Rafa Dan Fatar
Bab 1.
Lilis Hartono seorang gadis yang sangat cantik belia, tinggi semampai, kulit putih bersih, bola mata yang bulat disertai bulu mata yang lentik dan memiliki body yang seperti gitar spanyol. Siapa yang tak kenal dan tak tahu Lilis Hartono. Gadis cantik dan satu-satunya pewaris dari keluarga Hartono yang kaya raya dan terkenal di kota X. Lelaki manapun yang melihatnya pasti Jatuh Hati dan terpesona melihat kecantikannya. Dia lah gadis pujaan semua lelaki. Lilis Hartono satu-satu nya Putri dari Bu Ajeng Ayu Hartono seorang pengusaha Butik terkenal dan cabangnya ada dimana-mana. Ayah Lilis, Pak Bram Hartono adalah seorang pengusaha sukses yang terkenal, cabang dan jaringannya sudah masuk sampai ke internasional.
Dirumahnya yang besar dan megah ditempati oleh Lilis, ayahnya, ibunya,Tante Hesti dan Wenny. Juga ada beberapa pembantu, tukang kebun dan sekuriti.
Tok.. tok...
“Siapa?” Lilis yang sedang membaca buku majalah di kursi dekat ranjang nya menoleh ke asal suara.
“Ini aku Wenny” Wenny masuk ke kamar Lilis dan duduk di sebelahnya.
“Malam ini keluar yuk lis... ke Club” Ajak Wenny.
“Tapi...” Lilis masih ragu.
“Ayolah... Please. Aku janji kita akan pulang sebelum tengah malam. Sekarang masih jam 8 malam. Ayolah” ajak Wenny ke Lilis.
“Ok. Tapi ingat ya harus pulang sebelum tengah malam. Dan jangan sampai ketahuan oleh Papa ku” Lilis meminta Janji.
“Ok” kata Wenny.
Sesampai di Club Wenny memesan banyak minuman. Lilis tak ingin minum awalnya tapi Wenny terus memaksa dan akhirnya mereka minum cukup banyak. Lilis pun mabuk. Lampu disko yang kerlap kerlip dan musik yang keras membuat banyak orang berjoget di lantai dansa...
Di dalam kerumunan banyak orang yang berdansa di lantai dansa, Wenny berjoget-joget riang. Sesekali ada pemuda yang mendekatinya dan ikut berdansa dengannya. Kemudian Wenny pergi bersama pemuda yang baru dikenalnya.
Karena tidak menemukan Wenny, akhirnya Lilis keluar sendirian dari Club tersebut. Beberapa pemuda menggodanya namun tak digubrisnya. Ia terus melangkah dan pergi menjauh.
Tiba-tiba ada suara mobil kejar-kejaran dan tembakan yang terdengar di gang sunyi tak jauh dari tempat Lilis berada. Lilis agak kaget dan syok. Apa itu? Apa yang terjadi?
Bukannya lari menjauh.Lilis malah mencari asal suara tersebut. Setelah sampai ia melihat seorang lelaki sedang berkelahi dengan dua orang pria asing. Terjadilah tembak-menembak. Dan kedua pria asing meninggal ditempat. Lilis kaget dan jatuh terduduk lemas. Walau ia mabuk, separuh sadar dan pandangannya samar. Tapi ia tahu apa yang terjadi. Ada pembunuhan. Ia jadi lemas terduduk. Lelaki tersebut melihat kearah Lilis. Ia datang mendekat.
Lilis berniat berdiri dan kabur. Namun sayang. Pria itu menangkapnya. Dan membawanya menaiki sebuah mobil Mercedes-Benz berwarna Silver. Ia menyekap Lilis. Mengikat tangannya dan menutup mulutnya. Membopongnya masuk kemobil. Kemudian melajukan mobilnya di jalanan jalan raya yang sunyi. Maklum sudah jam 2 dinihari. Jadi agak lengang jalanan.
Sejam kemudian sampailah di sebuah tempat yang tak dikenal Lilis. Sebuah rumah kosong yang agak terpencil dan jauh dari keramaian.
Setelah menurunkan Lilis di ranjangnya. Pria itu menatap Lilis. Pria itu melepaskan penutup mulut Lilis.
“Siapa kau?” Tanya Pria itu.
“Aku... Aku...” Lilis ketakutan.
“Aku tanya sekali lagi siapa kau? Apa kau hanya orang lewat atau mata-mata?” tanyanya kembali.
“Bukan... aku hanya kebetulan lewat. Tolong lepaskan aku” Lilis memohon. Sepertinya Pria tersebut curiga dengan Lilis.
“Siapa namamu Nona?” Tanya Pria itu kembali.
“Aku Rafa” Lilis berbohong. Ia tak mau Pria itu tau siapa dia sebenarnya.
“Aku Fatar... dan apa pekerjaanmu? Dimana alamat mu?” Pria itu mengatakan namanya Fatar.
Agak kurang percaya Lilis, apa betul itu nama pria itu. Kenapa ia mengatakan namanya. Bukankah itu aneh. Akhirnya Lilis memilih berbohong saja mungkin akan lebih aman.
“Aku tinggal di daerah N.. pekerjaanku cuma seorang mahasiswa.” Jawab Lilis. Tapi kemudian ia merasa pusing kepala.
“Kenapa?” Pria itu mendekat. Dan di ciumnya ada aroma alkohol.
“Kau mabuk rupanya Nona...” Pria itu menaikkan sebelah alisnya. Dilihatnya wanita didepannya sangat cantik dan menggoda.
“Kepalaku pusing sekali... tolong lepaskan aku tuan. Aku ingin pulang saja”
“Aku tidak bisa. Biasanya saat aku melakukan pekerjaanku harus sangat rahasia. Kali ini ada saksi harus dilenyapkan.”
“Apa!!!” Lilis kaget dan bingung.
“Ah....” Pria itu merasakan ada yang tidak beres dengan tubuh nya.
“Kenapa?” Tanya Lilis.
“Ada yang tak beres dengan tubuhku. Sialan.” Umpatnya.
“Kenapa? Apa ada yang luka?” Lilis berpikir mungkin Pria itu luka akibat perkelahian dan tembakan tadi.
“Bukan...”
“Lalu apa? Kalau Tuan Fatar mau saya akan bantu obatin. Tapi nanti tolong lepaskan saya.” Lilis memberi penawaran.
“Nona Rafa... Apa anda serius?” Karena Ia sudah tak tahan lagi dengan reaksi obat perangsang yang diberikan oleh seorang pelayan restoran tadi, ia ingin menerkam wanita yang ada dihadapannya.
“Tentu...” jawab Lilis.
Fatar mulai membuka ikatan tangan Lilis. Namun Lilis yang sudah terlepas ikatannya berusaha kabur. Tapi segera ditangkap Fatar.
“Kau sudah janjikan. Maka kau harus puaskan aku dahulu”
Lilis tak menyangka kalau Pria itu ingin melakukan sesuatu pada nya.
“Tidak... Jangan Tuan... Kumohon lepaskan aku” kini Lilis sudah menangis.
Fatar sudah tak peduli. Obat tadi sudah mempengaruhinya. Ia ingin meniduri wanita yang ada dalam cengkramannya.
“Tolong... Tolong...”
“Hahaha... disini tidak ada siapa-siapa nona... jangan buang suaramu.”
Pada akhirnya Lilis tertangkap oleh Fatar dan dilecehkan olehnya.
“Maafkan aku Nona Rafa...” kata Fatar sambil menatap Lilis.
Malam itu telah hilang kesucian Lilis direbut paksa oleh Fatar.
***
Esoknya...
Lilis yang terbangun, tidak melihat siapa pun disamping nya. Ia pun langsung melarikan diri.
Lilis berjalan cukup jauh. Disepanjang jalan raya ia mencoba menyetop mobil. Tapi tak ada yang berhenti. Tiba-tiba sebuah Mobil berhenti di dekatnya. Lilis pun menoleh.
“Lilis...?” Sapa pria dalam Mobil tersebut. Dan ia keluar mendekati Lilis.
“Hah...” Lilis kaget dan berusaha kabur.
“Ini aku Panji...” Cegah Panji saat melihat Lilis mau kabur.
Lilis berbalik dan melihat. Tapi wajahnya menunduk. Ia tahu kalau itu Panji. Panji Sudrajat. Panji adalah Calon Tunangannya. Namun ia sangat malu bertemu Panji apalagi dengan keadaannya yang seperti ini.
“Hiks...Hiks...” Lilis hanya bisa menangis. Bulir bulir air mata mulai berjatuhan kembali membasahi pipinya.
“Kenapa? Kok malah menangis Lis?” Panji mulai khawatir.
“Maaf. Tapi tolong antarkan aku pulang” Pinta Lilis.
Panji membawa Lilis masuk ke mobil BMW Seri 8 Gran Coupe warna Hitamnya. Kemudian melajukan Mobilnya dan membawa Lilis Pulang.
Di sisi lain...
“Kemana Dia?” Fatar bingung. Ia mencoba memeriksa seluruh ruangan dirumah itu tapi keberadaan Lilis tak terlihat. Ia mulai mengambil Laptop. Dan memeriksa CCTV. Fatar melihat kalau Lilis telah kabur dari rumah nya.
“Sial...” Umpatnya.
Fatar melihat keluar. Dan saat memeriksa mobilnya, ia menemukan sebuah dompet. Sepertinya itu punya wanita itu.
“Hhhmmmm... ini pasti punya Nona Rafa..” Fatar mulai membuka dompet hitam tersebut dan didalamnya ada beberapa kartu ATM, uang beberapa lembar, KTP dan HP nya. Diperiksa HP nya ada banyak panggilan tak terjawab. Dan dilihatnya KTP nya...
“Hah...” Fatar agak kaget melihat KTP tersebut. Kemudian ada sebuah pesan masuk di HP Fatar. Sebuah Pesan rahasia.
“Sepertinya aku harus pergi sekarang. Baiklah. Kalau urusanku selesai, aku akan mencari mu” itulah kata-kata Fatar saat memandang KTP wanita yang menghabiskan malam bersamanya. Ada sebuah kilatan didalam kedua bola matanya.
***
Dirumah Lilis. Kediaman lilis.
Di Dalam ruangan. Dikamar Lilis. Lilis masih menangis sambil memeluk Ibunya. Ibunya berusaha menenangkannya. Sedangkan ayahnya sudah bingung. Apa yang sebenarnya yang terjadi.
“Lis... Ada apa? Cerita sama Mama ya...” bu Ajeng Ayu Hartono ,ibunya Lilis mulai menanyakan.
“Kenapa Lis?” Kini sang ayah yang bertanya, Pak Bram Hartono sudah panik rasa nya. Karena Lilis hanya menangis.
“Mama... Papa... Lilis minta maaf. Lilis sudah mengecewakan Papa dan Mama.” Sambil terisak Lilis berkata.
“Maksudnya apa lis? Mama bingung. Dan kenapa juga penampilan mu begini.” Dilihatnya Putrinya sudah berantakan penampilannya.
“Lilis... Hiks... Hiks.... Sudah diperkosa Ma...” Lilis akhirnya pecah tangisannya.
“Apa!!!” Pak Bram Hartono Kaget dan syok sekali. Sedangkan Mama nya, Bu Ajeng Ayu Hartono hanya bisa menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Karena kaget juga.
“Lilis itu gak benerkan...” Tanya Ibu nya.
“Lilis jawab Mama kamu... Benarkah itu?” Ayahnya bertanya lagi memastikannya.
“Iya... Lilis diperkosa.... Hiks... Hiks...” Lilis cuma bisa menangis.
“Ya ampun...Cobaan apa ini.” Ibunya mulai menangis juga.
“Papa kecewa sama kamu Lis... siapa Pria kurang ajar itu?” Tanya sang ayah.
“Lilis gak tau...” Lilis hanya bisa menggeleng. Karena jujur ia memang tak tahu. Saat itu sudah malam. Ia mabuk dan pandangannya samar-samar. Jadi wajah Pria itu tak bisa dikenalinya apalagi diingatnya. Ia sama sekali tak tahu siapa Pria itu.
Lilis menangis kembali. Ibunya memeluknya. Kini keduanya menangis. Sedangkan ayahnya terduduk lemas didekat kursi yang ada di kamar Lilis. Ayahnya sangat terguncang. Ia marah dan kecewa sekali. Lilis adalah Putri satu-satunya. Kebanggaan dan kesayangannya. Tapi semua itu sekarang hancur. Ayahnya tak bisa menerima ini semua.
***
Yang suka dengan karya ini, ikutin terus kisahnya sampai akhir ya kakak readers semuanya :)
No Plagiat ya. Hargai usaha dan kerja keras seseorang dalam berkarya. Jadi katakan tidak pada meniru karya seseorang dan tidak menjiplaknya. No Plagiat. Makasih untuk yang sudah mampir ya kak. Love you all :)
Karya ini sedang mengikutin lomba, jadi mohon dukungannya terus ya kak.
Cara mendukungnya gampang yaitu :
1. Like semua episodenya / bab-nya ya kak. Dibaca juga semua babnya :)
2. Klik Vote setiap hari senin ya kak.
3. Klik Favorite juga ya kak
4. Selalu berikan dukungannya ya kak setiap saat :D
5. Tinggalkan komen ya kak :)
6. Kasi bintang 5 ya kak untuk karya ini sebagai menyukai karya ini dan apresiasi ke karya saya ini.
Makasih semuanya. Dukung terus karya ini ya kakak readers semuanya, biar Author semangat UP ceritanya. Love you all :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Salma Suku
Baru hadir thor
2024-04-27
0
Marnie Marsin
Baru mula baca. Part 1 pun buat aku sebak sudah....
2022-04-07
1
C_R_J
aku mampir kak
2022-03-11
1