Bergumam, "Ayolah Afmar berfikir, buatlah sebuah rencana untuk menemukan bunda."
^^^Tak lama kemudian teman-teman Afmar berdatangan. Afmar meiliki 3 orang sahabat yaitu yang bernama Alex, Misha, dan Danis. Pertama ada Alex yang berumur 10 tahun, ia adalah seorang hacker yang dapat merusak sistem kerja media data, mau itu dalam negeri ataupun luar negeri, Kedua ada Misha yang berumur 10 tahun, ia adalah sang juara Matematika sekaligus calon tenaga farmasi yang handal, dan terakhir ada Danis yang berumur 9 tahun, ia adalah seorang atlet Beladiri yang sangat terkenal, dan sudah menjuarai beberapa perlombaan nasional. Afmar sangat beruntung menemukan sahabat seperti mereka, walau mereka masih di bawah umur, mereka semua sangat berbakat di bidangnya masing-masing. mereka berempat sudah mulai bersahabat dengan baik sejak masih di taman kanak kanak.^^^
"Afmar!!... Kami sudah datangg." ujar Misha yang Memanggil dengan nada suara tinggi.
"Misha berhentilah bersikap seperti itu, kau membuatku malu saja." ujar Danis dengan raut wajah jengkel.
"Danis santai aja kali, kita ini bebas mau melakukan apa saja. Sudah-sudah ayo kita ucapkan selamat kepada sang penerus CEO di perusahaan Sheng." seru Alex yang memberikan ucapan selamat.
"Alex kau ini suka berlebihan yah, hahaha." jawab Afmar dengan tertawa kecil.
"Afmar apakah kamu lupa?, kamu ini satu satunya penerus perusahaan Sheng, Alex tidak berlebihan, hanya saja cara bicaranya yang selalu ingin dilihat berwibawa." ujar Misha yang mengejek Alex.
"Apa-apaan kau Misha!!, bicara sekali lagi!!, tak akan ku ampuni kau." seru Alex yang tiba tiba mengejar Misha.
"A... Alexx aku hanya bercanda ahhh." teriak Misha yang terus berlari untuk menghindar dari kejaran Alex.
"Mereka sangat kekanak kanakan, padahal umur mereka lebih tua dari pada kita." ujar Danis.
"Tenang lah biarkan saja, kita memang masih dalam masa anak-anak jadi wajar saja, tanpa ada kehadiran mereka pasti suasana nya akan sangat berbeda." ujar Afmar yang memberikan pendapat bijak.
"Yah... kau benar Afmar, walaupun mereka seperti itu tetap saja mereka adalah sahabat terbaik ku."
Acara perayaan Ulang tahun Afmar pun di mulai dengan mewah nya, dan terlihat begitu banyak sekali orang yang berdatangan untuk meyaksikan pesta ulang tahun anak dari CEO terkaya di kota.
"Afmar... sebelum kamu meniup lilin nanti jangan lupa kamu berdoa dulu yah, dan doakan persahabatan kita selalu langgeng hingga nanti kita besar." ujar Misha yang berbisik mengingatkan Afmar.
"Pasti." jawab Afmar dengan senyuman.
Arthur pun memberikan pidatonya sedikit untuk melengkapi pesta ulang tahun anaknya.
"Kepada hadirin sekalian, saya sangat berterima kasih atas kedatangan parahadirin semua yang dengan senang hati sudah mau berpartisipasi di pesta ulang tahun Tuan muda keluarga Sheng, yaitu Afmar Sheng, anaku sendiri sekaligus pewaris tunggal perusahaan Sheng. Mohon doa dari hadirin sekalian atas kesuksesan anak ku di masa depan." ujar Arthur yang memberikan sambutan sekaligus dengan pidato singkatnya.
...Suara tepuk tangan orang orangpun memenuhi ruangan....
"Dan sekarang adalah waktunya untuk menyalakan lilin ulang tahun." seru Arthur kepada para hadirin.
"Terima kasih Papah." bisik Afmar kenapa Arthur.
"Sama sama anaku, ayo berdoa dan tiup lilin nya." jawab Arthur sambil mengelus kepala Afmar.
"Baik papah."
"Para hadirin sekarang Afmar akan meniup lilin mohon perhatian, dan Doa nya."
Bergetar seluruh badan Afmar ketika ia akan meniup lilin, Afmar mulai berdoa dan mengharapkan bahwa pesta ulang tahun nya kelak akan di rayakan bersama bundanya.
Dalam doa nya, di dalam hatinya ia mengatakan, 'Ya tuhan... aku ingin bundaku kembali, aku mohon kembalikan lah dia padaku, aku sangat merindukan nya. Sejak aku kecil Papah, nenek, kakek, dan bibi-bibi di rumah tak pernah mau menjawab pertanyaanku, yaitu ketika aku menanyakan perihal soal bunda. Aku mohon kali ini berikan aku jawaban ya tuhan, dan aku mohon kepadamu agar pertemananku selalu langgeng hingga kita kelak dewasa bersama nanti, aamiin."
Afmar pun meniup lilin nya, dan langsung begitu banyak sorak orang orang yang bertepuk tangan untuknya.
Prok... Prok... Prok, selamat... selamat ulang tahun...
Afmar tiba tiba meneteskan air matanya selepas ia meniup lilin, di karenakan ia sangat sedih, lagi-lagi ia meniup lilin ulang tahun nya tanpa di temani oleh sosok seorang ibu. Teman-teman nyapun langsung membawa Afmar ke tempat jamuan makanan agar Afmar merasa lebih tenang.
"Afmar ayo kita kesana, jangan menangis." ujar Misha.
"Misha tolong bantu Afmar untuk berhenti menangis yah." seru Arthur.
"Baik om."
"Huaa... teman-teman, apa aku boleh menceritakan sesuatu pada kalian?" tanya Afmar dengan suara yang tersedu sedu.
Misha Mendekat, "Iyahh Afmar, tentu saja kami akan mendengarmu dengan baik."
"Ada apa Afmar?, tidak biasa nya kamu seperti ini." ujar danis.
"Wahai sahabat ku, ceritakan lah keluh kesahmu kepada kami, niscaya kami akan mendengarkan mu dengan sangat baik, percayalah." ujar Alex yang sedikit menghangatkan suasana.
"Astaga... Alex jangan so drama deh." ujar Misha yang mengejek Alex.
"Aku hanya ingin sedikit menghiburnya, kamu saja yang sensian. Wlee." ejek balik Alex kepada Misha.
"Sudah-sudah!!, ayo dengarkan apa yang mau Afmar ceritakan." seru Danis yang melerai Alex dan Misha untuk berhenti berdebat.
Berkata bersamaan, "maaffkan kami Afmar."
Afmar tersenyum, lalu berkata, "Tidak apa-apa, terimakasih, aku sangat terhibur. Yasudah ayo kita ke taman belakang, tujuan nya agar tidak ada seorangpun yang dapat mendengarnya, kalian duluan saja, aku mau meminta izin terlebih dahulu kepada papah, nanti aku menyusul."
"Baiklah."
Afmar pun kembali ke dalam, namun tidak terlihat tanda-tanda keberadaan papahnya, ia pun ke lantai 2 untuk mencari papahnya. Ternyata Arthur sedang bersama neneknya di kamar, dan Afmar tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
"Ibu apa kau ingat aku pernah menceritakan soal Ilona kepadamu?, dia menjual bunga mawar di salah satu bandara yang ada di Inggris, dan ketika ia berlari menjauh dari diriku, entah kenapa aku lagi-lagi di butakan oleh pekerjaanku." ujar Arthur yang menyesali perbuatanya dahulu.
Afmar tak sengaja mendengar apa yang di katakan oleh papahnya itu, ia bergumam, "Bunda?... apa yang dimaksud papah itu bunda yah?, jadi selama ini bunda ada di Inggris, tapi yasudahlah nanti saja aku fikirkan lagi, sekarang aku harus meminta izin."
Tuk... tuk... tuk...
"Papah... apa kamu di dalam?, aku dan teman-teman ku di taman belakang yah." teriak Afmar di depan pintu.
"Iyah nak baiklah." jawaban Arthur.
^^^Setelah itu Afmarpun langsung bergegas pergi ke taman.^^^
"Hai teman-teman, apa kalian menungguku sangat lama?" tanya Afmar.
"Tidak." ucap mereka bersamaan.
"Baiklah akanku mulai ceritanya."
"Baiklah Afmar, kami siap untuk mendengarkan." ujar teman temanya, sambil memberikan senyuman.
Afmar merasa senang, dan merasa sangat terhibur, karena teman-temanya yang selalu mendukungnya setiap dalam hal apapun. "Kalian pasti tau, aku sejak kecil hidup tanpa sesosok seorang ibu. Papah pernah mengatakan padaku, bahwa aku hanya di susui selama 4 bulan, mengetahui hal itu aku rasanya sangat senang sekali, yang berarti bundaku tak sekejam itu padaku, namun aku tak tau keberadaan bundaku dimana, dan aku tak tau bagaimana wajah bundaku, tetapi Papah juga pernah menceritakan sosok bunda ke padaku, Bunda memiliki mata yang besar, rambut yang panjang, hitam juga tebal. ia tak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, bundaku selalu memakai jepit rambut di sebelah kanan, dannn..."
"Dan apa?" tanya Danis.
"Bundamu pasti sesosok wanita yang sangat cantik." ujar Misha.
"Aku pasti akan berusaha mencari bundamu okey." ujar Alex serius.
"Hahaha... baiklah teman-teman, akan ku jawab satu persatu, kata Papah... bundaku sangat sexsi." bisik Afmar kepada teman-teman nya.
Mereka tertawa bersama, "Hahahhahaha...."
"Selain itu aku juga percaya bahwa bunda itu adalah wanita yang sangat cantik, lihatlah diriku yang tampan ini." ujar Afmar seraya menyombongkan dirinya.
"Ya kau tampan tetapi aku tak kalah tampan darimu, dan aku juga ingin tau ibu mu yang mana, akan ku bantu kamu mencarinya lewat keahlianku." ucap Alex.
"Ah... kau sombong sekali Alex, aku juga akan ikut mencari bundamu Afmar." ujar Misha yang tidak mau kalah dari Alex.
"Akupun... aku bisa melindungin kalian." seru Danis.
Afmar menangis, dan mengatakan 1 perihal lagi, "Umm... teman-teman, terimakasih tetapi ada 1 hal lagi yang harus aku katakan, tadi aku mendengar pembicaraan nenek dan papah, papah mengatakan bahwa ternyata bundaku berada di negara Inggris, namun aku juga belum tau pasti, apa itu benar atau salah."
Berpelukan, "Sudah tenang dulu saja, kita bertiga pasti akan membantumu."
"Terimakasih teman-teman." ucap Afmar.
^^^Tiba tiba Athur datang dan memanggil Afmar untuk menutup acara.^^^
"Afmar... ayo kita tutup acara nya." seru Arthur yang memanggil Afmar.
"Baik Papah, ayo teman-temen."
...Afmar dan teman-teman nyapun pergi, untuk menutup pesta ulang tahun nya. Tidak ada yang tau bagaimana rencana selanjutnya yang di buat oleh Afmar beserta teman-temanya, untuk mencari keberadaan Ilona secara diam diam....
Bersambung..... lanjutkan Bab 5. Tetap suport dan berikan dukungan terbaik kalian♡.
Jangan lupa mampir ke Novel baru Author yah❤
Judulnya : Cinta Dalam Balas Dendam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Whya Fajria
masa gk ada fotonya mamanya dlm rumah kak
2022-02-03
1
Revita Vita
masak sampe 9thn umur anaknya Arthur g ada kepikiran u balik lg ke Inggris cari illona sih Thor ??
2022-01-21
2
Hanifah atun
lanjutkannn
2021-11-13
1