuk beraktifitas sementara waktu kurang lebih 3 bulan lamanya, yang pada akhirnya Istri dari pendesain menyarankan untuk anak didiknya saja yang mengerjakan, kehandalanya pun pasti sudah di jamin. Pada akhirnya Sista pun menerima tawaran dari Istri sang pendesain, ia bergegas membuat laporan dan surat keterangan undangan ke kantor.
Bergumam, "Kali ini aku harus bisa mendapatkan persetujuan dari pendesain handal itu, dimana aku menyimpan nomornya, aduh Sista bekerjalah dengan baik."
Setelah beberapa menit kemudian Sista menemukan nomor sang pendesain.
"Akhinya ketemu, sebaiknya aku telefon sekarang." gumam Sista sambil memasukan nomor telefon.
Tut.... Berdering...
...Isi pembicaraan di telefon...
"Halo, selamat siang."
^^^"Iyah selamat siang, apa boleh tau saya sedang berbicara dengan siapa?"^^^
"Perkenalkan nama saya Sista, perwakilan dari perusahaan Sheng, niat saya disini adalah untuk mengajukan kontrak kerja sama. Kami sangat membutuhkan pendesain handal untuk pembangunan proyek museum kami, apakah pihak dari pendesain sepakat untuk bekerja sama dengan kami?, apa perlu kita bertemu sekarang?"
^^^"Oh kebetulan sekali kami disini ada beberapa desain bangunan museum, namun sayang sekali bos kami sedang kurang sehat beberapa hari yang lalu ini, mungkin lain kali saja yah."^^^
"Sebentar!, apa boleh kami lihat desainya?"
^^^"Maaf, apabila tidak ada kontak kerja sama kami tidak bisa memperkenankan."^^^
...Namun secara tiba-tiba Istri dari pendesain mengambil telefon...
^^^"Kami bisa saja menyetujui kerja sama ini, perkenalkan saya Istri dari sang pendesain."^^^
"Oh ya nyonya, apa ada syarat?" tanya Sista dengan senang hati.
^^^"Kami bisa saja menyetujui kerjasama ini, namun dalam pengerjaan proyeknya akan dilakukan oleh anak didik dari suami saya. Kehandalanya sudah terjamin, dan apabila ada kesalahan kami akan tanggung resikonya."^^^
"Baik nyonya, kami sangat berkenan atas tawaranya, sebentar lagi saya akan mengirim surat laporanya, dan surat undangan untuk datang besok, terimakasih nyonya." ujar Sista yang kegirangan karena telah mendapatkan kerja sama dengan pihak pendesain yang sangat terkenal.
^^^"Sama-sama, kami tunggu surat laporanya."^^^
Tut.....
"Yuhu... aku berhasil." teriak Sista di ruanganya.
Setelah Sista selesai membuat surat laporan Susan pun datang keruanganya untuk mengecek apa Sista sudah mendapatkan pendesainya atau sebaliknya.
Tuk... tuk... tuk...
"Siapa?" tanya Sista.
"Ini aku Susan." jawab Susan sambil membuka pintu.
"Oh sekertaris Susan silahkan masuk."
"Ya, Sista apakah kamu sudah mendapatkan pendesainya?" tanya Susan dengan wajah penuh harapan.
"Tentu saja aku berhasil mendapatkan pendesain handal yang terkenal itu."
"Apa kamu serius!" seru Susan dengan wajah senang.
"Iyah, namun sayangnya sang pendesain sedang jatuh sakit, tetapi kau tenang aja aku sudah berhasil mendapatkan kontraknya, aku juga sudah mengirim surat undangan berserta surat-surat lainya."
"Lalu siapa yang akan mengerjakan proyek ini?"
"Mereka mengirim pendesain yang di didik langsung oleh sang pendesain handal, jadi kau tenang aja."
"Baguslah kalo begitu, bulan depan gajihmu aku tambah 3x lipat."
"Terimakasih sekertaris Susan."
"Sama-sama, kalo begitu aku pergi dulu."
"Baiklah."
🌻🌻🌻
Disisi lain yang dimaksud dengan pendesain handal itu adalah Ayah dari Rio Cen yaitu Xhiao Cen atau lebih akrab di panggil dengan panggilan pak Xhi.
"Ilona..." panggil Ibu Rio.
"Ya Ibu kenapa?" tanya Ilona.
"Ayah ingin berbicara denganmu."
"Oh baiklah bu, aku akan segera ke kamar ayah dengan membawa bubur."
"Ibu tunggu."
"Iyah bu baiklah, sebentar lagi."
Rio menghampiri Ilona yang sedang menyiapkan bubur untuk Ayahnya, "Apa ada yang bisa ku bantu nyonya Ilona?"
"Tidak perlu, terimakasih atas tawaranya tuanku tetapi aku bisa mengejarkan nya sendiri, tidak perlu bantuanmu." jawab Ilona dengan gurauan.
"Apa kamu serius?"
"Aku sangat serius Rio, sudahlah kamu cukup diam saja, aku bisa sendiri kok."
"Apa kau ingat Ilona dengan kejadian 9 tahun yang lalu?. Kau hampir saja terjatuh dari tangga!, untung saja ada aku di rumah, kalau semisal pada saat itu aku tidak ada di rumah bagaimana? mungkin anakmu tidak akan pernah lahir ke dunia ini, dan pelarianmu kesini akan sia-sia begitu saja!" ujar Rio sambil menatap mata Ilona dalam-dalam.
Ilona merasa terkejut akan sikap Rio yang tiba-tiba berubah padanya. Ilona merasa sangat bersalah kepada Rio atas kejadian itu. karena semenjak kejadian itu ia selalu merepotkan Rio.
"Iyah Rio aku mengerti, maafkan aku telah merepotkanmu, aku hanya akan mengantarkan bubur ke kamar ayahmu saja, itupun bersamamu di sampingku kan?" ujar Ilona yang berusaha meyakinkan Rio sekaligus menenangkan hatinya.
"Kau tau semua yang pernah terjadi padamu itu karena apa?, karena keras kepalamu sendiri. Karena kau yang selalu menganggap dirimu bisa mengerjakan segala aktivitas sendirian." seru Rio dengan air mata yang terbendung di matanya.
"Ri... Rio kau menangis?" tanya Ilona yang terkejut melihat sikap Rio yang seperti ini.
"Bukan bodoh! aku sedang bernyanyi." jawab Rio dengan nada suara yang tersedu-sedu, namun ia tetap ingin terlihat baik-baik saja.
"Kau jangan bercanda Rio."
"Ya kau lihat saja sendiri!, mataku ini meneteskan air mata, bukan sedang membunyikan terompet!" seru Rio dengan nada suara tinggi tetapi terlihat menggemaskan dimata Ilona.
"Hahaha... iyah aku bercanda, sini peluk aku wahai sahabatku, cup... cup... cup..." peluk Ilona dengan penuh kehangatan kepada Rio.
"Tapi kau jangan pernah mengadu pada Arthur nanti."
"Iyah tidak, yasudah kamu bantu bawakan buah-buahan, dan aku bawakan bubur."
"Nah gitu dong."
Setelah itu merekapun bergegas menuju ke lantai 2. Tujuan ibunya Rio untuk memanggil Ilona ke atas adalah untuk memberitahukan padanya bahwa ia akan mendapatkan proyek mendesain bangunan lagi untuk yang ketiga kalinya. Proyek kali ini adalah kesempatan emas bagi Ilona, untuk menggapai cita-citanya yaitu menjadi sukses.
"Buburnya sudah datang, ayo ayah makan! mau Ilona suapi?" seru Ilona dari awal masuk ke dalam kamar.
"Wah... tapi sebelum makan ayah mau kasih kamu sesuatu dulu." jawab ayah Arthur.
"Apa itu ayah?"
"Coba tutup matamu dulu, nanti ibu akan ambilkan dulu hadiahnya." ujar Ibu Rio.
"Uh... tegang sekali, kira-kira hadiah nya apa yah? hmm..." ucap Ilona sambil menutup matanya.
Ibu Athur langsung mengambil surat udangan dan surat kontrak yang harus Ilona tanda tangani.
"Sekarang buka matanya."
Ilona membuka matanya, "Eumm... ini apa ibu?"
"Ini adalah surat-surat proyek ketiga mu Ilona." ujar ibu Rio sambil memeluk Ilona.
"Hah ibu serius!?, kali ini aku akan mendesain bangunan apa?" tanya Ilona dengan air mata yang mulai bercucuran.
"Museum Ilona, ini kesempatan besarmu."
Ilona memeluk balik ibu Rio dengan erat, "Terimakasih ibu, ayah, kalian sudah sangat baik padaku dari sewaktu aku kecil."
Ibu Rio mengusap kepala Ilona dengan tulus, "Sama sama nak, ayo sekarang tanda tangani surat kontraknya."
Ilona tanpa fikir panjang lagi ia langsung menandatangani surat-surat tersebut.
"Ilona apa kau tidak mau membacanya dulu?" tanya Rio.
"Tidak perlu, aku percaya kepada Ibu dan Ayah, mereka tidak mungkin akan menipuku, karena aku tau mereka sangat menyayangiku, benarkan?"
"Iyah sayang benar sekali." jawab ibu Rio.
Ilona tidak menyadari bahwa ia telah menandatangani surat kontrak yang akan mempertemukan nya kepada Arthur yaitu suaminya.
Ilona sama sekali tidak membaca surat kontak yang diberikan oleh ibu Rio, padahal isi dari surat kontrak tersebut terdapat nama Arthur Sheng sebagai pemilik dari pembangunan museum.
🌻🌻🌻
...♥Bersambung..... lanjutkan ke Bab 8. Jangan lupa untuk terus suport, dan selalu berikan dukungan terbaik Kalian.♥...
づ ̄ ³ ̄)づ
Jangan lupa mampir ke Novel baru Author yah❤
Judulnya : Cinta Dalam Balas Dendam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Hanifah atun
nextt
2021-11-13
1