2. Perasaan Juni

Waktu bergerak menuju tengah hari. Matahari semakin terik. Sebelum memasuki jam makan siang, waktu Zuhur datang. Key menutup pintu mobil. Menggantung tulisan " Sedang Istirahat" bergegas ia menuju Mushola Central Park. Sudah ada banyak yang mengantri ambil wudu dan sholat. Sebelum tempat ini berjubel nantinya.

Selesai sholat pertempuran dimulai. Gerai kuliner menjadi lebih ramai. Jam makan siang adalah waktu tersibuk. Pedagang berjalan ke sana kemari untuk mengantarkan pesanan. Gerai siomay  juga diserbu pembeli. Dengan 20 ribu kalian sudah bisa mendapat lima buah siomay. Ukurannya juga besar, jadi sudah mengenyangkan, untuk  yang tidak mau makan siang dengan nasi, makan seporsi siomay sudah lebih dari cukup.  Dengan cekatan Key menyiapkan pesanan pelanggannya.

Antrian mengular, ada yang memilih mengalah duduk, atau mencari minuman terlebih dahulu di gerai lain. Lalu kembali dengan muka masam karena antrian tidak berkurang. Akhirnya ikut berdiri menunggu giliran.

“Key satu porsi ya, udang sama rumput laut, sama beef.”

“Oke Kakak”

Pelanggan rata-rata sudah mengenalnya. Di Foodtruck warna merah itu juga tertulis namanya. Gerai siomay Central Park.  Nama Key  tertulis lebih kecil, namun jelas terbaca. Dekorasi mobilnya adalah hasil karya adiknya. Kehidupannya sudah menyatu dengan taman kuliner ini.  Ia menjadi bagian  dari para pekerja yang lapar. Wajah yang lelah, obrolan yang terkadang penuh keluhan. Tentang pekerjaan, tentang bos yang tidak mau mengerti, tentang pacar yang cemburuan, atau gaji yang tidak cukup sampai bulan depan.  Semua orang memang selalu punya masalah sendiri-sendiri. Dan berjuang untuk bertahan hidup dengan caranya sendiri.

Antrian sudah selesai.

“Key, bagaimana?”

“Apa sih. Sudah sana duduk, makan siomaynya.”

“Bukan itu. Yang kemarin bagaimana?”

“Apa?”

“Jadi pacarku.”

“Dih Kakak, cari pacar kok pedagang siomay, tidak berkelas sama sekali seleranya. Lihat tuh.” Key menunjuk ke arah mbak-mbak cantik yang sedang makan nasi padang di gerai lain. “Itu, kalau mau cari pacar, cantik, berkelas, pintar. Kalau Key mah apa Kakak.”

“Key, mereka sudah biasa, banyak juga di kantor Kakak. Kakak kan sukanya sama Key.” Tetap bertahan berdiri di depan area yang dipakai mengantri.

“Sudah sana.”  Key keluar dari mobil,  Mengambil siomay yang ada di tangan laki-laki itu, dan membawanya ke meja.  Tapi laki-laki itu tetap berdiri di dekat mobil. Key kembali masuk  ke dalam mobil, dia duduk.  “Kakak, aku itu masih SMP, belum boleh pacaran.”

“Bohong lagi, mana ada anak SMP yang jualan siomay jam segini. Anak SMP itu seharusnya di sekolah sekarang. Belajar.”

“Kakak, aku itu. Ah sudahlah, malas meladeni Kakak.”

...***...

Jam makan siang berakhir, Key membersihkan meja dari piring-piring plastik, dan membuang sampahnya  yang tersisa.  Ada saja yang masih meninggalkan bekas makannya di meja. Mengelap meja, dan merapikan  kursi, dia masih duduk di sana. Sambil minum es dugan yang dipesannya di gerai dugan. Memandang Key, tanpa tersenyum, penuh intimidasi.

Laki-laki itu bernama Juni, mungkin dia lahir di bulan Juni. Bekerja di bank swasta  besar. Kantornya sekitar setengah jam dari Central Park. Dua bulan lalu sejak pertama  datang ke gerai kuliner.  Ia mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama.   Bukan hanya  lidahnya. Tapi juga pada senyum manis, gadis imut yang  selalu tersenyum bahkan di saat lelahnya melayani para pembeli, yang kadang berebut dan tidak tahu aturan mengantri.

Dan setelah itu hampir setiap hari di jam kantor dari Senin sampai Jum’at ia selalu datang. Untuk membeli siomay dan duduk berlama-lama di sana, memandang pedagangnya. Sampai seminggu yang lalu. Akhirnya ia menyampaikan perasaannya. Dan gadis  manis itu menundukkan badan hormat  berterimakasih, bahwa ia telah menyukainya. Tapi dengan tulus meminta maaf karena tidak bisa membalas perasaan itu.

Seminggu ia tidak datang. Mengubur kecewa dan sakit hati. Namun ternyata sulit menghapus bayangan wajah itu. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali berjuang.  Ia datang lagi. Karena ia yakin, cinta harus diperjuangkan. Dan wanita akan melihat ketulusan dari perjuangan laki-laki yang menyukainya. Begitu yang ia ketahui, ia baca dari buku-buku cara menaklukan wanita. Ia masih duduk diam di sana.  Key melihatnya lama setelah ia selesai berbenah, lalu berjalan mendekat.

“Apa Kakak tidak terlambat kembali bekerja?” tanyanya pelan. Juni menatapnya lekat.

“Berikan aku alasan,  sesuatu  yang bisa membuatku pergi, tapi tidak pergi dengan membawa kebencian padamu.  Tapi alasan yang membuatku tetap menyukaimu,  walaupun hanya dengan melihatmu.”

Key terdiam. Untuk beberapa waktu dia hanya mematung, memandang ke arah Juni yang juga menatapnya lekat. Alasan apa. Dia bahkan tak punya alasan apa-apa. Selain bahwa dia merasa tidak pantas dan juga tidak memiliki perasaan yang sama. Tapi, jika ia mengatakannya, apakah bisa membuat Juni mengerti.

“Kak Juni bisa tetap datang. Kalau sampai suatu hari nanti perasaan Kak Juni tidak berubah, aku akan memikirkannya.”

“Benarkah?” Wajahnya berubah senang.

“Ia, tapi aku yakin, Kak Juni akan bertemu dengan wanita lain. Wanita yang memang sangat pantas berada di samping kakak. Dan itu bukanlah aku.”

“Itu bukan alasan yang ingin kudengar.” Katanya masam. Ia memilih melihat ke arah lain lalu beranjak pergi. Meninggalkan Key yang masih berdiri diam. Namun baru beberapa langkah, ia berbalik. Berdiri tepat di hadapan Key.  Lima menit ia hanya membisu, pandangan mereka bertemu cukup lama.  “Key, tegakkan kepalamu. Kau itu spesial. Jangan pernah malu dengan kondisi apa pun yang ada pada dirimu sekarang. Aku menyukaimu, seperti apa adanya.” Lalu dia pergi tanpa mendengar jawaban apa yang keluar dari mulut Key.

“Terimakasih Kak,” lirih, bahkan hanya hatinya yang mendengar. “Telah menganggapku spesial.”

Ah, bagaimana mungkin dia bisa menilai dirinya dengan bangga. Karena memang nyaris tak ada apa-apa yang bisa ia tampakkan sebagai sesuatu yang membanggakan, selain bekerja keras. Dengan segala daya upaya yang bisa ia lakukan.

Setelah menghitung uang dan memasukannya dalam tas,  ia mulai membereskan peralatan, menyusun meja dan kursi. Mengembalikannya ke dalam gudang taman.

“Bibi, aku pergi dulu ya.”

“Ia Key, sudah habis ya? “

“Ia Bi. Pergi dulu.”

Key melajukan mobilnya meninggalkan gerai kuliner.

...***...

Cerita mengenai Central Park sekilas. Central Park ini adalah nama sebuah taman kota. Gerai kuliner resmi yang di sediakan pemerintah kota  adalah salah satu fasilitas di taman ini. Tanpa ada biaya sewa, para pedagang bisa berjualan di sini. Akan tetapi ada kontrak tertulis bermaterai yang harus ditandatangani. Para pedagang hanya boleh berjualan sampai  jam 6 sore. Itu salah satu pasal yang harus dipatuhi para pedagang. Jika pedagang melanggar pasal-pasal yang telah  disepakati, maka bisa saja mereka diusir dari gerai. Sehingga secara tidak langsung kesadaran untuk menjaga fasilitas itu sangat penting. Karena apa, karena di sinilah para pedagang mencari penghidupan mereka.

Selepas  gerai kuliner tutup, taman ini akan menjadi tempat wisata ilmu dan budaya. Akan ada dua bus bertingkat dua yang berisi buku-buku. Perpustakaan malam begitu disebutnya. Dari petang sampai menjelang tengah malam terparkir.  Perkumpulan sastra lintas generasi berkumpul setiap akhir pekan, menuangkan semua karya mereka. Key beberapa kali datang menemani Basma yang ingin mencari referensi buku. Perpustakaan malam cukup  ramai, buku-bukunya juga lengkap. Ah, anak-anak muda zaman sekarang memang jauh lebih kreatif dan berdaya juang tinggi.

Drama dan juga seni pertunjukan sesekali dipentaskan.  Decak kagum dan tepuk tangan selalu bergema, setiap ada grup yang melakukan pentas.  Anak-anak muda yang melakukan kegiatan positif dan mendapat dukungan pemerintah.  Menjadikan kota ini dinobatkan sebagai kota  terkeren se-Indonesia, menurut sebuah majalah budaya.  Jadi  itulah alasannya Key dan para pedagang harus membawa pergi gerobak jualan mereka sebelum jam 6 sore. Mungkin terdengar  merepotkan, namun disiplin yang telah terbentuk di antara penduduknya membuat semuanya terasa lumrah dan diikuti tanpa ada yang merasa dirugikan atau dipaksakan.

Bersambung....

Siomay Central Park Key, mampir ya, dijamin bakal ketagihan. Buka jam 9 pagi sampai jam 3 lebih sedikit. Key tunggu. (Tulisan di foodtruck Key)

Terpopuler

Comments

⭐️asteri

⭐️asteri

pengin kesini.tqpi sayang kemaren ke jakarta hanya 3hari. ga cukup untuk jalan2 banyak

2025-01-13

0

Tamao Mirai

Tamao Mirai

aku suka krya ka lasehira.. kereen. aku suka bahasa penyampaianya..

2025-03-13

0

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

Nyimak dulu

2025-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Memulai Hari
2 2. Perasaan Juni
3 3. Key Imoet Siomay Cetral Park
4 4. Kesalahpahaman
5 5. Bertemu Pria Asing
6 6. Pertemuan Key Dan Bian
7 7. Paginya Bian
8 8. Kotak Bekal
9 Apa Mau Mu
10 Sandiwara Kehidupan
11 Kencan
12 Merasa Tersaingi
13 Tawaran Kerjasama
14 Diperlakukan Seperti Adik
15 Hubungan Membaik
16 Basma (Part 1)
17 Basma (Part 2)
18 Obat
19 Perasaan Yang Terpendam
20 Canggung
21 Pesta (Part 1)
22 Pesta (Part 2)
23 Pesta (Part 3)
24 Pesta (Part 4)
25 Pesta (Part 5)
26 Pesta (Part 6)
27 Pesta (Part 7)
28 Pesta (Part 8 End)
29 Hidup Harus Terus Berjalan
30 Anjas menjadi penengah (part 1)
31 Anjas sebagai Penengah (Part 2)
32 Ketakutan Bian (Part 1)
33 Ketakutan Bian (Part 2)
34 Keputusan
35 Ibuku orang yang baik
36 Mengakhiri hubungan
37 Chat tidak terbalas
38 Amanda (Part 1)
39 Amanda (Part 2)
40 Makan Berdua
41 Frezze Parfume (Part 1)
42 Frezze Parfume (Part 2)
43 Fans Basma (Part 1)
44 Fans Basma (Part 2)
45 Kebenaran Yang Harus dihadapi
46 Ciuman Pertama
47 Menghadapi Kenyataan
48 Permintaan Bian
49 Bersama Anjas
50 Pulang Kampung
51 Terjawab Sudah
52 Kesalahan Yuna
53 Selamat Malam
54 Permohonan Adiguna
55 Kejadian di hari yang sama
56 Terimakasih Bibi Salsa
57 Bertemu Tuan Adiguna
58 Acara Minum Teh Berlanjut
59 Kebahagiaan seorang Anak
60 Amanda Gadis Yang Baik
61 Sandiwara Yuna
62 Pembatalan Pertunangan
63 Masa Lalu
64 Orangtua Kandung Basma
65 Bantuan Anjas
66 Permohonan Maaf
67 Korban
68 Dia Adikmu
69 Surat May Sarah
70 Memilih Menjauh
71 Pengakuan Kak Bian
72 Minta Maaflah Nyonya Yuna
73 Kebenaran Untuk Bian
74 Kasih Sayang Seorang Ayah
75 Maaf Key
76 Gara-Gara Bakso
77 Pertemuan Basma dan Bian
78 Salah Paham Lagi
79 Kedatangan Adiguna Dan Yuna
80 Menjaga Perasaan Key
81 Mendadak Key Datang
82 Bian Sadar Juga Akhirnya
83 Takdir Tidak Terduga
84 Sebelum Akad Nikah
85 Final Episode (Kebahagiaan Semua)
86 Spesial Episode (Part 1)
87 Spesial Episode (Part 2)
88 Epilog (Bulan Madu)
89 Terimakasih ^_^
90 Key And Bian Versi Cetak
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Memulai Hari
2
2. Perasaan Juni
3
3. Key Imoet Siomay Cetral Park
4
4. Kesalahpahaman
5
5. Bertemu Pria Asing
6
6. Pertemuan Key Dan Bian
7
7. Paginya Bian
8
8. Kotak Bekal
9
Apa Mau Mu
10
Sandiwara Kehidupan
11
Kencan
12
Merasa Tersaingi
13
Tawaran Kerjasama
14
Diperlakukan Seperti Adik
15
Hubungan Membaik
16
Basma (Part 1)
17
Basma (Part 2)
18
Obat
19
Perasaan Yang Terpendam
20
Canggung
21
Pesta (Part 1)
22
Pesta (Part 2)
23
Pesta (Part 3)
24
Pesta (Part 4)
25
Pesta (Part 5)
26
Pesta (Part 6)
27
Pesta (Part 7)
28
Pesta (Part 8 End)
29
Hidup Harus Terus Berjalan
30
Anjas menjadi penengah (part 1)
31
Anjas sebagai Penengah (Part 2)
32
Ketakutan Bian (Part 1)
33
Ketakutan Bian (Part 2)
34
Keputusan
35
Ibuku orang yang baik
36
Mengakhiri hubungan
37
Chat tidak terbalas
38
Amanda (Part 1)
39
Amanda (Part 2)
40
Makan Berdua
41
Frezze Parfume (Part 1)
42
Frezze Parfume (Part 2)
43
Fans Basma (Part 1)
44
Fans Basma (Part 2)
45
Kebenaran Yang Harus dihadapi
46
Ciuman Pertama
47
Menghadapi Kenyataan
48
Permintaan Bian
49
Bersama Anjas
50
Pulang Kampung
51
Terjawab Sudah
52
Kesalahan Yuna
53
Selamat Malam
54
Permohonan Adiguna
55
Kejadian di hari yang sama
56
Terimakasih Bibi Salsa
57
Bertemu Tuan Adiguna
58
Acara Minum Teh Berlanjut
59
Kebahagiaan seorang Anak
60
Amanda Gadis Yang Baik
61
Sandiwara Yuna
62
Pembatalan Pertunangan
63
Masa Lalu
64
Orangtua Kandung Basma
65
Bantuan Anjas
66
Permohonan Maaf
67
Korban
68
Dia Adikmu
69
Surat May Sarah
70
Memilih Menjauh
71
Pengakuan Kak Bian
72
Minta Maaflah Nyonya Yuna
73
Kebenaran Untuk Bian
74
Kasih Sayang Seorang Ayah
75
Maaf Key
76
Gara-Gara Bakso
77
Pertemuan Basma dan Bian
78
Salah Paham Lagi
79
Kedatangan Adiguna Dan Yuna
80
Menjaga Perasaan Key
81
Mendadak Key Datang
82
Bian Sadar Juga Akhirnya
83
Takdir Tidak Terduga
84
Sebelum Akad Nikah
85
Final Episode (Kebahagiaan Semua)
86
Spesial Episode (Part 1)
87
Spesial Episode (Part 2)
88
Epilog (Bulan Madu)
89
Terimakasih ^_^
90
Key And Bian Versi Cetak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!