Memendam rasa

"Bagaimana?" tanya Aleah memperhatikan Dokter Raka memeriksa Ansell.

Sudah beberapa hari ini, Ansell tidak mau makan karena cairan dalam perutnya akibat kanker hati yang selama ini di deritanya.

"Sebaiknya kita bawa ke rumah sakit. Al," jawab Raka melirik sesaat ke arah Aleah.

"Ya sudah, ayo kita bawa sekarang!" sahut Al.

Raka mengangguk pelan, lalu mengangkat tubuh Ansell dan menggendongnya. Mereka berjalan bersama keluar dari ruangan.

"Mang Udin, kalau Barra pulang..katakan kami ke rumah sakit!" pesan Aleah kepada mang Udin asisten pribadi di rumah itu.

"Baik Neng!" Sahut Mang Udin membukakan pintu mobil untuk Raka dan Aleah.

"Mang Usup kita ke rumah sakit biasa, cepat!" perintah Raka kepada sopir pribadi.

"Baik Den!" sahut mang usup, kemudian menyalakan mesin mobil. Perlahan mobil mulai melaju meninggalkan halaman rumah.

"Kenapa Abang belum pulang juga? satu bulan penuh di Kalimantan?" ucap Raka menatap Aleah yang hanya menjawab dengan gelengan kepala kalau dia tidak tahu apa apa.

"Kakak..." ucap Ansell pelan.

"Sayang? ada apa?" tanya Aleah mengusap lembut rambut Ansell.

"Dingin Kak.." jawab Ansell.

"Kemarilah sayang." Aleah mengangkat tubuh Ansell lalu menggeser duduknya lebih dekat, memeluknya dengan erat. "Sabar ya.."

Ansell terdiam dalam pelukan Aleah, suasana di dalam mobil kembali hening. Raka sibuk memainkn ponselnya menghubungi Samudra namun nomer ponsel Samudra tidak dapat di hubungi, akhirnya Raka menyerah.

Tak lama kemudian mereka telah sampai di rumah sakit Harapan Bunda. Mang usup menepikan mobilnya, lalu keluar dari dalam mobil membantu Aleah dan Dr raka.

Raka mengambil alih tubuh Ansell lalu menggendongnya memasuki rumah sakit, di ikuti Aleah dari belakang.

***

Sementara di lain tempat, Raditya yang tengah makan siang bersama Alya, teman kerja Raditya sekaligus wanita yang selama ini di kagumi dan selalu menjadi pusat perhatian Raditya.

"Di habisin sayurnya, biar kenyang," ucap Alya memperhatikan Raditya tengah menikmati makan siang yang di bawa dari rumahnya. Namun tiba tiba ponsel milik Raditya berbunyi, ia berhenti makan lalu mengambil ponsel yang ia simpan di saku kemejanya.

Alya terus memperhatikan sampai Raditya selesai menelpon. "Ada apa?" tanya Al, menatap raut wajah Raditya terlihat sedih.

"Ansell masuk rumah sakit lagi, aku harus ke sana sekarang. Kau mau ikut?" tawar Raditya.

"Boleh," kata Alya.

"Ayo!" Raditya berdiri, di ikuti Alya.

"Dit, mau kemana?" sapa seseorang dari belakang.

"Di, aku mau ke rumah sakit," balas Raditya menatap sahabatnya Dion.

"Ansell sakit lagi?" tanya Dion.

Raditya mengangguk, "iya."

"Nanti sore aku ke rumah sakit, sekarang aku masih ada urusan." Dion menepuk pundak Raditya, lalu ia berlalu begitu saja.

"Ayo Al, kita ke rumah sakit sekarang," ucap Raditya menoleh ke arah Alya yang menganggukkan kepala, kemudian mereka berjalan bersama meninggalkan kantin menuju rumah sakit.

Sepanjang jalan, Raditya mencuri pandang ke arah Alya. Sejak Aleah memperkenalkan Alya padanya, sejak itu pula Raditya menyukai sikap Alya yang terbilang kalem. Sejauh ini, Raditya hanya mencoba mengimbangi dan mencari celah untuk lebih dekat dengan Alya.

Sementara itu, Barra yang berada di lain tempat. Tengah berbincang bincang di bawah pohon kamboja berukuran cukup besar. Tiba tiba ponsel miliknya berdering.

"Siapa yang telpon?" tanya Karin.

"Aleah." kata Barra.

Karin terdiam memperhatikan Barra tengah berbincang di telpon. Tak lama Barra memutuskan sambungan telpon, Karin bertanya lagi.

"Kok sebentar, ada apa?" tanya Karin.

"Ansell masuk rumah sakit, aku harus segera pulang."Jawab Barra, lalu beranjak berdiri di ikuti Karin. "Aku pulang dulu."

Karin mengangguk pelan, menatap punggung Barra hingga hilang dari pandangan. Karin menghela napas panjang, lalu ia memutuskan untuk kembali bergabung bersama teman temannya yang lain.

Karin dan Barra semakin hari semakin akrab, Barra ingin menjalin hubungan yang serius, begitu juga Karin sudah memiliki rasa drngan Barra. Tetapi Karin belum berani berkata YA, karena ada alasan yang belum bisa Karin katakan untuk saat ini.

Terpopuler

Comments

Zuraida Zuraida

Zuraida Zuraida

bapak sialan, anaknya sekarang eh si bapak enakan ngadon mulu. amit amit deh kok aleah ampek mau dikawinin ame tu curut

2023-05-30

0

combro

combro

😆😆😆😆😆😆

2021-10-03

0

Ryan

Ryan

🙄🙄🙄🙄

2021-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!