16

"Kamu?" Fela sangat terkejut melihat pria yang datang ke ruang kerjanya. Tapi Fela yakin pria ini tidak akan berani berbuat macam - macam padanya karena di sini ada Mamanya dan juga sangat ramai. Kalau dia menjerit semua orang akan datang ke ruangannya.

"Selamat pagi Nona Fela, senang bertemu anda lagi" sapa Ethan.

Penampilannya persis seperti malam pameran itu. Lumayan untuk ukuran seorang designer, gak jauh beda dengan selera Mamanya. Batin Ethan.

Ethan dan Jack masuk ke ruang kerja Fela dan mereka duduk di sofa tanpa dipersilahkan terlebih dahulu.

Penampilannya berbeda dengan wanita yang aku lihat bersama Celine. Batin Jack.

"Mau apa kamu ke sini?" tanya Fela dengan lantang.

"Waw... jangan ngegas donk? Santai saja... aku cuma mau memastikan kamu menepati janji kamu untuk menerima tantangan aku hari sabtu ini" jawab Ethan.

"Aku tidak akan lari, kamu tenang saja dan tunggu aku di sana. Pukul delapan malam pertandingannya. Setuju?" tantang Fela berani.

"Setuju. Sepertinya kamu berani sekali Nona. Kamu tidak gentar menerima tawaranku" tekan Ethan mengintimidasi lawannya.

"Ngapain aku takut sama kamu" jawab Fela. Karena aku yakin Elfa tidak akan kalah dengan kamu. Dengan Kak Fael, Fathir dan Shaby saja Elfa selalu menang. Batin Fela.

"Bagus, aku jadi semakin semangat menunggu hari ini" ucap Ethan tersenyum dingin sambil memperhatikan ruang kerja Fela.

Sementara Jack masih resah dengan perasaannya.

Mengapa hatiku mengatakan kalau Ethan salah orang. Wanita yang di Dojang tidak selembut ini. Karena sepertinya wanita ini hanya berpura-pura kuat. Aku sempat melihat tangannya bergetar tadi.

"Kalau sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan tunggu apa lagi, silahkan pergi dari ruanganku" usir Fela.

"Waaah kamu tidak sopan dengan tamu kamu" goda Ethan.

"Tamu tak diundang. Seperti jelangkung, datang tak dijemput dan pulang tak diantar" jawab Fela kesal.

"Apa itu jelangkung?" tanya Ethan penasaran.

"Ghost" jawab Fela.

"Jadi maksud kamu aku ini hantu?" tanya Ethan kesal.

Jack tersenyum, Ethan segera mendelikkan matanya ke arah Jack.

"Ayu Jack kita pulang" perintah Ethan.

Ethan segera keluar dari ruang kerja Fela.

"Sorry Miss, temanku memang seperti itu orangnya" ucap Jack ramah.

"Menjengkelkan" balas Fela.

Jack hanya tersenyum kemudian keluar dari ruang kerja Fela dan mengejar Ethan yang sudah berjalan lebih dahulu.

Mereka turun melalui lift dan kembali ke mobil.

"Than.. aku merasa aneh dengan mereka" ucap Jack.

"Apa maksud kamu?" tanya Ethan tidak mengerti.

"Aku merasa wanita yang di pameran dengan wanita yang di Dojang berbeda" jawab.

"Kenapa kamu berpendapat seperti itu?" tanya Ethan.

"Yang di Dojang lebih pemberani dan lantang" jawab Jack.

"Kamu gak lihat tadi dia begitu berani mengusir kita?" ucap Ethan.

"Tapi... "

"Aku sangat yakin dia wanita yang sama, buktinya dia sangat mengerti apa yang aku sampaikan. Kalau dia orang lain pasti pembicaraannya jadi tidak nyambung" ungkap Ethan.

"Iya juga ya, kalau dia orang yang berbeda pasti dia bingung dengan apa yang kamu katakan" sambut Jack.

"Ya sudah lebih baik seminggu ini kita berjalan - jalan kota ini. Dan malamnya kita latihan di Dojang. Masih ada waktu lima hari lagi" ujar Ethan.

"Oke.. " Jack segera melajukan mobilnya keluar area ADS Butik.

Acara mereka hari ini berkeliling kota Jakarta. Sampai siang hari mereka sudah mulai merasa lapar.

"Than kita makan di EIC Restoran yuk.. " ajak Jack.

"Dimana itu?" tanya Ethan lupa.

"Restoran yang pernah kita datangi minggu lalu. Kamu makan makanan Eropa sedangkan aku makan makanan Indonesia. Aku kok pengen makan di situ lagi ya" jawab Jack.

"Ya sudah kalau begitu kita kesana saja" ucap Ethan.

Jack sengaja mengaktifkan mapsnya karena dia tidak ingat jalanan di Jakarta. Dia mencari EIC Restoran dan mengikuti intruski dari ponselnya.

Satu jam kemudian mereka sampai di EIC Restoran yang terletak berdampingan Toko Roti Jasmine.

Entah mengapa sejak pertama kali datang ke Restoran ini Ethan selalu merasa aneh sebuah Restoran berdampingan dengan Toko Roti.

Tapi yah namanya juga satu kepemilikan bisa saja seperti itu. Lagian antara kaduanya memang saling bantu.

"Kamu masuk duluan ke Restoran dan cari tempat duduk untuk kita. Aku mau melihat - lihat dulu di Toko Roti. Sejak pertama datang ke sini aku sangat tertarik ingin masuk ke Toko Roti itu. Apa saja Roti yang di jual di sana" ucap Ethan.

"Baik, kalau begitu aku masuk dulu" jawab Jack.

Jack masuk ke dalam Restoran sedangkan Ethan masuk ke dalam Toko Roti. Saat dia masuk ke dalam Toko dia bisa melihat jelas foto sepasang suami istri yang terlihat sudah berumur.

Sang pria walaupun sudah tua tapi masih terlihat tampan. Pasti saat dia muda sangat tampan sehingga masih menyisakan jejak ketampanannya walapun sudah tua.

Begitu juga dengan wanita yang ada dalam pelukan pria itu. Sangat cantik dan ayu. Senyumnya terlihat sangat lembut dan hangat. Bisa menunjukkan bahwa pemilik senyum itu wanita yang penuh dengan kasih sayang.

Tring.. ting...

Bunyi lonceng ketika ada tamu yang masuk.

"Selamat siang Tuan, ada yang bisa dibantu?" tanya Pelayan Toko Roti

"Saya mau lihat Roti apa saja yang dijual di sini" Ethan berkeliling melihat berbagai jenis Roti yang dijual di Toko itu.

Ada yang menarik mata Ethan. Ethan berhenti di tempat kue yang dia anggap unik.

"Apa ini?" tanya Ethan.

"Di Toko ini disebut kue tampah Tuan. Terdiri dari beberapa macam aneka kue" jawab pelayan.

"apa saja isinya?" tanya Ethan

"Ada ku pie dengan aneka topping, brownies, donut, aneka bolu dan kue tradisional" ungkap pelayan.

"Aku mau ini, tapi apakah aku harus membeli semuanya? Karena hanya aku dan temanku saja yang makan ini. Kami tidak bisa menghabiskan semuanya" pinta Ethan.

"Anda boleh memilih cake yang Anda mau saja Tuan" jawab pelayan itu.

"Pilihkan saja aku kue tradisional negara ini, kalau donut, pie dan cake aku sudah sering memakannya" ucap Ethan.

"Baik Tuan" balas pelayan ini. Dia segera memilih kue - kue tradisional ke dalam kotak.

Sambil sang pelayan memilih kue tradisional. Ethan bertanya beberapa hal yang dari tadi sudah dia simpan.

"Pasti pemilik Toko Roti ini bernama Jasmine?" tanya Ethan.

"Iya Tuan, Anda benar sekali" jawab pelayan itu.

"Apakah wanita yang ada di foto itu?" Ethan menunjuk foto yang di pajang di Toko itu.

"Iya itu Nyonya besar, dialah pendiri Toko Roti ini. Ini Tuan pesanan Anda" Sang pelayan memberikan aneka kue tradisional yang di minta Ethan. Lalu Ethan membayarnya.

"Tapi aku rasa Nyonya itu sudah tidak sanggup lagi mengelola Toko Roti ini, mengingat usianya yang aku rasa sudah sangat tua" ucap Ethan.

"Anda benar sekali Tuan, hanya sesekali saja dia datang melihat - lihat disini. Toko ini dan Restoran di sebelah dikelola oleh salah satu cucunya yang kuliah di London" jawab pelayan itu.

"Ow yah.. apakah cucunya seorang Koki di London?" tanya Ethan pemasaran.

"Tidak Tuan, beliau adalah pengusaha di bidang perhotelan dan restoran" jawab pelayan itu.

"Wah hebat, siapa namanya. Mungkin aku mengenalnya karena aku juga berasal dari London?" tanya Ethan.

"Nama cucunya Nona Rielfa Tri Barrakh Tuan" jawab pelayan itu.

"Apa? Ma.. maksud kamu Rielfa dari keluarga Barrakh Corp?"

.

.

BERSAMBUNG

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***