Kejutan

"Iya Bun Anin bentar lagi pulang, ini masih di resto."

"......"

"Iya Bunda sayang iya, Anin ke supermarket dulu. Ya udah Anin tutup telpon nya ya."

Anin mematikan ponselnya lalu memasukan nya kedalam tas slempang yang sering dia bawa.

"Aku balik duluan ya Lin, ini Bunda nyuruh aku belanja bahan makanan buat arisan nya."

Lina menganggukan kepalanya " Ok, hati hati jangan ngebut ngebut nyetir nya."

Setelah cipika cipiki Anin meninggalkan Lina yang terlihat masih berada di dalam cafe, namun setelah mobil Anin pergi dari cafe Lina juga bergegas pergi dari sana.

Sepanjang jalan pulang Anin melihat kanan kiri mencari supermarket untuk berbelanja bahan makanan pesanan Bunda. Setelah sekitar lima belas menit mencari, akhir nya Anin menemukan supermarket yang lumayan jauh dari cafe tadi.

Anin segera masuk kedalam supermarket setelah dia memarkirkan mobil nya. Setelah mengambil troli belanja Anin segera berburu bahan bahan yang sudah Bunda nya kirim lewat ponsel.

"Cumi,cumi cumi".

Anin terus saja berkomat kamit, sembari mengarahkan trolinya ke stand seefood,Bunda memesan cumi ,udang,serta ikan kerapu pada Anin dan itu harus ada.

Setelah mengambil cumi udang dan ikan kerapu, Anin kini menuju stand bumbu bumbu. Dengan berjalan santai sembari melihat lihat barang barang yang ada di sisi kanan dan kiri nya Anin malah tidak sengaja menabrak seseorang dengan trolinya.

Bruukkk...

Mata Anin membelalak saat tiba tiba troli nya menumbur sesuatu di depan nya "Maaf mas, saya tidak sengaja."

Anin hendak mendekat ke arah orang itu, namun langkahnya terhenti saat dia tahu siapa yang tidak sengaja tertabrak troli nya tadi.

'M-mas Tirta'

Bukan hanya Anin, orang itu pun sama terkejut nya melihat troli belanja siapa yang menabrak nya.

"Nin-Nindiya."

Gumaman nya masih terdengar oleh Anin, Seakan tersadar Anin segera membetulkan posisi troli nya agar sedikit menjauh dari Tirta lalu segera mendorong troli nya. Namun langkah nya terhenti saat tiba tiba troli belanjaan nya di tahan seseorang, siapa lagi kalau bukan Tirta.

"Saya sudah bilang saya tidak sengaja, tolong lepaskan tangan anda dari troli saya."

Anin memandang datar pada Tirta, tidak ada pandangan cinta dan memuja yang sering dia tunjukan dulu. Yang ada hanyalah pandangan benci dan muak itu yang bisa di lihat oleh mata sendu Tirta.

"Maaf."

Anin menyentak kasar tangan Tirta dari troli belanjanya, lalu menatap Tirta datar dan dalam. Seolah dari dalam mata coklat milik Anin itu mampu membuat Tirta terbakar, saat melihat kilatan amarah dari sorot mata gadis yang pernah mencintai nya itu.

"Maaf? Maaf untuk apa."

Tirta menghela nafas nya dalam dalam, tangan nya terulur hendak meraih telapak tangan Anin namun dengan cepat Anin menarik tangan nya dari troli agar Tirta tidak bisa meraih nya.

"Maafin mas Nindiya, maaf buat semua nya."

Anin mengalihkan pandangan nya ke arah lain tanpa berminat untuk memandang bahkan mendengar ocehan Tirta. Maaf? maaf untuk apa, semua nya sudah tidak berguna.

"Maafin Mas yang sudah menyakiti kamu,merusak kepercayaan kamu, merusak hubungan kita. Tapi sungguh mas tidak berniat melakukan semua itu,mas khilaf Nin mas gak ada niat buat khianatin kamu sungguh."

Anin sebenarnya ingin tertawa mendengar ucapan mantan calon suami tersayang nya ini tapi dulu. Tidak berniat mengkhianati huh.

"Sudah selesai bicaranya, kalau sudah bisa anda lepaskan pegangan tangan anda dari troli belanjaan saya. Saya sedang sibuk jadi silahkan anda menyingkir dari jalan saya."

Tirta menghela nafas nya kembali, sebegitu benci nya kah Anindiya pada nya. Sebegitu terluka kah dia dengan keputusan nya. Dengan terpaksa Tirta menarik tangan nya dari troli Anin dan tidak menyia nyia kan kesempatan Anin pun segera menjauh dari Tirta. Namun saat beberapa langkah menjauh Anin berhenti dan menoleh ke arah Tirta yang masih mematung.

"Selingkuh itu bukan khilaf, tapi kebiasaan. Jadi suatu saat itu akan terjadi lagi, lagi dan lagi."

Setelah mengatakan itu Anin melanjutkan langkah nya, menjauh meninggalkan Tirta yang masih mematung. Mereka tidak tahu kalau interaksi mereka tengah diperhatikan seseorang dari balik stand makanan yang ada di sana.

👠

👠

👠

"Assalamualaikum, Anin pulang."

Anin membawa tiga kantong plastik belajaan nya, dan segera menuju dapur di mana Bunda sedang membuat sesuatu.

"Waalaikumsallam, gimana udah dapat semua pesanan Bunda."

Anin mengangkat belanjaan nya ke atas meja makan, lalu mendudukan dirinya di kursi sembari meneguk air putih yang baru dia tuangkan kedalam gelas sampai tandas.

"Kayak nya aus banget sih anak Bunda, padahal cuma di suruh belanja dikit doang."

Anin hanya tersenyum pada sang Bunda yang tengah menyusun kue kue di atas loyang.

"Iya Bun Anin capek abis ngadepin orang gak tau diri tadi."

Bunda mengalihkan pandangan nya pada Anin, matanya menyipit heran mendengar ucapan putri nya itu. Sedangkan Anin malah tersenyum melihat wajah heran Bunda padanya.

"Udah gak usah Bunda pikirin, entar malah kerutan di wajah bunda makin banyak loh."

Setelah mengucapkan itu Anin segera berlari dari sana, menghindari lemparan adonan kue yang sedang bunda pegang.

"Kak, nanti malam bantuin Bunda." Anin mengangkat jempol nya tanpa melihat ke arah Bunda, membuat wanita paruh baya itu hanya menggelengkan kepalanya.

Malam pun tiba, Anin sedang menyusun makanan ringan serta mimuman nya di atas karpet halus berbulu yang di bentangkan oleh Ayah di ruang tengah. Karena hanya ruangan itu yang terlebar di rumahnya, ruangan yang menjadi saksi bisu batal nya pernikahan nya saat itu karena di ruangan itulah seharusnya Tirta menikahinya saat itu, tapi ternyata...ah sudah lah.

"Jangan jauh jauh ngatur makanan nya, nanti mereka kangen."

Anin mendengus kesal mendengar ucapan sang Ayah yang sok muda itu padahal sudah kepala lima, tapi tubuhnya masih segar bugar seperti masih berusia 40 tahunan.

Tidak lama ibu ibu arisan datang,mereka datang bersama suami bahkan anak nya. Anin hanya memperhatikan kumpulan emak emak serta bapak bapak dari ujung ruangan sembari mengemil salad buah yang dia buat tadi.

"Eh jeung Mella, kenalin ini anak saya nama nya Nabilla".

Bunda hanya tersenyum lalu menyalami anak serta ibu itu dengan sopan.

"Hallo saya Mella, teman nya mama kamu."

"Hallo tante aku Nabilla, salam kenal"

Anin melihat bunda tersenyum pada kedua tamu nya itu yang terlihat eemmm glamour sekali dari tampilan nya, mereka pasti bukan orang sembarangan.

"Oh ya, anak aku ini udah mau nikah loh sama anak nya pejabat. Nanti kamu sekeluarga datang ya jeung."

Anin mendengar samar samar ibu ibu itu tengah bangga membicarakan anak gadis nya yang akan menikah dengan anak pejabat. Baru anak pejabat, belum anak presiden buk.

"Oh ya kapan anak kamu mau nikah, masa cuma gara gara batal nikah sama putra keluarga Mahendra anak kamu gak bisa nyari laki laki lain, eh tapi kalau anak kamu belum ada pengganti ponakan aku yang karyawan itu masih jomblo loh jeung Mellasiapa tahu ponakan ku mau sama anak kamu."

Bunda yang tadi nya tersenyum tulus, kini wajahnya berubah 180' datar setelah mendengar ucapan ceplas ceplos teman arisan itu.

"Silahkan menikmati makanan nya."

Bunda segera pergi dari sana, Dia tidak tahan mendengar putri sematawayang nya selalu mendapat ejekan dari orang orang. memangnya kenapa kalau Anin putri nya belum menemukan pengganti mantan calon menantunya itu, apa itu begitu merugikan hidup mereka.

Sedangkan Anin yang melihat dan mendengar ucapan ibu ibu itu hanya tersenyum miris. Apa begitu hina nya dia di mata orang orang hanya karena batal menikah.

Anin membawa mangkok kosong bekas salad nya menuju dapur, Anin terduduk di kursi meja makan sembari menyusut air matanya yang tiba tiba saja turun. Bukan Anin yang menginginkan semua ini, menginginkan pernikahan nya batal. Bukan, itu bukan keinginan nya, Anin juga ingin menikah dan bahagia bukan seperti ini.

Anin menelungkupkan wajah nya di meja, meredam tangisan serta sakit yang terasa kembali didalam hatinya.

"Kak!"

Anin segera mengangkat kepalanya saat mendengar suara Bunda, dan menyeka air matanya kasar. Dia segera berpura pura tidak apa apa sembari memegang bawang merah yang kebetulan masih ada di plastik yang terletak di meja makan.

"Iya Bun."

"Kamu nangis kak."

Anin pura pura berkedip"Enggak, siapa yang nangis orang Anin lagi potong bawang nih, pedih banget."

Bunda hanya terdiam, untuk apa Anin motong bawang kan masak nya sudah selesai. Tapi Bunda tidak bertanya lagi, dia menyerahkan semua nya pada Anin.

"Ada apa Bun."

Bunda menepuk dahinya "Nah kan Bunda lupa, itu di depan ada orang nyari kamu kak".

Anin mengerutkan dahinya"Siapa Bun?"

Bunda tidak bicara lagi dia menarik lengan Anin agar segera mengikuti nya, sesampainya di ruang tengah yang penuh dengan tamu arisan Bunda, Anin menyipitkan matanya melihat siapa yang tengah duduk dan mengobrol dengan Ayahnya serta tamu bapak bapak di sana.

Kak Damar

Anin mendengar para tamu ibu ibu kasak kusuk membicarakan laki laki yang tengah mengobrol dengan Ayah nya itu.

"Ya ampun ganteng banget, apa itu calon suami baru nya anaknya jeung Mella."

"Masa sih"

"Kayak nya iya, lihat laki laki ganteng itu akrab banget sama suami nya jeung Mella, saya yakin dia calon mantu nya jeung mella."

"Beruntung banget ya anak nya jeung mella itu, anak saya juga mau kalau ganteng kayak gituh mah kelihatan nya kaya lagi."

Anin dan Bunda hanya menghela nafas nya kasar mendengar ucapan ucapan yang keluar dari para tamu nya

Dasar manusia

**HALLO MET PAGI SEMUA

JANGAN LUPA GOYANG JEMPOL NYA PAGI INI UNTUK NGASIH LIKE VOTE DAN KOMEN NYA

SEE YOU NEXT PART

BABAYYYY....MUUUUUAAAACCCHHH**....

Terpopuler

Comments

lacibolalaaaaaa

lacibolalaaaaaa

hmm ada bae orang kek gini

2023-12-06

1

lacibolalaaaaaa

lacibolalaaaaaa

siapa nih ? damar ? utari ? atau siapa ?

2023-12-06

0

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

ah anjoy jd kangen ayank 🤣 biasa suka nyletuk gt

2023-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Hancur
2 Luka
3 Sang Duda
4 Siapa?
5 Terjebak di Lift
6 Tak sengaja bertemu
7 Sweet seventeen Rein
8 Kode kode
9 Insiden membawa berkah
10 EX bagian 1
11 EX bagian2
12 Duo Uler
13 Curhatan Rein
14 Calon Istri?
15 Visi Misi sang Duren
16 Saat kenangan sudah menjadi sampah
17 Semangat Baru
18 Kejutan
19 Akal bulus Damar
20 Salah paham lagi
21 Mati Rasa
22 Misi di mulai
23 Pesta 1
24 Pesta 2
25 Luka Hati Masa Lalu
26 Misi di Mulai 2
27 Tawa Anin untuk Damar
28 Ku Tandai Kau!
29 Gadis Yang Aku Cintai
30 Gembok Hati Yang Berkarat
31 Fashion Show 1
32 Fashion Show 2(Model Papan Cucian)
33 Seuntai Doa Untuk Anin dan Damar
34 Mas Kawin Dari Damar
35 Tenang Namun Mematikan
36 Tamu Spesial
37 Lamaran ditolak, Tunangan bertindak
38 Anin dan Damar
39 ADAM ( Anin Dan Damar 2)
40 Kerumah Camer
41 Kerumah Camer 2
42 Bertindak Secara Elegan
43 Hanya Dia Yang Pantas
44 Doa Didalam Hati
45 Cerita cinta diPertambangan1
46 Cerita Cinta diPertambangan2
47 Bara Api Cemburu
48 Cinta dan Luka
49 Mahakam Menjadi Saksi
50 Tamu?
51 Tamu? bagian 2
52 Maafin Kakak Sayang
53 Mantan Calon Mertua
54 Mantan Calon Mertua2
55 Mantan Calon Mertua3
56 Selangkah Lagi Menuju Bahagia
57 Harta Tahta Kesayangan Duda
58 Meminta Nyawa Mu!
59 Semakin Dekat
60 Hanya Sekedar Tanggung Jawab
61 Selangkah Lagi
62 Ganteng Doang, Kagak Punya Perasaan
63 Undangan Pernikahan ADAM(AninDAMar)
64 SAH!!!!
65 Resepsi ADAM
66 Sudah Halal kan
67 Sudah Halal kan 2
68 Malam Kita
69 Setelah Malam Itu
70 Panggilan Baru
71 Botol Jahanam dan Kurap
72 Kotak Hitam
73 Jangan Khawatir Sayang
74 Balada SiBiji Salak
75 Kembali KeButik
76 Kotak Itu Lagi
77 Kotak Itu Lagi 2
78 Penyelidikan Teror 1
79 Penyelidikan Teror 2
80 Merajut Cinta diSumatra (ADAM)
81 Merajut Cinta diSumatra 2( ADAM)
82 Merajut Cinta diSumatra 3(ADAM)
83 Suara Terbawa Angin
84 Sampai Di Pertambangan
85 Cium Dulu Yang
86 Dasar,Baperan!
87 Laporan dan Kepantai
88 Kekalutan Damar
89 Damar Junior Made In Bengkulu
90 Paginya Sang Pengantin
91 Kabar Dari Ilham
92 Cukup Temani Aku Selamanya
93 Pulang
94 Mulai Terkuak Satu Persatu
95 Efek Gegana Reina Semalam
96 Berlian Ku Lebih Mahal
97 Tertangkap Satu
98 Mulai Terungkap
99 Anin, Dua Sisi Mata Uang
100 Melacak Pelaku Utama
101 Pelaku Utama Terlacak
102 Rindu siDokter Saraf
103 Pesan Untuk Anin
104 Melacak Posisi Anin
105 Ketemu
106 Rindu Menggila
107 Akhirnya
108 Mood Anin
109 Mood Anin 2
110 Reina Begaduh
111 Sang Gegana Yang Membuat Gegana
112 Bui dan RSJ
113 Kembali Bekerja
114 Damar Junior OTW, 'Aku Yakin Yang!'
115 Anin Hamil
116 Kedatangan Ratna1
117 Kedatangan Ratna2
118 Aku Udah Tumbuh Loh Yah!
119 Porsi Jumbo Untuk Anin
120 Kasih Sayang Yang Salah
121 DiButik
122 Apa Yang Terjadi?
123 Aku Mohon Bertahanlah Untuk Kita
124 Cepat Sadar By
125 Air Mata Kesedihan
126 Ada KeUwuan DiTengah Kesedihan
127 Sadar
128 Damar Tergoda
129 Mengena Sekali DiHati
130 DiTaman Rumah Sakit1
131 DiTaman Rumah Sakit 2
132 DiTaman Rumah Sakit 3
133 Nyebelin Tapi Sayang
134 Bermain DiKolam Renang
135 Asem Kayak Kisah Cinta Reina
136 Drifting
137 Sakit Hati VS Tak Punya Hati
138 Dewasa Sebelum Waktunya
139 Calon Model Dianka Butik
140 Cerita Cinta Reina
141 Cerita Cinta Reina 2
142 Karma DiBayar Kontan
143 Ulang Tahun Rein ( Menuju Kedewasaan)
144 IREN ( Ilham Rein1 )
145 IREN( Ilham Rein 2)
146 IREN (Ilham Rein3)
147 Pasangan Baru?
148 Obsesi Bukan Cinta
149 IREN (Ilham Rein End)
150 Awal Yang Baru
151 Waktu Yang Bergulir
152 Sensitif
153 Damar Junior On The Way Bebas 1
154 Damar Junior On The Way Bebas 2
155 Proses Pembebasan Damar Junior
156 Akhirnya
157 Minta Maaf?
158 Minta Maaf2
159 Minta Maaf? 3
160 Minta Maaf? End
161 Baby Bara
162 Bara Termakan Serial Animasi
163 Kita Mau Kemana?
164 Tante Merry Bukan Om Merry
165 Menonton Naruto Adalah Jalan Ninja Bara
166 Bara siRaja Kepo
167 Waktunya Reina Dan Bara
168 Lahiran Adam Junior Yang Ke2
169 Baby Gen
170 Keluarga Kecil ADAM END
171 Cerita Baru
172 Extra Part
173 Cerita Baru
174 Cerita Baru Lagi Guys
175 Cerita Barata Adam Prayoga
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Hancur
2
Luka
3
Sang Duda
4
Siapa?
5
Terjebak di Lift
6
Tak sengaja bertemu
7
Sweet seventeen Rein
8
Kode kode
9
Insiden membawa berkah
10
EX bagian 1
11
EX bagian2
12
Duo Uler
13
Curhatan Rein
14
Calon Istri?
15
Visi Misi sang Duren
16
Saat kenangan sudah menjadi sampah
17
Semangat Baru
18
Kejutan
19
Akal bulus Damar
20
Salah paham lagi
21
Mati Rasa
22
Misi di mulai
23
Pesta 1
24
Pesta 2
25
Luka Hati Masa Lalu
26
Misi di Mulai 2
27
Tawa Anin untuk Damar
28
Ku Tandai Kau!
29
Gadis Yang Aku Cintai
30
Gembok Hati Yang Berkarat
31
Fashion Show 1
32
Fashion Show 2(Model Papan Cucian)
33
Seuntai Doa Untuk Anin dan Damar
34
Mas Kawin Dari Damar
35
Tenang Namun Mematikan
36
Tamu Spesial
37
Lamaran ditolak, Tunangan bertindak
38
Anin dan Damar
39
ADAM ( Anin Dan Damar 2)
40
Kerumah Camer
41
Kerumah Camer 2
42
Bertindak Secara Elegan
43
Hanya Dia Yang Pantas
44
Doa Didalam Hati
45
Cerita cinta diPertambangan1
46
Cerita Cinta diPertambangan2
47
Bara Api Cemburu
48
Cinta dan Luka
49
Mahakam Menjadi Saksi
50
Tamu?
51
Tamu? bagian 2
52
Maafin Kakak Sayang
53
Mantan Calon Mertua
54
Mantan Calon Mertua2
55
Mantan Calon Mertua3
56
Selangkah Lagi Menuju Bahagia
57
Harta Tahta Kesayangan Duda
58
Meminta Nyawa Mu!
59
Semakin Dekat
60
Hanya Sekedar Tanggung Jawab
61
Selangkah Lagi
62
Ganteng Doang, Kagak Punya Perasaan
63
Undangan Pernikahan ADAM(AninDAMar)
64
SAH!!!!
65
Resepsi ADAM
66
Sudah Halal kan
67
Sudah Halal kan 2
68
Malam Kita
69
Setelah Malam Itu
70
Panggilan Baru
71
Botol Jahanam dan Kurap
72
Kotak Hitam
73
Jangan Khawatir Sayang
74
Balada SiBiji Salak
75
Kembali KeButik
76
Kotak Itu Lagi
77
Kotak Itu Lagi 2
78
Penyelidikan Teror 1
79
Penyelidikan Teror 2
80
Merajut Cinta diSumatra (ADAM)
81
Merajut Cinta diSumatra 2( ADAM)
82
Merajut Cinta diSumatra 3(ADAM)
83
Suara Terbawa Angin
84
Sampai Di Pertambangan
85
Cium Dulu Yang
86
Dasar,Baperan!
87
Laporan dan Kepantai
88
Kekalutan Damar
89
Damar Junior Made In Bengkulu
90
Paginya Sang Pengantin
91
Kabar Dari Ilham
92
Cukup Temani Aku Selamanya
93
Pulang
94
Mulai Terkuak Satu Persatu
95
Efek Gegana Reina Semalam
96
Berlian Ku Lebih Mahal
97
Tertangkap Satu
98
Mulai Terungkap
99
Anin, Dua Sisi Mata Uang
100
Melacak Pelaku Utama
101
Pelaku Utama Terlacak
102
Rindu siDokter Saraf
103
Pesan Untuk Anin
104
Melacak Posisi Anin
105
Ketemu
106
Rindu Menggila
107
Akhirnya
108
Mood Anin
109
Mood Anin 2
110
Reina Begaduh
111
Sang Gegana Yang Membuat Gegana
112
Bui dan RSJ
113
Kembali Bekerja
114
Damar Junior OTW, 'Aku Yakin Yang!'
115
Anin Hamil
116
Kedatangan Ratna1
117
Kedatangan Ratna2
118
Aku Udah Tumbuh Loh Yah!
119
Porsi Jumbo Untuk Anin
120
Kasih Sayang Yang Salah
121
DiButik
122
Apa Yang Terjadi?
123
Aku Mohon Bertahanlah Untuk Kita
124
Cepat Sadar By
125
Air Mata Kesedihan
126
Ada KeUwuan DiTengah Kesedihan
127
Sadar
128
Damar Tergoda
129
Mengena Sekali DiHati
130
DiTaman Rumah Sakit1
131
DiTaman Rumah Sakit 2
132
DiTaman Rumah Sakit 3
133
Nyebelin Tapi Sayang
134
Bermain DiKolam Renang
135
Asem Kayak Kisah Cinta Reina
136
Drifting
137
Sakit Hati VS Tak Punya Hati
138
Dewasa Sebelum Waktunya
139
Calon Model Dianka Butik
140
Cerita Cinta Reina
141
Cerita Cinta Reina 2
142
Karma DiBayar Kontan
143
Ulang Tahun Rein ( Menuju Kedewasaan)
144
IREN ( Ilham Rein1 )
145
IREN( Ilham Rein 2)
146
IREN (Ilham Rein3)
147
Pasangan Baru?
148
Obsesi Bukan Cinta
149
IREN (Ilham Rein End)
150
Awal Yang Baru
151
Waktu Yang Bergulir
152
Sensitif
153
Damar Junior On The Way Bebas 1
154
Damar Junior On The Way Bebas 2
155
Proses Pembebasan Damar Junior
156
Akhirnya
157
Minta Maaf?
158
Minta Maaf2
159
Minta Maaf? 3
160
Minta Maaf? End
161
Baby Bara
162
Bara Termakan Serial Animasi
163
Kita Mau Kemana?
164
Tante Merry Bukan Om Merry
165
Menonton Naruto Adalah Jalan Ninja Bara
166
Bara siRaja Kepo
167
Waktunya Reina Dan Bara
168
Lahiran Adam Junior Yang Ke2
169
Baby Gen
170
Keluarga Kecil ADAM END
171
Cerita Baru
172
Extra Part
173
Cerita Baru
174
Cerita Baru Lagi Guys
175
Cerita Barata Adam Prayoga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!