Bab 7 Awal dari garis takdir

Sista adalah satu-satunya orang yang Susan percayai, ia menjabat sebagai asisten pribadinya Susan. Tentu saja Susan selalu mempercayai Sista dalam segala hal, karena hanya ia seorang yang dapat menjaga segala rahasia yang dimiliki oleh Susan.

Sista pun bergegas menelfon pendesain yang sangat terkenal di kalangan pembangunan proyek besar. Sudah menjadi banyak incaran perusahaan-perusahaan besar, namun hanya beberapa perusahaan terpilih saja yang dapat ia desain proyek pembangunanya.

Tak disangka-sangka Sista berhasil menghubungi pihak tangan kanan sang pendesain terkenal itu, namun ada sedikit problem yaitu sang pendesain sedang jatuh sakit yang tidak memungkinkan untuk beraktifitas sementara waktu kurang lebih 3 bulan lamanya, yang pada akhirnya Istri dari pendesain menyarankan untuk anak didiknya saja yang mengerjakan, kehandalanya pun pasti sudah di jamin. Pada akhirnya Sista pun menerima tawaran dari Istri sang pendesain, ia bergegas membuat laporan dan surat keterangan undangan ke kantor.

Bergumam, "Kali ini aku harus bisa mendapatkan persetujuan dari pendesain handal itu, dimana aku menyimpan nomornya, aduh Sista bekerjalah dengan baik."

Setelah beberapa menit kemudian Sista menemukan nomor sang pendesain.

"Akhinya ketemu, sebaiknya aku telefon sekarang." gumam Sista sambil memasukan nomor telefon.

Tut.... Berdering...

...Isi pembicaraan di telefon...

"Halo, selamat siang."

^^^"Iyah selamat siang, apa boleh tau saya sedang berbicara dengan siapa?"^^^

"Perkenalkan nama saya Sista, perwakilan dari perusahaan Sheng, niat saya disini adalah untuk mengajukan kontrak kerja sama. Kami sangat membutuhkan pendesain handal untuk pembangunan proyek museum kami, apakah pihak dari pendesain sepakat untuk bekerja sama dengan kami?, apa perlu kita bertemu sekarang?"

^^^"Oh kebetulan sekali kami disini ada beberapa desain bangunan museum, namun sayang sekali bos kami sedang kurang sehat beberapa hari yang lalu ini, mungkin lain kali saja yah."^^^

"Sebentar!, apa boleh kami lihat desainya?"

^^^"Maaf, apabila tidak ada kontak kerja sama kami tidak bisa memperkenankan."^^^

...Namun secara tiba-tiba Istri dari pendesain mengambil telefon...

^^^"Kami bisa saja menyetujui kerja sama ini, perkenalkan saya Istri dari sang pendesain."^^^

"Oh ya nyonya, apa ada syarat?" tanya Sista dengan senang hati.

^^^"Kami bisa saja menyetujui kerjasama ini, namun dalam pengerjaan proyeknya akan dilakukan oleh anak didik dari suami saya. Kehandalanya sudah terjamin, dan apabila ada kesalahan kami akan tanggung resikonya."^^^

"Baik nyonya, kami sangat berkenan atas tawaranya, sebentar lagi saya akan mengirim surat laporanya, dan surat undangan untuk datang besok, terimakasih nyonya." ujar Sista yang kegirangan karena telah mendapatkan kerja sama dengan pihak pendesain yang sangat terkenal.

^^^"Sama-sama, kami tunggu surat laporanya."^^^

Tut.....

"Yuhu... aku berhasil." teriak Sista di ruanganya.

Setelah Sista selesai membuat surat laporan Susan pun datang keruanganya untuk mengecek apa Sista sudah mendapatkan pendesainya atau sebaliknya.

Tuk... tuk... tuk...

"Siapa?" tanya Sista.

"Ini aku Susan." jawab Susan sambil membuka pintu.

"Oh sekertaris Susan silahkan masuk."

"Ya, Sista apakah kamu sudah mendapatkan pendesainya?" tanya Susan dengan wajah penuh harapan.

"Tentu saja aku berhasil mendapatkan pendesain handal yang terkenal itu."

"Apa kamu serius!" seru Susan dengan wajah senang.

"Iyah, namun sayangnya sang pendesain sedang jatuh sakit, tetapi kau tenang aja aku sudah berhasil mendapatkan kontraknya, aku juga sudah mengirim surat undangan berserta surat-surat lainya."

"Lalu siapa yang akan mengerjakan proyek ini?"

"Mereka mengirim pendesain yang di didik langsung oleh sang pendesain handal, jadi kau tenang aja."

"Baguslah kalo begitu, bulan depan gajihmu aku tambah 3x lipat."

"Terimakasih sekertaris Susan."

"Sama-sama, kalo begitu aku pergi dulu."

"Baiklah."

🌻🌻🌻

Disisi lain yang dimaksud dengan pendesain handal itu adalah Ayah dari Rio Cen yaitu Xhiao Cen atau lebih akrab di panggil dengan panggilan pak Xhi.

"Ilona..." panggil Ibu Rio.

"Ya Ibu kenapa?" tanya Ilona.

"Ayah ingin berbicara denganmu."

"Oh baiklah bu, aku akan segera ke kamar ayah dengan membawa bubur."

"Ibu tunggu."

"Iyah bu baiklah, sebentar lagi."

Rio menghampiri Ilona yang sedang menyiapkan bubur untuk Ayahnya, "Apa ada yang bisa ku bantu nyonya Ilona?"

"Tidak perlu, terimakasih atas tawaranya tuanku tetapi aku bisa mengejarkan nya sendiri, tidak perlu bantuanmu." jawab Ilona dengan gurauan.

"Apa kamu serius?"

"Aku sangat serius Rio, sudahlah kamu cukup diam saja, aku bisa sendiri kok."

"Apa kau ingat Ilona dengan kejadian 9 tahun yang lalu?. Kau hampir saja terjatuh dari tangga!, untung saja ada aku di rumah, kalau semisal pada saat itu aku tidak ada di rumah bagaimana? mungkin anakmu tidak akan pernah lahir ke dunia ini, dan pelarianmu kesini akan sia-sia begitu saja!" ujar Rio sambil menatap mata Ilona dalam-dalam.

Ilona merasa terkejut akan sikap Rio yang tiba-tiba berubah padanya. Ilona merasa sangat bersalah kepada Rio atas kejadian itu. karena semenjak kejadian itu ia selalu merepotkan Rio.

"Iyah Rio aku mengerti, maafkan aku telah merepotkanmu, aku hanya akan mengantarkan bubur ke kamar ayahmu saja, itupun bersamamu di sampingku kan?" ujar Ilona yang berusaha meyakinkan Rio sekaligus menenangkan hatinya.

"Kau tau semua yang pernah terjadi padamu itu karena apa?, karena keras kepalamu sendiri. Karena kau yang selalu menganggap dirimu bisa mengerjakan segala aktivitas sendirian." seru Rio dengan air mata yang terbendung di matanya.

"Ri... Rio kau menangis?" tanya Ilona yang terkejut melihat sikap Rio yang seperti ini.

"Bukan bodoh! aku sedang bernyanyi." jawab Rio dengan nada suara yang tersedu-sedu, namun ia tetap ingin terlihat baik-baik saja.

"Kau jangan bercanda Rio."

"Ya kau lihat saja sendiri!, mataku ini meneteskan air mata, bukan sedang membunyikan terompet!" seru Rio dengan nada suara tinggi tetapi terlihat menggemaskan dimata Ilona.

"Hahaha... iyah aku bercanda, sini peluk aku wahai sahabatku, cup... cup... cup..." peluk Ilona dengan penuh kehangatan kepada Rio.

"Tapi kau jangan pernah mengadu pada Arthur nanti."

"Iyah tidak, yasudah kamu bantu bawakan buah-buahan, dan aku bawakan bubur."

"Nah gitu dong."

Setelah itu merekapun bergegas menuju ke lantai 2. Tujuan ibunya Rio untuk memanggil Ilona ke atas adalah untuk memberitahukan padanya bahwa ia akan mendapatkan proyek mendesain bangunan lagi untuk yang ketiga kalinya. Proyek kali ini adalah kesempatan emas bagi Ilona, untuk menggapai cita-citanya yaitu menjadi sukses.

"Buburnya sudah datang, ayo ayah makan! mau Ilona suapi?" seru Ilona dari awal masuk ke dalam kamar.

"Wah... tapi sebelum makan ayah mau kasih kamu sesuatu dulu." jawab ayah Arthur.

"Apa itu ayah?"

"Coba tutup matamu dulu, nanti ibu akan ambilkan dulu hadiahnya." ujar Ibu Rio.

"Uh... tegang sekali, kira-kira hadiah nya apa yah? hmm..." ucap Ilona sambil menutup matanya.

Ibu Athur langsung mengambil surat udangan dan surat kontrak yang harus Ilona tanda tangani.

"Sekarang buka matanya."

Ilona membuka matanya, "Eumm... ini apa ibu?"

"Ini adalah surat-surat proyek ketiga mu Ilona." ujar ibu Rio sambil memeluk Ilona.

"Hah ibu serius!?, kali ini aku akan mendesain bangunan apa?" tanya Ilona dengan air mata yang mulai bercucuran.

"Museum Ilona, ini kesempatan besarmu."

Ilona memeluk balik ibu Rio dengan erat, "Terimakasih ibu, ayah, kalian sudah sangat baik padaku dari sewaktu aku kecil."

Ibu Rio mengusap kepala Ilona dengan tulus, "Sama sama nak, ayo sekarang tanda tangani surat kontraknya."

Ilona tanpa fikir panjang lagi ia langsung menandatangani surat-surat tersebut.

"Ilona apa kau tidak mau membacanya dulu?" tanya Rio.

"Tidak perlu, aku percaya kepada Ibu dan Ayah, mereka tidak mungkin akan menipuku, karena aku tau mereka sangat menyayangiku, benarkan?"

"Iyah sayang benar sekali." jawab ibu Rio.

Ilona tidak menyadari bahwa ia telah menandatangani surat kontrak yang akan mempertemukan nya kepada Arthur yaitu suaminya.

Ilona sama sekali tidak membaca surat kontak yang diberikan oleh ibu Rio, padahal isi dari surat kontrak tersebut terdapat nama Arthur Sheng sebagai pemilik dari pembangunan museum.

🌻🌻🌻

...♥Bersambung..... lanjutkan ke Bab 8. Jangan lupa untuk terus suport, dan selalu berikan dukungan terbaik Kalian.♥...

づ ̄ ³ ̄)づ

Jangan lupa mampir ke Novel baru Author yah❤

Judulnya : Cinta Dalam Balas Dendam

Terpopuler

Comments

Hanifah atun

Hanifah atun

nextt

2021-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal mulai kekacauan
2 Bab 2 Awal dari perpisahan
3 Bab 3 Kelahiran sang anak jenius
4 Bab 4 Rencana menemukan Bunda
5 Bab 5 Kesempatan bagus
6 Bab 6 Tunggu aku bunda
7 Bab 7 Awal dari garis takdir
8 Bab 8 Setelah 10 tahun berpisah
9 Bab 9 Siapa wanita itu Papah?
10 Bab 10 Bunda?
11 Bab 11 Kembalilah!
12 Bab 12 Kenapa dia harus kembali!
13 Bab 13 Awas bunda!
14 Bab 14 Ini adalah salahku
15 Bab 15 Hatiku sudah mulai luluh
16 Bab 16 Terpaksa berbohong
17 Bab 17 Dukungan
18 Bab 18 Tekad
19 Bab 19 Terbangun dari tidur
20 Bab 20 Akan aku satukan kembali
21 Bab 21 Kamu sesungguhnya
22 Bab 22 Akan aku singkirkan keberadaannya
23 Pengumuman untuk pembaca
24 Bab 23 Kecelakaan
25 Bab 24 Bunda!
26 Pengumuman lagi!
27 Bab 25 Akhirnya
28 Bab 26 Best Friends
29 Halo para pembaca setia
30 Bab 27 Akhirnya bunda memanggil
31 Bab 28 Senyuman
32 Bab 29 Kebaikan hati
33 Bab 30 Rio dan Ibu
34 Bab 31 Jangan hawatir
35 Gambaran Wajah para karakter
36 Bab 32 Kejahatan Susan
37 Bab 33 Hancurnya kepercayaan
38 Bab 34 Arthur kau hanya milik ku!
39 Bab 35 Kerja sama
40 Bab 36 Akhirnya kedok mu terbongkar juga!
41 Bab 37 Semuanya akan terbongkar
42 Bab 38 Rencana dimulai
43 Bab 39 Setengah dari rencana
44 Bab 40 Drama mu kalah Susan!
45 Bab 41 Papah kau sangat menyebalkan!
46 Bab 42 Jebakan siapa yang berhasil?
47 Bab 43 Akhirnya
48 Bab 44 Sial
49 Bab 45 Tertangkap basah
50 Bab 46 Susan kejahatan mu sudah berakhir
51 Bab 47 Ilona kembalilah padaku
52 Bab 48 Cintaku telah kembali ke dalam pelukan ku
53 Bab 49 Keputusan yang bagus
54 Demi kebijakan bersama
55 Bab 50 Keluarga sempurna
56 Bab 51 Hari pertama dari kebahagiaan
57 Gambaran wajah karakter part 2
58 Bab 52 Modus punya adik
59 Bab 53 Diam jomblo!
60 Bab 54 Ada 2 konflik?
61 Bab 55 Kenapa, aku baru tahu?
62 Bab 56 Cemburu
63 Bab 57 Sabar aja dulu
64 Bab 58 Bunda maaf
65 Bab 59 Afmar hanya milik bunda
66 Bab 60 Makan malam
67 Bab 61 Apa perlu kita bersandiwara?
68 Bab 62 Semuanya gara gara Afmar
69 Bab 63 Rencanaku pasti berhasil
70 Bab 64 Wah... ide yang bagus
71 Bab 65 Hilang harapan
72 Bab 66 Kebahagiaan keluarga kecil
73 Bab 67 Keluarga kecilku
74 Bab 68 Rencana baru
75 Gambaran wajah karakter part 3
76 Bab 69 Rancangan rencana
77 Bab 70 Sebenarnya apa yang dia rencanakan?
78 Bab 71 Aku sudah menemukan rencananya
79 Bab 72 Makan malam
80 Bab Pengumuman
81 bab 73 Jebakan
82 Bab 74 Maaf jika kisahku menyakitimu
83 Bab 75 Syukurlah tidak ada lagi rahasia
84 Bab 76 Calon buah hati keduaku
85 Bab 77 Positif ?!
86 Bab 78 Mendadak
87 Bab 79 Masa lalu Adira
88 Bab 80 Apakah kamu tau aku masih mencintaimu?
89 Bab 81 Kehidupan bahagia.
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1 Awal mulai kekacauan
2
Bab 2 Awal dari perpisahan
3
Bab 3 Kelahiran sang anak jenius
4
Bab 4 Rencana menemukan Bunda
5
Bab 5 Kesempatan bagus
6
Bab 6 Tunggu aku bunda
7
Bab 7 Awal dari garis takdir
8
Bab 8 Setelah 10 tahun berpisah
9
Bab 9 Siapa wanita itu Papah?
10
Bab 10 Bunda?
11
Bab 11 Kembalilah!
12
Bab 12 Kenapa dia harus kembali!
13
Bab 13 Awas bunda!
14
Bab 14 Ini adalah salahku
15
Bab 15 Hatiku sudah mulai luluh
16
Bab 16 Terpaksa berbohong
17
Bab 17 Dukungan
18
Bab 18 Tekad
19
Bab 19 Terbangun dari tidur
20
Bab 20 Akan aku satukan kembali
21
Bab 21 Kamu sesungguhnya
22
Bab 22 Akan aku singkirkan keberadaannya
23
Pengumuman untuk pembaca
24
Bab 23 Kecelakaan
25
Bab 24 Bunda!
26
Pengumuman lagi!
27
Bab 25 Akhirnya
28
Bab 26 Best Friends
29
Halo para pembaca setia
30
Bab 27 Akhirnya bunda memanggil
31
Bab 28 Senyuman
32
Bab 29 Kebaikan hati
33
Bab 30 Rio dan Ibu
34
Bab 31 Jangan hawatir
35
Gambaran Wajah para karakter
36
Bab 32 Kejahatan Susan
37
Bab 33 Hancurnya kepercayaan
38
Bab 34 Arthur kau hanya milik ku!
39
Bab 35 Kerja sama
40
Bab 36 Akhirnya kedok mu terbongkar juga!
41
Bab 37 Semuanya akan terbongkar
42
Bab 38 Rencana dimulai
43
Bab 39 Setengah dari rencana
44
Bab 40 Drama mu kalah Susan!
45
Bab 41 Papah kau sangat menyebalkan!
46
Bab 42 Jebakan siapa yang berhasil?
47
Bab 43 Akhirnya
48
Bab 44 Sial
49
Bab 45 Tertangkap basah
50
Bab 46 Susan kejahatan mu sudah berakhir
51
Bab 47 Ilona kembalilah padaku
52
Bab 48 Cintaku telah kembali ke dalam pelukan ku
53
Bab 49 Keputusan yang bagus
54
Demi kebijakan bersama
55
Bab 50 Keluarga sempurna
56
Bab 51 Hari pertama dari kebahagiaan
57
Gambaran wajah karakter part 2
58
Bab 52 Modus punya adik
59
Bab 53 Diam jomblo!
60
Bab 54 Ada 2 konflik?
61
Bab 55 Kenapa, aku baru tahu?
62
Bab 56 Cemburu
63
Bab 57 Sabar aja dulu
64
Bab 58 Bunda maaf
65
Bab 59 Afmar hanya milik bunda
66
Bab 60 Makan malam
67
Bab 61 Apa perlu kita bersandiwara?
68
Bab 62 Semuanya gara gara Afmar
69
Bab 63 Rencanaku pasti berhasil
70
Bab 64 Wah... ide yang bagus
71
Bab 65 Hilang harapan
72
Bab 66 Kebahagiaan keluarga kecil
73
Bab 67 Keluarga kecilku
74
Bab 68 Rencana baru
75
Gambaran wajah karakter part 3
76
Bab 69 Rancangan rencana
77
Bab 70 Sebenarnya apa yang dia rencanakan?
78
Bab 71 Aku sudah menemukan rencananya
79
Bab 72 Makan malam
80
Bab Pengumuman
81
bab 73 Jebakan
82
Bab 74 Maaf jika kisahku menyakitimu
83
Bab 75 Syukurlah tidak ada lagi rahasia
84
Bab 76 Calon buah hati keduaku
85
Bab 77 Positif ?!
86
Bab 78 Mendadak
87
Bab 79 Masa lalu Adira
88
Bab 80 Apakah kamu tau aku masih mencintaimu?
89
Bab 81 Kehidupan bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!