**Love In Prancis**
Memanfaatkan kekayaan Arion itu yang saat ini dilakukan saat ini, setelah apa yang dilakukan Arion menghabiskan kekayaan Arion bukan hal yang sangat jahat. Bahkan apa yang dilakukan Athena tidak setimpal dengan apa yang Arion lakukan. Arion menghilangkan jati dirinya sebegai Desmond dan saat ini dia hidup sebagai Yoshitaka. Athena sangat geram ketika mereka akan meninggalkan hotel itu tadi pekerja di sana memanggilnya nyonya Yoshitaka.
“Hena-chan sudahlah jangan cemberut lagi, kita akan melakukan penerbangan ke Kota Tarbes.” Hiromitsu berusaha membuat Athena melupakan kekesalannya.
“Aku tidak ingin jalur udara kita akan menggunakan mobil atau kereta.” Athena buka suara.
“Baiklah. Niisan sebaiknya kita menggunakan apa?”
“Jika dengan kereta berapa lama?” Hiromitsu langsung mengambil HP-nya dan melihat jarak di sana.
“7 jam 35 menit menggunakan mobil dan 5 jam 58 menit menggunakan kereta.”
“Mobil saja, kau harus berhenti di manapun tempat yang Indah.” Hiromitsu menyutujui hal itu.
“Tapi Athena, itu akan lama.” Gira mengeluarkan pendapatnya.
“Tenanglah, kalian hanya perlu menikmati liburan ini. Kapan lagi kita bisa liburan gratis.” Athena tersenyum puas.
Jujur teman-teman Athena tidak begitu percaya dengan cerita Athena jika keluarga Yoshitaka hanya menolong karena dia tersesat.
Dari sisi yang mereka lihat, jelas Hiromitsu memperlakukan Athena dengan special. Hiromitsu terlihat tidak ingin Athena tidak menikmati liburannya. Mereka juga penasaran dengan sosok Arion yang tidak terlihat ketika mencari tahu tentang Hiromitsu di internet, namun Hiromitsu terlihat melakukan sesuatu atas persetujuan Arion. Menurut mereka Athena mempunyai hubungan yang special diantara salah satu mereka.
“Sebelum kita ke Terbas aku ingin belanja.” Ketus Athena layaknya nona muda dari keluarga kaya.
“Apapun untuk mu nyonya Yo-shi-ta-ka.” Athena membeku mendengar perkataan Arion.
Arion dengan sengaja memanggil nama belakang Athena saat ini, dia sudah lelah dan sedikit kesal dengan tingkah Athena. Melihat Athena yang khawatir dengan pendapat teman-temannya membuat Arion tersenyum tipis. Sedangkan Hiromitsu dengan senang hati ingin tertawa tetapi dia terlalu takut dengan Arion.
“Oh kalian ingin belanja juga?” Hiromitsu mengalihkan perhatian dan pikiran teman-teman Athena.
“Kami telah belanja.”
“Jika bukan seseorang merusak liburan ku, aku telah menikmati acara belanja itu.” Ketus Athena.
“Ah dan itu bukan salah ku.” Arion sudah lelah di salahkan oleh Athena.
“Jika kau tidak menahan ku di Jepang aku bisa liburan dengan tenang.” Athena membuang muka dari Arion.
“Niisan kau punya tugas yang berat.” Bisik Hiromitsu, Arion mengangguk setuju.
**
Hiromitsu menarik ketiga teman Athena ke tempat yang sedikit jauh dari Athena dan Arion. Mereka harus memberikan waktu untuk Arion dan Athena berbaikan. “Oh ya, aku belum kenalan sama kalian.”
“Hmmm aku Garin Pranatan, panggil aja Garin.”
“Aku Isabella Britni, Bella.”
“Sofia Adrian, Sofi.”
“Ok kau Garin, ini Bella dan Sofi.” Hiromitsu mengulang nama teman-teman dari Athena.
“Dan aku Hiromitsu Yoshitaka. Panggil saja Hiro-kun.”
“Hiro-kun. Kau tau aku tidak menyangka bisa sedekat ini dengan seorang Hiromitsu Yoshitaka.” Bella berujar dengan antusias.
“Berkat Hena-chan.”
“Hiro-kun, apa hubungan Athena dan Arion?” Sofi menatap Arion yang terlihat sedang membujuk Athena.
Dari sudut pandang mereka bisa melihat jika Arion dan Athena terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang berdebat. Mereka tidak tahu apa yang sedang dibicarakan mereka tapi Arion tengah berusaha membujuk Athena yang marah, Athena menepis tangan Arion dan keluar dari toko baju yang ada mall itu.
“Hmm mungkin Hena-chan yang harus menjawab itu.”
Di sisi lain, Athena marah dengan Arion kerena panggilan Arion di dalam mobil tadi. Bahkan saat ini Athena mengukit masalah uang yang dihabiskan dirinya. Arion menghela napas lelah dengan sikap Athena, Arion hanya ingin Athena menikmati liburannya. Kalau saja Hiromitsu tidak mengungkit kejadian di konser Garu dia tidak akan membawa Athena ke sini.
“Hena katakan padaku sebenarnya apa mau mu!” Arion menyerah dia seudah lelah berdebat.
“Arion, aku lelah. Aku ingin pulang hikss....hiks... aku rindu Dady, Kakaku dan Indonesia. Kapan ini akan berakhir hiks...hiks...” Arion sadar ini salahnya karena dia membuat Athena terseret dalam masalahnya.
Arion menarik Athena dalam pelukannya membiarkan gadis itu menangis menumpah semua kesedihannya, sekarang Arion paham kenapa Athena terus saja mencari masalah
“Maaf.”
“Hiks...hiks...Arion maaf aku mengotori bajumu.” Athena melepaskan pelukan itu.
“Tidak masalah, kau mau lanjut belanja atau kembali ke mobil.”
“Kita berangkat saja. Menggunakan kereta.” Arion mengangguk setujuh dia menghapus lembut air mata Athena.
“Baiklah nyonya Yo__Desmond.” Athena tersenyum dan mencubit pinggang Arion.
“Aku akan mengirim pesan pada Hiro.”
***
Perjalanan menuju kota Tarbes sudah tidak dalam suasana tegang lagi, mereka sangat menikmatinya. Setiba di sana Athena dan teman-temannya terlihat sangat bahagia. Mereka mengambil foto hampir di setiap sudut stasion kereta. Hiromitsu terlihat tengah sibuk menghubungi supir yang akan membawa mereka keliling di kota ini.
Sedangkan Arion tiba-tiba menegang, penciumannya yang tajam sedang mencium hal yang bahaya. Hiromitsu bingung melihat Arion yang tiba-tiba bangun.
Arion menatap Athena yang saat ini tengah tertawa dengan teman-temannya, seseorang terlihat mendekati Athena. Dengan langkah cepat Arion menghampiri Athena dia, Hiromitsu masih melihat gerak-gerik Arion, dia terkejut ketika melihat benda berwarna perak itu diarahkan pada Athena. Saat ini Hiromitsu hanya bisa berharap jika Arion bisa menghentikan benda itu menusuk Athena.
“Athena.”
Bruk...
Mendadak semua menjadi heboh, para penumpang yang ada di stasion kereta menatap ke arah mereka. Athena membeku dalam pelukan Arion dia belum begitu mengerti sebenarnya apa yang terjadi saat ini. Hiromitsu berlari menghampiri mereka, para keamanan di stasion juga dengan cepat meringkus pelaku yang terjatuh tersungkur tidak jauh dari keberadaan Athena dan Arion.
“Niisan Hena-chan.” Suara Hiromitsu menyadarkan mereka, Arion melepaskan pelukan itu dan menatap lembut Athena yang masih syok.
“Kamu baik-baik saja?” Athena menganggukan kepalanya. “Ada yang terluka.” Kembali dia menggelengkan kepalanya, Arion bernapas lega walaupun masih syok setidaknya Athena tidak terluka.
“Maaf atas ketidak nyamanan ini, dia sudah sering membuat onar di stasion. Terimakasih sudah menangkapnya.”
“Hn.” Responn Arion dan kembali menarik Athena dalam pelukanya dia dapat merasakan jika Athena masih gemetar.
“Kalian baik-baik saja?” Arion menoleh pada Athena ketika mendengar suara Hiromitsu menanyakan keadaan mereka.
“Iya kami baik-baik saja.”
“Syukurlah, ayo mobilnya telah siap.”
Arion yang masih memeluk Athena berlalu mengikuti Hiromitsu menuju mobil yang akan mereka gunakan. Arion kembali menoleh kebelakang sebenarnya bukan hanya ini yang dia takutkan. Ada kekuatan lain yang seakan tengah mengintai mereka. Saat ini kekuatan Arion hampir pulih dan dia tidak meragukan penciumannya. Di stasiun ini ada siluman lain yang entah berbaha atau tidak.
“Ceasar.” Suara Hiro terdengar ramah.
“Hiro? Wow kenapa kau bisa ada di sini?”
Arion kembali menggenggam tangan Athena makin erat. Aroma siluman makin kental tercium oleh indra penciumannya, Athena heran dengan kelakuan Arion.
“Oh aku akan liburan dengan saudaraku dan teman-temannya.” Hiromitsu terlihat akrab dengan pemuda itu.
“Hallo aku Ceasar Dimitri.” Ramah pemuda itu dengan senyum tampannya membuat ketiga teman Athena siap tebar pesona.
“Hay Sofia Andria. Panggil aja Sofi sayang juga boleh.” Athena yang ada dalam pelukan Arion tersenyum tipis dengan tingkah temannya itu.
“Dasar genit.” Ketus Isbella melihat kelakuan Sofi. “Aku Bella.” Perkenalan Bella lebih singkat dia beranggapan mereka hanya bertemu sekali tidak akan penting memperkenalkan nama lengkapnya. Namun, tanpa dia sadari Bella yang bersikap acuh itu dapat menarik perhatian Ceasar.
“Dan aku Garin Pranata. Boleh panggil Garin atau Arin.” Senyum Garin ramah.
“Kau hanya menyuruh ku memanggilmu Garin.” Protes Hiromitsu.
“Terserah aku.”
Ceaser Dimitri tidak terlalu peduli dengan perdebatan antara Hiromitsu dan Gari, dia malah menatap Athena dan Arion yang menempel terus. Dia penasaran dengan mereka berdua, Ceaser juga menatap Athena sedikit lama dan itu membuat Arion tidak suka. “Kalian berdua.”
“Ini Niisan ku, Arion Yoshitaka dan ini A__”
“__Athena Yoshitaka istriku.” Semua terlihat terkejut dengan pengakuan Arion, tetapi Athena tidak membantah ketika dia merasakan Arion mengeratkan genggamannya. Walaupun Arion bersikap tenang tapi Athena bisa merasakan ada yang Arion khawatirkan.
“Istri?”
“Sebaiknya kami pamit dulu Tuan Ceaser, kami butuh istirahat.” Arion tidak ingin tema-teman Athena malah membuat masalah dan memilih pergi dari sana.
***
Athena menatap Arion yang mendadak sangat diam, Arion masih mengenggam tangan Athena. Athena sangat yakin jika ditempat ini Arion merasakan sesuatu. Teman-teman Athena yang sangat penasaran itu hanya bisa mencuri-curi pandang, mungkin ketika Arion sudah melepaskan genggaman tangan itu mereka akan memburu banyak pertanyaan. Dua Minggu mereka berada di tempat terpisah bagaimana Athena sudah menikah dengan anak keluarga Yoshitaka yang kekayaannya sudah masuk ke lima besar di dunia.
“Ini vila kita.” Suara Hiromitsu membuat mereka tersadar dari pikiran masing-masing.
Mereka turun dari mobil itu membawa koper masing-masing dan masuk ke dalam vila, di sana mereka di sambut dengan baik. Ketika Hiromitsu akan membagi kamar yang akan mereka tempati dia terlihat ragu memisahkan Arion dan Athena atau membuat mereka satu kamar. Rahasia pernikahan ini hanya mereka bertiga yang tahu.
“Aku bersama Arion saja.” Putus Athena akhirnya, dia bisa melihat jika Arion saat ini tidak tenang. Mungkin ada hal yang sangat dikhawatirkan Arion.
“Yang mana?”
“Apa? Oh kamarnya? Ini kunci kamar kalian. Kamar yang luas untuk dua orang dengan pemandangan yang indah.” Jelas Hiromitsu.
“Kau tahu.” Hiromitsu menunggu perkataan Arion selesai. “Kau terlihat seperti pemadu wisata. Kau terlihat cocok dengan pekerjaan ini.” Arion tersenyum tipis dan menarik tangan Athena menjauh dari sana.
“Ya Niisan.”
“Tolong bawa koper kami ke kamar.” Santai Arion dan pergi dari sana.
“Sialan kalau saja Kakek tidak akan membunuh ku jika kau celaka dengan senang hati aku akan menendang mu ketengah jalanan kota ini.” Kesal Hiromitsu dan mengangkat kedua koper itu.
Teman-teman Athena kembali menjadi pengamat, melihat hal itu mereka tentu saja terkejut. Hiromitsu CEO dari perusahaan keluarga Yoshitaka bisa tunduk seperti itu pada sosok Arion. “Aku penasaran apa benar Arion dan Athena sudah menikah?”
“Aku rasa itu memang benar.”
Arion dan Athena yang sudah sampai di kamar langsung merasa kikku satu sama lain. Ini untuk kedua kalinya mereka sekamar setelah kejadian di penginapan itu. Athena menatap Arion yang sudah duduk di atas ranjang yang akan mereka tempati nanti malam. Pertanyaan yang dari tadi sudah siap di kepalanya akan dia tanyakan sekarang, dia sangat penasaran saat ini.
“Arion.” Mendengar namanya keluar dari mulut Athena dia menatap Athena.
“Sebenarnya apa yang terjadi? Aku tahu ada hal yang kamu sembuyikan sekarang.”
Arion menatap dalam Athena.
“Ketika di stasion tadi aku mencium aroma siluman aku tidak tahu siluman apa itu.”
“Apa kau yakin.” Arion menganggukan kepalanya.
“Aku tidak ingin kau celakan Athena. Kristal itu mungkin aku harus menariknya dari mu. Aroma siluman mungkin akan tercium dari tubuh mu.” Arion mengkhawatirkan Athena.
Athena diam, dia punya rahasia yang belum di ketahui Arion. Melihat Arion yang setiap saat jujur padanya Athena ingin mengatakan pada Arion semuanya. Namun, entah mengapa masih ada perasaan ragu yang menyelimutinya.
“Arion bukankah kau yang mengatakan pada ku. Jika kau tidak mencium aroma siluman pada tubuh ku. Kau hanya bisa merasakan kristal milik mu.”
“Athena itu berbeda. Saat ini sebagain dari dirimu adalah aku, aku bisa merasakan kristal itu tapi aku tidak bisa mencium aroma siluman mungkin karena aku pemilik kristal.”
“Bukan itu jawabannya. Karena Dady ku telah menyembunyikan aroma siluman dari tubuh ku.” Arion menegang dia tidak tahu maksud dari Athena.
“Apa maksud mu?”
“Kenalkan Athena Desmond putri dari alpha klan Desmond.” Athena mengulurkan tangannya.
“Jangan bercanda.”
“Aku tidak bercanda. Coba kau pikir jika aku manusia biasa apa aku akan menerima kehadiran mu dengan mudah?” Arion kembali memutar memori ketika dia mengenalkan diri sebagai siluman Rubah.
Arion menatap Athena dari atas hingga bawah. Klan Desmond adalah klan yang dia cari sebelum dia di kurung. Ketika dia di suruh bertemu dengan klan Desmond lah keluarganya celaka. Tidak, dia tidak membenci klan Desmond dengan apa yang menimpa keluarganya bahkan dia tidak menyelahkan sedikitpun klan itu. Hanya saja bagaimana Arion harus percaya pada perkataan Athena ketika dia tahu klan Desmond juga telah di bantai.
“Athena klan Desmond sudah menghilang bahkan saat aku belum dikurung. Aku memiliki hubungan baik dengan Ayah mu.” Mendengar perkataan Arion kini giliran Athena yang terkejut.
“Tidak, jika kau memiliki hubungan yang baik dengan Ayah ku apa kau sudah sangat tua?” Arion benci dengan pertanyaan itu karena faktanya memang begitu.
“Bangsa siluman rubah memiliki kehidupan yang lebih awet dari silumn lain. Di umur sembilan ribu tahun mereka tidak mengalami perubahan lagi. Dengan kata lain siluman rubah tidak parnah menua.” Athena kembali menatap Arion yang memang terlihat sangat muda. “Siluman rubah bisa hidup hingga ratusan tahun, tetapi jika ingin mati itu sangat mudah.” Arion tersenyum tipis.
“Kau dan Dady?”
“Aku lebih tua dari Dady mu.” Dia ingin membuat Arion terkejut dengan jati dirinya, kini malah Athena yang terkejut karena Arion lebih tau dari Dadynya.
“Ini gila.” Gumam Athena, bagaimana mungkin pemuda yang dia perkirakan umurnya lebih mudah dari Kakaknya bahkan lebih tua dari Daddynya.
“Athena jadi kau benar anak dari klan Desmond?” Arion menatap Athena, dia penasaran dengan fakta tentang Athena.
“Itu faktanya, aku bungsu Desmond. Athena Desmond.”
“Aku hanya tahu Geralt Desmond dan Agiana Desmond, sejak kapan ada Athena Desmond?” Arion menatap penuh selidik pada gadis Serigala di depannya ini.
“Setelah pembantai Athena lahir 18 tahun yang lalu.” Arion diam, dia menatap Athena dalam membuat Athena jadi gugup sendiri dengan tatapan Arion.
Arion sendiri memperhatikan Athena karena dia baru sadar jika gadis di depannya saat ini sangat mirip dengan Agiana. Gadis Serigala yang saat itu hampir bisa meluluhkan hatinya. Perempuan klan Desmond memang selalu memiliki daya tarik tersendiri dengan wajah polosnya. Hanya saja Arion sadar jika Athena dan Agiana sangat berbeda, Agiana terlalu sempurna untuk di katakana mirip dengan Athena yang sangat ceroboh dan seperti anak kecil itu jangan lupa Athena juga tukang ngambekan. Namun, Arion lebih nyaman dengan Athena dia sadar itu, tanpa sadar Athena sudah berhasil meluluhkannya dalam waktu singkat.
“Arion.”
“Kau sangat berbeda dengan Gia.” Arion tersenyum tipis mengutarkan isi kepalanya.
“Kau mengenal Kakak ku. Ceritakan!” Paksanya layak anak kecil yang ingin dibelikan permen. Bukankah Arion sudah bilang jika Athena adalah gadis yang berbeda.
“Aku hanya tau di gadis pemalu, penurut, pemberani dan pastinya bukan gadis pemberontak seperti mu.” Arion merebahkan tubuhnya di atas kasur.
“Hey orang tua aku bukan gadis permberontak.” Kesal Athena dan saat ini dia berdiri di ranjang bertolak pinggang dan menatap tajam Arion.
“Sepertinya anda lupa nona saya bukan orang.” Arion menyeringai puas.
Dengan muka kesal menahan marah, Athena ingin menginjak perut Arion yang tidur terlentak. Arion dengan mudah bisa membaca gerakan Athena dan dia langsung menangkap kaki Athena membuat gadis itu hilang keseimbangan dan jatuh di atas tubuh Arion. Arion sedikit meringis karena kaget. Athena yang masih kesal langsung bangun dan duduk di atas perut Arion, dia menatap dengan muka yang lucu menurut Arion membuat Arion terkekeh geli dengan kelakuan Athena. Gadis Serigala ini selalu saja memiliki tingkah yang menggemaskan.
“Apa kau sudah pernah di gigit Werewolf Kitsune?” Athena menyeringai, dia menunduk dan mengincar leher Arion.
“Akkh, Hena.” Ringis Arion saat gigi Athena menancam di lehernya.
Klek…
“Opps maaf.” Bella reflek menutup mulutnya, sedangkan Arion dan Athena langsung menoleh kearah pintu.
Athena tersentak dia baru sadar jika posisi saat ini bisa membuat orang yang melihatnya jadi penasaran. Dengan cepat Athena menarik dan turun dari atas Arion yang masih berbaring. Untunglah saat ini pakain masih sangat lengkap.
“Hay Bel hem hmm aku tadi tidak sengaja jatuh di atasnya.”
“Eh enggak apa kok, malahan aku merasa tidak enak sudah menganggu.” Athena tahu jika Bella tidak akan percaya dengan penjelasannya.
"Khem kau ke sini mencariku.” Athena kembali berdehem coba menenangkan dirinya yang gugup, Arion yang melihat itu malah senang memandang wajah gugup Athena.
“Aku ingin mengajak mu keliling danau dengan yang lain, sekalian nanti kita bakar daging. Tapi kalau kau sibuk juga enggak apa.” Bella berujar santai seakan dia tidak ingin menganggu kegitakan Athena dan Arion yang tadi tertunda.
“Ah aku bisa bisa kok. Ayok.” Ajak Athena.
“Kau akan pergi dengannya? Tapi kegiatan kita tadi belum selesai.” Arion memasang wajah melas.
“Diam Rion. Ayo Bella jangan pedulikan dia. Otaknya lagi bermasalah.” Athena menarik Bella keluar, Bella menatap Arion bersalah. Sedangkan Arion setelah kepergian mereka tertawa lepas. Dia sangat senang melihat Athena yang seperti tadi.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments