Kitsune
Siluman
Siluman? Ayolah mereka yang lahir dari generasi Z mana percaya dengan hal semacam itu apalagi di tahun 2020. Hanya saja, tidak ada yang percaya bukan berarti mereka benar-benar tidak ada. Bagaimana jika mereka menghirup udara yang sama dengan manusia biasa, memiliki banyak teman manusia. Tidak ada yang percaya dengan keberadaan mereka, bukankah memudahkan mereka berbaur dan melakukan aktifitas layaknya manusia biasa?.
"Athena..!!!"
"Yes Daddy." Gadis bernama Athena itu berlari turun menghampiri keluarga kecilnya.
Athena Desmond hanya memiliki orang tua tunggal, seorang ayah yang dengan senang hati menjadi segalanya bagi dia dan saudara laki-lakinya Geralt Desmond. Sudah terbiasa bertiga membuat mereka selalu bisa melakukan segala hal meskipun tanpa sosok ibu dalam kehidupannya.
"Athena berapa kali Daddy bilang kau harus meminum susu mu!!." Athena hanya memutar bola matanya bosan mendengar omelan sang ayah. Setiap hari selalu diingatkan untuk meminum susu.
"Perhatikan tingkah mu darling!!" tegur nya dengan nada lembut.
"Sorry Dad, tapi Daddy tahukan Athena tidak suka dengan susu." Athena tersenyum manis coba membuat Daddy nya lupa dengan sikap tidak sopan nya tadi.
"Morning Dad." Geralt Desmond datang bergabung dengan mereka, pakaian Geralt sudah sangat rapi. Ia siap beraktivitas hari ini.
"Pagi darling. Habiskan sarapan mu! baru berangkat." tegas Geralt yang lebih keras dari pada ayah mereka.
"Ok."
Geralt dengan nyaman mulai menyantap makanan yang sudah di siapkan oleh ayah tercinta mereka. Di setiap kesempatan Geralt mengintip Athena yang lagi memasang mode ngambeknya pada Geralt. Salah Geralt memang karena kemarin dia tidak menjemput Athena, padahal sang adik sudah menunggu hingga dua jam. Ketika Athena memutuskan kembali ke rumah dengan usaha sendiri dia malah melihat Geralt tengah bersantai di depan televisi. Brened tahu, kedua anaknya sedang tidak akur. Namun, ia tidak ingin ikut campur.
"Athena, kau sudah liburkan?" tanya Brened memecahkan kesunyian.
"Iya Daddy, Athena sudah ada rencana akan liburan dengan teman-teman ke Paris." Raut wajah Athena terlihat sangat bahagia menceritakan rencana yang sudah ia susun bersama teman-teman tersayang nya.
"Kau tidak boleh pergi!" Tegas Geralt.
"Kenapa?"
"Jika kau ingin berlibur tunggu dua hari lagi aku akan menyelesaikan tugas ku dulu." Kata Geralt mengambil keputusan.
"Tidak, aku ingin berlibur dengan teman-temanku." Protes Athena.
"Kau bisa mengajak mereka."
"Aku hanya ingin bersama mereka tanpamu Geralt." Tegas Athena yang sudah sangat kesal dengan sikap Geralt. Selalu saja ia membuntuti ke mana Athena pergi.
"Aku katakan tidak maka tidak. Aku akan ikut liburan bersamamu atau tidak sama sekali." Geralt menatap tajam Athena yang sangat tidak terima dengan keputusannya.
"Daddy."Athena mencari perlindungan pada Brened. Ia tahu ketegasan Geralt karena ayah mereka itu.
"Maaf sayang Geralt benar tidak akan baik untukmu jika kau hanya pergi bersama teman-temanmu." Brened berujar lembut untuk menenangkan Athena yang sudah sangat kesal dengan keputusan Geralt.
"Terserah kalian para tuan posesif." Athena menghentak kakinya dan pergi dari sana.
Brened dan Geralt menatap iba pada satu-satunya tuan putri yang ada di dalam istana mereka. Menjaga Athena dari hal yang buruk adalah kewajiban bagi mereka berdua, mungkin Brened tidak terlalu keras tapi dia juga sangat ketat dalam menjaga Athena. Dia selalu setuju dengan keputusan yang diambil Geralt karena itu demi kebaikan Athena. Sudah cukup mereka kehilangan dua perempuan paling berharga dalam istana mereka. Sebelum Athena lahir ada putri lain yang sangat dibanggakan dalam keluarga mereka yaitu Agiana Desmond. Namun, nasib tidak beruntung menimpa Agiana dia meninggal saat pemusnahan siluman oleh para pemburu siluman.
Kematian Agiana menyisakan luka terdalam bagi keluarga Desmond dan berakibat sangat fatal bagi Nyonya besar Desmond Laluna Desmond. Laluna sangat terpuruk, dia juga mengalami luka parah ketika ingin melindungi Agiana walau pada akhirnya dia tidak bisa menyelamatkan Agiana. Karena kejadian itulah Brened Desmond benar-benar membuat keluarganya menghilang dari klan siluman. Dia dan keluarga kecilnya meninggalkan Alaska dan kembali membangun kehidupan mereka tanpa ada yang tahu tentang werewolf. Hidup berpindah tempat dan memalsukan kematian itu yang sering mereka lakukan dalam seratus tahun ini.
Mungkin bagi manusia biasa umur Geralt terlihat sekitar dua puluhan, tetapi pada kenyataannya Geralt telah berumur kurang lebih empat puluh tahun. Sedangkan Brened mungkin sudah empat ratus tahun lebih. Garis penuaan juga sudah terlihat diwajahnya, menurut buku leluhur yang mereka baca saat ini Brened tidak akan lagi mengalami penuaan. Dia terlihat seperti lima puluh tahun. Untuk Athena sendiri dia adalah keturunan baru yang lahir di keluarga Desmond, dia masih tumbuh seperti manusia biasa. Bagi bangsa werewolf mereka akan berhenti tumbuh pada umur dua puluh tujuh tahun dan setelah umur tiga ratus tahun mereka akan kembali mengalami perubahan atau pertumbuhan kembali menjadi tua.
"Daddy apa tidak apa-apa kita keras pada Athena?"
"Apa yang kita lakukan demi kebaikan Athena, sudahlah Geralt jangan pikirkan lebih baik kamu pergi ke kantor."
"Baiklah Daddy, sampai jumpa lagi." Brened hanya menganggukkan kepalanya.
Brened melihat kepergian putranya, dua harta paling berharganya saat ini adalah Athena dan Geralt. Kehilangan Laluna membuat dia berjanji akan selalu menjaga Athena dan Geralt. Dia bahagia kelahiran Athena membuat dia kembali hidup sebagai keluarga Desmond. Sudah banyak menganti nama keluarga dengan anak tunggal kini dia dapat kembali hidup dengan nama keluarganya cukup membahagiakan. Namun, tanpa Laluna di sisinya adalah kesedihan yang selalu disembunyikan Brened. Laluna kekasih hatinya meninggalkan dia setelah melahirkan Athena.
Panah perak yang dulu pernah tertancap di dada Laluna ternyata menyimpan racun dalam tubuh Laluna. Dan keputusannya melahirkan Athena membuat racun itu aktif membuat dia meninggal. Melihat Athena, Brened selalu ingat perjuangan Laluna hingga dia sangat sayang pada putrinya itu. Dia tidak ingin Athena terluka sedikitpun.
"Aries."
"Iya tuan."
"Kau harus menjaga Athena, pantau setiap pergerakannya."
"Baik tuan." Menerima perintah Aries langsung pergi dari sana, dia satu-satunya werewolf yang sangat setia pada keluarga Desmond dan dia berhasil meninggalkan Alaska bersama keluarga Desmond, dia akan menjadi Beta baru di pack mereka.
Selama ini dia hidup sebagai adik dari Laluna, tetapi setelah Laluna melahirkan Athena ia ingin indentitas nya kembali. Ia dari keluarga Beta, maka dia akan segera diangkat menjadi Beta ketika Geralt juga diangkat menjadi Alpa pack mereka. untuk saat ini Aries menjaga keselamatan Athena. ia pengawal yang dipercaya.
***
Athena masih ngedumel kesal dengan keputusan Geralt, dia menghela napas dan mulai memikirkan rencana kabur dari rumah. Pergi dengan membawa koper bukan hal yang baik. Athena tersenyum licik dan mulai membongkar lemarinya, dia mengambil beberapa uang yang selama ini dia simpan. Athena mengambil tas selempang lalu merapikan diri dan keluar dari kamar. Dia tidak terkejut lagi ketika melihat beberapa pengawal di depan pintu kamarnya.
"Aries antar kan aku ke supermarket!."
"Baik nona."
Athena turun dengan santai dan melirik Daddy nya sekilas. "Kau marah padaku tuan putri?"
"Tentu saja, Daddy menerima keputusan Geralt." Kesal Athena.
"Maafkan Daddy. Sekarang kamu akan ke mana?"
"Aku akan supermarket. Apa Daddy mau ikut denganku? Akan seru jika kita pergi bersama Dad." Ceria Athena.
"Tidak terimakasih, diluar terlalu panas."
"Ayolah Daddy." Athena membujuk Brened, dia sudah menyusun rencana kaburnya.
"Baiklah tunggu sebentar." Athena tersenyum bahagia mendengar Brened mau pergi dengannya.
Sambil menunggu Brened gadis kesayangan keluarga Desmond itu duduk tenang menonton acara yang tadi di tonton oleh Brened. "Darling ayo kita pergi."
"Wow Dad siapa yang akan menduga jika kau sudah berumur ratusan tahun." Brened hanya tersenyum mendengar penuturan anak gadisnya itu. Brened dan Geralt memang tidak menyembunyikan jati diri Athena.
"Ya sudah ayok kita pergi." Athena langsung bangun, dia sudah tidak sabar menjalankan rencananya yang sudah sangat matang itu.
Sepanjang perjalanan yang rencananya hanya akan ke supermarket kini menjadi mall, pasangan ayah dan anak itu asyik bercerita. Athena menceritakan segala hal padanya termasuk teman satu jurusannya yang menyukai Athena. Namun, dari banyak pemuda yang diceritakan oleh Athena tidak ada satupun yang menyangkut di hatinya. Mungkin jika sudah tiba saatnya Athena akan menemukan pasangan hidup yang benar-benar akan dia jaga sepenuh jiwanya.
"Dad ayo turun kita sudah sampai." Ajak Athena masih memasang senyum bahagia.
Rencana kabur yang sudah dia susun rapi belum satupun ada yang curiga padanya. Athena masih bertidak seperti Athena yang biasanya. Dia banyak berbicara dan sangat aktif, banyak mata yang menatap kagum pada sosok ayah dan anak itu. Mereka menjadi pusat perhatian di mall, sang Ayah yang memiliki tubuh idaman para wanita serta wajah yang tampan membuat para terpesona dengannya. Lalu sang putri yang berparas cantik itu juga tidak kalah dari sang Ayah yang mampu menarik kaum Adam untuk melihatnya.
"Dad bagaimana kalau kita membeli baju dulu?*
"Bukankah kau ingin membeli makanan ringan darling?"
"Dad ayolah, baju-baju itu memanggilku dari tadi." Dengan wajah yang menggemaskan Athena mulai merengek.
"Baiklah sweet heart." Mereka masuk ke toko baju, dan Athena mulai memilih bajunya.
Brened memilih duduk di kursi tunggu dan mulia melihat ponselnya sedangkan tiga pengawal masih setia mengikuti Athena. Athena mendengus kesal tanpa mereka sadari, dia mulai mengambil baju secara acak dan melempar pada pengawalnya. Mereka hanya bisa menerima apa yang dilakukan sang tuan putri yang bertindak sesuka hatinya.
"Nona anda sudah membeli baju terlalu banyak." Aries memberanikan diri untuk menegur, walaupun Aries sadar gadis itu mampu hanya saja Aries yakin dia tidak akan memakai semuanya.
"Baiklah." Athena berhenti dan kembali pada Daddy nya. "Dad aku lapar."
"Ayo kita makan." Brened memberikan kartu pada Aries sedangkan dia memilih keluar bersama Athena.
"Jangan kurangi baju yang aku ambil. Aku ingat semuanya." Aries hanya bisa tersenyum tipis dengan kelakuan nona manjanya itu.
***
Di restoran ini rencananya yang sudah tersusun rapi akan dilaksanakan. Dengan santai Athena mulia memesan makanan lalu ketika sudah selesai dia sibuk memainkan game di ponselnya. Beberapa kali Brened menegurnya, Athena hanya menanggapi dengan gumaman tidak jelas. Dengan melihat kelakuan Athena, Brened mengambil ponsel dari tangan Athena dan menatap Athena tajam.
"Santai Daddy lagian makanannya belum datang." Athena menatap tidak suka dengan apa yang dilakukan sang Daddy.
"Dad tidak suka kau sibuk dengan ponselmu saat kita akan makan Athena." Tegas Brened pada anak perempuan keras kepalanya itu.
"Dad ini bukan di rumah lagian ini membosankan Dad." Bantah Athena tidak terima dengan apa yang dikatakan Brened.
"Daddy akan menemanimu mengobrol."
"Baiklah tapi nanti saja, aku butuh ke toilet saat ini. Ingin mengeluarkan sesuatu dan juga merapikan dandanan ku." Brened tertawa tipis dengan kelakuan putrinya tanpa tahu jika rencana licik sedang bekerja di kepala Athena.
"Apa kau butuh seseorang menemanimu?"
"Boleh juga, tapi pastikan dia tidak masuk ke bilik toilet Dad." Athena menatap ketiga pengawal mereka. "Atau kau perlu mempekerjakan pengawal perempuan yang bisa menjadi temanku." Athena berlalu dari sana.
"Bagaiman tuan, apa salah satu dari kami harus mengikuti nona Athena?"
"Pastikan kalian tidak masuk ke dalam." Brened ingat dengan perkataan Athena.
Di sisi lain, Athena langsung masuk ke salah satu bilik toilet dan menyalakan airnya. Sedangkan dia tengah melakukan aksinya. Athena melihat sedikit celah yang ada di bilik toilet yang bisa dia gunakan untuk kabur. Dengan senyum bahagia Athena mulai memanjat dia gunakan segala cara untuk bisa keluar dari sana. Menarik napas coba menenangkan diri, Athena mulai nekad memanjat.
Athena terus berjuang untuk ke luar dari sana, setelah barhasil dia naik ke atas Athena memantau ke adaan sekitar. Ternyata dia akan mendarat di belakang toko lain yang ada dalam gedung ini. Dengan keahliannya dalam bidang melompat Athena mendarat dengan mulus dari sana. Dia menarik napas gugup jika sedikit saja salah langkah makan sudah dapat dipastikan jika dia gagal. Mengingat saat ini Athena masih berada sekitaran restoran yang ada dalam mall itu.
"Aku harus mengelabui mereka untuk keluar dari sini." Pikir Athena keras.
"Hey, kau karyawan baru itu ya?" Athena tersenyum bahagia mendengar perkataan itu. Inilah penolongnya.
"Iya. Di mana aku bisa mendapatkan seragamku? Bos menyuruhku ke sini." Athena cukup deg degan, takut perkataanya salah.
"Mari ikut ak!." Athena dengan santai mengikuti perempuan itu yang berbelok kearah butik di samping restoran. Di sana ada pintu masuk khusus karyawan.
Bahagia tentu saja setelah mengantikan bajunya dia dengan mudah bisa keluar dari mall itu. Dan setelahnya dia bisa bebas untuk liburan dengan teman-temannya. Semua keperluan sudah dia siapkan dalam tas kecil ini. Demi dia tidak menjadi imigran gelap Athena rela tidak membawa peralatan make-upnya, mungkin setiba di Paris dia harus membeli yang baru.
"Ini seragam kerjamu setelahnya kau bergabunglah ke depan!"
"Siap. Terimakasih untuk bantuannya." Perempuan manis itu menganggukkan kepalanya.
Senyum kemenangan tercetak di bibir Athena dengan cepat gadis itu menganti bajunya. Setelah dia rasa semua terlihat sempurna dia kembali menjalankan aksinya. Tanpa ada yang curiga, Athena keluar dari toko yang menerimanya bekerja. Dia berjalan santai berusaha tidak menarik perhatian para pengawalnya. Athena berjalan cepat menuju lif dan langsung menekan tombol lantai satu. Lif itu rasanya turun sangat lambat padahal dia sudah sangat takut jika dia gagal dalam aksi kaburnya ini.
Di dalam restoran Brened mulai bosan menunggu putri kecilnya yang sangat lama kembali. Dia percaya pada Athena tapi dia juga yakin jika saat ini Athena tengah melakukan sesuatu dan pastinya dia sudah langkah dari Athena. "Aries cepat cari Athena!"
"Nona di toilet tuan.
"Dia pasti sudah kabur sekarang." Mendengar hal itu dengan cepat mereka berlari dan mencari Athena.
***
Athena sangat bahagia dia langsung mencari teman-temannya. Di sana dia melihat l
tiga orang perempuan yang sangat dia kenal. Tanpa menunggu lama Athena menghampiri mereka. Mereka terlihat kesal karena Athena lama, dan wajah lega itu terlihat ketika Athena datang walaupun dengan pakaian aneh menurut mereka.
"Kau bekerja di mana?"
"Itu bukan hal yang penting sekarang. Kalian telah beli tiket untukku?"
"Sudah. Ini ambillah, pesawat akan berangkat 8 menit lagi." Buru mereka menarik koper masing-masing kecuali Athena yang datang hanya dengan tas selempang kecil.
"Sepertinya setiba di sana kau harus langsung belanja Athena."
"Itu pasti, aku tidak akan mungkin memakai pakaian dalam kalian." Sambil berlari itu mereka sempat bercanda dan tertawa.
Bruk....
Nasib baik tidak berpihak pada Athena sekarang, dia jatuh dengan tidak elitnya. Dan Lutut serta kepala Athena serasa sakit karena benturan yang terjadi akibat jatuh. "Maaf nona, aku tidak sengaja."
"Garu cepat!." Pemuda bernama Garu itu langsung mengambil tiketnya dan kembali berlari dia sempat menoleh melihat Athena yang juga telah bangun. Athena terlihat bingung karena banyak perempuan yang tiba-tiba berlari dan sangat menganggu.
"Aku tidak punya kesempatan untuk marah-marah." Athena kembali berlari dia melihat teman-temannya yang sudah mengantri untuk masuk. "Pak ini tiket saya."
Petugas itu memeriksa tiket Athena lalu menunjuk arah yang berbeda dengan teman-temannya. Athena hanya mendengus kesal karena tidak satu arah dengan teman-temannya. Padahal mereka masih punya waktu untuk bercanda mungkin. "Nona anda harus berlari jika tidak ingin tinggal pesawat."
"Lagi?" Athena langsung lari menuju pesawat yang akan lepas landas. "Athena yang sedang kau kejar ini pesawat bukan angkot cepatlah lari.!" Athena menambah laju larinya.
Dengan keringat yang membasahi tubuhnya dia berhasil naik ke dalam pesawat. Dia penumpang terakhir dan berhasil mendapat tatapan tajam dari pramugari. Bersyukurlah karena dia tidak membawa tas besar kalau tidak mereka pasti akan meninggalkannya, berlari dengan tas besar sangat merepotkan.
"Aku mau satu oren jus dingin." Athena tidak peduli jika pramugari itu menatapnya tidak suka. Dia harus memanfaatkan apa yang bisa digunakan dalam pesawat selama dia melakukan perjalanan ini.
"Baik nona." Athena langsung duduk dia terlalu lelah sekarang untuk mencari teman-temannya.
"Kau terlihat tidak baik nona." Athena menoleh pada pemuda yang duduk di sampingnya itu.
"Sangat tidak baik, jika kau ingin tahu." Pemuda itu tersenyum dengan tingkah Athena.
"Nona ini minum anda."
"Terimakasih." Athena langsung meneguk oren jusnya itu dalam sekali teguk. "Aku akan tidur sekarang. Bangunkan aku jika sudah tiba, aku harus mencari teman-temanku." Tanpa merasa sungkan Athena berujar santai yang lagi-lagi berhasil menghadirkan senyum di bibir pemuda tampan itu.
"Dengan senang hati nona."
Di kediaman Desmond, Geralt menahan amarahnya karena Athena berhasil kabur. Namun, dia tidak tahu harus menyalahkan siapa karena Athena pergi dengan Daddy mereka. Dia hanya bisa membiarkan Athena untuk menikmati masa liburannya.
"Dasar Serigala kecil." Geram Athena. "Dad apa yang harus kita lakukan?"
"Kita akan mencarinya ke Paris. Bagaimanapun Dad khawatir dengan kondisi gadis kecil itu." Lesu Brened. "Ini kesalahan Dad."
"Sudahlah Dad. Athena yang terlalu licik." Brened tersenyum mendengar perkataan Geralt.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Muhammad Ari
keren thor, ijin promo ya, jgn lupa baca dan mampir di novel dg judul "sudden kiss" ya 😇😇😇
2020-07-01
1