"Putri apa yang kamu lakukan kenapa kamu melukai tangan kamu seperti itu, aku minta sekarang kamu buang beling itu ayo buang?"
"Gak aku gak akan mau membuangnya biar aku mati dengan cara seperti ini. Karena apa gunanya aku untuk tetap hidup jika tidak ada orang yang peduli dengan kebahagiaanku, sudah tidak ada gunanya lagi!"
"Jadi menurut kamu tidak ada orang yang peduli lagi denganmu, terus kamu anggap apa aku ini? Apa kamu lupa aku ini pacar kamu, apa kamu akan tega ninggalin aku dengan cara seperti itu, aku mohon tolong buang beling itu setidaknya kamu harus bertahan demi aku! Demi aku orang yang sangat mencintai kamu?"
Tangisan Putri yang kemudian dia pun menjatuhkan beling tersebut, Rico yang melihat Putri menangis dia pun akhirnya memeluknya.
"Aku tidak tahu apa permasalahan kamu jadi bukan seperti ini cara kamu menyelesaikan masalah kamu ini, bukan seperti ini?"
"Maafkan aku Ric, maafkan aku karena aku sudah bodoh karena melakukan hal seperti ini, aku sudah tidak tahan lagi hidup dengan cara seperti ini maafkan aku?"
"Sudah kita lupakan saja kejadian tadi, sekarang aku obati luka ditangan kamu ini ya. Karena ini sangat parah jadi harus segera diobati agar tidak infeksi. Dan aku minta sama kamu aku mohon kamu jangan pernah mengulangi hal seperti itu lagi jika kamu masih peduli dan sayang sama aku?"
"Iya aku tidak akan pernah mengulangi hal seperti itu lagi, maafkan aku ya?"
"Baiklah aku maafkan kamu sudah jangan menangis lagi?" ucap Rico sembari mengusap air mata Putri.
"Bik bisa tolong ambilkan alat P3K saya mau mengobati luka ditangan Putri?"
"Baik den Rico saya akan mengambilnya tunggu sebentar ya?"
"Baik Bik!"
Setelah Bibik Minah mengambilkan alat P3K tersebut, bergegas Rico pun mengobati luka ditangan Putri, Putri yang memperhatikan Rico yang sedangkan sibuk mengobatinya, Putri pun tersenyum.
"Rico selain tampan kamu juga sangat peduli dan juga perhatian kepadaku, untung saja aku masih punya kamu di sampingku jadi aku masih bisa bertahan hidup walaupun kehidupanku penuh dalam penderitaan seperti ini,"batin Putri yang sedari tadi hanya memperhatikan Rico, Rico yang akhirnya melihat Putri dia pun bertanya balik.
"Kenapa kamu memperhatikanku sampai seperti itu aku tahu kalau aku ini sangatlah tampan, jadi kamu jangan melamun seperti itu?" goda Rico.
"Kamu? Siapa juga yang lagi melamun'kan kamu GR banget sih!"sahutnya dengan agak sedikit malu.
"Ya sudah karena aku sudah mengobati luka kamu, sekarang kita keluar dan lanjutin acara ini ya kamu kan belum meniup lilinnya, apa kamu tidak kasihan sama mereka yang sudah pada datang ke-acara ini?"
"Baiklah aku akan keluar sekarang. Dan aku bakal lanjutin merayakan acara ini jadi sekarang ayo kita keluar?"
"Baiklah ayo!"ucap Rico sembari mengandeng tangan Putri.
Putri yang tadinya tidak ada niatan lagi untuk melanjutkan acara perayaan ulang tahunnya ini, akan tetapi setelah mendapat dukungan dari Rico, Putri pun akhirnya bersedia keluar dan meniup lilin ulang tahunnya tersebut.
Karena orang yang sangat Putri sayangi tidak hadir dalam acara ini, maka kue potongan pertama Putri persembahkan untuk Rico karena Rico adalah kekasih Putri jadi menurut Putri dialah yang orang sangat pantas untuk menerima potongan kue pertama ini.
Setelah Rico Potongan kedua pun Putri persembahkan untuk Nadia yang tak lain Nadia adalah teman terdekatnya sekaligus Putri sudah menganggapnya sudah seperti saudaranya sendiri.
"Terima kasih ya Put, terima kasih karena kamu sudah mau memberikan potongan kedua itu untukku terima kasih?"
"Iya sama-sama Nad kamu kan juga sahabat terbaikku jadi mana mungkin aku bisa lupa sama kamu, oh iya mana hadiah untukku, apa kamu tega tidak memberikan aku hadiah?" ucap Putri dengan menyodorkan tangannya.
"Hm .... Kalau soal hadiah aja kamu pasti tidak akan lupa dasar?Ya udah ini hadiah untuk kamu?" balasnya dengan memberikan sebuah kotak untuk Putri.
"Apa ini?"
"Kamu jangan buka sekarang mendingan kamu buka nanti aja. Karena aku gak mau kena amuk kalau hadiah itu tidak tepat sama pilihan kamu?" ledeknya.
"Iya ... Iya ...?"
"Kamu itu wanita yang sangat baik dan juga tegar Putri tapi entah kenapa sikap seperti itulah yang membuatku tambah semakin iri sama kamu, apalagi banyak orang yang memuji akan kecantikan kamu, jadi jujur aku sangat iri kepadamu tapi setelah kamu mengetahui jika aku telah menusuk-mu dari belakang dan berani mengkhianati apa kamu akan mampu untuk memaafkan-ku? Apa persahabatan kita akan tetap utuh jika semua kenyataan pahit itu akan kamu ketahui nanti?" batin Nadia yang kemudian Putri pun mengagetkannya.
"Hei kamu kenapa? Kenapa kamu malah jadi melamun seperti ini ada apa?"
"Gak! Gak ada apa-apa kok, oh iya Putri ini kan udah selesai acaranya jadi apa kamu tidak keberatan jika aku pamit pulang sekarang, aku ada urusan keluarga soalnya?"
"Baiklah aku tidak keberatan kok, apa kamu mengunakan kendaraan?"
" Tidak! Aku tidak membawa Mobil karena tadi aku diantar oleh Papaku datang kesini?"
"Ya sudah Rico kamu kan juga pasti akan pulang gimana kalau kita pulang bareng saja?"
"Putri apa kamu tidak keberatan kalau aku pulang bareng Rico?"
"Ya jelas tidaklah Nad, kamu kan sahabat aku mana mungkin aku punya pikiran yang aneh-aneh seperti itu, tidak ada lagi?"
"Baiklah kalau gitu aku agak lega ya sudah Ric apa kamu tidak keberatan?"
"Iya aku tidak keberatan kok aku juga akan pulang, ya sudah Putri kita pamit pulang dulu ya, kabari aku kalau kamu membutuhkanku?"
"Baiklah, kalian hati-hati dijalan dah?"
"Dah ...?"
Putri yang sama sekali tidak ada rasa curiga terhadap mereka. Dan Nadia dan juga Rico yang akhirnya mendapat waktu untuk berduaan, mereka pun memanfaatkan waktu tersebut untuk jalan-jalan bersama seperti makan dan juga aktifitas yang lainnya.
PUKUL 17:00 SORE
Sedangkan Putri yang berada di-Rumah dia pun terkejut lantaran melihat bibik Minah yang tiba-tiba lemas. Dan hampir saja terjatuh.
"Astaga Bik, Bibik kenapa?"
"Bibik tidak apa-apa kok non Bibik hanya merasa pusing sekarang?"
"Pusing?" balas Putri yang kemudian Putri pun memegang kening bibik.
"Astaga Bik badan bibik panas banget, Bibik lagi sakit kenapa tidak bilang sama Putri dari tadi? Ya sudah mendingan sekarang kita pergi ke-Rumah sakit. Karena aku tidak mau bibik akan kenapa-kenapa nanti?"
"Tidak usah Non, Bibik baik-baik saja kok bibik hanya kecapean jadi jangan bawa bibik ke-Rumah sakit?"
"Tidak Bik, badan bibik sangatlah panas jadi Putri harus membawa Bibik ke-rumah sakit. Dan bibik jangan membantah lagi sekarang ayo kita berangkat?"
"Tapi non?"
"Udah gak papa Bik?"
Bergegas Putri dan juga bibik pun masuk kedalam mobil dan kemudian Putri pun melarikan bibik ke-Rumah sakit terdekat. Dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit akhirnya Putri telah sampai juga di Rumah sakit tersebut. Sesampainya Putri di Rumah sakit sudah ada suster yang melihat Putri sedang kesusahan membopong Bibik untuk masuk kedalam.
"Biar saya bantu Mbak!" ucap Suster.
"Baik suster!"
Dengan segera suster tersebut pun memasukkan bibik keruangan rawat. Dan kemudian Dokter pun datang dan memeriksanya, setelah 30 menit.
"Dok gimana keadaan Bibik saya dok, apa dia baik-baik saja. Dan panasnya sudah turun kan Dok?" tanya Putri yang agak panik
"Kamu tenang saja bibik anda keadaanya udah mulai membaik, untung saja kamu dengan segera melarikannya ke Rumah sakit. Karena bibik anda terkena Demam berdarah. Dan jika terlambat sedikit saja maka akan sangat fatal nantinya, dengan bantuan anda langsung membawanya kesini jadi kita bisa dengan segera langsung menanganinya?"
"Astaga syukurlah kalau gitu, tapi bibik saya baik-baik saja kan dok?"
"Iya pasien baik-baik saja, pasien hanya butuh perawatan 2 hari disini pasien juga sudah tersadar sekarang?"jadi jika anda mau menjenguknya silahkan tapi jangan berisik ya?"
"Baik Dok terima kasih!"
"Mari saya tinggal dulu?"
"Silahkan!" ucap Putri yang kemudian dia pun masuk kedalam ruang rawat bibik.
"Non Putri?"
"Bibik gimana keadaan bibik sekarang, panasnya sudah turun kan?"
"Iya panasnya sudah turun kok non, sekali lagi terima kasih ya non. Terima kasih karena non sudah peduli sama bibik dan mau membawa bibik ke Rumah sakit ini?"
"Iya Bik sama-sama kan aku juga takut dan tidak mau bibik sampai kenapa-kenapa, ya sudah bibik lagi butuh istirahat jadi bibik tidurlah aku mau pulang dulu untuk mengambil beberapa pakaian buat bibik!"
"Sekali maaf ya Non jika bibik sangat merepotkan non sekarang!"
"Bibik jangan seperti itu Putri sama sekali tidak kerepotan jadi bibik jangan seperti itu, ya sudah tidurlah aku pamit pergi dulu ya Bik?"
"Iya Non berhati-hatilah!"
"Baik Bik!"
"Non Putri sangat baik dan tidak sepantasnya dia merasakan penderitaan seperti itu, dia lebih pantas untuk bahagia, jadi hamba mohon tuhan tolong beri Non Putri kebahagiaan yang adil untuknya?" batin yang merasa sedih.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Violetta Edith
semangat terus Thor nulisnya 💪
2021-09-28
1
Yukity
Like♥️
Salken dari
GADIS TIGA KARAKTER
2021-09-12
1
Nulis terus✍️💪
semangat terus
2021-08-30
1