Setelah selesai bertarung di Dojang, Ethan dan Jack kembali ke Hotel. Walau hanya pertarungan tiga puluh menit tapi cukup membuat tenaga mereka terkuras.
"Benar kata sabeum itu, mereka berdua sangat tangguh Tahan" puji Jack.
"Halaaaah kamu kalah karena terpesona dengan wanita itu kan? Buktinya kamu menikmati saat bertarung dengannya" umpat Ethan.
"Siapa bilang? kamu gak lihat tadi bagaimana usahaku untuk menangkis pukulan dan tendangannya?" protes Jack.
"Aku hanya melihat kamu menikmati saat memandang wajah wanita itu" tegas Ethan.
"Kamu salah bro, namanya juga saling kunci. Aku sudah berusaha mengintimidasi dia dengan tatapan tajamku" ucap Jack membela diri.
"Tapi malah kamu yang terkuci dan kamu terpesona" ejek Ethan.
Yah benar, Jack memang terpesona dengan bola mata Celine yang berwarna biru seperti lautan.
"Sudahlah aku mau mandi dan istirahat. Ingat besok hubungin semua anak buah kita untuk mengatur pameran yang akan kita laksanakan di Hotel ini" perintah Ethan.
"Oke Bos" jawab Jack secepatnya.
Ethan meninggalkan Jack dan masuk ke kamarnya. Ethan segera mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk beristirahat.
Ethan kembali memutar kejadian di Doang dalam ingatannya.
Mengapa aku merasa kesal karena tidak bisa menang dengan wanita itu. Rasanya sama seperti tujuh belas tahun yang lalu saat aku mendapatkan tendangan dari gadis kecil itu?
Ethan berguling di atas tempat tidurnya.
Akh.... konsentrasinya kini terpecah, dia ingin membalas dendam kepada wanita yang dia cari sejak dulu dan dia juga ingin bertanding lagi dengan wanita tadi.
Rasanya sangat penasaran dan merasa kalah. Ethan tidak terima sebuah kekalahan dan dia sangat membencinya karena selama ini dia tidak pernah kalah.
Walau pertarungan dengan wanita tadi seimbang tapi Ethan tetap tidak suka karena bukan dia pemenangnya. Dia harus menang.
Lihat saja nanti aku akan datang lagi ke Dojang itu. Kalau aku bertemu lagi dengan wanita itu aku akan mengajaknya bertarung lagi.
Sedangkan di rumah Elfa.
"Elf pria yang bertarung dengan kita tadi keren - keren ya" ucap Celine sambil mengeringkan rambutnya setelah selesai mandi. Rasanya sangat gerah karena keringatan habis bertarung di Dojang tadi.
"Kamu naksir? Aku mah ogah. Pengen cari cowok Indo aja. Bosan bergaul sama kamu Uncle Jimmy dan Uncle Andre di London" jawab Elfa yang sudah selesai mandi kini lagi berbaring di atas tempat tidurnya.
"Padahal cowok yang bertarung dengan kamu lebih ganteng lho tapi wajahnya rada serem sih. Udah gitu sepertinya dia sombong banget. Kamu gak ingat tadi wajah dia ketika menantang kira bertanding?" tanya Celine.
"Makanya aku terima tantangannya. Pengen ngegebuk tu wajah sampai bonyok. Jadi cowok kok songong banget" balas Elfa.
"Eh tapi kamu gak apa - apa Elf?" tanya Celine penasaran.
"Seperti yang kamu lihat, aku gak apa - apa kan?" Elfa balik bertanya.
"Bukan karena pukulan atau tendangan. Maksud aku penyakit aneh kamu itu. Kamu gak apa - apa?" tanya Celine.
"Eh iya Cel, itu yang mau aku bilang sama kamu. Aku kok ngerasa aneh ya. Saat aku bertanding dengan pria itu aku tidak merasakan apapun. Aku seperti sedang bertanding dengan Kak Fael, Fathir ataupun Shaby. Dari tadi aku berfikir apakah ada hubungan keluarga dengan pria itu?" tanya Elfa.
"Hubungan keluarga gimana maksud kamu?" tanya Celine bingung.
"Siapa tau dia anaknya Uncle Jimmy dari perempuan lain, sehingga aku merasa dekat dan penyakitku tidak kumat" jawab Elfa jujur.
"Sialan kamu... maksud kamu Daddyku selingkuh gitu dari Mommy? gak lucu tauk" balas Celine.
Celine melemparkan bantal tepat ke arah wajah Elfa. Bukannya marah Elfa justru tertawa melihat wajah kesal sahabatnya.
Mereka sudah bersahabat dari kecil dan sejak sepuluh tahun yang lalu mereka sudah tinggal bersama di London dan sampai sekarang mereka selalu bersama kemanapun mereka pergi.
Padahal Elfa mempunyai saudara kembar tapi hobby dan keahlian mereka sangat berbeda termasuk penampilan mereka bagaikan langit dan bumi.
Fela yang cantik, anggun dan feminim sedangkan Elfa tomboy, urakan dan berpenampilan preman.
Sementara Celine juga mempunyai jiwa yang hampir mirip dengan Elfa. Itulah sebabnya membuat mereka semakin akrab.
Baik Jimmy ataupun Fajar tidak memaksakan anak mereka harus bertingkah laku seperti apa. Mereka membebaskan anak - anaknya berbuat sesuai keinginan mereka asal masih dalam aturannya dan tidak melanggar hukum.
"Hahahaha... segitunya kamu marah" goda Elfa.
"Bisa jadi Uncle Fajar yang punya pacar di London perempuan bule. Dia saudara kamu lain Ibu. Makanya alergi kamu tidak kumat dekat dengannya" ujar Celine.
"Mana mungkin, Papaku itu cinta mati sama Mamaku sang Princess. Berapa lama waktu yang dia buang untuk mencari informasi tentang Princess di London. Aku yakin Papaku tidak punya waktu lagi untuk mencari pacar di London" jawab Elfa.
"Jangan... jangan... dia.... " Tiba - tiba Elfa dan Celine saling pandang.
"Anak Uncle Andre hahahahaha...... " mereka berdua tertawa membayangkan Uncle Andre.
Mana mungkin anak Andre, Andre saja masih perjaka tua yang belum menikah karena waktunya hanya dia habiskan untuk memikirkan dan menciptakan masakan terlezat di dunia.
Hatsyiiiiiiiiiiim..... Andre yang sedang bereksperimen di dapurnya di London tiba-tiba bersin. Dia menancapkan pisaunya di tubuh ikan tuna besar.
"Ini pasti ular Elfa dan Celine. Mereka pasti sedang mengejekku di sana" Ucap Andre pada diri sendiri.
*****
Keesokan harinya saat mereka berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi. Fajar menyampaikan satu berita penting kepada seluruh keluarganya.
"Sabtu ini akan ada pameran besar di Hotel kita. Sebuah perusahaan besar dunia yang bernama Diamond Corp akan menggelar pameran perhiasan yang sangat besar dan mereka memilih Hotel kita sebagai tempat dilaksanakannya pameran tersebut. Beliau CEO Diamond Corp secara langsung mengundang kita semua untuk datang ke acara tersebut. Papa harap kalian semua hadir dalam acara tersebut " perintah Fajar.
"Diamonds Corp Pa? Perusahaan perhiasan terbesar di London?" tanya Fela.
"Iya... " jawab Fajar singkat.
"Wah Maaa.... kita mendapatkan kesempatan emas nih bisa datang ke acara itu Ma" ucap Fela yang memang sangat menyukai perhiasan.
"Iya, Mama juga ingin datang dan melihat - lihat" jawab Ela.
"Kamu datang juga Elf?" tanya Fathir.
"Belum tau Kak bisa atau nggak. Aku kan lagi ada promosi makanan di Restoran hotel kita" jawab Elfa.
"Tapi kan letaknya gak jauh sayang. Kamu bisa tinggalkan Restoran sebentar dan datang ke ruang pameran" ucap Fajar.
"Aku usahain deh Pa" jawab Elfa.
"Kamu datang Fael?" tanya Celine.
"Nanti aku ajak Fathir dan Shaby dulu. Kalau ke sendirian malas deh" jawab Fael.
"Papa harap semuanya bisa datang karena beliau mengundang keluarga kita secara khusus. Papa juga sudah bilang sama keluarga besar dan para sahabat untuk datang ke acara itu" tegas Fajar
"Iya Pa" jawab semua yang ada di depan meja makan.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
rika mayanti
jngn sampe malah si fela ny yg naksir..
2022-10-07
2
Fitri Amalia Amalia
penasaran nih nunggu gimana pertemuannya
2021-11-26
1
choi yongah
lanjut...
2021-08-16
5