17

Mendengar kata kata Rani Alin pun geleng geleng kepala.

"Terserah kamu deh mau bilang apa" kata Alin sambil menatap Rani "Iiih Alin dukung dong sahabat mu ini" rengek Rani

"oke" jawab Alin singkat

Ray, Alin ,dan Rani pun akhirnya menikmati acara itu sampai selesai.

Sebenarnya Alin banyak agenda hari ini tapi dia membatalkan semuanya untuk hadir di pesta ulang tahun sahabatnya kesayangannya.

Alin bukan lah orang yang suka membatasi agenda yang telah ada.

Setelah selesai acara Alin dan Rani pun menemui Karin mereka berdua di temani oleh Ray tentu saja Ray akan ikut kemana saja adiknya itu pergi.

"Karin" panggil Alin dan Rani serempak, mendengar namanya dipanggil Karin pun langsung menoleh ke arah keduanya "Eh Alin, Rani" kata Karin

"Kalian belum pulang?" tanya Karin dan mereka berdua pun menjawab "Belum kami ingin berbicara dengan mu" jawab Alin dan Rani

Setelah beberapa lama berbincang bincang dengan Karin dan sekarang telah menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul setengah sembilan malam, melihat itu Alin dan Rani pun pulang bersama dengan di supiri Ray.

Beberapa lama kemudian mereka semua pun sampai di rumah Rani dan kemudian pulang ke rumah karena sudah hampir menunjukkan pukul setengah sepuluh malam.

"Kak, apa yang harus kita katakan kalau kakek bertanya nanti?" tanya Alin pada kakaknya yang sedang menyetir mobil "Kita bilang aja kalau kita tadi tersesat" jawab Ray

"oke tapi kakak yang ngomong" kata Alin

"Iya" jawab Ray

Ray punya otak yang pintar jadi dia tidak perlu susah payah mencari jawab bahkan dulu saat adiknya sedang mengurus perusahaan dan gurunya bertanya dia yang memberi alasan mengapa Alin tidak masuk sekolah.

"Kak" panggil Alin yang takut ketahuan "Pasti berhasil kok" kata Ray dengan penuh percaya diri dengan alasan yang dia buat

Ray pun menelepon Kemal untuk mengintai rumahnya agar dia tau bagaimana situasinya sekarang.

Kemal pun yang di telpon langsung bergegas pergi dengan tim pengintainya dan mulai mengintai dan memantau situasi sekitar.

Tentu satpam yang berjaga di rumah membiarkan mereka semua masuk karena merasa tau jika itu int memantau situasi sekitar rumah.

Dia tau jika sekarang majikannya sedang menyamar jadi dia sebisa mungkin untuk meyakini bahwa Ray dan Alin adalah seorang pengangguran di depan kakeknya.

Walaupun mereka semua tidak mengerti kenapa majikannya itu seperti itu tapi mereka semua tetap melaksanakan tugas dengan baik mereka semua tau itu buat kebaikan bersama.

Jika identitas asli Ray dan Alin terungkap ke publik maka para satpam di sana akan berkerja lebih keras lagi untuk berjaga agar tidak ada paparazi atau wartawan yang masuk ke dalam rumah dan halaman rumah.

Mereka semua akan lemas jika membayangkan jika hal hal itu terjadi semua, bahkan mereka harus melewati tes berat untuk bekerja di rumah itu tentu saja mereka rela melakukan tes itu karena gajinya yang tidak sama selesai satpam pada umumnya.

Bahak pelayan di sana tidak di izinkan membawa atau menggunakan handphone di dalam rumah kecuali di dalam kamar mereka masing masing.

Itu dilakukan agar mereka berdua tidak di foto sembarangan oleh para pelayan di sana.

Ray yang melakukan itu semua kalau pun alin yang melakukan hal pasti tidak terlalu ketat seperti yang Ray lakukan.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!