Key And Bian

Key And Bian

1. Memulai Hari

Pagi yang cerah. Mengawali pagi dengan optimis, agar hari ini semua berjalan dengan baik.

Key tersenyum cerah begitu keluar dari gang rumah. Dia menghentikan mobilnya tepat di  mulut gang. Melirik kaca spion, tidak ada siapa pun di belakang mobilnya. Dia bisa diam di tempatnya lebih lama. Ditariknya nafas perlahan, menghembuskan di dadanya sama pelannya saat ia menghirupnya tadi. Mengumpulkan doa kepada Tuhan pemilik pintu rejeki. Agar hari ini dimudahkan semua urusannya. Dia siap menyambut matahari yang sudah mulai bergerak meninggi. Berjuang dengan waktu dan masa mudanya, mengumpulkan rupiah. Demi masa depan yang jauh lebih baik. Angin berhembus dengan tenang, menyisir setiap langkah para pejalan kaki di trotoar.

Key membunyikan klakson saat akan melintas trotoar, pengguna jalan menoleh lalu berjalan bergegas.

“Apa si, ganggu aja, mengomel, tapi tetap menepi. Begitu kebanyakan manusia melakukan apa yang tidak disukai.

Key tersenyum sekenanya. Ia memperlambat mobilnya lalu setelah berbelok, mobil mulai melaju dengan kecepatan normal. Menuju tempat yang sudah seperti rumah kedua baginya.

Inilah Central Park, taman kuliner kota. Sekitar 20 gerai makanan sudah berjajar  rapi.   Bentuk, warna dan  tulisan di setiap gerai beraneka macam, mewakili idealisme pemiliknya. Diantara gerai ada sekitar 5 buah foodtruck termasuk milik Key, selebihnya mereka masih menggunakan gerobak biasanya untuk berjualan.  Tulisan dan banner berwarna-warni memudahkan pelanggan memilih makanan apa yang ingin mereka makan. Lokasi strategis. Pilihan makanan yang beragam. Tempat yang nyaman dan bersih, membuat Central Park menjadi pilihan para pekerja kantoran.

“Sudah datang Key?”  Bibi Hanum  yang sedang merapikan piring menyapa. Ia pedagang soto. Jualannya lebih laris di pagi hari. Hangat-hangat disantap untuk sarapan.  Ah, pasti akan terasa sangat nikmat, saat kuah beningnya menghangatkan perut.

“Ia Bibi. Semalam membuat kulit siomay sampai larut, jadi sengaja berangkat agak siang. Dan Basma ikutan kesiangan juga, jadi heboh dulu tadi pagi-pagi.” Key mulai membuka pintu mobilnya, ia mulai bersiap-siap.

“Haha. Adikmu yang tampan itu ya. Ah Bibi jadi kangen, sudah lama tidak datang ya?” Apalah bibi ini batin Key yang kemudian meneruskan pekerjaannya.

“Sedang musim ujian Bi.”  Dia menyalakan kompornya. Cekatan menyusun  siomay satu persatu di kukusan.  Ada berbagai varian rasa. Tapi yang jadi best seller  adalah toping udang dan rumput laut.

Setelah selesai melakukan persiapan, Key memilih duduk, menatap   datar ke arah gedung perkantoran.  Sebuah senyum samar lahir di bibirnya. Pasti sangat nyaman bekerja di sana. Skenario hidup mengantarkannya pada titik bahwa tempat itu hanyalah sebuah Impian. Ia cukup tahu diri untuk hanya  menggantungnya di langit tinggi. Orang-orang dengan tingkat pendidikan rendah sepertinya, harus selalu bekerja jauh lebih keras dibandingkan orang lain.

“Pagi Key... siomaynya lima, biasa.” Seorang pemuda datang membuyarkan lamunannya. Key hafal wajah dan namanya. Putra, bekerja di sebuah dealer. Mengakunya  seorang manajer  penjualan. Gajinya  besar, ada bonus penjualan yang jauh lebih besar kalau bisa mencapai target.  Bicaranya lugas dan meyakinkan. Untuk itulah ia sukses di pekerjaannya.

Key memasukan lima buah siomay ke piring, dan menuangkan 3 sendok sambal di atasnya.

“Silahkan Kak.”

“Makasih Key, duduk sini!” menarik kursi ke sampingnya. “Temani saya ngobrol, sudah tidak ada yang dikerjakan kan?” tanyanya.  Key mengangguk. Duduk di kursi yang di tunjuk Putra.

“Saya baru putus Key.”

“Kenapa?” tanya Key datar saja.  Bahkan terkesan bosan.  Pria  yang ada di hadapannya ini sepertinya sangat paham bahwa ia memiliki  banyak daya pikat. Tampan, pekerjaan yang mapan, sudah cukup menjadi nilai jual.  Sudah beberapa kali ia mendengarkan cerita Putra tentang kisah asmaranya. Awal-awal ia terperangah, terkejut lama-lama ia bisa memberi reaksi hanya dengan kata hemmm.

“Bosen aja .”

Nah kan, batin Key agak jengah.

“Gimana lagi Key, ternyata pacar saya itu cemburuan . Hampir tiap jam menelpon,  kalau chat nggak buru-buru di balas curiga aja.”

“Kan bisa dijawab sedang kerja Kak, pasti mengertilah pacar Kak Putra.” Key protes.  Putra mengunyah siomaynya. Bahkan ia tidak terlihat sedih, batin Key mencoba menganalisa ekspresi. “Bukanya itu namanya perhatian, dan juga cemburu itu adalah tanda sayang.”

“Kau terlalu banyak nonton drama ya. Di dunia nyata itu mana ada laki-laki yang senang dicemburui, dicurigai melulu, diinterogasi tiap jam.  Hidupku jadi tidak tenang, pacaran kan buat asik-asikkan, kenapa malah jadi beban. Dia nangis sambil marah-marah kemarin, bilang aku kejam, jahat, tidak tahu diri.”

“Trus Kak Putra bilang apa?” menjawab malas.

“Diam aja, sambil nunduk dan memasang wajah bersalah.” Putra tertawa.

“Dan pacar Kak Putra tertipu dengan wajah itu pasti.”

“Haha, ia. Hup.” Comotan terakhir dari siomay masuk ke mulut. Dikunyah pelan, sambil masih cekikikan. Membuat Key sebal. Putra memang benar-benar ahli, ini sudah kesekian kalinya melakukan modus yang sama pada perempuan. Dia benar-benar playboy kelas berat. Ah, aku tidak akan tertipu dengan wajah bak malaikat sepertinya. Janji Key dalam hati.

“Besok-besok jangan jatuh cinta pada laki-laki sepertiku ini ya,” ucap Putra “Jatuh cinta pada laki-laki baik saja, ya walaupun tidak terlalu ganteng yang penting baik.” Puk, puk ia menepuk kepala Key seperti menasehati anak-anak agar berprilaku baik di sekolah.

“Aku bukan anak kecil Kak. Aku sudah 23 tahun,” ucap Key kesal.

“Ia kah? Mana KTP mu? Aku mau lihat.” Putra masih cekikikan. “Anak SMP aja ngaku-ngaku 23 tahun. Ha ha. Ni uangnya. Makasih ya. Saya mau cari pacar lagi, eh mau kerja lagi.”

Dasar, mau tak mau Key tertawa juga. Dia melihat Putra berjalan pergi. Sambil melambaikan tangan.

Jatuh cinta ya. Memikirkannya saja sudah melelahkan.  Waktu di SMU dia juga pernah jatuh cinta pada seorang kakak senior. Yang tampan, kaya dan populer. Tidak tahu, apakah itu bisa di sebut jatuh cinta.  Tapi dia tidak punya waktu untuk memperjuangkan perasaannya. Hidupnya sudah cukup berat, tanpa harus bersaing dengan banyak siswi yang juga mengidolakannya.  Ah, sudahlah, itu sama sekali tidak penting untuk dipikirkan sekarang ini. Baginya mencari uang jauh lebih utama dan pertama. Dia tidak mau adiknya tidak bisa melanjutkan kuliah hanya karena kendala biaya. Impiannya hanya satu, melihat adiknya bisa sukses dan selalu bahagia.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

kiya

kiya

aku baca ulang lg kisah key kak shei😊

2024-06-29

0

Kustri

Kustri

baca lagi, kangen soal'a😊

2024-05-24

0

Mah Nizar

Mah Nizar

baca ngulang niih ntah udah berapa kali 🥰🥰🥰🥰

2024-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Memulai Hari
2 2. Perasaan Juni
3 3. Key Imoet Siomay Cetral Park
4 4. Kesalahpahaman
5 5. Bertemu Pria Asing
6 6. Pertemuan Key Dan Bian
7 7. Paginya Bian
8 8. Kotak Bekal
9 Apa Mau Mu
10 Sandiwara Kehidupan
11 Kencan
12 Merasa Tersaingi
13 Tawaran Kerjasama
14 Diperlakukan Seperti Adik
15 Hubungan Membaik
16 Basma (Part 1)
17 Basma (Part 2)
18 Obat
19 Perasaan Yang Terpendam
20 Canggung
21 Pesta (Part 1)
22 Pesta (Part 2)
23 Pesta (Part 3)
24 Pesta (Part 4)
25 Pesta (Part 5)
26 Pesta (Part 6)
27 Pesta (Part 7)
28 Pesta (Part 8 End)
29 Hidup Harus Terus Berjalan
30 Anjas menjadi penengah (part 1)
31 Anjas sebagai Penengah (Part 2)
32 Ketakutan Bian (Part 1)
33 Ketakutan Bian (Part 2)
34 Keputusan
35 Ibuku orang yang baik
36 Mengakhiri hubungan
37 Chat tidak terbalas
38 Amanda (Part 1)
39 Amanda (Part 2)
40 Makan Berdua
41 Frezze Parfume (Part 1)
42 Frezze Parfume (Part 2)
43 Fans Basma (Part 1)
44 Fans Basma (Part 2)
45 Kebenaran Yang Harus dihadapi
46 Ciuman Pertama
47 Menghadapi Kenyataan
48 Permintaan Bian
49 Bersama Anjas
50 Pulang Kampung
51 Terjawab Sudah
52 Kesalahan Yuna
53 Selamat Malam
54 Permohonan Adiguna
55 Kejadian di hari yang sama
56 Terimakasih Bibi Salsa
57 Bertemu Tuan Adiguna
58 Acara Minum Teh Berlanjut
59 Kebahagiaan seorang Anak
60 Amanda Gadis Yang Baik
61 Sandiwara Yuna
62 Pembatalan Pertunangan
63 Masa Lalu
64 Orangtua Kandung Basma
65 Bantuan Anjas
66 Permohonan Maaf
67 Korban
68 Dia Adikmu
69 Surat May Sarah
70 Memilih Menjauh
71 Pengakuan Kak Bian
72 Minta Maaflah Nyonya Yuna
73 Kebenaran Untuk Bian
74 Kasih Sayang Seorang Ayah
75 Maaf Key
76 Gara-Gara Bakso
77 Pertemuan Basma dan Bian
78 Salah Paham Lagi
79 Kedatangan Adiguna Dan Yuna
80 Menjaga Perasaan Key
81 Mendadak Key Datang
82 Bian Sadar Juga Akhirnya
83 Takdir Tidak Terduga
84 Sebelum Akad Nikah
85 Final Episode (Kebahagiaan Semua)
86 Spesial Episode (Part 1)
87 Spesial Episode (Part 2)
88 Epilog (Bulan Madu)
89 Terimakasih ^_^
90 Key And Bian Versi Cetak
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Memulai Hari
2
2. Perasaan Juni
3
3. Key Imoet Siomay Cetral Park
4
4. Kesalahpahaman
5
5. Bertemu Pria Asing
6
6. Pertemuan Key Dan Bian
7
7. Paginya Bian
8
8. Kotak Bekal
9
Apa Mau Mu
10
Sandiwara Kehidupan
11
Kencan
12
Merasa Tersaingi
13
Tawaran Kerjasama
14
Diperlakukan Seperti Adik
15
Hubungan Membaik
16
Basma (Part 1)
17
Basma (Part 2)
18
Obat
19
Perasaan Yang Terpendam
20
Canggung
21
Pesta (Part 1)
22
Pesta (Part 2)
23
Pesta (Part 3)
24
Pesta (Part 4)
25
Pesta (Part 5)
26
Pesta (Part 6)
27
Pesta (Part 7)
28
Pesta (Part 8 End)
29
Hidup Harus Terus Berjalan
30
Anjas menjadi penengah (part 1)
31
Anjas sebagai Penengah (Part 2)
32
Ketakutan Bian (Part 1)
33
Ketakutan Bian (Part 2)
34
Keputusan
35
Ibuku orang yang baik
36
Mengakhiri hubungan
37
Chat tidak terbalas
38
Amanda (Part 1)
39
Amanda (Part 2)
40
Makan Berdua
41
Frezze Parfume (Part 1)
42
Frezze Parfume (Part 2)
43
Fans Basma (Part 1)
44
Fans Basma (Part 2)
45
Kebenaran Yang Harus dihadapi
46
Ciuman Pertama
47
Menghadapi Kenyataan
48
Permintaan Bian
49
Bersama Anjas
50
Pulang Kampung
51
Terjawab Sudah
52
Kesalahan Yuna
53
Selamat Malam
54
Permohonan Adiguna
55
Kejadian di hari yang sama
56
Terimakasih Bibi Salsa
57
Bertemu Tuan Adiguna
58
Acara Minum Teh Berlanjut
59
Kebahagiaan seorang Anak
60
Amanda Gadis Yang Baik
61
Sandiwara Yuna
62
Pembatalan Pertunangan
63
Masa Lalu
64
Orangtua Kandung Basma
65
Bantuan Anjas
66
Permohonan Maaf
67
Korban
68
Dia Adikmu
69
Surat May Sarah
70
Memilih Menjauh
71
Pengakuan Kak Bian
72
Minta Maaflah Nyonya Yuna
73
Kebenaran Untuk Bian
74
Kasih Sayang Seorang Ayah
75
Maaf Key
76
Gara-Gara Bakso
77
Pertemuan Basma dan Bian
78
Salah Paham Lagi
79
Kedatangan Adiguna Dan Yuna
80
Menjaga Perasaan Key
81
Mendadak Key Datang
82
Bian Sadar Juga Akhirnya
83
Takdir Tidak Terduga
84
Sebelum Akad Nikah
85
Final Episode (Kebahagiaan Semua)
86
Spesial Episode (Part 1)
87
Spesial Episode (Part 2)
88
Epilog (Bulan Madu)
89
Terimakasih ^_^
90
Key And Bian Versi Cetak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!