Arthur langsung bergegas membuat pencarian besar untuk mencari keberadaan Ilona, tidak lupa Arthur pun mengumumkan ke seluruh media penayangan televisi, internet, dan koran.
Arthur juga menyuguhkan bayaran yang cukup besar bagi siapa saja yang dapat menemukan Ilona, namun semua usaha Arthur itu sia-sia, karena ia hanya mengumumkan di negaranya saja, sedangkan Ilona berada jauh di inggris.
"Ilona, apakah kamu benar-benar menganggapku serius? sehingga kamu benar pergi meninggalkan aku sendirian seperti ini?. Semua ini adalah salahku, di fikiranku saat itu hanyalah uang dan kemajuan perusahaan, tanpa berfikir bahwa hidupku akan lebih hancur apabila tidak ada Ilona."
Dengan rasa penyesalan yang amat mendalam Arthur tak hentinya menyalahkan dirinya sendiri, namun ada satu orang yang dapat menenangkannya, yaitu sekertarisnya sendiri yang bernama Susan, Susan sudah bekerja lama bersama Arthur selama bertahun-tahun.
Susan ternyata diam-diam memiliki perasaan terlarang terhadap Arthur, dan keadaan ini di manfaatkan olehnya untuk bisa menggantikan posisi Ilona sebagai nyonya besar.
"Ayolah Arthur... bersemangatlah, aku percaya akan ada seseorang yang menemukan istrimu, bersabarlah."
"Susan, seharusnya aku tidak pernah mengatakan hal seperti itu kepadanya. Setelah ia kembali, aku berjanji akan selalu menjaganya, tidak akan pernah lagi untuk membentaknya ataupun kasar terhadapnya. Susan, aku sangatlah kejam karena membiarkan Ilona pergi keluar sendiri tanpa ada perlindungan, apalagi dengan keadaan cuaca yang sedang hujan deras."
"Kau terlalu dramatis Arthur, kamu hanya sedang emosi, Ilona pasti akan memaafkanmu."
Susan berbicara di dalam hatinya: "Ilona, aku doakan kamu tidak akan pernah kembali, kamu boleh saja kembali asalkan dalam keadaan tak bernyawa. Ilona, akan aku rebut kembali tahta yang seharusnya di miliki olehku sekarang."
"Susan, apakah sudah ada kabar baik dari pencarian ini?" tanya Arthur yang cemas.
"Sejauh ini belum di temukan ciri-ciri keberadaan Ilona." jawab Susan.
"Ilona, sebenarnya kamu ada dimana?"
"Sabar Arthur, Ilona pasti akan segera ditemukan. Bagaimana kalau kita bahas saja rencana bisnis yang akan di kembangkan di negara Inggis?" Susan berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Kamu benar, kapan perkiraan untuk memulai bisnis itu?" Arthur mulai mengalihkan fikirannya.
"Rencana nya kita akan membangun sebuah museum baru di inggris sebagai objek wisata baru. Proyeknya akan di mulai sekitar 1 bulan lagi, Arthur apa kamu setuju dengan rencana bisnis ini? jika kamu menyetujuinya maka tanda tanganlah di sini." Susan memberikan berkas persetujuan kerjasama kepada Arthur.
"Baiklah, aku menyetujuinya, semoga proyek ini berhasil dan berjalan dengan lancar yah."
"Itu pasti Arthur, persiapkan keadaan mentalmu dengan baik, dan jagalah kesehatanmu."
"Hahaha... terimakasih, Susan. Yasudah kalau begitu aku pulang dulu."
"Baiklah, sampai jumpa besok Arthur."
"Sampai jumpa."
"Arthur, andaikan kamu tau bahwa aku mencintaimu sebelum akhirnya kamu bertemu dengan Ilona. Kamu pasti akan lebih bahagia jika pendampingmu itu adalah aku, yang jelas aku lebih cantik, pintar dan dewasa di bandingkan Ilona." Gumam Susan.
Arthur bergegas pergi meninggalkan kantor, karena ia sangat lelah dan membutuhkan sedikit istirahat.
"Aku terlalu lelah, sebaiknya aku beristirahat sebentar, karena besok aku harus ikut dalam pencarian Ilona." Gumam Arthur di dalam mobil.
Sesampainya di rumah, Arthur di kejutkan dengan keberadaan ibu dan ayahnya yang tiba-tiba ada di rumah, mereka berdua sedang menunggu Arthur pulang di depan pintu rumah yang tujuannya untuk menyambut kedatangan Arthur dengan sebuah pelukan hangat.
"Ayah dan ibu? apa yang mereka lakukan disini?" Gumam Arthur.
Arthur bergegas turun dari mobilnya seraya langsung memanggil kedua orangtuanya. "Ibu, ayah! kalian ada disini? mendadak sekali, kenapa kalian tidak memberitahuku dulu?"
"Arthur, akhirnya kamu pulang. Kami kesini karena mendengar berita bahwa Ilona hilang." Ibu Arthur langsung memeluk anaknya dengan sangat erat.
Arthur melepaskan pelukan ibunya. "Sebenarnya... Ilona tidak hilang bu, namun aku yang mengusirnya."
"Apa! kamu mengusir Ilona? ada masalah apa Arthur? sampai-sampai kamu setega itu mengusir menantu ibu."
"Yasudah, biar aku jelaskan di dalam yah bu."
"Baiklah, ayo sebaik nya kita cepat ke dalam." ujar ayah Arthur.
Setelah di dalam rumah, Arthur pun menceritakan semua kejadian pada saat malam kehancuran itu.
"Aduh... Arthur! kenapa si kamu sampai semarah itu sama Ilona? kamu tau tidak sikap kamu ini udah keterlaluan." ujar ibu yang kecewa dengan sikap Arthur.
"Iyah aku mengerti ibu pasti kecewa, namun aku berjanji akan membawa menantumu kembali ke rumah ini."
"Arthur dengarkan ayah, kamu sebagai laki laki yang baik tidak pantas bagimu untuk kasar terhadap istrimu sendiri, apalagi Ilona, dia tidak memiliki keluarga sejak ia kecil, berbuat baiklah mulai dari sekarang, jangan sampai kamu menyesal karena sudah kehilangan seorang wanita yang sangat baik." Ucap Ayah yang menasihati Arthur.
"Iyah ayah, maafkan aku yang telah mengecewakan kalian."
"Yasudah, sebaiknya kamu beristirahat, besok lanjutkan kembali pencarian Ilona." seru ibu Arthur.
"Sebentar! ibu, ayah bulan depan Arthur akan pergi ke Inggris, mohon do'anya."
"Bekerja keraslah, ibu dan ayah akan tinggal di sini sampai kamu berhasil menemukan Ilona."
"Baiklah, aku pergi ke kamar dulu yah, selamat malam."
Singkatnya 1 bulan kemudian, Arthur berangkat ke Inggris bersama Susan sekertarisnya.
"Susan, sebaiknya kamu segera memesan kamar hotel." ucap Arthur yang memberikan perintah.
"Baiklah, akan segera ku boking. Sepertinya kita akan segera turun yah Arthur?" tanya Susan.
"Iyah Susan, sebentar lagi kita mendarat." jawab Arthur.
30 menit kemudian
Mereka telah sampai di negara Inggris.
Arthur bergegas keluar dari bandara, namun seketika matanya terpanah melihat sesosok wanita yang sangat mirip dengan Ilona, namun anehnya wanita itu sedang menjual bunga mawar, jadi Arthur menyimpulkan bahwa itu bukanlah Ilona.
"Apa itu Ilona yang sedang menjual bunga mawar? tetapi tidak mungkin aku hanya berhalusinasi saja, tapi sebaiknya aku membantu wanita itu dengan membeli satu buket bunga."
"Flowers... flowers..., you can buy roses, you can give them to your lover, let's buy them." teriak Ilona yang menawarkan bunga.
"Sis, please 1 bouquet of roses." ujar Arthur.
"Oh well sir a moment." jawab Ilona yang meminta Arthur untuk menunggu.
"Yes, sis." Arthur menjawab dengan nada suara dingin.
Betapa terkejutnya Ilona saat mengetahui bahwa yang membeli bunganya itu adalah Arthur, namun berbeda dengan Arthur yang sepertinya belum menyadari keberadaan Ilona. "Tuan... ini buketnya sudah selesai, harganya tujuh dolar."
Arthur mengambil uangnya tanpa melirik sedikitpun ke arah Ilona, ia hanya fokus ke handphonenya saja. "Terimakasih, ternyata kamu dapat berbahasa seperti saya."
"Iyah, terimakasih uangnya... tuan Arthur." ujar Ilona dengan mata yang mulai ingin meneteskan air matanya.
Arthur sangat terkejut dan langsung menatap ke arah Ilona. "Ilona?... apa kau Ilona, aku sangat menghawatirkan mu!"
"Jangan sentuh aku Arthur! pergilah! menjauh dariku! atau aku yang menjauh darimu!" ujar Ilona yang berlahan melangkahkan kakinya ke belangkang.
"Ilona... aku tarik semua perkataan ku." Arthur tetap melangkah maju yang bermaksud ingin memeluk Ilona.
"Arthur, selamat tinggal!" Ilona berlari menjauh dari Arthur.
"Ilona tunggu..." ujar Arthur yang berusaha mengejar, namun tiba tiba Susan memanggilnya, yang membuat Arthur tidak dapat bertindak lebih jauh lagi.
"Arthur... Arthur... ya ampun apa yang sedang kau lakukan disini, dan membawa buket bunga segala, sebaiknya kita harus cepat pergi dari sini." ujar Susan.
Sebenarnya Susan melihat Arthur yang sedang bersama dengan Ilona, dan tujuan Susan memanggil Arthur itu adalah untuk menghentikan Arthur untuk mengejar Ilona.
"Oh baiklah... tadi aku melihat Ilona Susan! dan bunga ini aku beli darinya." Arthur sangatlah resah karena ia harus meninggalkan Ilona lagi untuk ke dua kalinya.
"Ah... mungkin itu hanya kembaran yang mirip Ilona yang ada di Inggris, kau taukan semua orang itu memiliki kembaran di seluruh dunia." ucap susan yang mengalihkan pembicaraan.
Setelah itu Arthur pun pergi ke hotel, berharap esok atau lusa ia dapat bertemu kembali dengan Ilona, dan segera membawanya pulang.
Bersambung..... lanjutkan Bab 3, tetap suport dan berikan dukungan terbaik kalian.
Jangan lupa mampir ke Novel baru Author yah❤
Judulnya : Cinta Dalam Balas Dendam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Agustina Widiawati
jooos👍😊
2022-02-03
1
EuRo
halo kak aku mampir salam bunga dari Fathi buat ilona ...👍..
2022-02-02
1
lusika
smoga ngga mengecewakan ceritanya klopin Susan pemran pelkor buatlah Arthur pintar dikitt rada males klo baca tpi alurnya beratt btw smngt
2022-01-26
2