"Ver? Dia kenapa?" tanya Gibran ke Verrel .
"Entahlah, aku juga bingung?" balas Verrel agak kebingungan ketika melihat ada seorang gadis yang hanya senyum-senyum sendiri dihadapan mereka .
"Hey kamu kenapa? Apa yang kamu lakukan disini, apa kamu udah gak waras, cepat pergi!"perintah Gibran, tapi Putri hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya sebagai memberi petunjuk tidak mau pergi.
"Lah aneh banget ini cewek, apa dia habis kesambet ya? Gue bilang lo cepat pergi dari hadapan kita, atau aku bakal menyeret-mu dari sini, cepet pergi!" perintah Gibran."
"Astaga Gibran kejam banget sih kamu?Sudahlah mungkin dia lagi membutuhkan bantuan kita? Apa kamu membutuhkan bantuan kita?" tanya Verrel ke Putri.
"Iya aku membutuhkan bantuan kalian, aku hanya inggin mengatakan apa aku boleh numpang pulang ke mobil kalian? Sekaligus mengantarkan aku kejalan Permata indah?"tanya Putri yang agak malu-malu.
"Apa?" ucap Gibran terkejut.
"Tidak! Kamu tidak boleh numpang ke-mobilku, mobilku ini sangatlah mahal, jadi jika kamu inggin numpang mendingan kamu numpang yang lainnya saja, kan disini banyak orang!"balas Gibran.
"Dasar pelit!"balas Putri yang kemudian membuang mukanya.
"Astaga Gibran kamu itu pelit amat sih jadi orang. Dan siapa yang bilang kalau mobil ini itu mobilmu, ini kan mobilku? Ngaco kamu?" balas Verrel yang kemudian membuat Putri pun tersenyum, sedangkan Gibran tambah kesal.
"Oooh hanya ngaku-ngaku rupanya dasar!"ucap Putri meledek.
"Apa lo kata?"balas Gibran.
"Tidak!"balas Putri merasa takut.
"Kamu? Kamu boleh numpang mobilku jadi masuk aja?" pinta Verrel.
"Kamu serius?"balas Putri.
"Iya aku serius, masuklah!"pinta Verrel.
"Terima kasih ya!"
"Iya, cepat masuklah."
"Baiklah,"balas Putri yang kemudian dia pun segera masuk ke Mobil.
"Dan ini tugas kamu Gib,"ucap Verrel sembari melempar sebuah kunci mobil kearah Gibran.
"Lah ini apa maksudnya?"tanya Gibran agak heran sembari menunjukkan sebuah kunci.
"kamu gak keberatan kan? Kalau hari ini saja lo jadi supir untuk kita, tanganku lagi agak sakit nih gara-gara kena bola tadi, jadi kamu pasti mau kan? Ya ... Ya ..?" pinta Verrel.
"Dasar alasan! Baiklah," balasnya dengan muka agak cemberut. yang kemudian mereka bertiga pun masuk.
"Terima kasih,"ucap Verrel yang yang akhirnya dia pun masuk kedalam mobil. Dan duduk dibelakang bersanding dengan Putri.
"Terus sekarang apa maksud kamu? Kenapa sekarang kamu malah duduk disitu, kenapa kamu tidak duduk saja di-sebelahku saja?"tanya Gibran yang merasa bingung dengan sifat verrel saat ini.
"Sudahlah kamu jangan sewot kenapa? Mau aku duduk dimana aja, di jembatan, di pantai, diatas itu kan, gak aku. Lagian sejak kapan kamu jadi peduli sama apa yang aku lakukan ini?"
"Iya juga sih!"
"Oh iya dari tadi kita udah bertemu tapi kita belum kenalan, kenalin namaku Verrel Rabata kamu bisa panggil aku dengan sebutan Verrel. Nama kamu siapa?"
"Namaku Putri Valeria Alexander, kamu bisa panggil aku dengan sebutan Putri!"
"Mmm nama yang bagus?"
"Terus dia siapa?" tanya Putri sambil menunjuk kearah Gibran yang sedari tadi hanya terdiam sambil manyun bibirnya.
"Aku gak punya nama, jadi kamu gak perlu tahu siapa aku?"balasnya dengan kesal.
"Dasar siapa juga yang mau tahu siapa namamu, lagian siapa pun namamu aku gak perduli. Dan gak akan pernah peduli, kan aku hanya inggin tanya apa kalian ini saudara?" balas Putri dengan sangat kesal yang kemudian Verrel pun menjawabnya.
"Tidak! Kita ini bukanlah saudara, kita hanya teman saja kok!"
"Oo syukurlah kalau gitu," balas Putri dengan lega.
"Kok syukur?" tanya Verrel dengan agak heran.
"Karena kalian ini sama-sama memiliki sifat yang sangat berbeda jauh, jika Verrel kamu kan baik dan juga lemah lembut sama seseorang sedangkan dia, kamu sendiri kan bisa lihat seperti apa sifatnya ini, dia seperti es batu yang sangat dingin, tapi yang aku heran'in kenapa SMA Cenderawasih orangnya pada aneh-aneh semua ya?"
"Maksud kamu apa?"tanya Verrel yang ikut terheran.
"Ya kan tadi aku itu ketemu sama mas macan yang suka marah-marah tidak jelas. Dan sekarang malah ketemu lagi sama Mas es ini, jadi sangat aneh bukan SMA Cenderawasih ini?"
"Iya ... Iya ... Sangat aneh!" balas Verrel yang menahan tawanya.
"Eh aku sekarang tanya sama kamu, waktu Nyokap kamu hamil kamu, sebenarnya mama kamu ngidam-nya apa sih? Dia gak mungkin ngidam petasan kan? Kenapa begitu kamu jadi dewasa ngomongnya asal njeblak gini tuh mulut lo, pake acara ngatain aku mas Es lagi?" ucap Gibran yang terlihat sangat geram.
Verrel yang melihat perdebatan yang dilakukan mereka berdua, dia hanya bisa menahan tawa.
"Sudah-sudah kenapa kalian malah jadi bertengkar gini sih?"
"Lagian dia duluan yang cari gara-gara?" bentak Gibran.
"kamu duluan kali?" bela Putri.
"Sudah aku kan bilang sudah kenapa ribut lagi sih?"
Setelah dihalangi oleh Verrel akhirnya mereka berdua pun menyelesaikan perdebatan mereka.
Dan setelah mendapat tumpangan pulang. Akhirnya Putri pun sampai juga dikediamannya sesampainya, mereka berdua pun dibuat terkejut lantaran melihat kediaman Putri yang begitu besar bak istana mewah.
"Akhirnya sampai juga?" ucap Putri yang kemudian mereka pun keluar semua.
"Put' ini beneran rumah kamu?" tanya Verrel sembari melongo melihat pandangan rumah yang ada dihadapannya.
"Iya ini rumahku, kenapa kalian begitu terkejut melihatnya?"
"Gak aku gak nyangka saja, kalau ternyata kamu itu anak dari keluarga yang sangat kaya raya rupanya?"
"Makasih ya atas tumpangannya, apa kalian tidak inggin mampir sebentar!"
"Tidak kita gak ada waktu lagi, jadi ayo Verrel kita balik sekarang!"ajaknya yang langsung menarik tangan Verrel.
"Astaga kamj itu kenapa buru-buru banget sih?"
"Sudah ayo kita balik!"pinta Gibran sembari menyeret Verrel untuk berjalan.
"Iya ... Iya, ya sudah Putri kita balik dulu ya, anak Mami sudah pengen pulang nih,"ucap Verrel agak meledek Gibran.
"Dah ...."ucap Verrel sambil melambaikan tangannya.
"Dahh juga," balas melambaikan juga.
"Ya elah lebay amat pakai dadadah segala?" sewot Gibran.
"Terserah aku lah!"balas Gibran yang kemudian dia pun masuk kedalam mobil, sedangkan Putri dia pun segera masuk kedalam rumahnya.
Setelah mengantarkan Putri, Gibran dan juga Verrel pun ngobrol dalam mobil.
"Ternyata Putri itu anak dari keluarga kaya raya, tapi kenapa sikapnya sangat berbeda dari kebanyakan orang ya? Bahkan penampilan, sifat dan juga perkataannya itu sangatlah menunjukkan jika dia itu wanita yang sangat baik dan berhati sangat mulia?" puji Verrel untuk Putri, Gibran yang mendengarnya dia pun lantas menyela perkataan Verrel.
"Ya elah orang kaya gitu aja dibilang baik?"
"Tapi kayaknya aku udah mulai naksir deh sama Putri, apa mungkin aku ini jatuh cinta pada pandangan pertama ya sejak pertemuan kemaren itu, bahkan jujur saja dia juga salah satu tipe idealku, jadi kamj pasti mau kan bantuin aku?"
"Bantuin? Bantuin apa?" tanya balik Gibran.
"Aku hanya minta bantu sama kamu, kamu bisa kan membantuku untuk dekatkan aku ke dia? Ya kamu bisa pake cara apapun itu, jadi kamu pastinya mau kan membantu sahabat terbaik kamu ini?"
"Baiklah karena aku tidak inggin sahabat terbaikku ini akan terluka karena masalah cinta, baiklah aku akan membantumu?"
"Kamu serius?"tanya Verrel.
"Iya aku serius?"balas Gibran.
"Terima kasih ya Gib? Lo memang sahabat terbaikku,"balasnya sambil merangkul Gibran.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Sis Fauzi
oke Gibran, aku dukung kamu 👍❤️
2021-09-04
2
renjana biru
mampir lg n bawa like akak....
salam dari Acha LOVE Story dan Hatters but Lovers..
ayo kita saling dukung
2021-08-30
0