5. Bertemu Pria Asing

“Lelahnya.” Key menghempaskan tubuh ke kursi. Menaikan kakinya lalu meluruskan punggung, sambil memijatnya perlahan. Hembusan nafasnya terdengar sangat lembut dan teratur.  Basma menoleh dan tersenyum sebelum berjalan  menuju dapur membawa belanjaan.

Selepas makan di saung desa tadi, mereka mampir ke pasar untuk membeli bahan-bahan siomay. Ikan giling, udang giling, dan ayam giling. Rumput laut, daun bawang, telur puyuh, beef, terigu, dan sagu. Lengkap semua.

“Mbak istirahat sebentar aja, lumayan kan setengah jam. Biar aku yang bereskan semua belanjaan.”

“Benar tidak apa-apa?” Key masih memejamkan mata.

“Ia mbak. Atau Mbak tidak usah kerja aja, biar aku yang gantikan.” Sambil memilah kantong plastik, dan memisahkan satu persatu sebelum masuk ke dalam kulkas.

“Hus mana bisa begitu. Pak Samuel bisa marah kalau aku seenaknya bekerja. Tidak apa-apa, dia sudah sangat baik selama ini.  Ya sudah, aku tidur sebentar. Bangunkan ya.”

“ Oke.”  Basma dengan cekatan melakukan apa yang harus ia lakukan dengan semua bahan-bahan siomay itu.

Basma menghentikan langkahnya saat kembali dari kamar untuk berganti pakaian. Mendapati wajah Key yang pulas. Dia membungkukkan badan, lalu duduk tepat di samping sofa. Mengamati dengan seksama setiap garis wajah itu. Tangannya terangkat, perlahan, nyaris menyentuh pipi saat Key menggeliat dan bergumam. Basma tersentak kaget dan mendekap mulutnya.  Melihat tangannya dengan gemas. Bagaimana kau bisa sebodoh itu makinya dengan mulut terbuka namun tidak ada suara. Ia memandang wajah Key lagi. Ia hanya duduk dan memandang wajah itu, lama.

Keysha Andini, gadis ini berusia 23 tahun. Pekerja keras.  Hidupnya ia dedikasikan untuk bekerja mengumpulkan uang. Cita-citanya sederhana. Adiknya kuliah di universitas ternama, bekerja di perusahaan besar. Gaji dan penghasilan yang bisa menjamin kehidupan. Dia mengesampingkan  dirinya. Kuliah. Pekerjaan yang nyaman dan berkelas. Dia lupa semua hal tentang dirinya.

Mimpinya adalah Basma. Hidupnya adalah Basma.  Lekat Basma memandang wajah itu. Satu-satunya yang berharga dalam hidupnya, yang tidak akan ia tawar dengan apa pun. Tiba-tiba mata itu terbuka. Dia terlonjak. Tubuhnya terduduk. Wajahnya merah padam.

“Bas?”

“Ah, aku baru saja mau membangunkan mu mbak. Sudah mau jam empat,” katanya cepat. Ia buru-buru balik badan dan tidak menoleh lagi. Berjalan cepat ke arah dapur.

Sementara Key bergumam sendiri.“ Kenapa lagi anak itu.” Sambil mengibaskan kepala,  mengucek mata dan mengumpulkan energi. “Semangat Key, semangat, semangat!”  berteriak mengusir lelah, dia melompat dari kursi dan bergegas ke kamar mandi.

“Mbak berangkat ya. Kalau kamu capek, istirahat dulu baru buat Siomaynya. Jangan memaksakan diri.”

“Ia Mbak,“ menjawab tanpa menoleh.

“Makan malam juga ya. Mbak, makan di minimarket nanti. Tidak usah jemput, Mbak naik angkot  nanti.” Key sudah memasukan kotak bekal ke dalam tasnya.

“Ia Mbak.” Sibuk dengan pekerjaannya.

“Ya udah, pergi dulu ya.”

“Ia Mbak.” Masih tidak menoleh.

Key keluar pintu sambil bergumam lagi. “Kenapa Basma itu. Bahkan menoleh pun tidak, cuma ia Mbak, ia Mbak aja. Ah, sudahlah.” Ringan ia melangkahkan kaki. Lelahnya seperti telah menguap pergi. Dia menyapa tetangga yang kebetulan ditemuinya. Ya, ia dan Basma kembali ke rumah mendiang orangtua mereka. Semua perkakas pengolahan roti memang dijual, namun tidak dengan rumah. Inilah satu-satunya warisan dan peninggalan orang tuanya. Hasil penjualan semuanya ditambah tabungan orangtua mereka ia bisa pakai menjadi modal jualan siomay dan membeli foodtruck.

...***...

Malam semakin berputar. Setiap detakan jam yang tak pernah berpihak itu menunjuk pukul delapan.  Beberapa orang masih datang berbelanja. Lokasi minimarket ini  strategis. Walaupun ada  minimarket waralaba di sebrang jalan, namun masuk area perumahan elit Grand Land Residen, membuat orang dari luar tidak dengan mudah bisa masuk ke gerbang utama perumahan.  Pelanggan mereka kebanyakan penghuni perumahan. Dua orang gadis masuk. Kalau dilihat seumuran dengan dirinya. Sambil tertawa membicarakan tentang nama seorang laki-laki. Dosen mereka yang ganteng dan baik.  Begitu yang dipahami Key. Key menggigit bibirnya, mahasiswa ya. Enak sekali hidup kalian batin Key.

“Ini aja Mbak?” tanyanya.

“Ia. Berapa Dek?” Key tersenyum. Mungkin karena dia terlihat masih muda.

“159 ribu Mbak.”

Dia mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu. Key menyerahkan struk dan kembalian. Mereka berdua berlalu. Masih terus mengobrol. Key hanya memandang mereka sampai mereka hilang berbelok. Malam semakin larut. Diluar masih ramai. Motor dan juga mobil tidak berhenti lalu lalang. Semua orang punya cara sendiri menghabiskan waktu mereka. Mang Pandi, penjual pecel lele dan ayam goreng di depan minimarket terlihat masih ramai. Masih ada beberapa motor yang berhenti. Key, cukup senang, karena keberadaan pecel lele di depan minimarket membuatnya merasa lebih aman.

Key duduk. Melamun, terkadang dia merasa pekerjaan ini cukup melelahkan. Namun gaji yang diperolehnya cukup besar. Membuatnya tetap bertahan. Wajah Basma melintas. Dialah alasan untuknya sekuat karang.

Sebuah mobil berhenti di tempat parkir. Key bisa melihat seorang pria keluar dari mobil. Dia berjalan menuju pintu, dan Key melihatnya masuk.

“Selamat datang,” sapanya ramah.

Laki-laki itu malah terdiam sebentar. Dia memandang Key lekat. Key jadi merasa bingung.

“Selamat malam Kak, bisa dibantu?”

“Key Imoet,  pedagang siomay di Central Park.” Kenapa banyak sekali orang yang memangilnya Key imoet.

Dengan ejaan o dan juga e, bukan u. Dia hanya tersenyum. “ Benarkan,  Key  pedagang siomay Cental Park,” ulangnya, karena tidak mendapat jawaban tadi.

“Haha, ia Kak. Kakak pelanggan siomay baru ya. Maaf,  Key, belum terlalu hafal wajah Kakak. Maaf ya.”

Laki-laki yang baru datang itu berjalan mendekati kasir. “Haha, aku belum pernah makan siomaynya Key kok. Jadi kita memang baru bertemu pertama kalinya sekarang.”

“Benarkah? Hari ini memang agak aneh, dari tadi siang banyak sekali pelanggan baru yang datang ke gerai kuliner. Mereka manggil-manggil Key imoet segala, bahkan ada yang nembak Key juga.” Tersipu malu. Laki-laki itu tertawa.

“Viral lho di media sosial. Gambar Key ada di mana-mana?”

“Maksudnya Kak. Aduh Key kurang update sama media sosial. Key bahkan tidak ada sosmed. Ah, Key kok jadi melantur. Silahkan Kak, kalau mau diteruskan belanjanya.”

Lali-laki itu hanya bergumam.  Merasa agak bingung saat bilang bahwa Key bahkan tidak punya sosial media. Zaman sekarang, mana ada manusia yang tidak punya sosial media.

Sepertinya ada, ya dia yang dengan polosnya tertawa di hadapanku. Batin laki-laki itu.  Ia mengambil beberapa botol minuman lalu kembali ke kasir.  Melihat Key lebih dekat. Key mundur, beberapa langkah karena tiba-tiba merasa takut.

Ada apa ini, siapa dia, kok sok akrab. Key berusaha tetap tenang. walaupun jujur ia dihantui cemas.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Tamao Mirai

Tamao Mirai

haha..

2025-03-13

0

Rita

Rita

Anjas atau Bian?

2024-08-03

0

Sweet Girl

Sweet Girl

apa bukan adik kandungnya...???🤔
sepertinya Bas mencintai Key.

2023-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Memulai Hari
2 2. Perasaan Juni
3 3. Key Imoet Siomay Cetral Park
4 4. Kesalahpahaman
5 5. Bertemu Pria Asing
6 6. Pertemuan Key Dan Bian
7 7. Paginya Bian
8 8. Kotak Bekal
9 Apa Mau Mu
10 Sandiwara Kehidupan
11 Kencan
12 Merasa Tersaingi
13 Tawaran Kerjasama
14 Diperlakukan Seperti Adik
15 Hubungan Membaik
16 Basma (Part 1)
17 Basma (Part 2)
18 Obat
19 Perasaan Yang Terpendam
20 Canggung
21 Pesta (Part 1)
22 Pesta (Part 2)
23 Pesta (Part 3)
24 Pesta (Part 4)
25 Pesta (Part 5)
26 Pesta (Part 6)
27 Pesta (Part 7)
28 Pesta (Part 8 End)
29 Hidup Harus Terus Berjalan
30 Anjas menjadi penengah (part 1)
31 Anjas sebagai Penengah (Part 2)
32 Ketakutan Bian (Part 1)
33 Ketakutan Bian (Part 2)
34 Keputusan
35 Ibuku orang yang baik
36 Mengakhiri hubungan
37 Chat tidak terbalas
38 Amanda (Part 1)
39 Amanda (Part 2)
40 Makan Berdua
41 Frezze Parfume (Part 1)
42 Frezze Parfume (Part 2)
43 Fans Basma (Part 1)
44 Fans Basma (Part 2)
45 Kebenaran Yang Harus dihadapi
46 Ciuman Pertama
47 Menghadapi Kenyataan
48 Permintaan Bian
49 Bersama Anjas
50 Pulang Kampung
51 Terjawab Sudah
52 Kesalahan Yuna
53 Selamat Malam
54 Permohonan Adiguna
55 Kejadian di hari yang sama
56 Terimakasih Bibi Salsa
57 Bertemu Tuan Adiguna
58 Acara Minum Teh Berlanjut
59 Kebahagiaan seorang Anak
60 Amanda Gadis Yang Baik
61 Sandiwara Yuna
62 Pembatalan Pertunangan
63 Masa Lalu
64 Orangtua Kandung Basma
65 Bantuan Anjas
66 Permohonan Maaf
67 Korban
68 Dia Adikmu
69 Surat May Sarah
70 Memilih Menjauh
71 Pengakuan Kak Bian
72 Minta Maaflah Nyonya Yuna
73 Kebenaran Untuk Bian
74 Kasih Sayang Seorang Ayah
75 Maaf Key
76 Gara-Gara Bakso
77 Pertemuan Basma dan Bian
78 Salah Paham Lagi
79 Kedatangan Adiguna Dan Yuna
80 Menjaga Perasaan Key
81 Mendadak Key Datang
82 Bian Sadar Juga Akhirnya
83 Takdir Tidak Terduga
84 Sebelum Akad Nikah
85 Final Episode (Kebahagiaan Semua)
86 Spesial Episode (Part 1)
87 Spesial Episode (Part 2)
88 Epilog (Bulan Madu)
89 Terimakasih ^_^
90 Key And Bian Versi Cetak
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Memulai Hari
2
2. Perasaan Juni
3
3. Key Imoet Siomay Cetral Park
4
4. Kesalahpahaman
5
5. Bertemu Pria Asing
6
6. Pertemuan Key Dan Bian
7
7. Paginya Bian
8
8. Kotak Bekal
9
Apa Mau Mu
10
Sandiwara Kehidupan
11
Kencan
12
Merasa Tersaingi
13
Tawaran Kerjasama
14
Diperlakukan Seperti Adik
15
Hubungan Membaik
16
Basma (Part 1)
17
Basma (Part 2)
18
Obat
19
Perasaan Yang Terpendam
20
Canggung
21
Pesta (Part 1)
22
Pesta (Part 2)
23
Pesta (Part 3)
24
Pesta (Part 4)
25
Pesta (Part 5)
26
Pesta (Part 6)
27
Pesta (Part 7)
28
Pesta (Part 8 End)
29
Hidup Harus Terus Berjalan
30
Anjas menjadi penengah (part 1)
31
Anjas sebagai Penengah (Part 2)
32
Ketakutan Bian (Part 1)
33
Ketakutan Bian (Part 2)
34
Keputusan
35
Ibuku orang yang baik
36
Mengakhiri hubungan
37
Chat tidak terbalas
38
Amanda (Part 1)
39
Amanda (Part 2)
40
Makan Berdua
41
Frezze Parfume (Part 1)
42
Frezze Parfume (Part 2)
43
Fans Basma (Part 1)
44
Fans Basma (Part 2)
45
Kebenaran Yang Harus dihadapi
46
Ciuman Pertama
47
Menghadapi Kenyataan
48
Permintaan Bian
49
Bersama Anjas
50
Pulang Kampung
51
Terjawab Sudah
52
Kesalahan Yuna
53
Selamat Malam
54
Permohonan Adiguna
55
Kejadian di hari yang sama
56
Terimakasih Bibi Salsa
57
Bertemu Tuan Adiguna
58
Acara Minum Teh Berlanjut
59
Kebahagiaan seorang Anak
60
Amanda Gadis Yang Baik
61
Sandiwara Yuna
62
Pembatalan Pertunangan
63
Masa Lalu
64
Orangtua Kandung Basma
65
Bantuan Anjas
66
Permohonan Maaf
67
Korban
68
Dia Adikmu
69
Surat May Sarah
70
Memilih Menjauh
71
Pengakuan Kak Bian
72
Minta Maaflah Nyonya Yuna
73
Kebenaran Untuk Bian
74
Kasih Sayang Seorang Ayah
75
Maaf Key
76
Gara-Gara Bakso
77
Pertemuan Basma dan Bian
78
Salah Paham Lagi
79
Kedatangan Adiguna Dan Yuna
80
Menjaga Perasaan Key
81
Mendadak Key Datang
82
Bian Sadar Juga Akhirnya
83
Takdir Tidak Terduga
84
Sebelum Akad Nikah
85
Final Episode (Kebahagiaan Semua)
86
Spesial Episode (Part 1)
87
Spesial Episode (Part 2)
88
Epilog (Bulan Madu)
89
Terimakasih ^_^
90
Key And Bian Versi Cetak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!