Kepergian Samudra ke kalimantan bukanlah urusan pekerjaan. Namun ia memiliki janji untuk bertemu dengan Marisa yang baru satu bulan menikah dengan seorang pengusaha muda.
Kerinduan Marisa dan Samudra tidak dapat di bendung lagi. Keduanya memutuskan bertemu di sebuah hotel XX. Meskipun Samudra tahu, kalau Marisa sudah menikah, dia tetap nekat memenuhi keinginan Marisa yang ingin melepas rindu dengannya.
Marisa sendiri, mengambil resiko besar di kemudian hari jika perselingkuhannya dengan Samudra di ketahui oleh suaminya yang super sibuk dan jarang ada di rumah.
"Kemana suamimu?" tanya Samudra.
"Keluar kota selama dua bulan," jawab Marisa tenang, tidak ada sedikitpun nampak raut wajah takut atau menyesali perbuatannya setelah bercinta dengan Samudra. "Kita punya banyak waktu untuk bersama."
"Bagaimana kalau suamimu tahu?" tanya Samudra khawatir.
"Tinggal cerai." Marisa dengan entengnya berucap kata cerai, seolah keberuntungan akan terus berpihak padanya.
Samudra menarik napas panjang. Membenarkan posisi duduknya di atas tempat tidur, membiarkan Marisa bersandar di dadanya. "Ada yang mau kusampaikan."
"Apa?" tanya Marisa, tengadahkan wajahnya menatap Samudra.
"Aku mau menikahi seorang gadis atas permintaan putraku," ungkap Samudra.
"Aleah maksudmu?" tanya Marisa dengan nada tidak suka.
"Kau benar." Samudra menarik napas panjang. "Tapi, aku belum bertanya padanya. Apakah dia mau menikah denganku atau tidak."
"Kalau begitu, kau harus habiskan waktumu bersamaku selama dua bulan ini, aku ingin memiliki anak darimu." Kata Marisa.
"Kenapa harus aku? bukankah kau sudah ada suami?" tanya Samudra
Marisa mengangkat wajahny, menggeser posisi duduknya. "Suamiku mandul."
"Kau yakin?" tanya Samudra tidak percaya.
"Ya, suamiku sendiri yang mengatakannya, dan di benarkan dokter pribadinya." Jelas Marisa sama sekali tidak terlihat rasa iba untuk suaminya.
"Bukankah kemandulan bisa di obati?"
Marisa mengangkat kedua bahunya, "sudah coba di obati. Tapi tetap tidak ada hasilnya."
"Oya, siapa nama suamimu?" tanya Samudra. "Siapa tahu aku mengenalnya."
"Hasby Nugraha.." jawab Marisa. "Kau mengenalnya?"
Samudra menggeleng pelan, coba mengingat. Apakah dia memiliki rekan kerja bernama Hasby Nugraha.
"Sudahlah, jangan bicarakan suamiku. Tidak penting, yang penting sekarang kau harus buat aku hamil." Rengek Marisa, menyandarkan kepalanya di dada Samudra.
Samudra mengangguk, menarik selimutnya. Mereka berdua kembali membuat adonan dengan semangat. Tanpa memikirkan hati dan perasaan orang lain. Di dalam selimut, mereka membuat adonan dengan berbagai gaya untuk mendapatkan citarasa yang tiada tara nikmatnya. Dan berharap suatu hari nanti, adonan yang mereka buat membuahkan hasil.
Satu bulan penuh mereka habiskan jalan jalan dan membuat adonan di setiap ada kesempatan, baik siang, pagi atau malam hari.
Dunia terasa milik mereka berdua, hati dan pikiran menjadi gelap karena kenikmatan sesaat tapi mengandung resiko besar.
Namun hal itu sama sekali tidak terpikirkan mereka berdua, yang penting bagaimana caranya mereka menikmati setiap adonan yang mereka buat.
Masih tersisa satu bulan lagi, namun tiba tiba ponsel milik Marisa berdering. Rupanya suami Marisa menghubunginya setelah satu bulan tidak ada kabar.
"Kamu di mana?" tanya suaminya di ponsel.
Marisa menjelaskan pada suaminya, kalau dia berada di rumah saja menunggunya pulang. Namun di luar dugaan Marisa, suaminya sudah pulang sejak dua minggu yang lalu. Tentu saja kabar itu membuat Marisa panik. Setelah selesai bicara dengan suaminya, Marisa langsung memberitahu Samudra dan memutuskan untuk segera pulang, begitu juga dengan Samudra memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Intan Nuraeni
🙄🙄🙄🙄🙄
2021-10-10
0
Ijah Sopiah
Kata nya ga mau nikah sama sahabat tapi bikin adonan mh mau hadeeuhh
2021-10-05
0
combro
😣😣😣😣😣
2021-10-03
0