Menggoda

18+ Istri Gelap #20

Oleh Sept

Mobil warna merah itu perlahan meninggalkan area Bandara. Diikuti satu mobil hitam yang terus mengekor pada kendaraan yang ditumpangi Naga serta Moza dan putri mereka.

Selama ini Sendy hidup terasing, tinggal di kota kecil. Jadi wajar, ia terlihat antusias ketika melihat bangunan mall-mall yang berjajar di Kota itu. Belum lagi gedung perkantoran yang jumlahnya tak sedikit. Serta gedung lain yang ujungnya tak bisa terlihat oleh mata gadis kecil itu.

Naga yang tak pernah bersentuhan dengan anak kecil, kehadiran Sendy kini memberikan warna tersendiri. Ia sampai membatalkan pertemuan penting siang ini.

Bahkan ia sudah pandai berbohong pada Mama dan istrinya. Lama-lama, Naga sudah persis seperti papanya. Begitulah darah, sangat kental.

"Kita sudah sampai, Sendy ... Ayo turun!"

Perlahan Naga membawa turun putrinya, bila putrinya sangat antusias. Lain halnya dongan Moza. Wanita itu terlihat ragu-ragu serta was-was.

"Rumah siapa ini? Apa ada istri Naga di dalam sana?" Kiranya itulah yang ada dalam benak Moza.

"Moza ... Ayo masuk!"

Begitu mereka masuk, mobil hitam yang tadi mengikuti mereka pun parkir di halaman rumah tersebut.

Mereka ada pengawal Naga, sengaja ditugaskan untuk menjaga keselamatan Moza dan putrinya.

Saat gerbang utama ditutup, lagi-lagi sebuah sorot kamera mengarah ke hunian dua lantai tersebut. Mereka mencuri gambar dari seberang jalan yang jauh.

Setelah mendapat gambar sempurna, yaitu saat Naga masuk ke dalam rumah dengan anak dan seorang wanita. Maka berita pun siap untuk disebar.

"Sendy, ini rumah Sendy sekarang!" ucap Naga sembari memperlihatkan kamar anak yang sudah dihias rapi dan cantik.

Ranjang yang dibalut kain sprai motive hello kitty, wallpaper dinding warna pink dengan gambar hati. Kamar yang indah, mungkin Sendy akan betah di dalam sana.

Ketika Sendy asik melihat-lihat kamar dan bermain dengan boneka baru yang diberikan papanya. Kini, Naga memperlihatkan kamar Moza.

"Ini kamarmu!"

Tidak tahu mengapa, tiba-tiba pria itu merasa aneh.

Moza hanya menatap wajah pria tampan itu dengan sekilas, kemudian memasukkan koper ke dalam kamar. Sebuah kamar yang besar dengan ornaments yang mewah. Semua yang ada di dalam sana hampir seperti di kamar hotel bintang lima.

Moza tak mengira, bila pria itu ternyata sangat kaya.

"Aku akan pergi, mungkin akan ke sini besok atau lusa. Bila ada sesuatu, langsung hubungi nomorku."

Kembali, Moza hanya menatap tanpa ekspresi. Namun, hal itu justru membuat Naga prustasi. Ia merasa ada yang tak beres bila Moza menatapnya.

"Ingat nomorku baik-baik!" pesan Naga kemudian berbalik.

Setelah dari kamar Moza, kini Naga berjalan menuju kamar putrinya.

"Sendy, Papa ada urusan. Mungkin akan ke sini lagi besok atau lusa." ucap Naga sambil mengusap pipi Sendy.

"Papa tidur di sini?" tanya Sendy dengan polos.

"Besok, Papa ada urusan sekarang."

Sendy lalu tersenyum, kemudian kembali bermain-main dengan mainan barunya.

Ketika Naga sudah keluar dan derus mobil kembali terdengar. Moza mengintip lewat jendela kamarnya.

"Hidup apa ini?" batinnya menatap mobil Naga yang menjauh.

"Apa aku wanita simpanan?" tanya Moza dalam hati.

"Dia hanya ingin Sendy, bukan aku." Moza berbicara sendiri. Kemudian tersenyum tipis.

Malam hari.

Tidak tahu mengapa, malam ini hingga larut Sendy tidak bisa tidur. Moza sampai kelelahan menemani Sendy terjaga sampai pukul sebelas malam.

"Bobo ya, Sendy. Sudah malam."

Sendy mengeleng, kemudian memeluk boneka pemberian Naga.

"Apa ia rindu pada ayahnya?" batin Moza.

Sampai hampir jam dua belas malam, putrinya tak kunjung tidur. Moza pun menatap ponsel yang ada di atas nakas, ia terlihat ragu saat meraih benda pipih itu.

Namun akhirnya, ponsel itu sudah di tangan. Moza pun menulis pesan singkat pada Naga.

Belum juga meletakkan ponselnya kembali, Naga langsung menghubungi dirinya.

"Apa dia demam?"

"Tidak. Mungkin karena tempat baru."

"Lalu sedang apa dia?"

"Bermain dengan boneka yang kau beri!"

"Ah ... tunggu, aku akan ke sana!"

Mereka pun mengakhiri sambungan telpon.

Setelah berbicara pada Moza lewat telephone. Naga berganti pakaian, ia akan ke rumah satunya. Rumah yang ia beli untuk Sendy.

Dilihatnya Sierra sedang tidur pulas, dengan pelan ia menutup kamar dan pergi dari rumah itu.

Deru mobil yang terdengar semakin menjauh, seolah membawa rasa sedih yang dirasa Sierra saat ini.

Wanita itu tidak tidur, ia bahkan mendengar pembicaraan Naga dengan wanita lain.

Ternyata suaminya normal, dia selingkuh, pikir Sierra. Kalau sudah begini, rasanya Sierra berdoa lebih baik memiliki suami tak normal. Mengetahui suaminya diam-diam bertelpon dengan wanita lain tengah malam, cukup membuatnya sakit hati.

Apalagi suaminya pergi malam-malam, mau apalagi kalau bukan itu?

Hati Sierra ia iris-iris sendiri, membayangkan bagaimana suaminya membelai wanita lain.

Prasangka adalah doa, apa prasangka buruk Sierra akan jadi nyata?

Ketika Sierra dilanda gegana, gelisah galau merasa. Di tempat lain, Moza merasa was-was. Sebentar lagi Naga datang, tapi ini tengah malam. Moza memegangi dadanya, "Ada apa ini? Moza ... dia datang untuk Sendy!" gumamnya.

Beberapa saat kemudian.

Sebuah mobil terparkir di halaman luas yang dihiasi banyak pot bunga yang besar di setiap sudutnya.

Naga sudah tiba, pria itu mengemudikan mobilnya seorang diri. Ketika masuk, ia pun mencari Sendy dan Moza.

"Sendy!"

Anak itu langsung turun dari ranjang, melihat papanya ia langsung menghampiri dan memeluknya. Apa Sendy terlalu suka dengan papa barunya itu?

Satu jam kemudian.

Moza ada di kamarnya sendiri, ia membiarkan Naga menidurkan putrinya. Akan tetapi, dari tadi justru terdengan suara canda tawa mereka berdua dari kamarnya.

Hingga Moza tertidur di dalam kamarnya.

"Moza ... Moza ...!" Naga mengetuk pintu kamar Moza dengan lirih takut Sendy bangun.

Tok Tok Tok

Butuh ketukan beberapa kali baru Moza membuka pintu kamarnya.

"Apa dia sudah tidur?" tanya Moza sembari mengosok matanya. Ia baru saja tertidur, masih dikuasai rasa kantuk.

"Sudah, aku akan pulang. Besok ada meeting penting."

Mata Moza perlahan terbuka sempurna, "Sangat larut, apa tidak merasa kantuk?"

"Tak apa, aku masih bisa menyetir. Aku pergi dulu!"

"Aku buatkan kopi!" Tiba-tiba ide itu meluncur dari bibir Moza.

Naga yang semula ingin langsung pulang, akhirnya ia tunda sebentar. Mungkin lebih baik minum kopi dulu. Karena ia juga merasa kantuk juga.

Moza pun pergi ke dapur, semua sudah komplit di dalam dapur. Semua serba ada, ia sempat kesusahan memiliki kopi yang mana.

"Apa saja!"

Moza belum bertanya, tapi saat wanita itu menatapnya. Naga seolah tahu, kopi jenis apa yang ia mau.

Menit berikutnya, Moza menghampiri Naga yang duduk di meja dapur menunggu kopinya.

"Terima kasih!"

Moza hanya senyum, sebuah senyum yang mungkin jadi awal segalanya.

Mendapat senyum pertama dari Moza, tanpa meniup, Naga langsung menyesap kopi yang masih panas itu. Alhasil ia menyemburkan kopi panas tersebut.

"Itu pasti sangat panas!" Moza langsung berdiri, ia mendekat ke arah Naga. "Lidahmu pasti terbakar, mengapa ceroboh?" Moza menatap dengan cemas.

"Tidak apa-apa, ambilkan tisu!"

Moza mencari tisu, setelah dapat. Ia mengulurkan benda itu kepada pria di depannya.

"Coba buka mulutmu!" ujar Moza.

Padahal Moza ingin memeriksa lidah pria tersebut, tapi jantung Naga malah tak karuan.

"Tidak, tidak usah. It's okay!"

"Cukup julurkan lidah, aku hanya ingin melihatnya!" paksa Moza.

Di situ Naga malah menelan ludah dengan berat. Moza terlalu dekat membuat ia merasakan sensasi yang tak biasa.

"Aku tidak apa-apa Moza, dan lagi ... aku bukan anak kecil. Itu hanya kopi panas!" Naga memalingkan wajah, berusaha mengontrol degup jantungnya.

"Sendy kalau begitu, pasti besoknya tak mau makan. Mungkin kalian sama." Moza malah mendekatkan wajahnya, ia sangat penasaran. Apa Sendy dan pria itu memiliki hal yang sama?

Celaka bagi Moza, hembusan nafasnya yang hangat menerpa wajah Naga. Membuat sesuatu yang lama padam kembali bergejolak.

"Moza, kau sengaja menggodaku, kan?"

Mendengar tuduhan Naga, Moza langsung menarik diri. "Ia hanya ingin memeriksa, menggoda apanya?" pikir Moza.

Saat akan mengelak, tiba-tiba tangan Naga meraih tubuhnya. Membuat Moza langsung terduduk di pangkuan pria tersebut.

Kaget, Moza langsung berdiri. Tapi, Naga menariknya dan mengunci rapat kaki Moza dengan kakinya.

"Apa yang kamu lakukan!" pekik Moza yang makin terkejut.

"Jujur saja, kau ingin menggodaku?" tuduh Naga.

Mau membantah, mulutnya keburu dikunci rapat oleh bibir pria tersebut. Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

main nyosor aje bang 😂😂😂

2023-06-05

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

wah di tawari kopi..ehh malah ngopi yang lain 😖😖 kueh kenyal terasa kopi manis tapi menggairahkan..bangunkan si Anak konda.

he he he he 😂😂

2023-02-11

0

ᵐʸ𝐇𝐎𝐓𝖘𝖚𝖌𝖆𝖗𝗗𝗔𝗗𝗗𝗬⒋ⷨ

ᵐʸ𝐇𝐎𝐓𝖘𝖚𝖌𝖆𝖗𝗗𝗔𝗗𝗗𝗬⒋ⷨ

bg naga gercep ah👀🤣🤣

2022-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Yang Salah
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Malam Tragis
4 Membunuh Yang Belum Lahir
5 Lari Untuk Bertahan
6 Berdarah Darah
7 Tengelam
8 Pertemuan Tak Sengaja
9 Mencari Jarum Di tumpukan Jerami
10 Apa Yang Kamu Sembunyikan?
11 Brokenheart
12 MENGUSIK
13 DUEL
14 Rahasia Yang Terbongkar
15 Dia Putriku
16 Pria Beristri
17 Hati Yang Mengusik
18 Menculik Anak Sendiri
19 SKANDAL
20 Menggoda
21 Menikahlah Denganku
22 Istri Pertama
23 Aku Terima
24 Menikah Bagian I
25 Menikah Bagian II Kebaya Yang Terkoyak
26 Malam Pertama
27 Menyatu
28 Kemarahan Sierra
29 Surga Dunia
30 I Trap You
31 Terima Kasih Sierra
32 WAR
33 Tertembak
34 Terbawa Suasana
35 Dendam Istri Pertama
36 Pengakuaan Sinaga
37 Titik Terang
38 Bibit Bebet Bobot
39 Menjanda
40 Berdamai Dengan Hati
41 New Couple
42 Love You
43 Gen Siapa
44 Asing Tapi Fimiliar
45 Marah-Marah
46 Rendra Caraka
47 Jangan Percaya Begitu Saja
48 Undangan Pernikahan
49 Menuju Malam Pertama
50 Pengalaman Pertama
51 Darah Perawan
52 Pemilik Sanrio Group
53 TERBUKA
54 Balada Mertua Dan Menantu
55 Fitnah
56 Istri atau Ibu
57 Simalakama
58 Together
59 Keras Hati
60 Munculnya Pewaris Yang Hilang
61 Bukan Berita Hoax
62 Ketika Cinta Diragukan
63 TAMAT
64 Promosi Novel Baru
65 Uji Coba
66 Promosi Novel Baru "Kanina Yang Ternoda"
67 Novel Baru Suami Satu Malam
68 Dinikahi Milyader
69 Novel Baru
70 Promosi Novel Terbaru
71 Crazy Rich
72 KEKASIH BAYARAN
73 Novel Baru
74 Novel Baru "My Hot Uncle"
75 Pacarku Buaya
76 Novel Baru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Pertemuan Yang Salah
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Malam Tragis
4
Membunuh Yang Belum Lahir
5
Lari Untuk Bertahan
6
Berdarah Darah
7
Tengelam
8
Pertemuan Tak Sengaja
9
Mencari Jarum Di tumpukan Jerami
10
Apa Yang Kamu Sembunyikan?
11
Brokenheart
12
MENGUSIK
13
DUEL
14
Rahasia Yang Terbongkar
15
Dia Putriku
16
Pria Beristri
17
Hati Yang Mengusik
18
Menculik Anak Sendiri
19
SKANDAL
20
Menggoda
21
Menikahlah Denganku
22
Istri Pertama
23
Aku Terima
24
Menikah Bagian I
25
Menikah Bagian II Kebaya Yang Terkoyak
26
Malam Pertama
27
Menyatu
28
Kemarahan Sierra
29
Surga Dunia
30
I Trap You
31
Terima Kasih Sierra
32
WAR
33
Tertembak
34
Terbawa Suasana
35
Dendam Istri Pertama
36
Pengakuaan Sinaga
37
Titik Terang
38
Bibit Bebet Bobot
39
Menjanda
40
Berdamai Dengan Hati
41
New Couple
42
Love You
43
Gen Siapa
44
Asing Tapi Fimiliar
45
Marah-Marah
46
Rendra Caraka
47
Jangan Percaya Begitu Saja
48
Undangan Pernikahan
49
Menuju Malam Pertama
50
Pengalaman Pertama
51
Darah Perawan
52
Pemilik Sanrio Group
53
TERBUKA
54
Balada Mertua Dan Menantu
55
Fitnah
56
Istri atau Ibu
57
Simalakama
58
Together
59
Keras Hati
60
Munculnya Pewaris Yang Hilang
61
Bukan Berita Hoax
62
Ketika Cinta Diragukan
63
TAMAT
64
Promosi Novel Baru
65
Uji Coba
66
Promosi Novel Baru "Kanina Yang Ternoda"
67
Novel Baru Suami Satu Malam
68
Dinikahi Milyader
69
Novel Baru
70
Promosi Novel Terbaru
71
Crazy Rich
72
KEKASIH BAYARAN
73
Novel Baru
74
Novel Baru "My Hot Uncle"
75
Pacarku Buaya
76
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!