"Mohon perhatianya!, para hadirin yang saya hormati, terimakasih atas kedatangan kalian semua disini, sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada para hadirin semua yang sudah mau meluangkan waktunya untuk menghadiri pesta ulang tahun anak saya, dan saya akan menyampaikan bahwasanya pesta yang kini di adakan akan segera berakhir. Silahkan bagi seluruh tamu yang masih mau berbincang, atau hendak membawa beberapa makanan dari pesta ini kami persilahkan dengan senang hati. Saya berikan waktu 1 jam, terimakasih." ujar Arthur yang mengemukakan pidato penutupan nya.
"Aduh... sekalinya kita masuk ke rumah keluarga Sheng ini cuman di berikan waktu sebentar sekali." ujar dari salah satu tamu pesta yang sedang berkumpul.
"Iyah bener banget, keluarga Sheng ini sangat berbeda dengan keluarga kaya lainnya." jawab tamu yang lain.
"Iyaps betul sekali, Keluarga kaya lainnya si sekali mengadakan acara seperti ini pasti di adakan semalam suntuk, tetapi berbeda dengan keluarga Sheng yang hanya mengadakan acara beberapa jam saja, mungkin sekitar 2-3 jam saja."
"Yasudahlah tetapi keluarga Sheng memang keluarga yang paling Elite, jadi wajar saja, sebaiknya kita bungkus makanan mewah disini untuk di bawa ke rumah, kapan lagi bisa makan makanan mewah seperti ini." ujar salah satu tamu perempuan yang ada di pesta.
"Hahaha... memang benar yah kita semua ini tidak bisa melawan sifat alami para wanita, yaitu membungkus makanan untuk di bawa pulang." jawab salah satu tamu dengan tertawa.
30 menit yang lalu
Arthur bersama Ibunya sedang membicarakan proyek pembangunan museum keduanya di Inggris, namun tiba-tiba Arthur menceritakan kembali kepada ibunya, bahwasanya ia pernah bertemu dengan Ilona di bandara Inggris.
"Ibu, aku baru saja mendapatkan proyek baru di Inggris, rencana nya kami akan membangun museum yang kedua di Inggris, aku meminta izinmu bu untuk pergi ke Inggris dan mungkin dalam kurung waktu 3-5 bulan ke depan aku tidak akan pulang dulu." ujar Arthur.
"Ibu pasti mengizinkanmu nak. Ayah dan Ibu sangat bangga padamu. Apa kau tau Arthur jika Ilona berada di sini kemungkinan besar suasananya akan jauh lebih berbeda, begitu banyak kasih sayang, dan senyuman di pipi Afmar itu pasti akan selalu ada. Dia pasti sangat senang ketika mendengar berita kesuksesan mu ini." ujar Ibu Arthur dengan raut wajah yang murung.
"Ibu apa kau ingat aku pernah menceritakan soal Ilona kepadamu?, dia menjual bunga mawar di salah satu bandara yang ada di Inggris, dan ketika ia berlari menjauh dari diriku, entah kenapa aku lagi-lagi di butakan oleh pekerjaanku." ujar Arthur yang menyesali perbuatanya dahulu.
Tuk... tuk... tuk...
"Papah... apa kamu di dalam?, aku dan teman-teman ku di taman belakang yah." teriak Afmar di depan pintu.
"Iyah nak baiklah." jawaban Arthur.
"Anakmu sudah besar, tak terasa kita sudah merawatnya sampai sebesar ini, namun terkadang Ibu sangat sedih ketika tau Afmar sedang merindukan Ilona, apakah kamu tidak ada niatan untuk menikah lagi Arthur?, demi Afmar." tanya Ibu Arthur dengan raut wajah serius.
"Ibu aku tidak akan pernah menikah lagi, karena cintaku ini hanya milik Ilona, aku percaya bahwa kami akan bertemu lagi, suatu saat nanti di waktu yang tepat." jawab Arthur dengan singkat.
🌻🌻🌻
Ketika Arthur selesai memberikan pidatonya, ia langsung bergegas berbicara dengan Afmar, dan memberitaukan kepada Afmar bahwasanya ia akan pergi ke Inggris untuk proyek barunya.
"Afmar boleh ikut Papah sebentar?." ujar Arthur yang memanggil Afmar.
"Ya Papah, ada apa?. Teman-teman aku tinggal dulu yah, sebentar." ujar Afmar.
Arthur membawa Afmar ke kamarnya untuk memberikan cek uang untuknya selama 5 bulan.
"Duduklah." ujar Arthur.
"Ada apa Papah memanggilku?" tanya Afmar yang kebingungan.
"Papah lusa akan pergi ke Inggris, kemungkinan akan lama tinggal disana, jadi papah mau memberikan cek uang ini. Berapa yang kamu butuhkan selama 5 bulan ke depan?." jawab Arthur.
"Papah disana bisnis lagi?, ko lama si sampai 5 bulan?"
"Papah disana ada proyek pembangunan museum, ya kemungkinan waktu yang di butuhkan untuk pembangunan itu adalah 5 bulan, tapi kamu jangan hawatir Papah pastikan akan pulang 1 bulan 1x."
"Apa!, museum lagi?, bukannya Papah sudah memiliki museum disana?." tanya Afmar dengan raut wajah yang terkejut.
"Hahaha... kenapa kamu kaget begitu?, ini pembangunan museum yang ke 2." ujar Arthur yang tertawa melihat raut wajah anaknya yang terkejut.
"Papah apa kau tidak memiliki pekerjaan lain?, kenapa harus membangun museum?, dan kenapa harus di tempatkan lagi di Inggris?, kenapa tidak di negara lain saja?." tanya Afmar terus menerus tanpa berhenti.
"Hahaha... Afmar tenanglah, Papah pasti akan menjawab semua pertanyaan mu." ujar Arthur yang mulai gemas dengan tingkah laku anaknya.
"Yasudah cepatlah jawab, tidak ada waktu banyak untukmu Pah." jawab Afmar dengan raut wajah tidak sabar.
"Okey... okey sepertinya ada reporter cilik disini, jawaban pertanyaan yang pertama, Papah punya banyak kerjaan salah satunya ini, Papah disana tidak hanya duduk, berdiam diri dan melihat para pekerja saja, namun Papah juga bekerja untuk kantor perusahaan Sheng dari jarak jauh."
"Lalu..." ujar Afmar yang mendekat kepada Arthur.
"Sabar dong hahaha, lalu pertanyaan kedua, kenapa harus membangun museum lagi?, karena Papah di tawari bayaran yang cukup besar, pertanyaan ke 3 sekaligus ke 4 kenapa harus di Inggris lagi?, kenapa tidak di negara lain saja?, karena salah satu teman Papah sendiri yang menawarkan proyek kerja sama ini kepada Papah, dan alasan nya sama seperti pertanyaan ke 2 yaitu penghasilannya yang cukup besar."
"Papah ini sudah punya uang banyak tetap saja mencari uang, Afmar pun tidak banyak menghabiskan uang Papah kan?, kenapa Papah harus terus bekerja?" lagi-lagi Afmar bertanya kepada Arthur.
"Karena Papah wajib bertanggung jawab atas semua yang kakek Afmar sudah bangun dari awal, Papah harus bekerja keras untuk terus memajukan perusahaan ini, karena perusahaan ini juga nantinya akan menjadi tanggung jawab Afmar ketika sudah dewasa. Afmar tau tidak? jika kita memiliki banyak uang, tentu saja kita dapat membantu banyak orang." ujar Arthur yang menjelaskan kepada Afmar.
"Oh yah?, nanti ketika Afmar sudah dewasa, Afmar pun ingin seperti Papah!." ujar Afmar dengan ambisi yang tinggi.
"Hahaha oh yah?, bundamu pasti bangga dengan anaknya." ujar Arthur sambil tertawa.
Seketika terlintas di fikiran Afmar bahwa dia harus ikut bersama Papahnya ke Inggris, karena Inggris adalah tempat dimana bunda dan papanya bertemu, dia harus bisa mencari tau keberadaan bundanya, apa benar ia tinggal di Inggris selama ini?.
Afmar tiba-tiba Merengek kepada Arthur, merayunya agar dia bisa ikut ke Inggris, "Hua... Papah aku ingin ikut bersamamu ke Inggris 1 minggu saja."
"Eh kok Afmar anak kesayangan Papah tiba-tiba menangis, sudah sini jangan menangis lagi yah, papah akan pastikan pulang 1 bulan 1 kali." jawab Arthur dengan lemah lembut sambil mengusap kepala Afmar.
Afmar mendekat dan berbaring di pangkuan Arthur, "Tidak papah, aku ingin ikut bersamamu ke Inggris 1 minggu saja, Afmar berjanji akan membantu papah disana."
"Eumm... bagaimana yah?."
"Ayolah Papah jangan pelit!, izinkan lah." ujar Afmar sambil merengek lagi.
"Baiklah Papah izinkan, namun dengan 2 syarat."
"Apa syaratnya?." tanya Afmar sungguh-sungguh.
"Kamu harus berjanji kepada Papah untuk tetap belajar, dan bawalah teman-teman mu." jawab Arthur dengan senyuman lebar di pipinya.
"Wah... terimakasih Papah, Afmar sayang sekali sama Papah, baiklah sekarang Afmar mau memberitaukan teman-teman Afmar dulu yah, dah Papah..." ujar Afmar yang langsung beranjak dari kasur lalu dengan cepatnya ia berlari untuk memberitahukan kabar baik ini.
"Hahaha... baiklah, berhati-hatilah dalam langkahmu." jawab Arthur dengan rasa senang.
...♥Bersambung..... lanjutkan ke Bab 6. Tetap suport dan berikan dukungan terbaik Kalian.♥...
づ ̄ ³ ̄)づ
Jangan lupa mampir ke Novel baru Author yah❤
Judulnya : Cinta Dalam Balas Dendam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Arp
Iyah iyah
2021-12-14
0
Ihsan.MIM
btw aku doi nya lg ngecek hehe😅
2021-12-14
0
Ihsan.MIM
thor,mau kasih tau nih di sini😅
2021-12-14
0