👇👇👇
GIBRAN ROBERTO.
USIA 18 TAHUN
SIKAP AGAK DINGGIN TAPI PERHATIAN.
****
👇👇👇
REZA ANTONIO.
USIA 18 TAHUN.
DINGGIN, KAKU DAN PERHATIAN.
👇👇👇
RICO FADILLAH
ANAK SMA KASUARI.
USIA 18 TAHUN.
👇👇👇
NADIA PERMATA SARI.
ANAK SMA KASUARI.
USIA :17 TAHUN.
👇👇👇
NINA KELANA
( ANAK CANDERAWASIH).
USIA 17 TAHUN.
👇👇👇
REVAN SANJAYA
( MASIH PENDATANG BARU)
UMUR 18 TAHUN.
Tak jauh berbeda dengan kehidupan yang dialami oleh Putri. Gibran roberto laki-laki berwajah sangat tampan. Dan berusia 18 tahun itupun bernasib sama seperti Putri, dimana kesehariannya dia harus mendengar ocehan dan juga perdebatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
"Sampai kapan aku harus mendengar perdebatan seperti ini terus, lama-lama aku bisa gila mendengar semua ini, sudahlah lebih baik aku keluar saja dari rumah ini lama bosan disini!" gerutu Gibran yang kemudian tanpa berkata lagi, dia pun mengambil sebuah jaket hitam yang akan dia kenakan.
Tanpa memperdulikan perdebatan kedua orang tuanya, Gibran yang berniat akan keluar dan menuju ke-pintu depan, dia pun sudah terlebih dahulu mendapat teguran dari Papanya yaitu Beltran roberto, yang pada saat itu dia tak sengaja melihat Putranya yang tak sopan karena tanpa berpamitan.
"Anak nakal apa yang mau kamu lakukan, kenapa kamu mau pergi tanpa berpamitan pada Papa kamu ini?" ucap Beltran dengan tegasnya.
"Untuk apa aku harus berpamitan kepada Papa. Bukannya sekarang Papa lagi sibuk berperang sama Mama! Gibran sudah capek mendengar perdebatan kalian ini, jadi jangan pedulikan Gibran, Gibran sudah dewasa, jadi teruskan-lah perdebatan kalian ini!" Tanpa mengucap se'ucap kata lagi, Gibran pun akhirnya langsung pergi tanpa memperdulikan mereka.
"Lihat semua ini gara-gara Papa? Jika Papa tidak pernah main api dibelakang Mama, semua ini tidak akan terjadi Gibran tidak akan mungkin menjadi anak berandal seperti itu!" ucap Mamanya dengan penuh amarah.
"Sudahlah aku capek ribut seperti ini terus sama Papa. Jadi lebih baik Papa urus saja Wanita simpanan Papa itu, Mama mau tidur!" tanpa se'ucap kata lagi yang keluar dari mulut Mamanya, dia pun akhirnya pergi dan segera mengunci pintu kamar dari dalam.
"Wanita simpanan lagi! Wanita simpanan lagi, sampai kapan Mama akan menuduh Papa seperti itu. Dan sampai kapan Mama akan percaya kalau Papa tidak pernah selingkuh'in Mama!"teriak Beltran tapi sudah tidak ada tanggapan lagi dari Mamanya Gibran.
Merasa kesal akhirnya Gibran pun memutuskan untuk menenangkan diri dengan mendatangi Restoran CINTA RESTO yang berada tak jauh dari Rumahnya.
"Usia Papa dan juga Mama sekarang sudah tidak muda lagi, tapi kenapa sikap mereka masih saja kaya anak kecil, apa mereka tidak bisa membicarakannya baik-baik, kenapa mereka terus menerus bertengkar tanpa henti.
Apa gunanya menjalin rumah tangga selama 19 tahun jika kenyataanya kesetiaan dan juga kepercayaan terhadap pasangan tidak pernah mereka dapatkan didalam rumah tangga mereka itu. Sudahlah aku capek memikirkan masalah ini, jadi lebih baik aku tenangkan pikirkan-ku dulu disini, tapi aku membutuhkan seseorang untuk menemaniku aku harus menelponnya!" Kemudian Gibran pun mengeluarkan gadgetnya dari dalam sakunya untuk dia gunakan untuk menghubungi seseorang.
30 MENIT KEMUDIAN
"Sorry aku telat datangnya ada apa? Apa kamu ada masalah Gibran. Dan kenapa kamu malam-malam gini ngajak ketemuan denganku ada apa? Jangan bilang kamu kangen ya sama aku?" ledek Verrel yang tak lain dia adalah teman terdekat Gibran.
" Sekali lagi kamu meledekku seperti itu, kamu bakal aku pites! Ngaco kamu kalau ngomong. Mana mungkin aku kangen sama kamu yang benar saja!" balas Gibran dengan nada kesal.
"Iya ... Iya maaf, lagian kamu kenapa lagi sih. Dan kenapa muka kamu ditekuk kaya jemuran gitu ada apa? Apa semua ini ada hubungannya sama bokap dan juga nyokap? Apa mereka berantem lagi?"
"Ya biasalah mereka kerjaannya memang hanya berantem terus setiap harinya."
"Yeah ... Kalau seperti itu lagi permasalahannya aku tidak tahu lagi harus berkata apa Gib. Karena setiap kali kamu curhat ujung-ujungnya pasti tentang masalah itu lagi, tapi aku ada saran buat sedikit sih?"
"Saran? Saran apa?" tanya balik Gibran.
"Gimana kalau kamu suruh mereka buat adik aja buat? Kan kalau kamu punya adik, kamu kan gak akan merasa kesepian lagi. Dan pastinya ada teman curhat juga!" jawab Verrel dengan wajah polosnya.
"Oh begitu ... Adik?" balas Gibran dengan senyum nyengir.
PLAK. satu jitakan pun tepat mengenai kepala Verrel.
"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menjitak kepala-ku?" ucap Verrel dengan mengelus-elus kepalanya.
"Lagian kamu juga sih, memangnya kamu pikir bikin adik gampang apa?"
"Iya juga sih, kan harus berperang dulu ya?" balas Verrel dengan ekpresi agak menahan tawa.
"Kenapa kamu tertawa?" tanya Gibran dengan menurunkan alisnya.
"Tidak! Tidak ada apa-apa bercanda, ya sudah jika kamu tidak mau pakai saran-ku yang itu gimana kalau kamu cari pacar saja? Seenggaknya dengan adanya pacar, kamu pasti akan ada teman untuk aja kamu curhat nanti tapi kayaknya itu akan sangat sulit kalau aku melihat sikap kamu ini!"ucap Verrel dengan menatap tajam kearah Gibran.
"Kenapa kamu menatapku kaya gitu? Apa yang salah sama diriku ini?"
"Iya sih sama sekali tidak ada yang salah sama diri kamu? Cakep sudah, kaya juga sudah tapi sayangnya sikap kamu yang sangat salah!"
"Memangnya kenapa dengan sikapku ini?"
"Astaga masih tanya lagi ini anak, apa kamu gak sadar kamu itu terlalu dingin bro?"
"Dingin? Sambil memegang keningnya, tidak badan aku tidak dingin tuh?"
"Maksud aku sikap kamu yang sangat dingin terhadap cewek, boro-boro pacar, ada wanita yang mendekati aja sikap kamu jadi jutek dan nyebelin kaya gitu, jadi mana mungkin kamu bakal punya pacar kalau seperti itu caranya. kamu itu bagaikan es balok yang sangat sulit untuk dicairkan, jadi menurut aku sih, kamu hanya akan jadi jomblo seumur hidup!"
"Ayo katakan sekali lagi, aku tidak denger tuh?" ledek Gibran sambil mengepal kedua tangannya.
"Jomblo seumur hidup!"
"Verrel ...!" teriak Gibran yang hampir saja mencengkram Verrel tapi keburu Verrel yang kabur terlebih dulu meninggalkan Gibran sendiri.
"Verrel awas saja kalau ketemu nanti, aku bakal jadikan perkedel Verrel!" teriak Gibran yang kemudian dia pun berlari mengejar Verrel.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Dewi Kijang
lanjut
2022-12-29
1
Indah Yani
masih nyimak 😊😊😊
2021-09-27
1
Ratu Anu👑
Nunu, Nunu 😍😍😍
2021-09-24
1