Malam Tragis

Ini adalah awal mimpi buruk bagi wanita tersebut. Kekacauan akan segera dimulai.

"Lepaskan!" ujar Moza dengan kesal.

Karena banyak orang di sekitar sana, terpaksa Naga melepaskan tangan wanita tersebut.

"Kita butuh bicara empat mata."

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan, kita tidak memiliki hubungan apa-apa. Tolong jangan ganggu aku!" Moza memilih meninggalkan Naga yang masih berdiri di tempat.

Naga mengamati daerah sekitar, terlihat ramai. Tidak ingin memancing keributan. Ia pun langsung menuju mobil. Mengikuti ke mana mobil yang ditumpangi Moza pergi.

Moza sendiri tidak tahu, bahwa pria asing itu kini sedang mengikuti dirinya. Ia hanya terus mengemudi menuju apartemen miliknya.

Sampai di basement, ia memarkir mobilnya. Moza begitu buru-buru menuju lift. Ia ingin segera ke kamarnya, baru juga akan menekan tombol close pada lift. Tiba-tiba seorang pria langsung menyerobot masuk.

Mata Moza terbelalak saat mengetahui siapa pria yang kini satu lift dengan dirinya.

"Apa yang kamu lakukan?" pekik Moza menatap panik karena ternyata Naga mengikuti dirinya sampai ke apartment.

"Kau penguntit!" tuduh Moza yang tak terima diikuti.

"Penguntit?"

Naga menghela napas panjang, apa-apaan ini. Ia dikatakan penguntit? Pewaris Sanrio Group dikatakan penguntit? Hello! Dia adalah salah satu putra pemilik perusahaan terkemuka di negara ini. Mengapa ia dituduh penguntit? Tidak terima, Naga mencengkram kedua bahu Moza.

"Katakan! Siapa yang menyuruhmu?"

Naga salah paham, ia mengira Moza adalah suruhan Citra. Wanita yang kini jadi sekretaris papanya. Sekretaris sekaligus wanita yang terlihat affairs dengan pemilik Sanrio Group tersebut.

"Jangan gila!" Moza berusaha melepas cengkraman tangan Naga.

"Berapa dia membayarmu?" sorot mata Naga tajam, penuh selidik dan menuduh.

"Apa maksudumu? Lepaskan!"

Tiba-tiba pintu terbuka, kesempatan. Moza langsung lari dan kabur. Dua orang itu kejar-kejaran bak anak kecil.

"Jangan ikuti aku!" teriak Moza.

"Katakan siapa yang menyuruhmu!" teriak Naga sembari menyusul Moza yang terus berlari.

Ketika sudah sampai jalan buntu, Moza tak berkutik. Kini ia terdesak, tak bisa lari kemana-mana lagi.

"Mau lari ke mana lagi?" Keduanya mengambil napas dalam-dalam, ngos-ngosan setelah kejar-kejaran.

"Tolong, jangan mengusikku. Aku bahkan tak mengenali dirimu!" pinta Moza yang sudah terjepit keadaan.

"Cih!" Naga mendesis.

"Siapa yang menyuruhmu ke kamar hotelku?" sambung Naga dengan pertanyaan yang sama.

"Menyuruh?"

Mata Moza menatap nanar, ia tak percaya dengan apa yang didengar. Malam itu tidak ada yang menyuruhnya. Naga justru menyeretnya dengan paksa. Memperlakukan dirinya bagai sebuah barang.

Geram, kini ia menatap benci pada pria yang berdiri tegap di depannya itu.

"Jangan berbelit-belit, aku sangat hafal jenis wanita sepertimu!" cibir Naga.

"Jenis wanita? Memangnya aku wanita jenis apa?" Tantang Moza.

"Wanita murahan!" jawab Naga dengan lantang.

PLAKKKK

Ini adalah tamparan kedua, saat pipinya terasa sangat panas. Itu mengingatnya pada tamparan beberapa waktu silam.

Lama kelamaan Naga mulai teringat, semua rentetan kejadian. Mulai dari ia yang berjalan terhuyung-huyung. Mulai dari ia menarik tangan Moza dengan paksa. Sampai akhirnya, ia memaksa Moza untuk melayani dirinya yang sudah sangat terbakar.

"Sial!" pekiknya mengingat semua kejadian demi kejadian. Yang sudah ia lalui malam itu. Ia kemudian perlahan mengingat semuanya. Bagaimana caranya memperlakukan Moza dengan kasar dan penuh pemaksaan. Hingga terjawab sudah, sampai bagaimana ia mendapat goresan demi goresan di punggungnya.

"Tinggalkan tempat ini, banyak CCTV yang terpasang. Apa kamu ingin aku laporkan ke kepolisian? Hem?" Salak Moza dengan geram.

Naga lantas tersenyum remeh, karena merasa ini tak bagus. Naga memilih meninggalkan Moza.

Setelah kepergian Naga, Moza akhirnya merasa lega. Ia pun langsung masuk ke apartemen miliknya.

Bersandar pada sofa wanra lemon yang empuk tersebut. Mimpi apa semalam sampai bisa ketemu dengan orang itu? Moza mengusap wajahnya kasar. Benci pada pria pemaksa itu. Masih ingat dengan kejadian beberapa waktu lalu.

Ia kini hanya mampu memendam benci dan kesal secara bersamaan.

Sementara Naga, ia kini menatap tajam pada jalan di depannya. Mobilnya melaju dengan cepat, terlalu banyak pikiran dan pertanyaan yang berkecamuk di dalam kepalanya.

"Siapa dia?" batinnya.

Beberapa hari kemudian. Hari berganti hari, Naga mulai sedikit melupakan wanita yang pernah terlibat dengannya itu.

Namun, sepertinya takdir memang ingin mempertemukan mereka berdua. Di sebuah pesta perjamuan makan malam di sebuah hotel bintang lima di tengah kota.

Keduanya kembali tanpa sengaja berjumpa, tepat di sebuah lobby hotel tersebut.

Terlihat Moza yang akan masuk dengan seorang pria. Dilihat dari tampilan, seperti orang penting dan cukup kaya. Bahkan , Naga sepertinya familiar dengan pria yang bersama Moza tersebut.

Penasaran, Naga mengikuti dua orang itu. Hingga ia lupa tujuannya ke tempat ini.

Sampai di depan kamar hotel, Naga hanya bisa menatap nanar pada dua orang itu. Dilihatnya, mereka berdua masuk dan entah apa yang mereka lakukan.

Tidak tahu mengapa, Naga merasa terganggu dengan pemandangan yang cukup mengusik itu.

"Ada apa denganku? Dia bukan siapa-siapa!" batinnya. Namun matanya masih menatap ke pintu kamar hotel tersebut.

Tidak ingin memikirkan hal gila seperti ini, Naga pun berbalik. Ia melangkah menjauhi tempat yang mungkin akan jadi medan tempurnya.

Bibirnya melengkung, mengulas senyum dingin. Wanita itu mungkin hanya wanita penghibur, pikirnya.

Naga lantas berjalan terus, mencoba mengusir pikiran-pikiran yang terus mengusik.

BUKKK

Saat ia sedang berjalan keluar dari lorong kamar hotel tersebut, tiba-tiba ada yang menabrak dirinya.

Wanita itu terlihat berantakan, rambutnya kusut acak-acakan. Bajunya sobek, seperti dibuka dengan paksa. Sudut bibirnya mengeluarkan darah. Sepertinya ia habis mengalami kekerasan.

Moza menatap ke dalam mata Naga, seolah mengisyaratkan minta perlindungan. Di belakang Moza, sosok pria yang semula masuk bersama Moza. Menatap tak suka pada Naga.

Tubuh Moza bergetar, lidahnya keluh. Tak bisa lagi ia bicara. Moza seolah mendadak bisu, apa yang menimpanya barusan? Sepertinya membuat wanita itu shock.

Tahu bahwa wanita asing itu butuh bantuan, Naga langsung menarik tangan Moza ke belakang tubuhnya.

"Dia milikku sekarang! Pergilah ... sebelum aku laporkan ke pihak berwajib. Atau anda ingin langsung kita visum?" ucap Naga dengan tenang.

Tidak mau mempertaruhkan namanya, pria itu dengan geram meninggalkan Moza. Ia kesal, namun harus tahan. Sebab bila sampai ke media, maka namanya akan rusak.

Beberapa saat kemudian.

Keduanya sama-sama duduk di lobby, namun Moza sudah mengenakan jas hitam yang semula dikenakan Naga.

Pria tersebut merasa kasihan pada Moza, melihat kondisi Moza yang seperti ini.

"Mengapa dia menyakitimu?"

Suasana mendadak hening.

"Ini pekerjaanku!"

Naga tertegun sejenak.

"Pekerjaan?" Naga tak habis pikir, pekerjaan apa itu yang merendahkan martabat perempuan.

"Bila hanya menahan sakit, tidakkah memilih pekerjaan lain?"

"Tidak bisa, pekerjaan ini sudah mengikatku."

Naga tersenyum getir mendengar jawaban Moza.

"Wanita secantikmu, pasti bisa mencari pekerjaan lainnya."

"Ya ... cantik ... mereka mengatakan aku cantik. Kemudian perlahan mencekik leherku ... memukul dan menyerang bagai singa lapar!" ujar Moza dengan sarkas.

Naga langsung menelan ludah. Ia jadi tersindir. Bersambung.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Lah cepat banget kejadiannya,Naga juga baru aja berbalik arah dan masih berjalan di lorong yg sama,Moza udah keluar aja dgn keadaan kek gitu..

2024-05-07

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

kali PERTAMA ketemu mungkin GAK SENGAJA, Kalin KEDUA bertemu mungkin KEBETULAN,Kali keTIGA Itu namanya JODOH..😂😂😂🤭🤭

2024-05-07

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gila dia yg maksa malah main nuduh aja, Sekarang baru sadar kan kamu..🤦🤦

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Yang Salah
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Malam Tragis
4 Membunuh Yang Belum Lahir
5 Lari Untuk Bertahan
6 Berdarah Darah
7 Tengelam
8 Pertemuan Tak Sengaja
9 Mencari Jarum Di tumpukan Jerami
10 Apa Yang Kamu Sembunyikan?
11 Brokenheart
12 MENGUSIK
13 DUEL
14 Rahasia Yang Terbongkar
15 Dia Putriku
16 Pria Beristri
17 Hati Yang Mengusik
18 Menculik Anak Sendiri
19 SKANDAL
20 Menggoda
21 Menikahlah Denganku
22 Istri Pertama
23 Aku Terima
24 Menikah Bagian I
25 Menikah Bagian II Kebaya Yang Terkoyak
26 Malam Pertama
27 Menyatu
28 Kemarahan Sierra
29 Surga Dunia
30 I Trap You
31 Terima Kasih Sierra
32 WAR
33 Tertembak
34 Terbawa Suasana
35 Dendam Istri Pertama
36 Pengakuaan Sinaga
37 Titik Terang
38 Bibit Bebet Bobot
39 Menjanda
40 Berdamai Dengan Hati
41 New Couple
42 Love You
43 Gen Siapa
44 Asing Tapi Fimiliar
45 Marah-Marah
46 Rendra Caraka
47 Jangan Percaya Begitu Saja
48 Undangan Pernikahan
49 Menuju Malam Pertama
50 Pengalaman Pertama
51 Darah Perawan
52 Pemilik Sanrio Group
53 TERBUKA
54 Balada Mertua Dan Menantu
55 Fitnah
56 Istri atau Ibu
57 Simalakama
58 Together
59 Keras Hati
60 Munculnya Pewaris Yang Hilang
61 Bukan Berita Hoax
62 Ketika Cinta Diragukan
63 TAMAT
64 Promosi Novel Baru
65 Uji Coba
66 Promosi Novel Baru "Kanina Yang Ternoda"
67 Novel Baru Suami Satu Malam
68 Dinikahi Milyader
69 Novel Baru
70 Promosi Novel Terbaru
71 Crazy Rich
72 KEKASIH BAYARAN
73 Novel Baru
74 Novel Baru "My Hot Uncle"
75 Pacarku Buaya
76 Novel Baru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Pertemuan Yang Salah
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Malam Tragis
4
Membunuh Yang Belum Lahir
5
Lari Untuk Bertahan
6
Berdarah Darah
7
Tengelam
8
Pertemuan Tak Sengaja
9
Mencari Jarum Di tumpukan Jerami
10
Apa Yang Kamu Sembunyikan?
11
Brokenheart
12
MENGUSIK
13
DUEL
14
Rahasia Yang Terbongkar
15
Dia Putriku
16
Pria Beristri
17
Hati Yang Mengusik
18
Menculik Anak Sendiri
19
SKANDAL
20
Menggoda
21
Menikahlah Denganku
22
Istri Pertama
23
Aku Terima
24
Menikah Bagian I
25
Menikah Bagian II Kebaya Yang Terkoyak
26
Malam Pertama
27
Menyatu
28
Kemarahan Sierra
29
Surga Dunia
30
I Trap You
31
Terima Kasih Sierra
32
WAR
33
Tertembak
34
Terbawa Suasana
35
Dendam Istri Pertama
36
Pengakuaan Sinaga
37
Titik Terang
38
Bibit Bebet Bobot
39
Menjanda
40
Berdamai Dengan Hati
41
New Couple
42
Love You
43
Gen Siapa
44
Asing Tapi Fimiliar
45
Marah-Marah
46
Rendra Caraka
47
Jangan Percaya Begitu Saja
48
Undangan Pernikahan
49
Menuju Malam Pertama
50
Pengalaman Pertama
51
Darah Perawan
52
Pemilik Sanrio Group
53
TERBUKA
54
Balada Mertua Dan Menantu
55
Fitnah
56
Istri atau Ibu
57
Simalakama
58
Together
59
Keras Hati
60
Munculnya Pewaris Yang Hilang
61
Bukan Berita Hoax
62
Ketika Cinta Diragukan
63
TAMAT
64
Promosi Novel Baru
65
Uji Coba
66
Promosi Novel Baru "Kanina Yang Ternoda"
67
Novel Baru Suami Satu Malam
68
Dinikahi Milyader
69
Novel Baru
70
Promosi Novel Terbaru
71
Crazy Rich
72
KEKASIH BAYARAN
73
Novel Baru
74
Novel Baru "My Hot Uncle"
75
Pacarku Buaya
76
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!